Biqis seorang wanita yang tak pernah tahu siapa ayah kandungnya karena sang ibu mengandungnya akibat cinta satu malam pada saat memasuki dunia kuliah. Bilqis tak pernah merasakan kehangatan pelukan dari seorang ibu karena sang ibu selalu sibuk untuk menghidupi mereka berdua dengan berjualan hingga saat ia memasuki usia dewasa ia dilamar oleh seorang pria dari keluarga kaya raya bernama Rendi namun sayang saat usia pernikahan mereka yang menginjak 5 tahun, Rendi berselingkuh dengan asisten pribadinya dan rumah tangga mereka pun hancur. Bilqis sedih bukan main dan memutuskan berpisah dari sang mantan suami, di saat itulah ia mengenal sosok Krisna yang perlahan namun pasti bisa mencuri hatinya. Bagaimanakah kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suami dan Mertua Kompak Menyudutkan
Apa yang menjadi ketakutan Bilqis rupanya terjadi juga saat ini, rupanya Rendi sudah kembali ke rumah dan ia memergoki dirinya bersama Krisna dan yang lebih parah lagi adalah Rendi sama sekali tak mau mendengarkan penjelasannya mengenai siapa Krisna ini karena lebih mendengarkan Ayumi. Rendi memang sengaja mencari gara-gara dan mengharapkan kalau Bilqis akan tersiksa dengannya dan ini adalah balas dendam yang sangat menghiburnya.
"Anda jangan sembarangan bicara," ujar Krisna namun Bilqis menahan Krisna.
Bilqis mengatakan pada Krisna percuma saja mereka berdebat melawan Rendi yang memiliki kepala batu dan lebih baik Krisna pulang saja. Ucapan Bilqis barusan rupanya membuat Rendi jadi dongkol sendiri, ia tak terima diejek dan direndahkan oleh Bilqis dan ia menampar wajah istrinya itu tanpa belas kasihan. Krisna yang melihat itu tentu murka dibuatnya.
"Apa yang anda lakukan pada istri anda sendiri?!"
"Ini bukan masalah anda, lebih baik pergi sekarang juga!"
Krisna tak terima dengan apa yang dilakukan oleh Rendi ini namun Bilqis mengatakan kalau Krisna tak perlu membelanya. Bilqis bisa bertahan namun Krisna nampak ragu dengan yang Bilqis katakan.
"Jangan buat aku muak dengan drama murahan kalian! Pergi sekarang!" usir Rendi dengan nada tingginya.
Krisna mendengus kesal ke arah Rendi namun kemudian ia pergi juga walau sebenarnya tak rela jika Bilqis diperlakukan begitu oleh suaminya sendiri. Sungguh Krisna sangat tak habis pikir dengan Rendi dan mamanya yang memerlakukan Bilqis dengan sangat buruk namun bagaimana mungkin Bilqis masih sanggup bertahan demi pria itu?
"Kenapa kamu masih memertahankan pria sombong dan kasar seperti itu?" lirihnya.
Rendi kemudian diberitahu oleh sang mama bahwa Bilqis punya motor baru sontak saja Rendi membelalak tak percaya melihat motor baru Bilqis.
"Dari mana kamu dapat banyak uang? Apakah selingkuhan kamu yang membelikan ini? Berani sekali dia!"
"Mas, sudah aku katakan bahwa dia itu bukan selingkuhanku!"
Namun memang Rendi itu bebal sekali kalau diberitahu oleh sebab itu maka Bilqis hanya bisa mengelus dada saja.
****
Cathrine yang akan menjadi istri kedua Rendi datang ke rumah dan wanita itu nampak anggun dengan pakaian yang dikenakan olehnya. Bilqis nampak tak biaa menyembunyikan raut wajah sedihnya saat Ayumi memuji Cathrine dan membanggakan wanita itu di depan Bilqis yang sudah menjadi menantunya selama 5 tahun tanpa mengeluh akan sikap jahat Ayumi padanya selama ini. Semua kebaikan dan pengabdian Bilqis pada Ayumi dianggap angin lalu saja oleh wanita tua nan sombong itu, Ayumi terus saja mengejek dan mengatakan kalau Bilqis sama dengan ibunya yang merupakan wanita murahan.
"Mau ke mana kamu?!" seru Ayumi saat Bilqis beranjak dari duduknya.
"Aku mau ke dapur, menyiapkan makan malam."
"Tak perlu, ada asisten rumah tangga yang melakukannya. Duduk!"
