NovelToon NovelToon
Legenda Pedang (Mata Dewa)

Legenda Pedang (Mata Dewa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:130.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Ketika kelahirannya membawa petaka.
Ketika dirinya harus kehilangan kedua orang tuanya.
Ketika dirinya harus tinggal di kekaisaran Zhang untuk menutupi identitasnya.

Malam itu, puluhan orang datang menyergap rumahnya. Pertarungan pecah antara ayah dan ibu Lin Hao dengan orang-orang itu. Demi melindungi Lin Hao kecil, mereka rela sampai mengorbankan nyawa.

Lin Hao kecil memilih untuk melarikan diri. Naas dirinya tetap tertangkap. Namun siapa sangka, perkataan salah seorang dari orang yang menangkapnya itu membuat emosi Lin Hao tak terkontrol. Mata Dewanya bereaksi. Guncangan hebat tercipta. Orang-orang yang menangkapnya itu langsung kehilangan nyawa. Saat ini pedang pemberian ibunya juga menimbulkan reaksi dan memanggil sosok makhluk abadi.

Lantas apa yang terjadi dengan Lin Hao? Mampukah dia membalas dendam atas kematian kedua orang tuanya?
Nantikan kisahnya di Legenda Pedang (Mata Dewa)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 27 ~ Rantai

Lin Hao mempercepat laju larinya, ribuan pedang bermata tajam tepat mengejar di belakang, siap menusuk dan membersihkan para peserta.

Berlari hanya akan menambah pasokan korban, nyatanya kecepatan pedang ini sangat diluar gerakan mereka. Lin Hao memilih untuk bersembunyi di balik reruntuhan. Membaringkan diri dengan menciptakan perisai energi di sekeliling tubuhnya.

Benar saja, ini berhasil. Beruntung pedang-pedang itu hanya melewati di atasnya, namun bangunan-bangunan itu seketika hancur dan menimpanya. Su Yue sendiri tepat memeluk tubuh Lin Hao, keduanya saling baku tindis. Awalnya tampak biasa saja, namun saat mulai tersadar, mereka mulai canggung. Tapi tetap saja pelukan itu tak terlepas, Su Yue merasa sangat aman berada di pelukan Lin Hao.

Beberapa menit berlangsung dengan penuh rasa tegang, pedang-pedang pada akhirnya berhenti menyerang. Entah kemana ribuan pedang itu pergi. Tumpukkan reruntuhan tampak bergerak, sosok bertanduk tumpul keluar, tubuhnya penuh akan debu-debu yang berhamburan saat dikibas. Raja iblis menatap sekitarnya, tak ada lagi kehidupan selain daripadanya. Dia memasang sunggingan penuh arti, yakin sekali Lin Hao telah mati. Dia berjalan berpindah tempat, namun saat melewati sebuah tumpukan lain, mendadak dia mendapati sebuah pergerakan. Seorang gadis keluar bersama dengan pemuda, tidak lain dan bukan mereka adalah Lin Hao dan Su Yue. Mereka sangat kotor, penuh akan debu. Bahkan rambut mereka telah memutih, begitu juga dengan wajah dan pakaian.

Raja Iblis berdecak. Pemuda ini ternyata masih hidup, bahkan dalam keadaan sehat.

“Sialan, tunggu saja, sampai keluar dari dunia ini dan larangan itu berakhir terlepas, aku akan langsung membunuhmu!” ucap Raja Iblis lalu berlalu pergi dari sana, mencari pintu keluar.

Setelah Lin Hao dan Su Yue, reruntuhan lain tampak bergerak, seorang pemuda lain keluar dari sana. Setelah dia tak ada lagi setelahnya.

“Fiuhh, pedang-pedang itu sangat menakutkan,” gerutu lelaki itu, dia adalah Jan Jui. Tangannya menepuk debu-debu yang menempel di badannya. Kalau saja sebelumnya dia tidak melihat apa yang dilakukan oleh Lin Hao, mungkin saat ini dirinya sudah mati, seperti halnya peserta yang lain. Dia lantas berjalan mengarah ke arah Lin Hao dan Su Yue.

“Saudara, aku sudah lama ingin berkenalan denganmu. Aku Jan Jiu, dari Wilayah Naga Timur.” Lelaki itu begitu bersemangat memperkenalkan diri. Sejak melihat Lin Hao melewati ujian Lorong Petir dengan mudah, saat itulah dia ingin membangun relasi dengan lelaki itu. Menurutnya memiliki hubungan dengan orang kuat akan memberikan dampak besar terhadapnya.

“Hmm, aku Lin Hao.”

Jan Jui menoleh ke arah Su Yue, menarik sebelah alisnya. “Nona cantik ini?”

“Su Yue, dari Pagoda Pelindung!” seutas senyum terukir di wajah gadis itu. Dia tampak tidak masalah berteman dengan Jan Jui.

