NovelToon NovelToon
MAFIA VS PETARUNG JALANAN

MAFIA VS PETARUNG JALANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:32.5k
Nilai: 5
Nama Author: saksi pena

Reksa pemuda yatim piatu harus terjun ke dunia gelap dunia pertarungan jalanan demi bisa menjaga adik perempuannya yang masih sekolah di bangku SMP, namun siapa sangka harus terlibat dengan komplotan mafia yang hendak membunuh istri muda Boss mafia, atas suruhan istri tua yang merasa tidak terima atas ke hadiran istri muda dalam keluarganya, apa lagi jika harta kekayaannya harus sampai di bagi dua.

Boss mafia yang bernama Aron Jhonson begitu kaget setelah mengetahui kalau istri tuanya yang bernama Raisa Lena, akan membunuh istri mudanya yang bernama Gendis Raura, Aron Jhonson sangat menentangnya namun Raisa Lena mengancam akan membongkar semua bisnis haramnya Aron Jhonson, jika tidak mau menyetujui untuk membunuh Gendis Raura.

Aron pun akhirnya ikut terlibat untuk membunuh istrinya sendiri demi tidak terbongkar bisnis haramnya, namun Aron Jhonson ternyata harus berhadapan dengan Reksa petarung jalanan yang berusaha menyelamatkan Gendis Raura dari dengan menaruhkan nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saksi pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Hari menjelang malam Chiko dan Pak Bimo yang sudah sepakat taruhan pertarungan, malam itu keduanya meluncur menuju arena ring yang sudah di sepakati, kabar siar taruhan pertarungan begitu banyak di mintai hingga banyak yang ingin menyaksikannya, apa lagi terdengar siar berita taruhan besar hingga sampai satu milyar membuat para pecinta pertarungan, banyak yang berdatangan ingin menyaksikan termasuk Saga merasakan penasaran ingin menyaksikan.

Jagoan petarung Pak Bimo berdarah barat memiliki perawakan tinggi besar dan berotot besar belum terkalahkan di atas ring, hingga berani menyanggupi bertaruh besar dengan Chiko hingga mencapai satu milyar, dan malam itu orang orang dari berbagai sudut kota besar itu berdatangan, kendaraan mobil dan motor memenuhi area parkiran yang cukup luas di depan gedung pertarungan itu.

Saga menyodorkan uang sepuluh ribu memasuki gedung pertarungan bebas di atas ring itu, di dalam gedung sudah begitu banyak orang orang para penggemar yang menyukai pertarungan bebas, apa lagi bagi yang sangat menyukai taruhan cukup besar tentu tidak menyia nyiakan kesempatan itu, Saga melihat sekitaran mencari para Boss yang merekrut para petarung.

"Siapa laki-laki itu!" guman Saga melihat ke arah Chiko yang duduk di sebelah Pak Bimo di kursi khusus yang terpisah yang terletak di atas.

Pak Bimo dan Chiko keduanya menjepit rokok cerutu mahal yang harganya satu bungku sampai dua belas juta lebih untuk membuang rasa ketegangannya.

"Santai saja Pak Bimo tidak usah tegang,'' ejek Chiko yang dirinya sendiri sama merasakan tegang.

"Haha haha, bisa saja kamu ini anak muda, tegang sedikit wajarlah karena uang satu milyar bukan uang yang sedikit,'' tempas Pak Bimo dengan tawa lepasnya.

"Maaf Pak Bimo jika kali ini saya yang akan membawa uang itu,'' sambung Chiko dengan percaya dirinya.

"ini ini yang saya suka dari Bang Chiko ini, percaya dirinya sangat tinggi sekali haha haha,'' sindir Pak Bimo kembali dengan tawa lepasnya.

''Mari kita selesaikan di atas ring Pak Bimo,'' tantang Chiko menyodorkan tangan.

''Baik Bang Chiko kita mulai,'' balas Pak Bimo menerima sodoran tangan Chiko.

