NovelToon NovelToon
Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:spiritual / Reinkarnasi / matabatin
Popularitas:22k
Nilai: 5
Nama Author: Matatabi no Neko-chan

Dituduh sebagai pemuja Iblis, Carvina melakukan bunuh diri dengan meminum racun.
Terombang-ambing dalam kegelapan sembari membawa luka dan menjadi tawanan iblis, tiba-tiba saja dia terbangun dalam tubuh seorang anak kecil yang ternyata memiliki keterbelakangan mental.
Diperlakukan layaknya hewan, dia mulai membalas perlakuan mereka satu persatu.
Bagaimana kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matatabi no Neko-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Empat

Seorang pria menatap sebuah foto anak perempuan kecil dengan tubuh kurus kering yang sedang makan terpampang di layar ponselnya cukup lama.

"Apa dia... Keponakanku? Kenapa dia terlihat mirip dengan mendiang kakak?" Batin pria itu setelah menatap foto itu cukup lama.

Albert Fernando, pria tampan dengan mata cokelat kemerahan. Pria berusia dua puluh lima tahun itu menatap marah layar ponselnya saat melihat cuplikan di bawah foto itu.

Sang pengirim, yang tak lain sahabat yang bukan sahabatnya mengatakan jika anak itu tidak memiliki identitas saat ditemukan. Dia juga mengatakan kondisi anak itu sangat menyedihkan saat pertamakali di temukan.

"Aku harus membawanya pulang." Dia bergumam.

Albert masih ingat, tiga tahun lalu sang kakak yang memiliki selisih enam tahun di atasnya pernah mengalami kecelakaan bersama putrinya.

Nyawa sang kakak tidak bisa diselamatkan, sementara keponakannya mengalami cacat mental.

Keluarganya menolak untuk merawat anak itu dan menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga suami sang kakak. Mengingat dirinya dan sang kakak tidak pernah dianggap keberadaannya.

Dan dirinya tidak pernah mengetahui kabar keponakan perempuannya itu setelah tiga tahun.

Merasa ada yang janggal, Albert meminta bantuan pada sahabatnya untuk mencari informasi tentang keluarga iparnya, yang sukses membuatnya marah dan merasa bersalah.

Keluarga iparnya memperlakukan mendiang kakaknya seperti binatang, bahkan keponakannya sering kali di siksa habis-habisan.

"Ya, aku harus membawanya pulang. Dia satu-satunya keluarga yang aku miliki sekarang. Akan ku buat mereka menyesal karena telah semena-mena pada kalian." Geramnya marah.

Pria itu segera bergegas menuju mobilnya dan meluncur menuju lokasi yang dikirim oleh Joshua.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit, Albert tiba di sebuah rumah sakit dan menuju cafetaria. Matanya menjelajahi ruangan itu dan menemukan sang sahabat bersama seorang gadis kecil dengan tubuh kurus kering. Sepertinya dia mencoba mengakrabkan diri.

Dia segera mendekati meja tempat Joshua duduk dan menyapanya, "Joshua."

"Kau sudah datang. Duduklah di sana," Joshua mempersilahkan Albert duduk di sebelah seorang gadis kecil yang menatapnya datar.

Albert menatap gadis kecil itu dengan rumit. Ada yang berbeda dari anak itu sejak terakhir bertemu.

Rambut dan matanya.

Tatapan mata yang tidak tertarik apapun seakan sudah terbiasa mengalami hal-hal berat.

Pembawaannya yang tenang dan dewasa untuk anak kecil seusianya.

Albert mengepalkan tangannya setelah mendengar cerita dan penjelasan dari Joshua. Pria itu tak henti-hentinya memaki di dalam hati yang tentu saja di dengar oleh Ragna.

'Mungkin dia bisa di ajak bekerjasama,' Batin Ragna sambil menatap pria yang duduk di sebelahnya dengan penuh penilaian.

Dia menggunakan kemampuan miliknya, mata penilai jiwa yang di berkati oleh iblis. Seketika matanya melotot saat melihat jiwa milik Albert.

Jiwa salah satu orang yang melindunginya di kehidupan yang ke dua puluh delapan, saat dia terlahir sebagai seorang saintess. Orang yang mengorbankan nyawa saat dirinya di tuduh sebagai saintess palsu.

Jean Asgrid, ksatria suci yang terkenal sebagai aura expert yang membantai kegelapan bersamanya dan beberapa orang lainnya, yang juga mati karena ulah paus serakah.

