5 Tahun pernikahan nyatanya Aulia tidak bisa membuat William mencintai nya.Lelaki itu menganggap nya sebagai wanita murahan karna sebuah kesalahan yang mereka lakukan 5 tahun lalu yang membuat mereka sampai menikah.William memperlakukan Aulia dengan sangat kejam seperti menghukum narapidana kelas kakap, tanpa ampun dan belas kasih selama bertahun-tahun.
Sama seperti William,putranya juga sama halnya tidak menganggapnya sebagai ibu dan selalu mengharapkan perceraian mereka.
"Kupenuhi semua keinginan kalian,akan ku tandatangani surat cerai ini"
"Kau tidak akan bisa kembali lagi setelah menandatangani surat itu.Lagipula kau bisa apa tanpaku?, Keluarga mu juga tidak mau dengan mu lagi.Bersikaplah baik dan penurut,aku akan melupakan hal ini"
"Pa biarkan saja dia pergi.Kau bisa menikah dengan bibi Teresa setelah bercerai dengan nya kan?"
Aku tidak sanggup lagi, jadi tanpa berfikir panjang kutandatangani surat itu dan pergi sejauh mungkin sampai mereka tidak akan menemukanku lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berdebat
⚠️PENTING‼️
'DIRGA' yang berkenalan dengan Aulia itu 'GILANG'
Author salah tulis.
GILANG keponakannya nyonya Sofia dan Tuan Hendra yang bertemu di episode 29
***
"Kita saja yang menjadi kekasih",jawab Mahendra dengan tenang dan serius, tatapan mata nya juga tajam menatap mata Aulia dengan sungguh-sungguh.
Aulia tertawa mendengarnya, rasanya seperti baru saja mendengar sebuah lelucon yang sangat lucu.
Ia tertawa terbahak-bahak sampai lupa kalau itu adalah pertama kalinya Ia tertawa begitu lepas,sampai hilang kendali untuk berhenti tertawa.
Mahendra awalnya bingung dengan Aulia yang tertawa begitu mendengar ucapannya,tapi Ia tersenyum kala melihat wanita yang biasanya bersikap dingin dan anggun dan selalu menjaga ekspresi wajah dan tubuh kini tertawa begitu lepas di depannya.
Ia tidak berusaha menghentikan tawa Aulia,tapi menatapnya dengan dalam dan serius karna pemandangan itu begitu menarik dan indah untuk di alihkan sedetik saja.
Beberapa orang di sekitar mereka memperhatikan hal itu,hingga mereka terbawa perasaan melihat keduanya hingga tersenyum-senyum sendiri.
Setelah puas tertawa,Aulia akhirnya berhenti dengan menghapus air mata di bawah matanya,karna Ia sampai menangis."Pak Mahendra sebelumnya terimakasih sudah membuat saya tertawa,ucapan bapak begitu lucu dan sangat menghibur untuk saya yang sedang dalam mood tidak baik"
"Benarkah,aku senang mendengar nya.Apakah mood mu sudah baik?",tanya Mahendra dengan lembut masih terbawa suasana manis Aulia yang terlihat menggemaskan.
"Ya,sedikit",jawab Aulia dengan sisa-sisa tawanya sembari memegang tisu untuk mengusap matanya hati-hati agar tidak terkena wajahnya dan merusak make up nya.
"Tapi aku sedang tidak bercanda,aku serius Aulia Laurence ingin menjadi kekasih mu",lanjut Mahendra masih tak mengalihkan pandangannya dari wajah cantik itu,senyum tipisnya juga tidak pudar.
Seketika pergerakan tangan Aulia terhenti dan dengan perlahan Ia menoleh ke arah Mahendra,yang posisi nya saat ini duduk di sebelahnya.Hingga tatapan nya bertemu dengan pria itu,yang sejak tadi belum mengalihkan pandangannya.
Setelah beberapa saat Aulia tersadar dan langsung memutuskan kontak mata dengan pria itu,dengan sedikit salah tingkah."Bapak jangan bercanda,itu tidak lucu rasanya juga geli mendengar itu dari mulut pak Mahendra.Lagipula saya datang kesini dengan bapak karena saya menganggapnya sebagai kerja sama,tidak lebih",jawabnya dengan suara datar dan dingin namun tatapan nya terlihat tidak tenang.
Melihat hal itu Mahendra menghela nafas pelan,sangat ketara bahwa diri nya kecewa."Kalau kau menganggap nya sebagai lelucon,ya sudah anggaplah sebagai lelucon tidak perlu di pikirkan"
Aulia akhirnya tersenyum tipis namun senyuman itu lebih mengejek,"Pak Mahendra kecewa?"
"Kenapa harus kecewa?"
"Karena saya menolak bapak"
"Bukan kah kau mengatakan kalau ucapan saya itu hanya candaan dan lelucon?",tanya Mahendra dengan nada sedikit kesal.
