NovelToon NovelToon
Inspace

Inspace

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: camey smith

Dalam keheningan hidup yang terasa hampa, Thomas menemukan pelariannya dalam pekerjaan. Setiap hari menjadi serangkaian tugas yang harus diselesaikan, sebuah upaya untuk mengisi kekosongan yang menganga dalam dirinya. Namun, takdir memiliki rencana lain untuknya. Tanpa peringatan, ia dihadapkan pada sebuah perubahan yang tak terduga: pernikahan dengan Cecilia, seorang wanita misterius yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon camey smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I Need Solution

Mentari pagi baru saja menyingsing, namun Thomas masih terbaring lemah di atas kasurnya. Ini adalah sebuah kejadian yang langka, mengingat ia selalu dikenal sebagai orang yang disiplin dan penuh semangat. Namun, malam sebelumnya, pikirannya terjaga oleh gelombang-gelombang kegundahan yang tak henti-hentinya menghantamnya, membuatnya begadang hingga larut.

Dengan mata yang masih berat, Thomas memutuskan untuk tidak melawan rasa malas yang tiba-tiba menderanya. Ia membiarkan dirinya tenggelam dalam kelembutan selimut, mencoba menemukan kenyamanan di tengah kekacauan pikirannya.

Setelah beberapa saat, ia bangkit. Hari ini, ia memilih untuk mengikuti kata hatinya yang mendesak untuk pergi ke suatu tempat yang bisa menenangkan pikirannya—pantai yang sering ia kunjungi saat merasa gundah. Pantai itu selalu menjadi saksi bisu atas renungannya, tempat dimana ombak dan angin berbisik kepadanya tentang ketenangan dan kejernihan pikiran.

Thomas melangkah ke garasi, matanya tertuju pada motor besar yang selama ini hanya menjadi pajangan. Motor itu berdiri gagah dengan kilauan krom dan cat hitam mengilap yang menandakan kekuatan dan kebebasan. Hari ini, ia memutuskan untuk menghidupkan kembali mesin itu, membiarkan suara gemuruhnya memecah kesunyian pagi.

Ia mengenakan jaket kulit tebal dan helm yang sesuai, melindungi dirinya sambil menambah aura petualang. Thomas menaiki motor, memutar kunci kontak, dan dengan satu tekanan pada starter, motor itu mengaum, siap membawanya menjelajah.

Dengan perasaan gundah yang masih menggelayut di hatinya, Thomas memacu motor besar itu keluar dari garasi. Ia merasakan adrenalin mengalir saat motor melaju di jalan-jalan yang sepi, angin pagi menampar wajahnya, memberikan sensasi kebebasan yang luar biasa.

Menuju pantai, motor itu menjadi perpanjangan dari dirinya sendiri, sebuah simbol pemberontakan terhadap rutinitas dan tekanan. Di atas motor itu, Thomas bukan lagi eksekutif muda yang terikat oleh tuntutan dan harapan, tetapi seorang penjelajah yang mencari kedamaian dalam kegilaan dunia.

Saat ia tiba di pantai, motor itu diparkir dengan bangga, menjadi saksi bisu atas momen introspeksi Thomas. Di sana, di tepi pantai, dengan suara ombak sebagai musik latar, Thomas menghembuskan bebannya melalui kepulan asap rokok yang mengudara.

Setelah menghabiskan waktu yang cukup untuk merenung dan menemukan kedamaian di tepi pantai, Thomas merasa lapar. Ia menaiki motor besarnya, meninggalkan jejak roda di pasir, dan memulai pencarian tempat makan. Di sebuah kafe kecil yang tersembunyi di antara pepohonan, ia menemukan santapan yang sempurna—sepiring seafood segar yang aroma masakannya menggoda indra.

Dengan perut yang kenyang dan hati yang lebih ringan, Thomas melanjutkan perjalanannya. Ia menuju ke sebuah jembatan kayu tua yang menjorok ke lautan. Di sana, ia memarkir motornya dan berjalan ke tengah jembatan, tempat terbaik untuk menyaksikan keajaiban alam yang akan segera terjadi.

Angin sepoi-sepoi berhembus, membawa aroma garam laut yang menyegarkan. Thomas bersandar pada pagar jembatan, menatap ke cakrawala. Langit mulai berubah warna, dari biru cerah menjadi gradasi oranye dan merah muda yang memukau. Matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, menciptakan siluet yang sempurna terhadap lautan yang tenang.

Di saat matahari terakhir kali menyentuh garis horizon, Thomas merasa seolah-olah waktu berhenti. Semua kegundahan, keraguan, dan kekhawatiran yang sempat menghantui pikirannya, kini lenyap, digantikan oleh rasa syukur dan kekaguman akan keindahan dunia. Sunset itu bukan hanya akhir dari hari, tetapi juga simbol harapan untuk awal yang baru.