Albert yang merasa ditatap intens menoleh. Dia melihat keponakannya yang menatapnya tanpa kedip. Dia tak tahan untuk tidak bertanya, "Kenapa kau menatapku seperti itu, hmm?"

Ragna mengerjapkan matanya lucu dan merutuk dalam hati, 'Sial. Aku ketahuan. Sebaiknya aku bertingkah seperti anak kecil saja di depan pria ini.'

Ragna memperbaiki sikapnya dan menjawab polos, "Karena kamu tampan."

Telinga Albert memerah. Dipuji oleh keponakannya setelah pertemuan keduanya membuatnya salah tingkah. Apalagi saat mengetahui jika selama ini keduanya hidup menderita. Seketika perasaan bersalah menghantuinya.

'Pft!'

Joshua menahan tawanya mati-matian. Melihat sang sahabat dipuji oleh seorang bocah sampai telinganya memerah merupakan hal yang langka.

Albert mendelik galak yang sukses membuat Joshua tertawa lebar.

"Aku pamanmu, tentu saja tampan."

Mata Ragna membola. Dia adalah pamannya?

"Ah, aku adik dari ibumu. Kami memiliki selisih enam tahun. Aku masih sekolah saat kau baru lahir." Dia menjelaskan, matanya menatap Ragna dan tersenyum hangat.

Ragna mengangguk.

"Ah, aku lupa bilang. Dia seharusnya sudah pulang hari ini, tetapi tidak ada keluarganya yang datang menjemput dan administrasi nya belum lunas." Celetuk Joshua tiba-tiba.

"Aku akan membawanya pulang." Albert menatap Ragna, "Apa kau mau ikut dengan ku?"

Ragna mengangguk mengiyakan.

Sepertinya, kelahirannya tidak diinginkan. Kalau begitu untuk apa pria yang berstatus ayah dari pemilik tubuh ini menikahi ibu pemilik tubuh ini?

Ragna juga melihat kebencian dan kehilangan dari sorot mata pria yang mengaku sebagai pamannya itu.

'Aku harus menyelidiki ini.'

Ragna mengerjapkan matanya saat mendengar suara bentakan. Gadis kecil itu menengok ke sekeliling dan melihat seorang pria paruh baya tengah membentak Albert, bahkan mendaratkan pukulan di perut pria itu.

Ah, mereka adalah orang-orang yang menyiksa pemilik tubuh ini dulu.

Ragna dapat melihat bagaimana wajah tak suka yang ditunjukkan pada Albert. Gadis kecil itu memutuskan membantu pria yang mengaku sebagai pamannya yang kini menahan serangan dari pria tua di depannya itu.

"Paman."

Serentak mereka menoleh ke arah Ragna dengan tatapan kebencian. Sementara Albert tampak meringkuk kesakitan.

"Dasar anak iblis! Keberadaan kalian benar-benar menjadi hari sial untuk kami!" Salah satu wanita berjalan mendekatinya dan sebuah pukulan melayang di wajah gadis kecil itu.

Wanita itu menyiram Ragna dengan sebotol air hingga tubuhnya basah kuyup.

"Anak iblis sepertimu harusnya tau diri, dong! Ibumu yang miskin itu tidak bisa mendidik anaknya dengan baik sehingga menyusahkan orang saja!" Ucapnya sambil menatap Ragna dengan merendahkan.

Ragna menatapnya dalam diam, tidak terusik sama sekali. Umpatan wanita itu tidak ada apa-apanya dibandingkan umpatan sang iblis selama menjalani penyiksaan di sana.

Ragna menggali ingatan pemilik tubuh ini. Wanita di depannya itu, Daisy, adik kesayangan ayah pemilik tubuh ini. Dia sering menyiksa ibu dan pemilik tubuh ini dengan kejam lalu memutar balikkannya seakan dirinya yang menjadi korban.

'Ha! Lucu sekali. Kau bertingkah seperti tidak punya otak. Harus ku apakan orang ini? Meksi dikatakan dia lebih tua dari pemilik tubuh ini, dia jauh lebih muda ribuan tahun dariku,' Ragna membatin sambil menatap Daisy dengan tenang.

Daisy kembali menampar Ragna dengan kencang, menimbulkan bunyi nyaring yang membuatnya tertoleh ke samping. Sudut bibir gadis kecil itu mengeluarkan darah.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?! Kau itu benar-benar anak sialan!" Dengan kalap Daisy menjambak rambut Ragna dengan brutal.

Ragna menatap wanita itu dingin yang sukses membuatnya gemetar. Perlahan jambakannya melonggar dan menatap Ragna dengan geram.

