NovelToon NovelToon
Satu Atap Dua Isteri

Satu Atap Dua Isteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:76.4k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Pernikahan karena perjodohan nyatanya membuat Rani harus merasakan penderitaan. Suami yang tidak mencintainya ternyata menikah lagi dengan kekasih pilihan hatinya. Hidup Rani bagai neraka setelah suaminya menikah lagi. Bahkan ia harus tinggal seatap dengan madunya.

Ikuti cerita ini, bagaimana Rani menjalani hari-harinya yang menguras emosi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Jangan Kalah

Bab 4. Jangan Kalah

POV Rani

Begitu bimbang hati ini di hadapkan pada pilihan yang sulit. Menolak atau menerima Mas Damar menikah lagi bukan lah pilihan yang mudah. Jangan di tanya bagaimana sakitnya perasaan ini mendengar ia meminta restu pada ibunya ingin menikah lagi. Sangat sakit rasanya hingga aku ingin berteriak agar semua orang tahu pilunya hati ini.

"Tok...Tok... Tok...!"

"Ran? Kamu tidak apa-apa?!"

Ketukan pintu oleh ibu mertua membuyarkan lamunan ku. Sepertinya Mas Damar dan kekasihnya sudah pergi meninggalkan kamarku.

"Ran? Apa terjadi sesuatu?!"

Ibu mertua terus mencoba bertanya. Mungkin karena aku terlalu lama di kamar mandi sehingga membuatnya menjadi cemas.

Ku tarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan sebelum keluar. Mencoba tetap tersenyum seakan-akan tidak ada yang terjadi meski hati terluka dan sakit setengah mati.

"Ya Bu..." Jawabku setelah membuka pintu dan tersenyum.

Namun senyumku tidak bertahan lama ketika melihat pelupuk mata ibu mertuaku sudah menggenang air mata. Bahkan siap tumpah jika sekali saja mata itu terpejam.

"Bu..." Kataku pelan.

Apa yang membuat ibu mertua bersedih seperti ini masih menjadi pertanyaan bagiku.

"Rani, maafkan Ibu..." Kata ibu mertua lalu memelukku. Air matanya sudah pasti tumpah karena aku sempat merasa ada sesuatu yang hangat di bahuku.

Aku masih bingung kenapa ibu mertua meminta maaf sambil menangis seperti ini.

"Kenapa Ibu harus minta maaf Bu?" Tanyaku bingung.

"Maafkan Ibu yang tidak bisa mendidik Damar dengan baik. Dia pasti sangat melukai hatimu. Tapi hanya kamu wanita yang ibu percaya bisa membimbing Damar suatu hari nanti." Ucap Ibu mertua, lirih.

Pelukan Ibu mertua perlahan mengendur lalu melepas dan menatap ku sendu.

"Kamu pasti mendengar pembicaraan kami. Makanya kamu lama berada di kamar mandi kan?" Kata ibu mertua lagi.

Deg,

Aku tidak bisa berkata apa-apa selain menundukkan kepala karena apa yang dikatakan oleh ibu mertua adalah benar.

Tangan ku kemudian di raih dan di genggam oleh ibu mertua.

"Apapun pilihan mu, Ibu akan selalu mendukung mu dan berada di pihakmu. Jangan kalah pada perempuan itu!"

Aku menengadahkan wajahku menatap ibu mertua. Terharu sekali hati ini mendengar ucapnya membela ku. Tanpa di minta air mata ini pun jatuh. Hati yang tadinya berusaha setegar karang pun tak kuasa menahan deburan ombak yang akhirnya pecah juga.

Aku mengangguk sambil meneteskan air mata. Dan Ibu mertua pun kembali memelukku dengan hangat. Kami saling menangis bersama, bagai ibu dan anak kandung yang sangat dekat.

Beberapa saat kemudian kami pun melepas pelukan. Ibu mertua mengusap jejak air mataku di pipi.

"Dandan yang cantik, jangan kalah sama dia!" Ujar Ibu mertua.

"Aku pun mengangguk. Kemudian melihat ke cermin dan membetulkan riasanku. Merasa sudah fresh dan cantik kembali menurut ku, aku dan Ibu mertua pun beranjak keluar kamar dan hendak pergi ke tempat yang di inginkan ibu mertua.