Pandangan mereka menyapu sekitar reruntuhan. Sebagian bangunan bertambah runtuh, bekas cipratan darah terlihat di beberapa sisi, aromanya masih segar.

“Sepertinya hanya kita yang berhasil lolos.” Jan Jui berjongkok dihadapan tumpukan bangunan, memperhatikan sejenak kaki pucat tertindis reruntuhan.

“Benar, sebaiknya kita melanjutkan ujian berikutnya. Terus berlama disini hanya akan membuang-buang waktu.”

Mereka kemudian beranjak meninggalkan tempat itu, menuju ujian berikutnya.

...***...

Magma tampak sejauh mata memandang, hanya sebuah batu datar yang menjadi tempat untuk berpijak. Lin Hao menatap sekelilingnya, tidak ada jalan lain. Entah apa maksud dari ujian kali ini.

Rekan-rekannya telah menghilang semenjak mereka memasuki pintu menuju ujian berikutnya. Yakin betul bahwa Su Yue dan Jan Jui ditempatkan di tempat berbeda. Dia sendiri tidak menduga bahwa dirinya akan berada ditengah-tengah lautan magma ini.

Lin Hao bersiap atas segala kemungkinan yang terjadi. Dia tidak ingin lengah, sesuatu yang tak diinginkan bisa terjadi kapan saja.

Benar saja lima buah rantai tiba-tiba saja keluar dari dalam magma. Bekas pemanasan magma terlihat jelas berwarna merah menyala-nyala. Mereka semua mengejar Lin Hao.

Sringh…

Dua buah rantai saling bergesekan, Lin Hao menghindari. Dia berdecak saat merasakan sirkulasi udara di tempat ini sangat tipis. Suhu magma sangat mendominasi. Pemuda itu hanya bisa mengandalkan batu datar sempit sebagai pijakan satu-satunya. Memanfaatkan vitalitas angin untuk melayang pun rasa-rasanya sangat mustahil.

Lin Hao melompat tinggi, dengan pedang yang diciptakan dari kekuatan jiwa, lelaki itu melakukan tebasan keras pada salah satu rantai yang datang. Bunyi berdentum terdengar nyaring. Rantai itu hanya dibuat bergeser selangkah, Lin Hao kembali menapak di batu.

Rantai-rantai itu tidak pernah berhenti, mereka tetap mengejar. Lin Hao kesusahan menghindar dan menepis, mereka sangat kuat.

Hentakan kuat menimpa batu datar hingga retak. Batu itu seketika tenggelam. Lin Hao kehilangan tempat untuk berpijak, saat ini sebuah rantai datang dan menembus sebelah lengannya. Rantai lain kembali datang, hingga kedua kaki dan tangannya tertangkap.

1
arfan
ayo semangat terus bos
dasman dawua
akakakalkskdkdjjcncjfjfjjcnxjjjsushsjwjdjjdjdjxjdjxnnxnxhxuuxuxuxuu bisa sjjxjxnxnxncnjxjxjdjdjjdu jsjsjdjjcncncjxj jdjdjdjxjhxh jdjdjdjjxjdjcjxjcjcj jxjxjxjcnncncncnnxncndnncjcjdjcjjxjxjjxjjdjdjdjjxjxjxjxjjxhxhxbdbhxhx djjdjdjdjxjj jxjxjxjcnncncncnnxncndnncjcjdjcjjxjxjjxjjdjdjdjjxjxjxjxjjxhxhxbdbhxhx ada jxjxjxjxjdjnxnxnxbxnc cuma yg
Udi Sanudin
mantap ttp semangat..
𝘿𝙚𝙬𝙖 𝘽𝙤𝙣𝙜𝙠𝙤𝙠
ini kapan up lgi thor ⚡🔨
koq menghilang 😀😆😆
BankToso
sehat selalu Thor, semangat update trus thor 👍🏼🙏🏼
azizan zizan
kok lama sekali up Thor.. apa sudah tamat gitu aja...
Sarip Hidayat
coba di upload lagi kk
Abi
tamat
Raditya Vicky
Luar biasa
Bastian Lessy
lanjut bab selanjut,ny dong
azizan zizan
kelamaan updetnya Thor..
Aman 2016
mantab Thor mantab lanjut lanjut
setyo adi
Luar biasa
Maz Tama
bantai thor
Panjul
nggak dibikin bodoh juga kali Thor
algore
joz
algore
jos
saniscara patriawuha.
pembantaiannnn lqgiii nehhhhh,,,, gassssssssss....
Bastian Lessy: lanjut bab selanjut,ny dong
Bastian Lessy: lanjut bab selanjut,ny dong
total 2 replies
Sarip Hidayat
qah
Asep Dki
mantaapp jiwa thor..lanjjuuuttt..😆😆😆👍👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!