Di tengah keheningan yang hanya dipecah oleh suara ombak, ponsel Thomas bergetar, Layar menyala, menampilkan nama "Fabio"—sahabat yang lebih seperti saudara. Dengan ragu, Thomas mengangkat panggilan itu.

"Thomas, kau tidak terlihat di kantor hari ini," suara Fabio terdengar penuh kekhawatiran. "Semua orang bertanya-tanya ada apa denganmu."

Dengan suara yang berat, Thomas menghela napas. "Fabio, aku bingung," ujarnya, suara bergetar sedikit. "Ayah... dia memberiku waktu satu bulan untuk menikah. Aku tidak tahu harus bagaimana."

Kata-kata itu tergantung di udara, membawa beban yang telah dipikul Thomas dalam kesendirian. Fabio mendengarkan dengan penuh perhatian, siap menjadi tembok bagi Thomas untuk bersandar.

Dengan nada yang mendesak dan penuh keputusasaan, Thomas melemparkan perintahnya melalui deringan telepon yang masih bergetar di telinga Fabio. "Kau harus menemukan wanita itu untukku!" serunya.

Fabio, yang terkejut dengan permintaan tiba-tiba ini, hanya bisa merespons dengan kebingungan yang terdengar jelas. "Aku? Kenapa aku?" tanyanya, suara penuh pertanyaan dan sedikit kepanikan.

Thomas, yang sudah tidak memiliki kesabaran untuk berdebat, memotong segala kemungkinan diskusi lebih lanjut. "Aku tidak peduli dengan alasanmu, Fabio. Aku membutuhkan solusi, dan itu saja," katanya dengan tegas. Sebelum Fabio sempat memberikan jawaban apapun, Thomas dengan cepat memutus panggilan.

Thomas, yang biasanya tenang dan terkendali, menemukan dirinya dalam keadaan yang tidak biasa. Bagi Fabio, dia bukan hanya seorang sahabat, tetapi juga saudara sejati. Meski Thomas bukan tipe yang arogan atau semena-mena, hubungan mereka memungkinkan dia untuk menunjukkan sisi yang lebih rentan. Setiap masalah yang menghantui pikirannya, setiap keraguan yang menggelayuti hatinya, selalu dia bagi dengan Fabio—satu-satunya orang yang bisa memahami beban yang dia pikul.

Fabio terdiam sejenak, memandangi layar ponsel yang kembali gelap. Dalam keheningan malam, dia merenung tentang peran yang tak terduga yang harus dia jalani sebagai sahabat Thomas. Apakah dia sanggup membantu Thomas menemukan wanita yang bisa menikah dengannya dalam waktu sebulan? Pertanyaan-pertanyaan itu menghantui pikirannya, dan dia tahu bahwa tanggung jawabnya sebagai teman akan membawanya ke dalam petualangan yang tak terduga. Fabio menghela napas, berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan berdiri di samping Thomas, sekalipun itu berarti menghadapi tantangan yang belum pernah dia bayangkan sebelumnya.

"Ada apa sayang?" Tanya Helena—istri Fabio. Fabio kemudian menceritakan percakapannya dengan Thomas di telpon.

Dengan tatapan yang terlihat jauh, Fabio menoleh kepada istrinya yang telah menyadari ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Fabio menghembuskan napas panjang, mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskan situasi yang rumit ini. "Thomas," mulai Fabio, suaranya rendah dan serius. "Dia menghadapi masalah besar. Ayahnya memintanya untuk menikah dalam waktu satu bulan, kau tahu bahkan dia tidak pernah punya kekasih. Dan dia... dia memintaku untuk membantunya menemukan calon istri."

Helena mendengarkan dengan penuh perhatian, matanya tidak lepas dari wajah suaminya. Dia tahu betapa pentingnya persahabatan mereka, dan sekarang, lebih dari sebelumnya, dia mengerti bahwa Fabio akan melakukan apa saja untuk membantu sahabatnya itu.

"Boleh aku intervensi?" tanya Helena yang terlihat seperti memiliki ide brilian untuk memecahkan permasalahan.

Fabio menoleh, matanya menangkap kilauan semangat dalam tatapan Helena. “Tentu,” jawabnya, rasa penasaran terpancar dari suaranya. “Apa ide cemerlangmu, sayang?”

Helena, dengan senyum yang merekah dan mata yang berbinar, seperti telah menemukan potongan teka-teki yang hilang. “Mungkin aku bisa membantu,” katanya penuh keyakinan.

1
Leo6urlss
Camila bener bener lu yeeee 🤣🤣
Leo6urlss
Wkwk andai menikah semudah itu pasti gw udh punya anak 5
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!