Kami melintasi Mas Damar dan kekasihnya yang tampak gelisah menunggu sesuatu. Begitu melihat kami, Mas Damar pun berdiri menghampiri.

Berbeda dengan sikap Mas Damar sebelumnya, kali ini Mas Damar mencoba tersenyum ramah sedangkan kekasihnya masih menatap tidak suka padaku.

"Kalian mau kemana?" Tanya Mas Damar.

Sudah pasti ia bertanya karena aku tidak memakai daster seperti biasanya.

"Kenapa, kamu mau ikut? Boleh, kita sekalian makan bersama. Sudah lama kita tidak kumpul bertiga." Kata ibu mertua dan sesekali melirik pada kekasih Mas Damar.

"Bu, kenapa masih seperti ini? Bukankah tadi kita sudah membicarakannya?" Kata Mas Damar.

"Dan ingat Damar, bukan restu Ibu yang perlu kalian mintai, tapi isterimu! Karena apapun keputusan dia, itu juga keputusan Ibu!"

Mas Damar terdiam di tempatnya. Dan wanita itu makin menatap benci padaku. Sedangkan aku, begitu sulit rasanya menelan ludah ini. Belum siap untuk memberikan keputusan, apapun itu.

"Bu..." Panggil ku, pelan.

"Ayo, Rani!"

Untunglah Ibu mertua paham situasi ku. Mendengar aku memanggil dirinya, ia pun paham dan segera mengajak ku pergi.

Kali ini Mas Damar tidak lagi menahan kami. Aku dan Ibu mertua pun masuk ke dalam mobil yang sudah ada Pak Dirman di dalamnya. Pak Dirman adalah supir baru Ibu mertua yang baru bekerja setahun ini. Semasa ayah ku masih hidup dan sering jatuh sakit, beliau sudah mulai bekerja menggantikan Ayahku.

"Kamu lihat wanita itu Rani? Benar-benar Ibu tidak suka padanya. Walau pun memang mereka sudah lama dekat, tapi status Damar bukan lagi single sekarang. Seharusnya dia tahu di mana posisinya, dan bisa mencari pria lain yang belum beristri."

Aku hanya mendengar curahan hati Ibu mertua yang sama persis dengan isi hatiku. Bahkan sedikit terasa lega rasanya karena curhatan itu tidak perlu aku sampaikan tetapi Ibu mertua sendiri pun sudah merasakan.

Sampai akhirnya kami tiba di sebuah Mall besar, yang menjual semua kebutuhan bahkan pameran mobil pun ada.

Aku hanya mengikuti kemana langkah ibu mertua pergi sambil menggandeng tanganku. Mulai dari toko jam bermerek, pakai, sepatu, tas, kosmetik, bahkan tempat tidur serta meja rias pun di beli oleh ibu untuk kenyamanan ku di kamar bila aku tidak mau ke luar kamar.

"Pilih mobil mana yang kamu mau."

"Tapi ini sudah banyak Bu, lagian aku mau kemana kalau punya mobil."

"Pilih saja. Kemana pun kamu mau pergi kamu bisa pakai mobil mu sendiri. Dan sering-seringlah main ke rumah Ibu. Toh kamu sudah tahu bawa mobil kan?"

Aku mengangguk pelan. Sewaktu masih hidup dan masih sehat, ayahku mengajari ku membawa mobil agar di rumah keluarga Mas Damar bisa memakai jasa ku bila mana Ayah tidak sehat dan butuh istirahat.

"Apa mau Ibu yang pilihkan?"

Sungguh tidak enak menerima pemberian yang sangat berlebih ini. Tapi bila di tolak, aku takut melukai hati ibu mertua. Baiklah, biar ibu mertua saja yang memilihnya.

Aku mengangguk menjawab pertanyaan Ibu mertua. Ia pun tersenyum dan kembali menggandeng tangan ku melihat mobil-mobil yang sedang di pamerkan.

Sales mobil pun mulai mengikuti kami dan memperkenalkan satu persatu keunggulan mobil yang mereka pamerkan.

