NovelToon NovelToon
Akhir Sebuah Sandiwara

Akhir Sebuah Sandiwara

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Nadine yang baru saja memergoki pacarnya dengan wanita lain tidak sengaja menabrak seorang Jonathan saat dia sedang menyebrang jalan.

Jonathan pun memanfaatkan kesalahan Nadine dengan mengancamnya akan melaporkannya ke polisi jika saja Nadine tidak mampu membayar ganti rugi sehingga dengan terpaksa Nadine menjadi pacar pura-pura Jonathan.

Di tengah-tengah sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih, mantan Jonathan yang sangat posesif pun memaksa Jonathan untuk membuktikan kalau hubungannya dengan Nadine memang serius dan bukan sandiwara. Keadaan itu dengan terpaksa membuat Jonathan pun akhirnya menikahi Nadine sementara Nadine juga punya alasan yang lain menerima tawaran Jonathan untuk menikah.

Bagaimana akhir dari sandiwara mereka? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka? Apakah pernikahan yang di awali dengan kebohongan akan berakhir bahagia???

Selamat menikmati khayalan author 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 30

“Siang, Bu. Cari bunga apa?” seorang wanita paruh baya datang ke toko bunga. Penampilannya terlihat sangat anggun. Ana menyapanya dan memperlihatkan aneka tanaman hias dan juga bunga-bunga yang lainnya.

“Wah, indah sekali,” kata wanita itu menyentuh dengan lembut bunga mawar berwana putih itu.

“Saya mau yang ini, yang ini dan yang ini juga,” katanya menunjuk beberapa jenis bunga.

“Baik, Bu.” Dengan senang hati Ana mengemas semua bunga yang di tunjuk wanita itu.

Marisa, wanita paruh baya yang datang sengaja mencari Nadine di toko bunganya. Darimana dia tahu alamat itu, tentu saja dengan memaksa Jo mengatakan di mana alamat toko bunga milik Nadine. Matanya berkeliling mencari keberadaan seseorang yang dia cari, tapi dia tidak menemukannya.

Tidak beberapa saat, Nadine keluar dari halaman belakang dengan tampilan yang sangat kotor. Dia baru saja memindahkan beberapa bibit ke dalam wadah yang lebih besar.

“Tante Marisa,” Nadine sangat terkejut melihat Marisa di tokonya. Dia melihat dirinya sendiri, dan merutuki dirinya. Bagaimana mungkin Marisa melihatnya berpenampilan seperti itu.

“Tante, maaf, Nadine lagi beresin tanaman di belakang jadi...” Nadine sekali lagi melihat dirinya sendiri dan merasa sangat malu pada Marisa.

Eh, tapi… mungkin setelah melihat aku yang seperti ini Tante Marisa jadi nggak mau punya menantu seperti aku dan dia akan suruh Jo buat putusin aku.

Lalu Nadine yang tadi khawatir menjadi tersenyum. Mungkin ini adalah caranya dia tidak lagi menjadi pacar pura-pura Jo. Urusan yang lain, biar saja Jo yang mengurusnya.

“Sayang…, kamu lagi ngapain,” Nadine membulatkan matanya. Marisa tidak jijik melihat dirinya yang penuh dengan tanah.

“Haa…”

“Ada apa di belakang,” bukannya pergi karena malu punya calon menantu yang hanya penjual bunga, Marisa malah masuk ke halaman belakang untuk melihat apa yang Nadine kerjakan. Sementara Ana sudah bertanya padanya siapa wanita itu. Nadine hanya mengnela nafas dan mengkuti Marisa ke halaman belakang.

Sama seperti Jo, Marisa juga sangat mengaumi halaman belakang milik Nadine itu. Bunga-bunga segar tertata dengan sangat rapi. Bunga lily yang sedang mekar telihat sangat cantik memenuhi potnya membuat Marisa ingin membawanya pulang.

“Tante…” Marisa berbalik.

“Tante nggak malu anak Tante pacaran sama penjual bunga kayak saya. Tante liat saya, saya kotor banget, tante nggak jijik sama saya,” raut wajah Marisa berubah, wajah penuh senyumnya pun hilang berganti wajah kecewa.

