NovelToon NovelToon
Balas Dendam Sang CEO

Balas Dendam Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: PurpleLinaa

Pernikahan yang terjadi tiba-tiba antara Alvar CEO muda yang selama ini tak pernah menampakkan dirinya di khalayak umum bahkan orang-orang di kantor saja pun belum ada yang bertemu dengannya secara langsung. Tapi saat kedatangan Alvar untuk menikah dengan manager yang ada di kantornya membuat gempar seisi kantor.

Natala Mika Sherina—seorang manager yang dinikahi oleh CEO tanpa alasan yang jelas. Namun yang pasti diketahui oleh Natala bahwa Alvar menikahinya bukan karena cinta, melainkan karena dendam. Dendam atas kematian sang adik.

***

"Kamu menuduhku yang telah memb*nuh adikmu?"

"Ya. Tidak ada orang lain selain kamu di sana, Natala. Terimalah nasib kamu sekarang."

***

"Siapa dia?"

"Kekasih saya Shylla Qara Adiwana."

***

Apakah Natala akan bertahan dengan pernikahan yang dilatarbelakangi oleh dendam ini? Apa benar Natala adalah orang yang telah membunuh adik Alvar? Dan bagaimana cara Natala untuk tetap bertahan dengan perilaku menyakitkan yang Alvar berikan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PurpleLinaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 04: Pengumuman penting

Kaki berbalut flatshoes memasuki gedung besar berisi banyak manusia. Ada satpam yang sudah berjaga di pintu masuk, mereka memberi hormat pada Natala saat gadis itu memasuki gedung kantor dengan tas tenteng di tangan kiri dan tumpukan beberapa dokumen di tangan kanan.

Hari ini Natala tampil dengan sedikit lebih anggun. Dia mengenakan dress hitam polos selutut berbalut jas hitam dan rambut dikuncir kuda rapi. Bahkan hari ini Natala juga menambahkan kacamata sebagai pelengkap.

Natala tiba di meja kerjanya. Sapaan orang-orang kantor terdengar dan seperti biasa Natala balik menyapa mereka. Namun itu hanya sekedar berbasa-basi saja. Karena Natala harus menyelesaikan pekerjaannya di hari ini. Natala sudah melihat betapa banyak tumpukan berkas di mejanya.

Natala menghela napas melihat tumpukan itu. "Semangat Nata!" ucap Natala menyemangati dirinya sendiri dan itu tanpa sadar membuat Arsen tertawa kecil.

Meja kerja Arsen berjarak dua meja di belakang Natala. Meskipun berjarak tidak menghalangi Arsen untuk memandangi gadis itu. Dia menumpu wajahnya dengan satu tangan. Tidak seperti karyawan yang lain sibuk akan pekerjaan, Arsen malah sibuk untuk memandangi Natala.

Bagi Arsen Natala itu sempurna, segala hal di diri gadis itu membuat Arsen jatuh cinta. Dia dan Natala mengenal sejak pertama kali mereka kerja di kantor bersama. Sesama fresh graduated, Natala cepat akrab dengan Arsen. Apalagi mereka juga seumuran itu semakin memperlancar komunikasi.

"Seandainya Nata mau pacaran sama gue," gumam Arsen memutus tatapannya dari Natala.

Dia memfokuskan pandangannya pada layar laptop yang menyala. Sambil sesekali dia membawa ingatannya kembali pada masa lalu. Saat di mana dia mengutarakan cinta pada Natala.

Hari itu setelah pulang bekerja, Arsen membawa Natala untuk berkeliling kota. Menikmati kota dengan senja sampai langit malam tiba. Arsen berhenti di sebuah restoran. Dia membawa Natala untuk makan bersama di malam hari di rooftop restoran itu.

Mereka makan dengan damai, sambil sesekali memandangi langit malam. Kesukaan Natala. Natala suka langit malam tapi Arsen jatuh cinta pada Natala.

Saat di mana Natala memfokuskan atensinya pada langit malam disitulah Arsen memulai aksinya. Dia mengeluarkan sesuatu dari kantung celana. Bukan sebuah benda yang mahal, hanya sebuah jam.

"Buat lo." Arsen menaruh kotak jam itu di depan Natala.

Natala beralih melihat kotak itu kemudian dia menatap Arsen menunggu lelaki itu untuk menjelaskan apa maksud lelaki itu memberinya jam.

Arsen menghirup udara panjang, dia menutup mata sejenak meyakinkan diri sebelum mengeluarkan apa yang ingin dia ucapkan.

Arsen membuka matanya melihat iris hitam Natala dalam.

"Nat, gue suka sama lo. Entah sejak kapan dan gimana tapi gue sadar kalau gue udah jatuh cinta sama lo. Nat, gue minta maaf karena udah menghancurkan persahabatan kita dengan melibatkan perasaan. Tapi Nat, gue nggak munafik, gue mau kita lebih dari sekedar teman. Lo, mau nggak kalau jadi pacar gue? Nggak perlu sekarang jawabnya gue kasih lo waktu. Kalau lo mau jadi pacar gue lo pakai jam ini tapi kalau nggak mau lo bisa pulangin jam ini ke gue."