Di samping ring riuh gemuruh sudah terdengar saat kedua petarung sudah memasuki ring pertarungan, pertaruhan besar dan kecil sudah mulai di pupul berikut Saga ikut bertaruh memegang jagoan Pak Bimo yang berdarah barat, berperawakan tinggi besar dan kekar yang belum terkalahkan di atas ring taruhan besar.

Mohlingyen petarung berdarah thailand jagoannya Chiko cukup merasa kaget melihat lawan di atas ringnya yang berperawakan tinggai besar dan kekar bernama panggilan Bram, namun Mohlingyen penuh dengan percaya dirinya sanggup untuk mengalahkan lawannya di atas ring.

Seorang wasit yang memimpin pertarungan meminta keduanya maju berhadapan untuk menginstruksikan, agar tidak memukul bagian yang tidak di perbolehkan jika sampai melanggarnya, dengan sangat tidak hormat akan di diskualifikasi langsung di anggap kalah dalam pertarungan.

Teriakan kencang dan seruan kencang bagi jagoannya masing masing begitu sangat bergemuruh mengisi ruangan itu, Mohlingyen dan Bram keduanya mulai pemanasan melenturkan urat urat ototnya, siap siap saling menyerang dan bertahan dari serangan.

Bram memulai menyerang kepalan pukulannya yang besar mengarah ke wajah Mohlingyen, dengan cepat Mohlingyen mundur kebelakang satu langkah dan langsung balik menyerang dengan kaki kirinya mengarah ke wajah Bram, dengn cepat Bram menangkis dengan tangan kanannya, tangan kiri Bram membalas serangan mengarah ke dagu Mohlingyen dengan cepat Mohlingyen menangkis dengan tangan kanannya.

Keduanya langsung mundur dua langkah kebelakang belum ada pukulan yang mengenai satupun, Mohlingyen kali ini menyerang lebih dulu loncat mengarahkan kaki kanannya ke wajah Bram, namun Bram yang berperawakan tinggi besar dengan cepat menangkap Mohlingyen di pikulanya, dan langsung menjatuhkan badan Mohlingyen di banting dengan sangat keras.

Y

Mohlingyen langsung meringis dengan cepat berusaha berdiri namun Bram dengan cepat memiting leher Mohlingyen dari belakang sambil menjatuhkan badannya, Mohlingyen berusaha menarik tangan Bram yang kencang mencekik lehernya dari bawah, Mohlingyen mengerahkan tenaganya menahan cekikan tangan Bram, sikut tangan kiri Mohlingyen berusaha menghantam dada Bram dari atas.

Namun cekikan pergelangan tangan Bram semakin kuat membuat Mohlingyen sulit bernafas, wasit dengan cepat menghentikannya sementara teriakan gemuruh yang menjagokan Bram begitu kencang, berikut Saga teriak begitu kencang yang bertaruh lima juta yang menjagokan Bram.

"Haha haha, lihat Bang Chiko jagoan Bang Chiko, belum juga jagoan saya mengeluarkan semua kehebatannya, haha haha," ejek Pak.Bimo dengan tawan senangnya

"Haha haha, sabar Pak Bimo, tenang saja pertarungannya belum selesai, jagoan saya pasti bisa membalikan keadaan," tempas Chiko memaksakan tertawa membuang rasa takut kalah.

Di atas ring Mohlingyen memegang lehernya yang terasa sakit dan berulang ulang melenturkan urat lehernya, Mohlingyen kini mau mencoba menyerang dengan gerakan menipunya, kedua tangan Mohlingyen kembali di kepalkan siap siap menyerang dan bertarung kembali.

