NovelToon NovelToon
Dear, My Love

Dear, My Love

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:235.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Naira_w

Anya Bintang Maharani, gadis cantik yang lahir dari rahim seorang istri simpanan.

Masa lalu orang tuanya yang memalukan itu membuatnya selalu menutup diri dari para lelaki yang mendekatinya. Bagi Anya, dia hanya ingin sukses dan membanggakan April, kakak yang sangat disayanginya.

Namun, Rama duda satu anak yang sangat mencintai Anya merusak segalanya. Rama lelaki yang mengaku sangat mencintai Anya tega menghancurkan mimpi gadis itu. Membuat Anya harus meninggalkan keluarga yang sangat dicintainya itu dengan membawa harga diri yang terkoyak.

Ditambah mantan istri Rama yang masih saja membayangi si duda.

Kisah cinta sang duda dengan gadis muda yang dibalut dengan tingkah kocak dua kakak lelaki dan juga keluarga yang selalu melindungi Anya.

***

Sekuel dari Dear, Mantan Gebetan.

Yang belum baca silahkan mampir dulu biar tidak bingung dengan alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suami Burik

"Aduh, Rama... Kok jadi muntah begini lagi, sih. Padahal tadi kamu udah baik-baik saja." kata Bu Dewi sambil menggosok tengkuk Rama yang terduduk di depan kloset di kamar mandi.

Saat ini mereka sedang berada di hotel yang tak jauh dari kos-kosan Anya.

Tadi sore Bu Dewi dan Rama segera menuju hotel yang akan mereka tempati beberapa hari ini.

Saat di kos Anya keadaan Rama sudah baikan dan bisa makan beberapa potong roti juga teh hangat buatan Anya.

Namun setelah mereka sampai di hotel, penyakit Rama muncul kembali. Semua makanan yang tadi sudah masuk ke lambungnya pun keluar kembali.

"Ini akibatnya kalau kamu bandel, Ram. Anak kamu aja sebel sama kamu." kata Bu Dewi pada Rama yang terduduk lemas dengan kepala menyandar di dinding kamar mandi.

Tubuhnya sudah lemah, tak bertenaga karena sedari tadi memuntahkan isi perutnya.

Tak lama kemudian Rama pun merasakan pusing yang sangat hebat dan tiba-tiba saja pandangannya menggelap dan kemudian tak sadarkan diri.

Sementara di kosan, Anya sedang berbaring di kasurnya. Dia baru saja selesai menghubungi mbaknya dan mengabarkan jika Bu Dewi dan Rama tadi ke tempatnya.

April terdengar begitu khawatir pada adiknya. Namun, yang membuatnya semakin panik adalah ketika Anya mengabarkan jika sebenarnya dirinya saat ini sedang hamil.

"Kamu kenapa baru ngasih tau mbak sekarang, Anya?" tanya April dengan kesal saat Anya memberi tahunya jika dia sedang hamil.

"Anya juga baru ngecek, mbak." kata Anya berbohong.

"Bu Dewi sama Rama udah tau kalau kamu hamil?" tanya April

"Sudah. Sekarang karena mas Rama kena sindrom cauvade, mbak. Dia gak bisa makan, muntah-muntah sepanjang hari." kata Anya yang sebenarnya agak sedikit kasian saat melihat kondisi Rama yang kata Tiur sudah mirip si Baron.

"Sukurin, itu azab buat dia." kata April dengan kesal. Dia memang tak mau bertemu dengan Rama semenjak kejadian itu.

Bahkan keluarga suaminya pun tak mau membahas Rama di depannya. Zaki begitu protektif pada istrinya, apalagi saat ini istrinya sedang mengandung anak kedua mereka. Yang menurut prediksi dokter akan menjadi saingan Raisa.

"Sekarang mau kamu gimana, Nya?" tanya April pada adiknya.

Bagaimana pun Anya sendiri yang menjalani hidupnya, April tak mau memaksakan adiknya untuk menerima Rama. Walaupun sebenarnya saat ini April maunya Rama mempertanggung jawabkan perbuatannya dan dia juga tak ingin keponakannya lahir dengan status anak diluar pernikahan.

"Menurut mbak, aku harus gimana?" tanya Anya yang sebenarnya juga bingung.

"Loh, kok tanya mbak. Kamu yang harus menentukan pilihanmu sendiri. Kalau bingung, kamu banyakin sholat malam mu. Minta petunjuk sama yang diatas." kata April pada adiknya.

Anya yang mendengar saran mbaknya pun membenarkan ucapan kakaknya. Dia hanya perlu meminta petunjuk sang pencipta.

Anya sendiri tak mau menyalahkan Tuhan yang mentakdirkan dirinya seperti ini. Anya merasa apa yang dijalaninya saat ini adalah sebuah proses menuju kebahagiaan.

Anya mengelus perutnya yang terlihat sangat menonjol itu. Aneh sekali, Anya ingat saat usia kandungan mbaknya tiga bulan perut mbaknya tak sebesar ini.