Arsen berucap dengan sangat tulus. Dengan penuh keberanian Arsen mengatakan hal itu. Natala saja rasanya seperti dibawa terbang oleh pernyataan Arsen sehingga dia dibuat bingung selama beberapa hari. Kegiatan Natala hanya memandangi jam itu saja. Tanpa pernah bisa menemukan jawabannya.

Namun saat mereka istirahat bersama Natala memulai percakapan dengan Arsen. Percakapan yang dimulai dengan kotak jam yang dikembalikan pada Arsen.

"Maaf ya Ar, gue bukannya nggak menghargai perasaan lo. Tapi untuk saat ini gue mau benar-benar fokus sama diri gue sendiri dan fokus sama keluarga gue. Gue menghargai perasaan lo kok, sejujurnya gue juga nyaman ada sama lo tapi gue belum siap kalau kita menjalin lebih dari sekedar teman. Gue rasa lebih baik kita kayak gini, berteman aja jadi kemungkinan kita untuk asing juga kecil. Nanti kalau gue udah siap untuk menjalin hubungan lagi, gue bakal kasih tau lo."

Itulah kalimat yang membuat Arsen rela menunggu Natala sampai sekarang. Menunggu kapan gadis itu akan mau bersamanya.

Arsen sibuk memikirkan Natala dalam setiap detik dia di kantor ini tapi Natala malah membeku saat matanya tak sengaja bertemu tatap dengan Alvar. Atasan yang baru dia hubungi kemarin malam dan dengan sangat yakin Natala menerima permintaan Alvar untuk menikah dengannya.

"Mau ke mana, Pak?" tanya sang sekretaris pada Alvar.

"Saya mau membuat pengumuman."

"Berarti Bapak sungguh akan melakukan itu? Tidak terlalu terburu-buru kah, Pak?"

Alvar menggeleng, dia menatap Natala. "Gadis itu yang meminta untuk disegerakan, so tidak ada salahnya kalau saya mempercepat hal itu."

Alvar keluar dari ruangannya, dia membuat para karyawan berdiri untuk sedikit membungkuk memberi penghormatan pada sang pemilik perusahaan.

Alvar mengedarkan pandangannya untuk melihat satu persatu wajah dari karyawan yang bekerja di kantornya. Tapi lagi-lagi dia selalu menjatuhkan tatapan terakhir untuk Natala. Saat gadis itu mendongak dan menatap mata Alvar disitulah lelaki itu menarik ujung bibirnya.

"Baik semuanya, di sini saya akan mengumumkan suatu hal. Cukup penting dan berkaitan dengan pribadi saya."

Kalimat pembuka dari Alvar dan itu sudah cukup untuk menimbulkan detakan kencang di dada Natala.

"Saya akan segera menikah Minggu depan."

Natala menjadi orang yang paling terkejut di antara yang lain. Apa maksud Alvar melakukan ini semua. Dia memang meminta untuk disegerakan tapi tidak untuk minggu depan. Itu terlalu cepat.

"Jadi, saya mau mengundang kalian semua untuk hadir di pesta pernikahan saya. Saya sudah menemukan seseorang yang saya yakin bahwa dia mampu untuk mendampingi saya hingga akhir hayat. Dia gadis yang cantik, baik dan telaten serta cekatan. Saya jatuh cinta dengannya tidak perlu waktu yang lama."

Alvar terus menatap Natala meskipun Natala berusaha untuk membuang tatapannya ke sana kemari agar Alvar tak terus memandanginya. Natala tidak mau jika ada anak kantor yang tahu kalau Natala akan menikah dengan Alvar.

"Maaf Pak, kalau boleh tahu siapa calon Bapak?" Salah satu petinggi perusahaan bertanya.

"Natala Mika Sherina. Saya jatuh cinta dengannya dan akan menikah dengannya."

Semua pasang mata mengarah ke Natala. Gadis itu membeku di tempat. Kesialan terbesar dalam hidupnya. Bukannya senang diperkenalkan sebagai calon istri pemilik perusahaan Natala malah malu setengah mati mendengar Alvar melakukan ini semua.

Natala menatap tajam Alvar dan sosok yang ditatap hanya membalas dengan senyuman saja. Alvar kembali ke ruangannya bersama sekretarisnya seakan tak pernah terjadi apa-apa. Padahal di sini Natala sudah mendapat cibiran dan tatapan tak suka dari karyawan yang lain.

Tidak ada orang yang tidak terkejut mendengar berita ini. Alvar Clay Darmendhra, pemilik perusahaan yang tak pernah menampakkan dirinya di khalayak umum tapi ketika dia datang untuk memperkenalkan diri dia malah mau menikah dengan manager di kantor mereka. Siapa yang tidak berburuk sangka pada Natala jika begitu.

Natala duduk di kursinya. Dia menunduk menangis, dia sangat malu dengan perlakuan Alvar hari ini. Belum menikah saja lelaki itu sudah keterlaluan.

Arsen di belakang hanya mampu menatap Natala. Di antara semua orang, Arsen lah yang paling terkejut sekaligus terluka mendengar pengumuman itu. Dia tidak menyangka bahwa usahanya menunggu Natala mau membuka hati untuknya sudah kandas. Nyatanya, Natala tidak akan pernah mau membuka hati untuk seorang Arsenio Bagas.

1
Emy S
jadi bingung SM alur ceritanya
Elok Pratiwi
buruk
Elok Pratiwi
cerita ga jelas ... judul cerita sama isi nya ga nyambung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!