NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mafia

Mengandung Benih Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / One Night Stand / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:117.4k
Nilai: 5
Nama Author: Clarissa icha

Entah sebuah kesialan atau keberuntungan karna Audrey mengandung anak dari seorang mafia besar dan pebisnis paling berpengaruh di Kanada. Sosok Lucas tidak tersentuh, bahkan tak seorangpun bisa mencampuri bisnis gelapnya. Dia pria yang memiliki wajah sempurna, namun tak sesempurna hatinya.

Kehidupan Audrey mungkin tak akan baik-baik saja jika berkaitan dengan Lucas. Lalu bagaimana Audrey akan menyembunyikan keturunan Lucas? Agar hidupnya tak bersinggungan dengan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Lucas berdiri di depan pintu kamar Audrey cukup lama. Dia baru saja merasakan sesuatu yang aneh dan tidak masuk akal, membuat Lucas sedikit frustasi karna tidak bisa mempercayai hal itu sepenuhnya. Pantang bagi Lucas mempercayai sesuatu yang tidak berdasar, tanpa ada penjelasan yang logis, tanpa ada bukti ilmiah dan sebagainya. karna itu, Lucas tak percaya mitos, tak percaya ucapan orang tua jaman dulu, apalagi sesuatu diluar nalar.

"Sialan! Perutku mual lagi!" Lucas berjalan cepat menuju kamarnya ketika rasa mual di perutnya semakin kuat. Belum lagi rasa pusing di kepalanya yang kembali muncul. Padahal saat baru masuk ke kamar Audrey dan melihat wanita itu, rasa mual dan pusing yang dirasakan Lucas seketika lenyap. Ajaib. Lucas sampai heran dan kesukaan mencerna apa yang terjadi.

Hueekk,, hueekk,,

Lucas berduri di depan wastafel dalam keadaan lemas. Sejak pagi sudah terhitung belasan kali dia mengeluarkan isi perutnya. Sekarang tidak ada lagi yang keluar kecuali cairan. Isi perutnya benar-benar sudah terkuras. Sedangkan Lucas juga kesulitan menelan makanan. Mendadak tidak nafsu makan dan selalu muntah setelah memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

Penghuni mension mungkin mengira jika sejak pagi kepergian Luas karna urusan pekerjaan. Padahal cerita sebenarnya adalah Lucas dilarikan ke rumah sakit oleh Jack lantaran muntah-muntah selama di dalam mobil.

Sebenarnya kondisi Lucas masih lemah, tapi malah,memaksa dokter melepas infus di tangannya dengan dalih sudah sembuh dan meminta pulang ke rumah.

Lucas melepas semua kain di tubuhnya dengan melempar asal. Dia memutuskan berendam air hangat untuk meredakan rasa mual dan pusing di kepalanya yang tidak tertahankan. Sepanjang hidupnya, baru kali ini Lucas merasa dirinya tidak berdaya.

Luka tem bak hingga luka sayatan senjata ta jam bahkan tidak separah ini. Lucas masih bisa menahan rasa sakitnya dan sudah terbiasa mendapatkan luka dari musuh-musuhnya. Namun untuk masalah ini, Lucas seperti ini menyerah. Dia sudah kehabisan tenaga lantaran perutnya tidak diisi makanan sejak pagi.

20 menit berendam, Lucas memutuskan menyudahi berendam dan keluar dari kamar mandi karna tidak mengurangi rasa mualnya. Lucas memakai baju rumahan kemudian kembali lagi ke kamar Audrey. Lucas ingin memastikan lagi sebelum mempercayai hal itu.

Audrey menunjukkan ekspresi tidak nyaman ketika Lucas masuk lagi ke kamarnya. Namun kali ini tampilan Lucas sedikit lebih manusiawi saat memakai baju rumahan. Dia tidak terlalu menyeramkan dimata Audrey. Mungkin karna terlihat seperti pria pada umumnya.