'Wuusshhh'

Ragna menatap Daisy dengan seringaiannya. Gadis kecil itu mengeluarkan aura hitam pekat diiringi sulur-sulur berduri berwana hitam keluar dari tubuhnya.

Sulur itu melesat cepat melilit tubuh Daisy yang kini menangis hebat.

"Lepaskan aku! Kau anak iblis!"

"Aku? Bukankah kau yang selalu menyiksaku?" Ragna bertanya dengan nada datar sambil memasang senyum psycho.

Daisy mengumpat. Dengan santai Ragna memperkuat lilitan sulur yang berisi diri tajam ke tubuh Daisy hingga menjerit putus asa.

"Carvina sayang~" Suara pria diiringi kekehan riang menyapa pendengarannya. Terlihat seorang pria tampan dengan tanduk hitam bertengger di kepalanya. Mata merahnya menatap Daisy dengan tatapan menghina.

Daisy tidak bisa melihat dan mendengar suara itu.

Ragna menghempaskan tubuh Daisy dengan keras.

"Sekarang namaku Ragna, Tuan," Ragna berkata acuh.

"Hihihi~ Baiklah."

Sosok itu, Jeremy menatap Daisy dengan penasaran, "Siapa manusia ini? Menjijikkan sekali."

"Penyiksa tubuh ini. Kau berniat memainkannya, Tuan?"

"Awh!" Jeremi memasang wajah jijik sambil menutup hidungnya, "Dia manusia kotor! Bukankah dia sering mengatakan bangsa kita hingga membuatnya jelek? Keluarkan dia dari sini! Aku tidak mau bermain dengannya!"

Ragna memilih angkat bahu tak acuh.

"Lepaskan aku! Dasar anak gila!" Daisy mengumpat saat melihat Ragna berbicara seorang diri. Dia tidak ingin berlama-lama berada di ruangan gelap yang tampak menyeramkan.

"Wah~ Manusia ini mulutnya bau sekali, ya~" Jeremy menatapnya malas. Dia ingin sekali menyumpalkan sesuatu ke mulut manusia itu.

"Biarkan dia hidup untuk kali ini, Tuan. Karena sampah sepertinya lebih cocok dalam keadaan hina." Ragna berkata datar dan membalikkan tubuhnya.

Daisy menatap punggung Ragna dengan benci.

"Sayang sekali. Aku ingin melihatmu bermain dengan manusia itu." Iblis itu merangkul Ragna, "Ah, aku jadi ingin memberikanmu hadiah tambahan."

"Menyebalkan. Tapi aku tidak tertarik bermain dengannya." Ragna kembali menatap Daisy yang terduduk, "Karena dia sampah."

1
Fatin Fiqah
Luar biasa
safira
cerita menarik tapi membinggungkan..sbb tadinya d cafe dengan pamannya serta dokter jushua kenapa tetiba ada adik dari sebelah bapanya..dan berani keluar sulur berduri..bukan ka d tempat awan..🤔
Daniela Whu
ivanka kan seharusx nama perempuan ya 😏 kok ini jd nama cowok 🤭
Cahaya yani
akhr ny raja iblis kmbli
Cahaya yani
lah iy tinggalkn sja
nury
Luar biasa
Daniela Whu
astoge mulut anak SD lo itu sdh kyak mulut jalang
Cahaya yani
sampah teriak sampah
Lina Sofi
jgn kelamaan up thor ak nungguin g nongol2 sedih/Cry//Cry//Cry/
Lina Sofi
bantai musuh2y leon alan
Suzana Diro
jeremy nya cool sekali
Daniela Whu
ragna sama leon juga dokter siapa itu belum balas dendam ke orang" yg berniat membunuh x kh
Daniela Whu
kok bisa leon berubah jd iblis ya gimna cerita x awal kn dia cuma pemuda biasa gk ada tuh hawa" keiblis san
Tati Suriyati
lanjutkan ceritanya, menarik menegangkan 😊
deria
wah thor lama amat upnya😂
siapa tuh yang punya aura hitam😣
Lina Sofi
bumi hanguskan tuh desa
Daniela Whu
la kapan nih mereka balas dendam ke keluarga yg telah membuat mereka hancur? kok sdh lain lg ceritax
Lina Sofi
keren thor up kurang thor
deria
ayo ragna santet aja dia kayak dulu nyantet lina biar sekalian tuh ama anaknya😂😂😂 kalo dah cerai dari ayahmu🤣🤣🤣
Lina Sofi
bodoh cerai aj damai hidup bertiga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!