“Kenapa kamu ngomong gitu?” tanyanya pada Nadine.

“Saya cuma merasa nggak pantas aja,” jawabnya. Lalu Marisa tersenyum dan mendekati Nadine.

“Siapa bilang nggak pantas, kamu cantik begini. Siapa yang nggak mau punya menantu seperti kamu, sudah cantik, pekerja keras lagi. Tante nggak pernah masalahin yang lain. Selama anak Tante bahagia, Tante nggak masalah.”

Pupus sudah harapan Nadine di tolak oleh Marisa, sepertinya Marisa tidak keberatan dengan dirinya.

“Tante mau ajakin kamu jalan-jalan, Tante lagi nggak ada temannya. Jeny sudah balik lagi ke luar negeri, menantu Tante lagi sibuk ngurus anak. Tante nggak punya teman. Makanya Tante kesini buat cari kamu.”

 Nadine tidak tega menolak ajakan Marisa, hingga akhirnya dia pun menerima ajakan Marisa untuk jalan-jalan. Saat sedang merapikan diri di dalam ruangan kecilnya, Nadine melihat ponselnya. Ternyata ada beberapa panggilan tidak terjawab dari Jo, juga ada pesan yang mengatakan kalau Marisa sedang menuju ke toko bunga untuk menemuinya. Nadine lalu membalas pesan Jo dan mengatakan kalau dia dan Marisa akan keluar bersama.

Tidak berapa lama saat Nadine mengirim pesan, Jo menelpon.

“Halo,”

“Kenapa kamu nggak tolak aja ajakan Mama, Nad,” Jo merasa tidak enak hati kembali merepotkan Nadine. Maksud Jo mengabari Nadine adalah untuk menghindari Marisa karena dia tahu Marisa akan mengajak Nadine jalan-jalan dan Jo tidak mau merepotkan Nadine lagi.

“Nggak apa-apa, saya juga lagi nggak sibuk,” katanya. “Sudah yah, Tante Marisa sudah nungguin dari tadi.” Tanpa mendengar jawaban Jo, Nadine langsung mematikan sambungan teleponnya dan masuk ke dalam mobil di mana Marisa sudah menunggunya. Tentunya setelah dia pamit pada Ana.

“Itu siapa lagi sih, kemarin yang datang galak banget, sekarang yang datang malah lembut dan baik,” Ana menghela nafas.

“Yang terbaik aja deh buat Mbak Nad.”

Selama menemani Marisa, Nadine di buat tidak berkutik saat Marisa memilihkan banyak barang untuknya. Gadis itu pasrah saja menemani kegabutan Marisa hari ini.

Gini kalau orang kaya lagi gabut, ke mall beli barang-barang yang mahal walaupun nggak ada gunanya.

“Kok ada kamu, Jo?” tiba-tiba saja Jo datang menjadi penyelamat Nadine yang kakinya sudah mulai pegal meladeni Marisa dari satu mall ke mall yang satu.

“Tadi Jo habis rapat di dekat sini, Jo telepon Nadine katanya ada di Queen Mall. Ya udah, sekalian aja Jo datang buat jemput Nadine,” kata Jo. sebelumnya dia memang sudah mengabari Nadine kalau dia akan datang setelah rapat dengan relasi barunya.

Jo melihat tangan Nadine dan Marisa sudah penuh dengan paper bag, dia hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan Mamanya yang tiap hari menghambur-hamburkan uang.

“Kamu nggak mau sekalian antar Mama pulang, Jo. masak Nadine aja sih yang kamu perhatikan,” kata Marisa dengan raut cemburu yang di buat-buat.

“Kan ada sopir yang antar Mama pulang,” elak Jo. Mamanya itu memang kadang suka sekali bertingkah seperti anak kecil.

“Tapi kan sekali-kali juga Mama mau di antar pulang sama kamu, Jo,” rengek Marisa lagi yang sengaja menggoda anaknya itu.

