Rey yang mana adalah putra dari seorang Baron keluarga Lions di kerajaan Galaksi yang memimpin planet Aqua, tersadar akan kehidupannya di masa lalu saat dirinya berusia 10 tahun dan melakukan upacara kedewasaan, di sana dia menyadari kalau dunia yang selama ini dia tinggali adalah sebuah game online yang mana pernah dia mainkan.
Menggunakan pengetahuannya sebagai player rangking tertinggi Rey memutuskan untuk menjelajah alam semesta yang luas, dan dia akan membuat namanya terdengar di sejarah sebagai seorang penguasa gila yang tak terkalahkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Trait
Pada saat itu ketika Rey di kehidupan masa lalu Rey, dia sedang bermain game SCO dengan senangnya, akan tetapi saat itu dia terlihat kesulitan karena sedang menghadapi karakter boss di dalam game.
“Cih… apa-apaan ini, mereka semua tidak bisa di kalahkan satu persatu”
Saat itu Rey sedang menggunakan karakter miliknya untuk menghadapi ke 4 barbarian gila, namun setelah mengalahkan salah satu diantara mereka, salah satu barbarian itu membangkitkan Trait tersembunyi. Hal itu adalah permainan yang sangat sulit kalau kau bermain secara solo, akan tetapi Rey bisa mengalahkan mereka semua dengan berbagai macam item kuat yang dia ciptakan.
Dan sekarang ini barbarian dengan tato hiu di kepalanya membangkitkan trait unik miliknya, dengan cepat dia menembakkan anak panah hidup keatas angkasa, melihat anak-anak panah itu berenang-renang di langit-langit seperti ikan “Fushkk…” Rey lalu langsung bergerak dengan cepat, dia maju sambil mengeluarkan senjata Magnum miliknya.
Menggunakan senjata pistol Magnum yang dia punya “Dorst… Dorst…” Rey mulai menghancurkan anak panah itu satu demi satu, “Traaks… Kraask…” Rinia yang melihat hal itu langsung tahu kalau Rey ada di pihaknya dan dengan cepat “Fushkk…” Rinia melesat kearah barbarian dengan tato hiu di kepalanya dan “Sraahkk…” menyerang menggunakan pedang miliknya.
Akan tetapi “Traanggs…” serangan pedang Rinia berhasil di tahan oleh boss para barbarian itu menggunakan senjata parang di tangannya, dia tersenyum dengan lebar kearah Rinia dan berkata.
“Hehehe… wanita yang kejam dan juga kuat, kau akan sangat cocok untuk persembahanku pada dewa barbarian”
“Kalau kau memang bisa maka lakukanlah, akan tetapi sebelum kau bisa melakukan hal itu kau tampaknya akan kehilangan nyawamu” balas Rinia.
Pedang Rinia bergerak dengan sangat cepat, “Srrahk…” dia menarik mundur pedang miliknya dan bergerak dua langkah mundur dari boss para barbarian itu, dan dengan cepat Rinia langsung menghujani boss para barbarian itu dengan serangan tusukan pedangnya. “Crrast… Krastk… Traask…” serangan tusukan Rinia sangatlah cepat, bahkan boss para barbarian itu tidak bisa berbuat banyak hal selain menahan serangan dari Rinia menggunakan tubuhnya.
Dengan amarahnya boss para barbarian itu langsung bertanya pada bawahannya yang ada di belakangnya.
“Mau berapa lama lagi kau menunggu, kita harus cepat menghabisi mereka agar bisa membangkitkan kembali si gendut”
“Aku tahu… persiapanku kali ini telah selesai, kalian semua akan aku jadikan persembahan untuk dewa barbarian agar dirinya bisa membangkitkan saudaraku” kata barbarian dengan tato hiu di kepalanya itu.
Menggunakan energi Force miliknya “Funggs… Funggs…” barbarian dengan tato hiu itu kemudian menggerakkan anak panah yang berterbangan tersebut, dan dengan cepat “Crrast… Krasstk…” anak-anak panah itu langsung melukai para petugas keamanan bawahan Rinia. Puluhan anak panah yang bergerak sangat licin tersebut langsung mengarah kearah Rinia setelah mengalahkan para petugas keamanan yang lainnya, melihat hal itu Rey langsung bertindak.
“Dorst… Dorst…” dia mengarahkan beberapa tembakkan pistol Magnum miliknya kearah barbarian bertato hiu itu, akan tetapi “Trangs… Kranggs…” barbarian Shaman yang telah terbebas dari serangan peluru para petugas keaman tersebut langsung menahan serangna Rey.
“Cih… nampaknya si Shaman itu sudah bergerak lagi, ini akan merepotkan… aku harus bisa memisahkan mereka bertiga sebelum terlambat” pikir Rey.