Drrt...Drrt...Drrt...

Anya mengambil ponselnya yang bergetar, sepertinya ada panggilan masuk.

Oma

Ternyata panggilan dari Bu Dewi. Tadi sebelum Bu Dewi pergi ke hotel, wanita itu memang sempat meminta nomor ponselnya.

Mau tak mau Anya pun memberikan nomor kontaknya yang baru.

"Assalamualaikum, ya Bu?" sapa Anya saat menjawab panggilan itu.

"Waalaikumsalam, Anya udah tidur?" tanya Bu Dewi, suaranya terdengar panik.

"Belum, Bu. Ada apa ya?" tanya Anya

"Ini, Nya. Rama pingsan tadi waktu di hotel. Gara-gara muntah-muntahnya gak berhenti." kata Bu Dewi.

Anya yang mendengar apa yang disampaikan Bu Dewi pun langsung duduk.

"Sekarang Ibu bawa Rama ke rumah sakit dekat hotel. Tadi dibantu sama staf hotel ke sini." kata Bu Dewi dengan sendu.

Anya pun menghela nafasnya dan mengelus perutnya. Ternyata anaknya itu sangat ingin menyusahkan ayah dan omanya.

"Ibu bisa share lock, biar Anya susul ke sana." kata Anya. Dia khawatir, namun bukan mengkhawatirkan keadaan lelaki yang menitipkan benih di rahimi.

Tetapi khawatir dengan keadaan wanita tua yang sudah seharusnya istirahat dan menghabiskan waktu bersama cucu-cucunya.

"Tapi kamu lagi hamil, Anya. Gak baik keluar malam-malam begini." kata Bu Dewi yang khawatir jika Anya juga ke rumah sakit sendirian.

"Kan ada ojek online, Bu. Anya juga sering keluar kalau ada yang mau Anya beli." kata Anya pada wanita itu.

Akhirnya Bu Dewi pun mengatakan di mana rumah sakit mereka menginap beserta nomor kamar rawat inapnya.

Anya pun segera mengganti pakaiannya. Dia menggunakan hoodie longgar berwarna hitam dengan jilbab berwarna cream, bawahannya menggunakan celana training longgar yang dibelinya minggu lalu bersama Tiur.

Anya mengambil tasnya dan membawa dompet serta pengecas ponselnya. Tadi Anya sempat melihat baterai ponselnya sudah tinggal sedikit.

Wanita itu pun segera memesan ojek online melalui aplikasi di ponselnya.

Setelah mendapatkan driver, barulah Anya turun dan menuju driver ojek online tersebut.

Saat turun ke bawah, Anya bertemu dengan beberapa teman penghuni kos yang sepertinya baru pulang bekerja. Dan mereka hanya bertukar senyum saja. Memang seperti itulah keadaan kos di tempat ini.

Masing-masing penghuni tak mau ambil pusing dengan kegiatan penghuni lainnya. Yang penting tidak berisik dan mengganggu ketenangan kos ini saja.

Anya menaiki motor ojek onlinenya dan segera pergi menuju rumah sakit.

Sebelum sampai di rumah sakit, Anya sempat singgah di minimarket untuk membeli beberapa roti dan juga susu.

Dia juga singgah untuk membelikan Bu Dewi nasi goreng di dekat rumah sakit. Anya yakin jika wanita itu pasti belum makan malam.

Setelah sampai di rumah sakit, Anya pun segera naik ke kamar rawat inap yang ditunjukkan oleh perawat tadi.

Anggrek tiga, tulisan dan nomor kamar itu tertera jelas di depannya. Anya mengetuk pintunya sebelum masuk.

Ketika Anya membuka pintu kamar, sontak Anya segera menghampiri Rama yang hampir terjatuh saat dipapah Bu Dewi.

Sepertinya Rama baru saja dari kamar kecil dan dibantu Bu Dewi. Namun, wanita tua itu pasti sudah sangat lelah. Dari pagi Anya tau jika Bu Dewi tidak istirahat.

Dia hanya membantu putranya yang lemah tak berdaya.

"Biar Anya yang bantu, Bu." kata Anya sambil menahan tubuh Rama yang lemah itu.

"Tapi kamu lagi hamil begitu, ibu masih kuat bawa Rama ke kasur." kata Bu Dewi yang tak mau melepaskan Rama karena khawatir dengan kondisi Anya yang sedang hamil.

"Ya udah, sama-sama aja Bu. Mas, kamu masih kuat jalan?" tanya Anya pada Rama.

Rama yang merasa energinya berangsur pulih saat Anya datang dan memeluk lengannya pun mengangguk.

Sedikit demi sedikit akhirnya mereka bisa membawa Rama ke tempat tidurnya.

Bu Dewi meletakkan kembali tiang infus yang tadi dipegangnya.

