Dara, gadis yang baru berusia 19 tahun yang mempunyai ibu tiri yang sangat jahat, kini Dara yang baru saja tamat SMA di nikahkan oleh ibu tiri nya dengan pria asing yang tidak Dara kenal. Selama pernikahan nya suaminya tidak pernah mencintai nya, Dara malah sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari mertua dan kakak ipar nya.
Dengan tiba-tiba Dara diceraikan oleh suaminya, lantaran tidak bisa memiliki anak atau mengatakan Dara wanita mandul oleh keluarga suami nya. Padahal usia pernikahan mereka baru seumur jagung, akhirnya Dara merasakan frustasi dan dia nekat memasuki sebuah bar.
Dibar Dara bertemu dengan pria misterius, dari sana lah Dara tak sengaja melakukan hubungan terlarang dengan pria itu. Saat ini lah kehidupan Dara berubah menjadi 180 derajat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
"kakak aku fans beratmu loh? Ini pertama kali nya aku melihatmu secara langsung. Ternyata rumor yang beredar tentang kecantikan-mu kak memang benar." oceh Jovita dengan mata yang berbinar-binar.
Dara tersenyum kaku, "Rumor kecantikanku? Bukankah itu hanya sebagian kecil? Aku rasa 70% orang mengatakan aku jelek maka nya aku bersembunyi." Batin Dara.
"Siapa nama mu nak?" tanya Selvia dengan ramah walau sudah tahu tapi Ia hanya basa-basi saja.
Dara tersenyum pada Selvia, "Salam Nyonya..! Nama saya Adara." ucap Dara mengapitkan kedua tangan nya tanda hormat ala negara tetangga pada Orang yang di hormati nya bukan ala bangsawan.
"Wahh?? Bahkan cara kakak Adara memberi hormat pun berkelas ya?" heboh Jovita.
Dara tersenyum sedikit canggung dengan Jovita yang menempeli nya seperti permen karet yang sulit sekali di lepas kan, Nicoles yg melihat kerisihan Adara menyadari perubahan wajah Dara itu.
"Jovita?" panggil Nicoles.
"Iya kak?" sahut Jovita.
"Kemari!" titah Nicoles sehingga Jovita mengerucutkan bibir nya mendekati Nicoles yang otomatis Jovita harus terlepas dari Dara.
Dara menghela nafas lega tubuh nya yang tadi terasa sesak akhir nya bisa bergerak bebas, sebenar nya Dara bukan tipikal Orang yang bisa dekat begitu saja dengan orang asing, itulah sebab Dara selalu menyembunyikan wajah nya.
Nicoles seperti tahu ketidak nyaman Dara, karna Nicoles mengerti diri nya juga pernah berada di posisi Dara, entah apa yang menarik dari wanita itu tapi selalu berhasil mengusik pikiran Nicoles, walau hanya sedikit kerutan dari kening nya saja mampu menggerakkan Nicoles.
Selvia membiarkan Jovita yang pergi ke arah Nicoles, dia pun paham bahwa putri nya itu akan selalu menempel jika orang itu orang yang Jovita sukai. Selvia membawa Dara ke sofa dan berbincang masalah Desainer gaun mereka kedepan nya.
"Ehh? Berapa hari lagi nyonya?" tanya Dara terkejut ketika menyadari keluarga Maverick akan menggelar pesta ulang tahun untuk Jovita.
"Panggil tante aja gimana?" tanya Selvia melihat penampilan Dara terbilang sopan saat ini tak kebanyakan wanita zaman sekarang.
Lovisa yang sudah berumur saja suka memakai baju kekurangan bahan, tapi pakaian Dara hari ini sangat sopan bagi seorang Desainer ternama. Selvia tahu kemeja itu buatan tangan Dara sendiri karna Ia sering mendengar ocehan Jovita memiliki cara unik, yg mampu membedakan karya tangan nya bagi orang yang sangat teliti.
"Baik Tante." jawab Dara menurut saja.
"Sebenar nya semua pesanan kami udah dibuatkan oleh Lovisa tapi menurut tante pakaian itu tidak lah cocok sama tema Jovita yang polos dan Elegan, kesan-nya gaun yang dibuat Lovisa terlalu megah kayak gaun pernikahan." keluh Selvia.
Dara mengangguk sembari menyimak keluh kesah Selvia, bagaimana pun wanita ini adalah puncak hirarki wanita berkelas dan saat Selvia melangkah akan menjadi pusat perhatian semua Orang, tentu saja Hal ini adalah keuntungan besar bagi seorang Desainer seperti Dara yang ingin kesuksesan di negara ini.
"Kalau begitu bolehkah aku lihat tan?" tanya Dara dan Selvia mengangguk lalu memanggil para pembantu nya.
Dara harus terbiasa dengan banyak nya pelayan wanita berpakaian sama itu memperlihatkan semua pakaian yang telah di buat oleh Lovisa, memang begitu glamor dan terlalu banyak permata untuk gaun Sesil juga Selvia.
Selvia pun mendengar perkataan Dara yang begitu lihai mendesain gambar gaun di sebuah kertas dan menjelaskan pada Selvia, untuk sejenak Selvia merasa begitu kagum dengan kepintaran wanita itu.
Di sudut sofa,
Jovita mengerucutkan bibir nya yang duduk di samping Nicoles, Jovita ditahan oleh Nicoles hanya karna Jovita membuat Dara merasa tidak nyaman, bahkan Jovita tak berkutik ketika Nicoles mengancam akan memecat Adara sehingga Jovita tak bisa beringsut sedikit pun.