“Srrahkk…” dari saku belakangnya Rey kemudian langsung mengeluarkan sebuah kotak besi hitam sepanjang 15 cm dengan lebar 6 cm, lalu dengan kuat “Fushkk…” Rey melemparkan kota besi hitam itu keudara dan “Traask…” dari kota besi hitam itu keluar puluhan drone berbentuk capung yang mana bergerak dengan cepat ke segala arah.
“Haaah… apa itu” kata barbarian Shaman dengna tato elang.
Dia berusaha untuk menyentuh satu Drone capung yang terbang lambat mendekati dirinya, melihat hal itu boss para barbarian itu langsung berteriak.
“Dasar bodoh jangan sentuh itu”
Akan tetapi dia terlambat “Bomshk…” sebuah ledakan kecil muncul pada salah satu Drone capung tersebut, ledakan itu “Fushkk…” membuat barbarian Shaman tersebut terluka parah, tangan kanannya terbakar karena ledakan itu dan dia “Druks…” langsung jatuh tak berdaya. Melihat hal itu “Fushkk…” dengan cepat Rey langsung berlari kearah barbarian Shaman tersebut, melihat kalau rekannya di incar barbarian dengan tato hiu langsung bergerak.
“Jangan kira aku akan diam saja” kata barbariab dengan tato hiu tersebut.
Barbarian itu langsung menggerakkan beberapa anak panah yang mana ada di udara kearah Rey, akan tetapi di saat yang bersamaan juga “Zrings…” salah satu Drone capung milik Rey langsung terbang kearah anak-anak panah itu dan “Bomshkk…” meledak menghancurkan semua anak panah tersebut. Melihat kalau barbarian Shaman akan di incar boss para barbarian itu hendak akan menolong, namu “Srrahkk…” dengan cepat pedang Rinia langsung menyerangnya dan membuat dia terkena luka gores.
“Kau melihat kearah mana” kata Rinia.
“Grrr…. gadis sialan…” balas boss para barbarian itu.
Sementara Rey menuju kearah barbarian Shaman tersebut, “Taaak…” sang barbarian Shaman mulai bangkit dan sadar, dia lalu melihat kearah Rey yang mana sedang berlari kearah dirinya, “Srrahkk…” menggunakan energi Force miliknya barbarian Shaman itu berusaha untuk menyerang Rey dan dengan cepat “Dorst…” Rey menembakkan senjatanya kearah barbarian Shaman itu.
Peluru pistol Magnum Rey melesat dengan sangat cepat kearah “Crrast…” bahu kanan barbarian Shaman itu, karena luka tersebut barbarian Shaman itu tidak bisa berkonsentrasi mengumpulkan energi Force miliknya. Dan saat barbarian Shaman itu telah tak berdaya “Taaask…” Rey langsung mencekik lehernya dengan lengannya, dan “Srrahkk…” dia dengan kuat mengunci lehernya sampai-sampai membuat barbarian Shaman itu pingsan di tempat.
“Bagus… sekarang tidurlah dengan lelap” bisik Rey ke telinga barbarian Shaman tersebut.
Dalam waktu beberapa detik barbarian Shaman itu langsung pingsan di tempat, dan dengan cepat “Traak…” Rey mengarahkan pistol Magnum miliknya kearah barbarian dengan tato hiut. Dengan senyuman di wajahnya Rey kemudian berkata.
“Hei… mari kita adu senjata mana yang lebih mematikan”
“Grrr… manusia sialan, akan ku buat kau mati mengenaskan” balas barbarian dengan tato hiu tersebut.
“Funggs… Funggs… Funggs…” anak-anak panah yang mana ada di sekitar barbarian bertato hiu mulai terbang dengan cepat kearah Rey, melihat hal itu dengan satu gerakan jarinya “Zringgs…” salah satu Drone capung yang ada di dekat Rey langsung terbang kearah anak-anak panah tersebut, dengan sebuah ledakan “Bumshkk…” Rey menghancurkan seluruh anak panah tersebut dan “Dorst… Dorst…” dia langsung menembakkan senjatanya kearah barbarian bertato hiut itu.
Menggunakan tubuhnya yang mana telah di perkuat menggunakan energi Force “Crrask… Krasst…” barbarian bertato hiu tersebut berhasil bertahan dari beberapa tembakkan Rey, serangan tembakkan senjata Magnum milik Rey hanya dapat menggores tubuh barbarian itu karena dia hanya memakai peluru biasa.
“Hmm… kalau perempuan itu bisa mengalahkan barbarian dengan tato singa putih itu maka aku bisa dengan cepat menghabisi kedua barbarian ini”
“Trait khusus dari barbarian itu sangat menyebalkan, kalau dia tidak di habisi terlebih dahulu maka bisa-bisa kapal luar angkasa ini bisa hancur” pikir Rey.
.
.
.
Bersambung…..