NovelToon NovelToon
Ayudia (Penakluk Hati CEO)

Ayudia (Penakluk Hati CEO)

Status: tamat
Genre:Tamat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:337.1k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Tak sengaja menolong gadis dari tindakan pelecehan, membuat Benedict merasakan debaran tak biasa.

Diusianya hampir tiga puluh tahun, belum pernah merasakan namanya jatuh cinta yang sesungguhnya membuat logikanya tumpul seketika.

Hasrat ingin memiliki semakin besar setiap harinya, namun jabatannya sebagai CEO di negeri nan jauh, membuatnya dilema, apakah harus mengorbankan karirnya atau mengejar gadis pujaannya.

Manakah yang akan dipilih oleh seorang Benedict Johnson Wright?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

empat

Sepulang diantar Benedict, Ayudia menelpon Ica,

"halo Ica belum tidur kan?"

"Ya Ayu, gue belum tidur ada apaan?" Ucap Ica di seberang telpon,

"Lo jadi minta nomornya temennya mas Rama nggak? Gue udah punya nih,"

"Mau dong, Lo kirimin deh,"

"Lo ingat kan kalau gue kasih nomornya, Lo bakal kasih gue duit lima puluh ribu,"

"Iya gue ingat, tenang aja,"

"Terus-terus kalau misalnya gue bisa bikin elo bisa kencan sama dia, ada imbalannya nggak?" Tanya Ayudia.

"Adalah, Lo mau minta apa? Gue kasih deh,"

"Kalau duit seratus lima puluh ribu dikasih nggak gue? Biar lempeng jadi dua ratus ribu,"

"Oke, gue kasih, kapan Lo minta?"

"Satu lagi ca, misal nih, gue gantiin Lo masuk besok pagi, biar Lo bisa kencan sama dia, berapa yang bakal Lo kasih ke gue?"

"Ini elo mau morotin gue apa cuman mau ngeledek gue sih?"

"Ica gue serius tau, gue bener mau nawarin ke Lo, jadi mau nggak?" Tawar Ayudia pada sahabatnya,

"Kalau kencan sama dia gue mau banget, secara ganteng banget gila, terus kalau masalah Lo gantiin gue besok, oke juga sih, gue tambahin seratus ribu deh,"

"Serius Lo? Tiga ratus ribu ya!"

"Iya, gue bayar dua ratus ribu dulu, entar kalau gue udah selesai kencan baru gue kasih sisanya,"

"Oke deal, jadi gini, besok pagi jam sepuluhan elo Dateng ke cafe xx yang nggak jauh dari rumah gue, tau kan Lo?"

"Iya gue tau, ya udah gue transfer sekarang dua ratus ribu ya!"

"Thanks ya ca," ucap Ayudia mengakhiri panggilannya.

Tak lama kemudian sebuah notifikasi masuk ke ponselnya, senyum mengembang di bibir gadis berlesung pipi itu.

Ia menghampiri adik-adiknya yang sedang menikmati sate sambil menonton televisi,

"Arya sama Aryo lusa kalian jadi jalan-jalan sama temen-temen TPA ke kebun binatang ya! Anin juga bisa ikut nemenin adik-adik," ucap Ayu pada ketiga adiknya,

"Kan belum tanggal gajian mbak, emang mbak Ayu ada duit? Kita nggak ikut juga nggak apa-apa kok," ucap Arya yang masih mengunyah sate,

"Alhamdulillah, mbak abis dapat rejeki, besok pagi Anin anterin uang iurannya ke tempat Umi Fatimah ya!"

"Mbak ini serius?" Tanya Anin kurang yakin,

"Serius Anin, besok pas mbak berangkat, kamu ikut ke depan buat ambil uang di ATM,"

"Bukannya mbak Ayu libur ya?" Tanya Aryo heran,

"Mbak gantiin temen yang ada keperluan, jadi cepat habiskan satenya, jangan lupa di beresin terus sikat gigi, Mbak tidur duluan ya!"

Terdengar suara tawa bahagia di lantai bawah tempat ketiga adiknya, Ayudia berucap syukur sampai detik ini masih bisa membesarkan ketiga adiknya, meski dirinya harus berjuang mati-matian.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Ayudia mengajak Anin mengambil uang di ATM untuk membayar iuran untuk adik-adiknya jalan-jalan ke kebun binatang.

Ayudia berangkat menuju cafe menggunakan ojek online agar ia tidak terlambat, sesampainya di cafe, sudah ada Ica dengan plastik berisi bungkusan nasi uduk untuk sarapannya pagi ini,

"Ayu, kok bisa Mas Ben mau ngajak gue pergi?" Tanya Ica tak yakin saat sahabatnya sedang menyantap nasi uduk.

"Udah tenang aja, kemarin kan gue ngobrol sebentar sama dia, dia lagi nggak punya pacar kok, jadi Lo tenang aja, lagian Lo kan Cantik, nggak mungkin kan dia nolak pesona seorang Ica," ujar Ayudia berusaha meyakinkan Ica,

"Oke, gue percaya sama Lo, menurut Lo gue pakai baju apa ya?"

"Apa aja sih, saran gue Lo pake celana, soalnya kan mas Ben pakainya motor,"

"Oke, thanks ya!"

Ayudia melalui harinya dengan lancar, meski sebenarnya dia sedikit lelah, tapi lelahnya terobati, membayangkan betapa senangnya ketiga adiknya bisa berjalan-jalan ke kebun binatang meskipun tanpa dirinya.