Jovita memang dapat julukan sebagai Putri gila tapi bagi Jovita, kakak nya jauh lebih gila dari nya karna setiap ucapan yang keluar dari lisan Nicoles itu seperti kata keramat yang pasti akan terjadi tanpa menunda-nunda.
Dulu Jovita pernah jatuh cinta pada seorang pria sederhana Jovita sampai kabur dari mansion yg membuat semua keluarga nya panik mencari keberadaan nya.
Tapi ketika Nicoles yang turun tangan mampu membuat Jovita tak bisa mengelak apalagi Nicoles memberi bukti kalau pacar nya tidaklah sebaik yang di bayangkan Jovita, pacar nya selingkuh dari nya, Nicoles mengetahui semua nya sehingga Nicoles membunuh pria itu. Jovita tak bisa menolong pria yang di cintai nya itu ketika Nicoles membunuh nya didepan mata Jovita sendiri.
Nicoles selalu mengatakan hal yang serius, itu yang membuat Jovita tak mampu berkutik jika kakak nya sudah berbicara.
Kata kejam saja tak pantas untuk menilai seseorang Nicoles, mungkin jika ada kata yang lebih mengerikan dari kata kejam itu maka kata itulah yang pantas untuk Nicoles.
Selvia melirik ke arah Nicoles yang tampak sibuk dengan ponsel nya, "Kenapa kamu masih disini? Apa kamu tidak memiliki pekerjaan lain?" tanya Selvia dengan wajah datar nya.
Dara yang terkejut langsung mengangkat pandangan nya yang sedari tadi menunduk sibuk melihat gaun yang dirancang oleh Lovisa, ternyata Selvia berbicara dengan Nicoles.
Seorang pembantu muda yang juga sudah lama mengagumi sosok Adara dari Jepang tampak mendekat ke Dara, gadis muda itu meminta Dara harus selalu siap menghadapi drama keluarga Maverick yg selalu ada ketegangan di dalam nya.
Bola mata indah Dara melihat ke nametag gadis yang berbicara dengan mata berbinar-binar kearah nya itu, "Chika?"Batin Dara.
"Aku nggak nyangka terlalu banyak orang di negara ini mengagumi sosok Adara."Batin Dara berpikir mereka semua mengagumi Adara bukan karna kecantikan nya.
Adara terlonjak kaget ketika mendengar nama-nya disebut-sebut oleh Selvia sehingga kepala nya berputar ke arah Selvia.
"Dara memang cantik dan profesional tapi bagaimana cara mama memecat Lovisa? Kamu aja yg mengatasi wanita itu." omel Selvia.
"Ckk! tinggal pecat aja apa susah nya." decak Nicoles.
Dara menyaksikan sendiri bagaimana Nicoles dengan kejam nya mengatakan di telfon untuk menghapus nama Lovisa dari daftar pekerja keluarga Maverick. Sehingga Lovisa akan kehilangan wajah nya yang selama ini menjadi kebanggaan bagi nya bekerja dengan orang terpandang seperti keluarga Maverick.
"Kenapa kakak mudah sekali memecat nya? Apa dia melakukan kesalahan?" tanya Jovita penasaran.
Dara mengerutkan kening nya, "Sangat banyak kesalahan wanita itu, tidak apa dia dipecat oleh Tuan ini. Siapa suruh begitu sombong."Batin Dara dengan sebal mengingat bagaimana jahat nya Lovisa yang begitu memojokkan nya ketika acara Fashion show itu bahkan mengancam para Model supaya tidak mau menjadi model nya.
"Terlalu banyak tingkah." jawab Nicoles singkat langsung berdiri dari duduk nya dan melangkahkan kaki nya ke arah Adara.
Adara sendiri terpaku tanpa bisa bergerak sedikitpun bukan karna suka melainkan takut akan kekuasaan Pria ini.
"Kau bisa pulang sendiri kan?." tanya Nicoles dengan wajah datar nya.
"Bi-bisa tuan." jawab Adara.
"Iya kak? nggak usah pergi sama kak Nico nanti kakak bakal di turunkan ditengah jalan, lebih baik kakak bersama kami biar kita bisa shopping ke Mall." oceh Jovita mengajak Dara jalan-jalan.
Adara yg mendengar itu sontak saja memegang ujung baju formal Nicoles, Nicoles yang hendak pergi malah terhenti ketika baju nya ditarik Nicoles menoleh ke Adara, kelakuan Dara sangat mirip dengan bocah cilik yang dia sebut makhluk cacing kecil itu.
"Ada apa Adara?." tanya Selvia mendekati Adara hendak membantu melepaskan tangan Adara dari baju Nicoles karna tahu Nicoles tak suka diperlakukan seperti itu.
Selvia bukan tidak suka pada Dara hanya saja dia tidak ingin repot-repot ganti Desainer lagi, karna sudah melakukan kesalahan yang membuat Nicoles menjadi marah dan akhir nya Adara pun dipecat.
Terlebih Dara sangat pandai memikirkan Desain gaun yang Selvia inginkan. Namun di luar dugaan, semua orang yang ada disana malah menjatuhkan rahang nya, sementara Selvia terperangah melihat itu.
"Cepat..! Sebelum aku berubah pikiran." kata Nicoles singkat seolah tahu saja apa yang ingin di ucapkan oleh Dara.
\*
Bersambung....................................
oh ya up nya jangan lama lama ya......
kalau bisa up di pagi siang sore malam🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
tp gak apa apa aku tetap menunggu dan mengikutinya kok.
semangat yaaaaaa😄💪