Mohlingyen langsung loncat menyerang dengan gerakan kaki kanannya mengarah ke paha sebelah kiri Bram, saat Bram mengangkat kaki kirinya hendak menangkis namun ternyata tangan kanan Mohlingyen melayang telak menghantam telinga Bram dengan keras, membuat Bram seketika nyeloyong kebelakang hampir jatuh tersungkur

Kaki kiri Mohlingyen melayang mengarah ke samping dada Bram, namun dengan cepat Bram menangkap dengan kedua tangannya dan dengan cepat menariknya kebelakang, badan Mohlingyen terbawa tarikan tangan Bram, dengan cepat Bram melayangkan pukulan ke wajah Mohlingyen telak dengan keras menghantam hidung Mohlingyen hingga mengeluarkan darah segar.

Di susul tendangan kaki kanan Bram mendorong ke depan telak menghantam keras dada Mohlingyen, hingga terpental jatuh kebelakang belum sempat Mohlingyen berdiri, Bram langsung meluncurkan pukulan bertubi tubi ke wajah Mohlingyen dengan keras membuat wasit langsung menghentikan pertarungan itu.

Wajah Mohlingyen seketika babak belur mengeluarkan darah segar dari hidung dan bibirnya, Saga langsung loncat teriak girang memenangi taruhannya, gemuruh teriakan jagoan Bram begitu kencang yang memenangi pertarungan itu, Pak Bimo langsung berdiri berulang memberikan tepuk tangan jagoannya yang memenangi pertarungan itu.

Chiko langsung mengepalkan tangannya begitu sangat tidak terima dengan kekalahannya, Palin anak buah Chiko langsung menaruh koper berisi uang taruhan satu milyar di atas meja, Chiko tanpa bicara langsung berdiri dan pergi begitu saja membuat Pak Bimo merasa heran, namun Pak Bimo membiarkan Chiko yang pergi begitu saja dan langsung membuka koper yang berisi uang itu.

Chiko sambil berjalan keluar gedung menyuruh Palin untuk menghabisi Mohlingyen, dan merebut uang taruhan yang sudah di serahkan ke Pak Bimo bila perlu menghabisi Pak Bimo jika tidak mau menyerahkan uangnya.

"Cepat habisi si Mohliyeng tidak berguna itu, dan ambil kembali uang di si tua bangka itu, habisi sekalian jika tidak mau menyerahkannya!" perintah Chiko sambil berjalan dengan amarahnya.

"Baik Boss, sesuai rencana," balas Palin.

Setelah di luar gedung salah satu anak buah Chiko membukakan pintu mobil, setelah Chiko masuk anak buah Chiko yang mengemudi langsung melajukan mobilnya, sementara Palin langsung membagi tugas dengan anak buah Chiko yang lainnya, untuk membunuh Mohlingyen dan mengambil kembali uang taruhan yang sudah di tangan Pak Bimo.

1
Wijaya Ronny
Luar biasa
Nur Din
nice
Muhamadsoleh
mantap thor.
Zulkifli Zul Dsr
mantap toorrrr
Sunandar Daday
Lanjutkan
Azzam Azzam
ngeri banget...tp tetep lanjut baca
Azzam Azzam
semangat kak
Azzam Azzam
dari fb langsung mampir
SAKSI PENA: siapp kak trima ksh byk suportnya 🙏🙏
total 1 replies
Sunandar Daday
lanjutkan bang
Sunandar Daday
lanjutkan boss
SAKSI PENA: siapp kak mskh suportnya 🙏🙏
total 1 replies
Sunandar Daday
gak banyak komentar luar biasa👍
SAKSI PENA: terima kasih kak 🙏
total 1 replies
Sunandar Daday
ini baru seru pertempuran segera di mulai
SAKSI PENA: siap kak 🙏
total 1 replies
𓆏 Nori 😂⃤ Fai 𓆏
🤣🤣
SAKSI PENA: jreng jreng 🙏😁
total 1 replies
DoReMi
masih hangat
SAKSI PENA: iya kak msh jauh 🙏
total 1 replies
DoReMi
kak coba review cerita ku
SAKSI PENA: insya allah kak 🙏
total 1 replies
SAKSI PENA
siapp kak 🙏
Dzuan 017
semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!