"Yang ini saja. Ini sangat cocok dengan mu." Ujar Ibu mertua lagi.

Sebuah mobil tesla warna putih menjadi pilihan ibu mertua. Tidak main-main, harganya pun membuat ku membulatkan mata.

"Ingat, mulai hari ini dan pulang dari sini, kamu harus jadi Rani yang berbeda. Jangan kalah dengan wanita itu! Toh kamu tidak kalah cantiknya dengan dia."

Lagi-lagi aku di beri nasehat oleh ibu mertua untuk tidak kalah dari kekasihnya Mas Damar. Tapi apa kah aku bisa dan tidak akan mengecewakan Ibu mertua?

"Ran..." Ibu mertua memanggil ku yang sedang melamun sendu menatap mobil yang sebentar lagi akan menjadi milikku. "Kamu pasti bisa!"

Seolah-olah dapat membaca pikiran ku, ibu mertua kembali memberi semangat yang sungguh membuat hati ini menghangat dan terharu.

Bersambung...

Minta like dong, sebagai dukungannya karena novel ini sedang ikut lomba, terima kasih 🙏😊

1
muhammad ihsan
thor yang ini kok udah lama ngak update
𝐀𝐉𝐈𝐙⃝🦜𝐋ⁿ𝐐🦋: Mau bersin novel satunya dulu ya kak, ga byk lagi bab nya🙏, nnti baru fokus ke sini 😂
total 1 replies
Teh Euis Tea
ngintip lg blm aj lanjutannya author kemana dirimu, semoga authornya selalu sehat
Mbr Tarigan
Rani yg baik sangatlah bagus tapi kalau terlampau baik itu namanya gila dan bodoh kalau aku kamu pasti akan kuhajar setengah mati Laura itu
Mbr Tarigan
hamillah anak orang kan istri jalang dan serakah
Mbr Tarigan
gimana Damar senang kan kamu yg sadis dan TDK punya hati terlampau keji rasakan kamu mencintai sampah
Mbr Tarigan
masa pakai lingerie pamer utk siapa orang suami TDK ada aneh
Mbr Tarigan
pergi tinggalkan rmh itu jangan mau disiksa pergi bersama mertuamu
Mbr Tarigan
bodo
Mbr Tarigan
orang aneh dan idiot yg mau bertahan seperti itu TDK masuk akal
Elena Sirregar
kenapa sesama wanita suka berbuat sesuka hatinya. walaupun Laura salah ga gitu juga sampai di siram air segala kayak udah benar aja
Elena Sirregar
Laura pelakor kekasih mu Widya apa namanya
G** Bp
yg msh bersegel pasti lbh gmna gitu ya kan damar beuuuhhh rasanya🤭🤭 pasti kamu nyesel kan dr dulu kamu anggurin🤣🤣🤣
Suanti
ngimna rasa nya kalau laura tahu bahwa yuda bikin laura ke guguran /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🅛ie𝐙⃝🦜ꪶꫝ🅟ᴳ᯳ᷢ
haredang haredang duhhh mom wkwkwk
aah bahagianya,Damar buka segel nih yaaaa , dan laura yuda ya sudah peegilah yang jauh dan nikmati juga bangkitlah ,bweubahlah jadi orang baik dan menyesalah jangan lupa minta maaf sama orang" yang sudah kalian sakiti ya ,eeeeh ngomong sih enak tapi melakukannya susah ya yud,lau wkwkwk
Dina⏤͟͟͞R
hmmm. kasian sih sama laura tp itu karena ulahmu sendiri, ya tuai aja hasil dr perbuatanmu dengan yudha. nikmati segala prosesnya laura. tobatlah sebelum karma melandamu. 🤭
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
semoga berhasil ya yud
Teh Euis Tea
pasangan ga tau malu, si yuda akan menyesal klu tau istri sah sdh cantik dan seksi
Riaa Imutt
mungkin kah semudah itu..
Kasih Bonda
next Thor semangat
ɑׁׅ𝐲📴
no komen buat pasangan ini, mau bilang kasihaan tapi itu karena mereka yang menggali sumur yang salah🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!