"Apa kau berencana kabur?!" Tegur Lucas. Audrey memutar malas bola matanya. Mansion sebesar ini tidak mungkin lengah dari pengawasan. Audrey sudah gila jika berfikir ingin kabur dari sini. Mungkin jika dia keluar selangkah dari kamar, para penjaga akan mengikutinya. Mana mungkin ada kesempatan untuk kabur.

"Tidak." Jawab Audrey malas. Dia berbalik badan dan kembali menatap pemandangan dari atas balkon.

Di bawah saja, Audrey melihat beberapa pria berpakaian serba hitam sedang berkuda. Untuk menjadi pengawal dan bekerja dengan Lucas pasti harus memiliki banyak keahlian dan menguasai ilmu bela diri. Sebab banyak orang yang ingin mengincar Lucas karena posisinya sebagai pengusaha paling berpengaruh di Kanada.

Audrey tampak serius menyaksikan orang-orang Lucas berlatih berkuda. Dia sampai tidak memperdulikan keberadaan Lucas dan mencoba tidak menunjukkan rasa takut didepannya.

Semakin lama diperhatikan, semakin seru. Audrey jadi tertarik ingin berkuda, tentu tidak dalam waktu dekat karna kondisi kehamilannya.

Saat sedang fokus menikmati pertunjukan, Audrey dikejutkan dengan suara tem bakan dari bawah sana. Dia reflek berteriak dan menutup telinganya.

Melihat Audrey ketakutan, Lucas yang sejak tadi berdiri di belakang Audrey segera menariknya dalam dekapan. Dia membantu Audrey menutup telinganya. Lucas pelan-pelan membawa Audrey masuk ke dalam kamar dan menutup pintu balkon agar suara tembakan tidak terdengar lagi.

Orang-orang dibawa sana sedang berlatih menembak sambil berkuda agar kemampuannya dalam mengalahkan musuh semakin baik.

"Mme-mereka saling menembak?" Tanya Audrey gemetar. Dia melihat semua orang diatas kuda tiba-tiba mengeluarkan senjata dsn saling mengarahkan senjata itu dan terjadi baku tembak.

Lucas menggeleng. "Hanya berlatih."

Audrey sedikit lebih tenang setelah mendengar jawaban dari Lucas. Dia ingin bergeser karna merasa sulit bernafas, namun saat itu Audrey baru menyadari bahwa dia ada dalam dekapan tubuh Lucas yang besar. Lucas memeluknya? Tubuh Audrey mendadak kaku. Bayangan malam itu tiba-tiba terlintas dan membuatnya gemetar ketakutan. Lucas sangat kasar, dia seperti iblis berwujud manusia saat merampas kesuciannya. Tanpa ampun, tanpa belas kasihan. Audrey merasa malam itu tubuhnya seperti hidangan bagi Lucas yang rakus.

"Lepas,," Lirih Audrey tercekat.

Lucas terkejut menyadari dirinya masih memeluk Audrey dengan erat. Dia buru-buru melepaskan pelukannya dan mundur selangkah untuk membuat jarak.

"Ekhem!!" Lucas berdehem untuk menutupi rasa malunya di depan Audrey. Seharusnya dia tidak perlu sampai memeluk Audrey kan? Padahal hanya menggiring Audrey masuk ke dalam kamar saja sudah cukup.

"Lain kali jangan jadi penakut! Melihat orang baju tembak sudah seperti melihat hantu!" Cibir Lucas.

Audrey menatap sebal, tapi dia memilih diam karna tidak mau mencari masalah dengan Lucas. Audrey melangkah ke ranjang dan duduk di sana. Audrey pikir Lucas akan pergi setelah itu, tapi yang diharapkan pergi malah merebahkan tubuh di ranjang dengan santainya. Kaki panjangnya menjuntai ke lantai dengan kedua tangan sebagai bantal. Lucas memejamkan mata tanpa beban, seolah-olah tindakannya tidak membuat Audrey tak nyaman.

