Ayu, seorang gadis desa yang bekerja sebagai perawat di sebuah puskesma di daerahnya, tak sengaja mengenal seorang yang tinggal di Jakarta, hanya karena ia salah mengirim pesan.
Hanya karena berbeda satu angka dibelakang nomor ponsel temannya. Membuat Ayu mengenal Sosok Ardi, pria kesepian yang di tinggal menikah oleh kekasihnya.
Bagaimana kisah mereka?
Akankah hanya sebatas pacar online saja atau mereka akan bertemu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pacaran
Ardy yang sudah kembali ke ruangannya, kembali melihat foto yang dikirim oleh Ayu tadi. Ia masih penasaran siapa di antara mereka berlima foto dari Ayu, ia pun memerhatikan kelimanya. Namun, tetap saja hati Ardy tertuju pada wanita yang memegang gelas.
'Apa memang dia, ya. Gadis yang bernama Ayu, tapi mengapa ia mengatakan jika itu bukan dirinya?' gumam Ardy.
Ardy samar melihat jika ada papan nama di dada mereka semua, Ardy memperbesar gambarnya. Namun, ia tetap tak bisa membaca siapa saja nama orang tersebut, ia pun langsung mengirim foto itu pada tim IT kantornya, meminta untuk memperbesar gambar dan mencari tahu siapa nama mereka masing-masing.
Setelah mengirim foto tersebut dan perintahnya, Ardy tak sabar ingin menunggu laporan kembali dari tim IT perusahaannya. Ardy yakin mereka bisa mencari tahu siapa nama mereka semua dari alat-alat yang mereka miliki.
Setelah menunggu beberapa saat, benar saja. Ardy mendapat pesan balasan di mana foto tersebut kini lebih jernih dari sebelumnya dan Ardy bisa memperbesar hingga ia bisa membaca satu persatu nama yang tertera di papan nama di dada mereka masing-masing.
Senyum Ardy mengembang saat melihat nama Ayu Pradita pada wanita yang sejak tadi memang instingnya tertuju pada wanita itulah yang bernama Ayu.
"Benarkan tebakanku, kamu itu Ayu," ucapnya kemudian menscreenshot foto tersebut dan hanya mengambil gambar Ayu saja, kemudian ia melingkari papan nama yang tertera nama Ayu Pradita, kemudian Ardy mengirimnya kembali ke nomor Ayu.
Ayu yang sedang bekerja mendampingi dokter Siti terkejut mendapatkan foto tersebut, bagaimana mungkin ia bisa mengetahui fotonya. Ayu memperhatikan lingkaran yang dilingkari di foto tersebut dan kembali ke galerinya, mencoba menzoom foto yang sama. Ia mengerutkan kening saat di foto aslinya saja namanya tak jelas, bagaimana mungkin Ardy bisa menzoom fotonya dengan jelas seperti itu.
'Siapa dia sebenarnya?' gumamnya. Satu pesan lagi masuk ke ponselnya.
"Ayu, ini foto kamu kan? Cantik, sangat cantik," pesan Ardy.
"Iya, ini foto aku. Coba mana foto kamu!" ucap Ayu meminta foto Ardy. Namun, Ardy malah mengirim foto tangannya yang memberi simbol love dengan ibu jari dan jari telunjuk yang disatukan.
"Ih, aku serius. Coba sini fotomu, kamu kan sudah melihat fotoku," ucap Ayu kembali mengirim fotonya dan kali ini foto yang lebih jelas.
"Cantik," pesan balasan dari Ardy.
"Kamu curang banget, sih. Aku kan sudah mengirim dua fotoku. Ayo, mana fotomu! Jika kamu tak mengirimnya, aku tak akan mau membalas pesanmu lagi."
Membaca pesan, itu Ardy pun mengirim sebuah foto. Namun, hanya sebelah wajahnya saja. Sebelum mengirim fotonya Ardy tertawa terlebih dahulu.
Pesan terkirim, ia semakin tertawa saat Ayu mengirim emoticon yang marah.
"Ayo sini, kirim foto kamu,aku serius," suruhnya.
"Aku kan sudah mengirimnya tadi."
"Aku serius tak akan membalas pesanmu," ucap Ayu lagi.
"Aku sedang ada rapat, nanti saja aku kirim wajah fullnya. Ok, Sayang?"
"Sayang?" balas Ayu.
"Iya, sayang. Pacaran yuk!"
"Ogah," jawab ayu
"Kenapa?"
"Ga mau pacaran dengan cowok yang wajahnya hanya setengah."
"🤣🤣🤣🤣"
"🙄🙄🙄🙄"
"❤️❤️❤️❤️"
"🏃🏃🏃🏃"
"Mulai hari ini kamu pacar aku. Ok, Ayang!"
"Terserah, aku mau kerja."
"Selamat bekerja, Sayang."
"Geli bacanya 🤣🤣🤣🤣."
"Tapi suka, kan?"
Tak ada balasan lagi dari Ayu, sepertinya Ayu benar-benar sedang bekerja. Ardy pun juga menyudahi berkirim pesannya dan melanjutkan pekerjaannya dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.
ngk apa2 uda halal di mata hukum dn agama sikat bang Ardy😘❤🌹
rasa di cintai dr pasangan kita itu sangat lah istimewa