"Ck, ini darahnya naik lagi. Sebentar ibu panggil perawat dulu." kata Bu Dewi lalu keluar meninggalkan Anya berdua dengan Rama.

Anya pun mengambil bungkusan makanan yang diletakkan di meja dekat pintu masuk.

Wanita itu mengeluarkan roti, air mineral dan juga susu yang dibelinya tadi.

"Sayang." kata Rama lirih.

Suara pun hampir tak terdengar karena saking pelannya. Rama sudah tak memiliki tenaga untuk bicara lagi. Tenaganya sudah terkuras habis.

"Udah mas, diem aja dulu sampai perawatnya datang." kata Anya lalu menoleh ke arah pintu.

Dia melihat Bu Dewi datang bersama seorang perawat laki-laki yang masih muda dan cukup keren dengan seragam putihnya.

"Saya benerin dulu infusnya ya, pak." kata lelaki itu dengan senyum ramahnya.

Setelah perawat itu memperbaiki jarum infus Rama. Lelaki itu pun tersenyum pada Anya.

Rama merasa tak suka dan jengkel, namun dia tak bisa bergerak.

"Sayang, haus." kata Rama dengan lemah.

Dia sengaja menunjukkan jika Anya adalah miliknya di depan perawat itu.

Anya yang hanya merasa kasihan kepada Rama pun segera mengambil botol air mineral yang dibelinya tadi dan segera membantu Rama minum dengan sedotan yang sudah dibelinya.

"Kalau bapak mau, lebih aman pakai kateter saja pak. Soalnya kalau bapak bolak balik ke kamar mandi khawatir infusnya akan seperti tadi lagi." kata perawat itu.

"Nggak usah." kata Rama dengan sewot.

Jika dia menggunakan kateter, mau taruh dimana mukanya di depan Anya.

"Saya cuma kena sindrom cauvade. Istri saya lagi hamil." katanya lagi.

Perawat yang tadi berdiri sambil mencuri pandang pada Anya pun langsung melihat ke arah perut Anya.

Dia tak menyangka jika wanita secantik Anya memilih menikah dengan lelaki bertampang seram seperti Rama.

'Kasihan sekali, cantik-cantik punya suami burik.' batin perawat itu sebelum meninggalkan kamar Rama.

❤️❤️❤️

Author bakalan buat Rama gak ada keren-kerennya di beberapa part ini. Jadi jangan heran ya kalau tokoh utamanya gak digambarkan seganteng mas-mas CEO.

Jangan lupa likenya ya 🤗

1
Susi Akbarini
asyyyiiiaaappppp ...
❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤❤❤❤❤❤
Arieee
macam mana gaya cicak kawin 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Susi Akbarini
love you toooooooo..
❤❤❤❤
Susi Akbarini
alhamdulillah...
makasiiii..
❤❤❤❤❤
Nursa Raji
semangat update yg banyak Thor dan sehat selalu
sundusiyah86
cie Rama... lanjut Thor lanjut
Nur rochman
Ooh pak Arka ujian hidupmu sungguh berat, tidak seberat 7jian mahasiswa mu /Grin//Grin/ Apakah memang bebar zeline anaknya Arka?
bukankah saat Arka sama Zena karena pengaruh obat saat itu Zena sudah tidak virgin?? makanya mau menjebak Rama, tetapi justru Arka yg kena jebakan nya?? /Panic//Drowsy/
Kasihan duo lelaki pengantin baru , nginap di hotel gak bisa bermesraan sama isteri yg ada malah ribut bahas yg random ?? bukan tentang menjalani rumah tangga yg baik??
Surtinah Tina
bikin Karlina bucin sama arka..
Qiandra Tsabita Arriza
semangat terus pokoknya kak naira
Mutiara Zahro
lekas sembuh thor dr kemaren uda nungguin
Nursa Raji
update yg banyak dong Thor
Surtinah Tina
cepat sembuh ya othor sakit giginya.biar up date setiap hari dan banyak bab.....💪🥰
Yayuk Bunda Idza
semoga segera sembuh othor,
Tutiks
semoga lekas sembuh ....supaya bisa lanjut lagi up nya ...
Andi Gaox
ya ampun Thor sama kyk aku kmrn tp pas sdh dikerok lgsg s3mbuh aku mah,Krn trnyta akibat msk angin.🤭
Nur rochman
Semoga lekas sembuh kak sakit giginya /Pray/, jangan pakai sakit hati seperti duo pengantin baru yg absurd /Grin//Grin/
Nah loh duo pawang pengantin baru ,yg katanya belum cinta, tapi di tinggal meleng dikit aj sudah pada ngreog n tantrum /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
selamat berjuang pak Rama & pak Arka menaklukan macan ( mama cantik) yg garang /Doubt//Doubt//Doubt/
sundusiyah86
wkwkk emang enak Rama bisa bisa tidur d luar wkwkwk..lanjut Thor lanjut semangat
Arieee
😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅
Nani Haryati
lekas sembuh ya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!