Ayumi dengan tegas meminta Bilqis untuk duduk dan tentu saja Bilqis sama sekali tak memiliki pilihan lain selain menuruti apa yang mama mertuanya katakan. Sepertinya memang Ayumi sengaja ingin membuat Bilqis tak nyaman dan cenderung tersiksa karena saat ini Rendi dan Cathrine tengah sengaja bermesraan di depannya. Rendi melakukan itu untuk membakar cemburu Bilqis dan semua yang ia lakukan nyatanya berhasil memancing Bilqis untuk cemburu.
"Kenapa? Kamu tak suka kalau aku bermesraan dengan Cathrine?!"
Bilqis sama sekali tak menjawab namun ia memilih mengalihkan pandangan ke arah lain.
****
Semakin hari Rendi semakin niat saja menyiksa batin Bilqis, ia sengaja bermesraan dengan Cathrine di depannya dan sengaja membuat Bilqis menyaksikan semuanya. Bilqis ini wanita biasa, ia akan merasa sakit dan cemburu kalau melihat suaminya bermain api dengan wanita lain apalagi saat ini mereka bermain api dengan sengaja di depannya.
"Apakah kamu sengaja melakukan ini, Mas?"
"Tentu saja aku sengaja! Kenapa? Mau marah?"
"Ceraikan aku!"
"Aku tak akan menceraikanmu! Aku ingin kamu ada di neraka dunia!"
Rendi mengatakan itu dengan tatapan bengis dan membuat Bilqis sedih, ia rindu sosok suaminya yang dulu hangat dan ramah. Kini Rendi jadi sosok dingin dan kasar, ia sudah membuat hati Bilqis sangat kecewa dan terluka namun puncaknya saat ini.
"Hiks."
"Kamu pikir aku akan meleleh dengan tangismu?!"
Rendi sama sekali tak peduli kalau Bilqis menangis, ia akan terus menyiksa batin Bilqis dan membalas rasa sakit hatinya akibat Bilqis yang tak bisa menjaga calon anaknya.
"Hiks."
Namun Rendi sama sekali tak peduli, Cathrine sendiri menatap Bilqis dengan tatapan hina dan rendah yang makin membuat Bilqis menjadi sedih dan terpuruk, ia ingin segera keluar dari neraka dunia yang Rendi ciptakan bagaimanapun caranya.
"Jangan harap kamu bisa lolos!"
****
Bilqis pergi mengunjungi rumah bibinya, sang bibi memang dekat dengan Bilqis dibanding dengan ibu kandungnya sendiri yang memang sejak kecil sudah tak menginginkan dia lahir ke dunia ini. Sang bibi sangat menyayangi Bilqis dan sudah menganggap Bilqis anak kandungnya sendiri.
"Bilqis?"
"Bibi!"
Bilqis menghambur memeluk sang bibi, sang bibi yang bernama Eny itu membalas pelukan Bilqis. Tanpa perlu bertanya banyak tentu saja Eny sudah bisa menyimpulkan sendiri bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Bilqis. Eny sama sekali tak memaksa Bilqis untuk bercerita karena saat ini Eny tahu Bilqis sedang tak baik-baik saja.
"Sudah jauh lebih baik?"
"Iya Bi, terima kasih."
Bilqis perlahan melerai pelukan dengan sang bibi, kini Bilqis yang mulai tenang mulai bercerita pada bibinya mengenai apa yang sebenarnya terjadi padanya belakangan ini. Bilqis menceritakan prahara rumah tangganya dengan berlinang air mata karena sudah tak sanggup lagi untuk berpura-pura baik-baik saja. Eny yang mendengar semua cerita pilu Bilqis sendiri tak bisa menahan air matanya untuk tumpah.
"Ya Allah!"
Eny nampak tak kuasa dan tak rela jika Bilqis diperlakukan tak baik oleh keluarga Rendi. Bilqis mengatakan bahwa ia juga ingin bercerai dengan Rendi namun Rendi menolaknya dan mengatakan ingin membuat Bilqis menderita.
"Pokoknya Bibi tak rela!"
****
Ketika Bilqis ada di rumah Eny, nampak ibunya datang dan menatap heran karena Bilqis datang tanpa memberitahunya terlebih dahulu ditambah lagi saat ini wajah Bilqis yang sembab akibat menangis.
"Kenapa kamu ada di sini? Kamu sudah izin pada suamimu kalau mau ke sini?"
"Put, Bilqis barusan bilang kalau dia diperlakukan tak baik oleh suami dan keluarganya selama 4 tahun belakangan. Suaminya bahkan mau menikah lagi namun tak mau menceraikan Bilqis."
Putri terdiam mendengar ucapan Eny barusan, ia kemudian menatap Bilqis tajam dan menanyakan apakah semua yang Eny katakan padanya barusan benar.
"Kenapa kamu hanya diam saja!" bentak Putri pada Bilqis yang tak mau menjawab pertanyaannya.
