Kaya Karena Selembar Sampah

Bab 4

Mengetahui nomer pemenang undian lotre adalah sama dengan nomer yang ada di kertas tadi, membuat Daniel senang. Sudah kebayang uang sebesar 300 juta Yuan akan dia gunakan untuk apa saja. Namun, yang jadi masalah saat ini adalah bagaimana caranya dia menghubungi admin penyelenggara.

'Sepertinya langit masih memberkati aku agar bisa naik derajatku dengan menang hadiah undian ini. Ini kesempatan emas bagiku untuk cepat kaya,' batin Daniel bersyukur.

'Ayo, pikirkan caranya agar bisa mengklaim hadiah itu tanpa membuat Sandra curiga!' batin Daniel dengan sudut mata melihat ke arah gadis itu.

Sudah terbesit cara apa yang harus dia lakukan saat ini. Meski ini adalah cara yang kuno, Daniel berharap bisa berhasil.

"Nona Sandra, aku izin ke toilet dulu, ya?" Daniel berharap kalau istrinya ini mau memberikan izin.

"Hm," balas Sandra karena dia sedang sibuk memainkan handphone.

Daniel pun membelokan laju mobil ke sebuah pom bensin dan segera berlari ke belakang bangunan. Segera saja dia menghubungi nomer yang sudah tadi dia hapal di luar kepala.

"Halo, admin undian lotre. Aku mau mengkonfirmasi atas kemenangan undian," ucap Daniel dengan penuh semangat.

"Halo, ini dengan pemilik nomer undian seri 12121999," kata seseorang di seberang sana.

"Benar. Saya pemilik nomer seri 12121999. Bagaimana cara aku mengklaim hadiah itu?" tanya Daniel.

"Besok Anda datang dengan membawa kertas undian itu ke perusahaan FJK dan beberapa surat identitas diri Anda, sebelum jam kerja berakhir. Jika lewat masa itu maka hadiah akan dinyatakan gugur," jawab suara laki-laki.

Setelah berbincang beberapa saat antara Daniel dan petugas penyelenggara, pemuda itu pun bergegas lari ke mobilnya kembali. Terlihat Sandra sudah tertidur lelap. Dia pun merasa tenang karena tidak perlu banyak bicara dengan perempuan ini.

***

Seperti hari kemarin Daniel makan bersama para pekerja. Dia jarang berinteraksi dengan anggota keluarga Li, kecuali jika disuruh ini itu oleh mereka. Tidak ada perlakuan berbeda laki-laki itu dengan para pekerja lain di rumah itu. Namun, tidak masalah bagi Daniel karena dia juga tidak suka dengan sikap dan ucapan orang-orang yang gila kedudukan.

Perasaan Daniel sangat senang, hari ini dia akan mendapatkan uang yang banyak dan sudah memiliki rencana mau digunakan untuk apa uang itu.

Setelah mengantarkan Sandra ke kampus, Daniel pun mendatangi perusahaan FJK dengan membawa persyaratan yang diminta oleh pihak penyelenggara. Ada beberapa orang yang kini duduk dihadapan Daniel. Mereka adalah pemilik perusahaan FJK, pengacara perusahaan, saksi yang merupakan karyawan di perusahaan itu juga.

"Kami ucapkan selamat untuk Anda. Dengan uang sebesar ini, apa yang akan Anda lakukan?" tanya pemilik perusahaan.

"Aku akan mengelola sebaik mungkin uang ini agar bisa menjadi lebih banyak lagi. Akan aku buktikan kalau aku ini bukan laki-laki sampah yang tidak berguna. Aku juga bukan orang bodoh yang tidak bisa apa-apa," jawab Daniel.

"Wow, aku suka dengan tekad dan keinginan Anda itu. Semoga apa yang kamu harapkan bisa tercapai. Buktikan pada orang-orang yang sudah menghina Anda itu, kalau Tuhan sudah berkehendak apa pun bisa terjadi. Mungkin saja dengan mendapatkan hadiah ini adalah awal bagi Anda untuk mengubah kehidupan Anda ini," lanjut laki-laki tua itu sambil menepuk pundak Daniel.

"Terima kasih Tuan. Aku harap suatu saat nanti aku bisa bekerja sama dengan perusahaan sebesar ini," ucap Daniel dan laki-laki tua itu pun mengangguk sambil tersenyum.

"Akan aku tunggu kamu sampai sukses dan layak untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan kami," ujar pemilik perusahaan FJK.

***

Daniel pun bergegas mendatangi sebuah apartemen bobrok di mana dia dan kedua temannya yang semalam dihubungi sedang menunggu. Dia sudah merencanakan ini semua semalam

"Hai, sudah lama tidak bertemu," ucap laki-laki berbadan kurus dengan wajah tengil.

"Kamu masih saja sama seperti dulu, Dilan," balas Daniel sambil tersenyum tipis.

"Kamu sekarang terlihat senang, ya!" balas seorang laki-laki yang keluar dari kamarnya sambil membawa laptop.

"Dian, kamu juga sekarang terlihat lebih bahagia setelah bersama Dilan," ucap Daniel yang dulu sudah menyelamatkan wanita itu dari perbudakan di sebuah rumah bordir.

"Ya, aku bahagia bisa bersama dengan laki-laki yang aku cintai," tukas perempuan berbadan seksi sambil melirik ke arah Dilan.

Lalu, mereka bertiga pun membicarakan tentang usaha apa yang akan mereka buat. Daniel sebagai pemilik modal dan Dilan serta Dian akan mengelolanya.

"Aku rasa dengan membeli sebuah bar yang hampir bangkrut lalu kita rombak secara keseluruhan, akan lebih hemat biaya dan waktu," kata Dilan dan disetujui oleh Daniel.

Lalu, mereka pun mencari informasi tentang tempat-tempat yang akan dijual melalui orang-orang dunia bawah. Sebab, mereka tidak akan menjual lewat agen properti atau agen mana pun.

"Aku akan urus semuanya. Jika sudah sepakat aku akan menghubungi kamu kembali," ucap Dilan dan Daniel pun menyetujui itu.

"Usahakan jangan sampai kelompok Red Hair mencium pergerakan kita!" pinta Daniel dengan tampang serius.

Dilan pun mengangguk, meski tidak yakin. Selama ini kelompok Mafia Red Hair terus mencari keberadaan Daniel yang merupakan putra tunggal ketua kelompok itu, untuk menggantikan posisi ayahnya. Namun, pemuda itu sudah tidak mau terlihat di dunia bawah sesuai janjinya kepada sang ibu.

"Aku mengandalkan dirimu," lanjut suami dari Sandra sambil tersenyum tipis.

Kini dia sudah punya susunan rencana lainnya. Maka Daniel pun harus bergerak cepat agar tidak menyia-nyiakan waktu yang dia punya saat ini. Dia pun bergegas pergi meninggalkan tempat tinggal Dilan.

'Aku sekarang harus mendatangi perusahaan Qing. Bagaimanapun aku harus bisa membeli sebagian saham itu!' batin Daniel.

'Akan aku buat orang-orang "itu" membayar mahal atas apa yang sudah mereka perbuat kepada keluargaku,' lanjut Daniel sambil berjalan menuju mobilnya.

***