Waktu jam pulang tiba, setelah absen dan berpamitan pada teman-temannya ia keluar dari cafe berjalan menuju halte bus, suasana jalanan cukup ramai, sambil menunggu angkot yang lewat, Ayudia mengaktifkan ponselnya, terdapat banyak panggilan tak terjawab dari Benedict dan Ica, serta pesan yang masuk, namun ia berusaha tak mempedulikannya, sebenarnya ia sudah tau resiko yang akan ia tanggung atas perbuatannya, namun hal itu tak mau ia pikirkan yang utama adalah kebahagiaan adik-adiknya,

Ia tak ingin membaca pesan-pesan itu sekarang, nanti saja di rumah, pikirnya.

Dari kejauhan terlihat Benedict mengendarai motornya menuju halte dimana Ayudia berada.

Menyadari hal itu, Ayudia segera menghentikan angkot yang kebetulan melintas, untuk sementara ia lebih baik menghindar dari lelaki itu.

Diwaktu dan tempat yang berbeda tadi pagi, seorang lelaki duduk di cafe menunggu kedatangan gadis yang semalam akan bertemu dengannya.

Ica yang baru saja memasuki cafe yang di sebutkan sahabatnya, ia mencari keberadaan lelaki tampan yang disukainya,

"Maaf mas Ben, nunggu lama ya!" Ucap Ica menyapa lelaki berkemeja biru yang tak di kancing dengan dalaman kaos berwarna putih,

Benedict kaget, gadis yang datang bukan Ayudia, melainkan temannya yang semalam berkenalan dengan dirinya,

Ica duduk di hadapan Benedict, "kata Ayu, mas Ben ngajak Ica kencan ya! Maaf Ica telat, biasalah, yang namanya cewek kan mesti dandan dulu,"ujar Ica percaya diri,

Benedict semakin bingung dibuatnya, "maaf Ica, saya mau ke toilet dulu , silahkan kamu pesan makanan atau minuman terlebih dahulu," ucapnya sopan, berlalu dari sana,

Di toilet cafe, Benedict menghubungi Ayu, namun tidak aktif , akhirnya ia mengirimi pesan,

Ayudia

Ayu, kamu dimana?

Kenapa yang datang malah teman kamu?

Ayu bisa kamu jelaskan apa yang terjadi?

Kenapa kamu nggak angkat telpon saya ayu?

Dan masih banyak pesan yang lelaki itu kirimkan,

Benedict memutuskan untuk mengikuti permainan gadis itu, rasanya ia ingin marah, namun ia masih bisa mengendalikan amarahnya,

Sepanjang pertemuannya dengan Ica, Benedict hanya menjadi pendengar, ia hanya menanggapi singkat, sementara Ica terus berbicara.

Sekitar hampir dua jam, mereka mengobrol, beberapa cangkir kopi, Benedict pesan untuk membuat matanya tetap terbuka mendengarkan ocehan gadis dengan dress merah maroon itu.

"Makasih loh mas Ben, udah meluangkan waktunya buat Ica, Ica seneng banget bisa ngobrol sama cowok seganteng mas Ben," ujar Ica saat keduanya keluar dari cafe,

"Tapi maaf ya Ica, saya nggak bisa antar kamu, saya ada pekerjaan mendesak yang harus segera saya tangani, kebetulan kita juga nggak searah kan?"

"Nggak apa-apa mas Ben, diajak ngobrolin aja, Ica udah seneng benget, ya udah, duluan ya mas," ucap Ica berpamitan saat taksi online yang di pesannya datang.

1
Neisa Krestianningrum
Ben Ben mbok cari yang lain saja yang lain masih banyak yang menghargai kamu ..
Mmh Zhia
yg bikin aneh nya ko mau d cium lagi Ama mantan nya bilang nya syg ma suami giliran d cium cowo lain diem ja
Mmh Zhia
d cium diem ja bisa x ngehindar seblum d cium itu cowo ko gw yg greget liat s ayu Kya gtu
Mmh Zhia
seharus nya mikir dlu,mau ja d ajk na cowo lain beda cerita klo udh punya laki mh
Lidiya Padhilah
Luar biasa
Sri Musdalefi Indra
kok ayu kayak orang bego ya,kurang suka aku sama sifatnya siayu
solehatin binti rail
terima kasih Thor ceritanya sangat menyentuh ada sedih bahagia lucu nya juga ad🙏👍👍👍😘😘😘😘
solehatin binti rail
nangis juga Aq..
bennnn
solehatin binti rail
Ben tkut bener di tingal ayu😄
solehatin binti rail
bagus ceritanya 💪💪💪💪😘😘😘😘
solehatin binti rail
😃😃😃😃😃Ben ben
solehatin binti rail
lanjuttttt💪
Vera Uni
hahahaha
Astri
makasih thor udah berhasil mmbuat jungkir balik persaan ku baca novelmu.. maaf bila ad kata kata tak berkenan d hati saat beromentr stiap partx, it smua karena novelmu berhasil mmbuat saya begitu meresapi kisah mereka hingga trbawa sm suasana persaan saat membaca..
Astri: mau baca yg lain tp tkut dpt konflik bgini.. jujur aku suka sm ceritax RINDU
Mareeta: sama-sama, maaf juga udah buat kakak kesal dengan ceritaku, jangan bosen baca ceritaku yang lain yaa
total 2 replies
Astri
kilas balik prjalanan hidup kalian sangat menguras emosi.. tp akhirx bahagia wlaupun d akhir2 END..
Astri
uwwwuuuuu
Astri
andaikan teman kampungx sikembar jg d ajak umroh
Astri
duh andaikan dr awal2 bgini 😍
Astri
wooww semoga ben bisa brubah gak trlalu posesif sm istri
Astri
hahahha jd tarzan 3 thn tak apalah yg penting gayng bersambut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!