“Jo,” Nadine menjadi penengah. Jadilah Marisa pulang di antar Jo dan Nadine. Setelah mengantar Marisa, barulah jo mengantar Nadine pulang.

“Apa nggak apa-apa barang sebanyak ini?” Jo membantu Nadine membawa paper bag hasil belanjaannya dengan Marisa ke dalam rumah.

“Nggak apa-apa,”

“Mama kau memang ratu belanja yah. Belinya nggak juga nggak pernah liat harga, langsung main bungkus aja.” Selama menemani Marisa tadi, Nadine benar-benar di buat takjub dengan orang kaya. Mereka membeli apapun yang mereka suka tanpa melihat harga.

“Mama memang begitu. Kalau lagi nggak ada kerjaan yah begini, ngabisin uang,” kata Jo.

“Papa kamu nggak marah Mama kamu ngabisin uang sebanyak ini dalam sehari?” jika di total belanjaan Marisa hari ini, mungkin bisa di pakai Nadine membeli ruko baru yang lebih besar untuk toko bungannya.

“Nggak, Papa nggak pernah ngurusin Mama mau beli apa. Buat Papa yang penting Mama senang dan nggak stress,”

“Wah, jadi pengen punya suami kayak Papa kamu. Kalau lagi stress ya tinggal ngabisin duit aja,” Nadine tersenyum membayangkan memiliki seorang suami seperti Erick Cahyono. Salah satu konglomerat di negeri ini.

“Kamu nikah sama saya aja kalau gitu, nanti saya kasih kamu kartu kredit yang tanpa batas. Jadi kamu bisa belanja kayak Mama,” kata Jo bercanda.

“Jadi kamu lamar saya, masak sih cara melamar anak konglomerat kayak gini,” sambung Nadine meladeni candaaan Jo.

“Oke, kalau begitu besok saya lamar kamu dengan cara yang lebih romantis.”

Mereka berdua lalu tertawa bersama.

1
Nenden Lasminingsih
good job jo,,,hancurkan hama rumah tanggamu sampai gak bersisa
Riyati Kasno
waaaahh....Jo luar biasa...the best pokoknya👍👍
Rita Riau
mantap Jo,,, jgn dikasih kendor Shofia, muak juga dgn tingkah nya yg selalu ngerasa hebat,,
Rita Riau
akhirnya,,,,dan ga lama lagi bakal ada Jo junior,,🤔🤭♥️
Rita Riau
jgn pisahkan kan ya Thor Jo dan Nadine,,, bikin keduanya saling cinta.
awas Alexa ada cctv,,,, siap" di lengser dari hati Arya,,
Riyati Kasno
dasar ulet bulu....sok suci padahal boroknya banyak banget😭
Riyati Kasno
akhirnya😁😁mereka jatuh cinta
Zuraidah Zainal
Mending Anak hasil Perselingkuhan Daripada Elu Ibu Yang Tega Ngebunuh Anaknya Sendiri Demi Sebuah Ambisi!!! Anjay...
Konny Rianty
sebel nengok jo, nadine tinggalin aja si jo...
Nenden Lasminingsih
apa yang terjadi jo?kamu mau ballikan lagi sama sofia,,,kasihan nadine,,
Asri Yunianti
mungkin nadin salah faham
Riyati Kasno
wah...wah...wah...
seneng deh..kyaknya mereka mulai jatuh cinta...
Konny Rianty
iya thor, buat jo& nadine jatuh cinta biar kapok itu sofia....
Yunis WM: iya kk, udah otw 😊
total 1 replies
Rita Riau
lanjut Thor,,,, buat Jo dan Nadine saling jatuh cinta ♥️
Yunis WM: otw kk 😊🥰
total 1 replies
Sabaku No Gaara
ihhhh....vangje ini sofia
Nenden Lasminingsih
lanjut thor,,semangat
Konny Rianty
lanjutt thorr, bgs cerita nya, bikin jo benar2 cinta nadine
Ndania
🤩👍👍
Riyati Kasno
mulai nih..ulat bulunya ngga terima..dasar Sovia rese😭😭
Rita Riau
next selanjutnya Thor,,
Yunis WM: otw kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!