"Tuan, kau tidak berniat tidur disini kan?" Tanya Audrey pelan.

"Tidur di manapun tidak masalah, ini rumahku." Lucas menjawab datar.

Audrey melotot dan membuat gerakan meninju ke arah kepala Lucas yang sedang terpejam, saking sebalnya pada pria itu karna berbuat sesukanya.

"Berani meninju ku?!" Tegur Lucas dengan suara beratnya.

Audrey merinding dibuatnya. Bagaimana Lucas bisa tau? Padahal jelas-jelas menutup mata dan posisi tangan Audrey ada di belakang kepala Lucas, bukan didepan atau di samping wajah Lucas. Harusnya Lucas tidak melihatnya kan meski matanya terbuka sedikit.

"Kau punya mata di atas kepala?" Tanya Audrey heran. Dia mengamati rambut tebal Lucas. Pria itu seperti memiliki lebih dari 2 mata karna tau apa yang Audrey lakukan dibelakangnya.

Lucas tersenyum tipis mendengar pertanyaan konyol dari Audrey. Wanita itu tidak tau saja kalau instingnya sangat kuat. Begitupun dengan pendengarannya. Jangankan dari jarak sedekat itu, jari jarak belasan meter saja Lucas bisa mendengar suara langkah.

Lucas terbiasa berada dalam situasi berbahaya. Semua teknik bela diri dan segala kondisi medan peperangan sudah Lucas kuasai dengan baik. Selalu dalam bahaya ternyata dapat melatih dan memperkuat instingnya.

"Bukan hanya di kepala, tapi seluruh tubuhku. Jadi jangan macam-macam!" Gertak Lucas. Ucapannya terdengar tidak main-main.

"Bukankah seharusnya aku yang bicara seperti itu?! Sejak awal, kau yang sudah macam-macam padaku. Seharusnya aku tidak hamil di usia muda!" Geram Audrey lantaran terpancing ucapan Lucas.

Audrey semakin kesal karna Lucas malah terkekeh sinis dan terdengar mengejek.

"Kenapa tertawa?!"

"Akhirnya kau mengakui sedang mengandung benih ku." Ucap Lucas penuh kemenangan.

Audrey tergelak dan hanya bisa merutuki kebodohannya sendiri. Dia tidak berani menyangkal atau membuat kebohongan lagi karna hanya terlihat semakin bodoh didepan Lucas.

1
Kotin Rahman
👍👍👍👍👍
U_Lee
Bagus bgt ceritanya, apalagi cowok modelan Lucas yg dingin2 gimana gitu 🤭 di depan ceweknya aja kejam tapi aslinya perhatian.
Aprianty Tri
sangat bagus
Tiramisu
greget banget sama lucas
*Septi*
lupa gitu lagi hamil? nggak mungkin datang bulan 🤣🤣
strawberry 🍓
/CoolGuy/
Zuran Ranrann
bagus
Nursyella Faizah Rizky
sukaaaa
yuning
aku selalu menanti Mr.Lukas
lyani
tumben typo
Siti Ariani
seru banget ceritanya 😍
Maya Sofyana
ceritanya bagus thor
*Septi*
hadeuhhh ko udah pulang aja
Dyan Malinda
terbaik
Jusna Aliza
alur cerita bagus dan menarik
Opi Sofiyanti
ih lucas bs2 nya malah perang kasur.... g inget ibu nya nungguin??
Opi Sofiyanti
dih lucu bgt alesan nya... orng hamil mna ada dtg bln neng... 😂😂😂
Deti Ruswati
ok
Sri Rahayu
uda aku vote...ditunggu lanjutan nya Thorr 😘😘😘
Jovin Huang
tidak pernah skip karya author ini cerita sellau buat aku penasaran sama lanjutan nya biar pun up slow respon tetap menunggu up
semangat author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!