Aulia kembali diam sebentar, kemudian kembali melihat pria di samping nya itu."Tadinya saya pikir begitu,tapi setelah mendengar ucapan bapak barusan saya pikir itu bukan candaan atau sedang melucu.Pak Mahendra benar-benar serius"
"Jangan GeEr saya memang bercanda",ketus Mahendra kemudian bangkit dari duduknya mengabaikan Aulia yang menggoda nya.
Aulia menghela nafas melihat sifat pria itu yang tidak seperti biasanya,namun sifat nya sekarang cukup menghibur nya dengan pikiran kalut nya saat ini.Ia tidak berniat mengejar pria itu,jadi Ia hanya duduk di sana berharap pesta itu segera berakhir dan Ia bisa pulang dan beristirahat.
Sampai Gilang muncul dan tiba-tiba duduk di depannya dengan sembarang."Hei kita bertemu lagi,seperti nya kita memang di takdir kan untuk selalu bertemu",ucapnya dengan nada menggoda setelah duduk dan meneguk wine nya.
"Sepertinya tidak begitu,"ujar Aulia dengan melontarkan sedikit candaan,kemudian mengabaikan pria itu dengan jus jeruk nya.
"Apa hubungan mu dengan Tante Sofia?",tanya Gilang berusaha menarik perhatian Aulia agar berbincang dengan nya.
"Nyonya Sofia adalah tem..."
Sebelum Aulia menyelesaikan ucapannya, sebuah tangan besar tiba-tiba menggenggam tangan nya dan menariknya hingga Ia bangkit dari duduknya.
"Pak Mahendra?"
Gumam Aulia kaget melihat pria itu kembali,namun wajahnya tidak seperti beberapa saat lalu ketika mereka sedikit bercanda.Wajah nya kali ini menunjukkan ketidak senangnya dengan aura yang dingin mencengkam.
"Mahendra?,apa yang kau lakukan?,kau kenal perempuan ini?".Tanya Gilang tampak sedikit gugup menatap Mahendra yang saat ini berdiri menjulang karena perbedaan tinggi yang sedikit berbeda,di tambah tatapan Mahendra yang saat ini sangat tajam dan menakut kan.
"Dia kekasih ku jangan coba-coba menganggu nya", tegas Mahendra menunjukkan tangannya yang sedang menggenggam tangan Aulia,hingga mengangkatnya untuk memperlihatkan dengan jelas di depan mata sepupu nya itu.Sebab Ia sangat tau bagaimana watak seorang Gilang,yang suka memainkan perempuan dan sangat ahli dalam membuat wanita jatuh ke pelukan nya.
Gilang syok mendengar nya,namun Ia sangat terlihat kecewa mendengar kenyataan pahit itu.Padahal baru saja ada seorang wanita yang benar-benar menarik perhatian nya,tapi Ia harus menelan pil pahit lagi setelah mendengar kenyataan bahwa wanita yang Ia taksir itu adalah kekasih sepupunya yang galak dan menakut kan untuk nya.
Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi,Mahendra menarik tangan Aulia pergi dari sana meninggalkan Gilang yang terlihat dengan senyum anehnya.
Aulia sedikit lega setelah menjauh dari pria itu,karena Ia bisa merasakan aura Gilang yang memang sangat negatif.
***
Sementara di kejauhan, Sofia dan Hendra memperhatikan Aulia dan Mahendra sejak tadi saat keduanya baru duduk bersama,hingga akhir pergi dari meja mereka karna kedatangan keponakan mereka yang tiba-tiba.
"Mereka benar-benar romantis ya pa,Mama belum pernah melihat Aulia tertawa selepas itu.Tapi seperti nya hanya Mahendra yang bisa membuat nya tertawa seperti itu, mereka benar-benar pasangan yang sangat serasi",ucap nya Sofia yang begitu senang memperhatikan keduanya apalagi saat melihat Aulia tertawa dengan Mahendra yang memperhatikan nya dengan tersenyum,Itu pemandangan yang sangat romantis seperti melihat di film-film.
"Seperti nya di antara mereka berdua,mama yang paling kecintaan ini",sindir Hendra pada istrinya yang sejak tadi tidak bisa berhenti tersenyum.
"Ya, seperti nya begitu pa.Mama rasanya lega melihat Mahendra akhirnya menemukan cinta nya, apalagi perempuan itu juga mama sangat idamkan, bagaimana mama tidak senang",ucap Sofia.
"Bagaimana kalau lusa kita langsung kan saja pernikahan mereka pa?", lanjut nya lagi dengan tiba-tiba dengan wajah berseri-seri dan semangat dengan ide nya yang cemerlang.
"Boleh juga ma,biar mereka segera sah saja.Tapi kalau lusa itu bukan ide yang bagus ma,kita juga masih harus bicara dengan mereka dan mengurus banyak hal lagi untuk acara pernikahan mereka.Bagaimana kalau bulan depan saja?"
"Benar juga ya pa.Pokoknya mereka harus segera menikah, kelihatan nya mereka juga nyaman satu sama lain dan saling cinta",ucap Sofia seperti kembali ke masa-masa mudanya.
***