Di sarankan untuk baca Menikahi Janda Kakakku sebelum baca novel ini
Dewa Adipraja terpaksa menikahi adik dari wanita yang ia cintai agar wanita yang ia cintai bahagia . Mereka sepakat untuk hidup bersama selama satu tahun dan bisa terbebas dari segala ikatan setelahnya .
Akankah cinta tumbuh diantara mereka !?
Ataukah akan benar benar berpisah setelahnya ??
Tidak akan ada yang tahu jawabannya karena cinta memiliki jalannya sendiri .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Setelah selesai mandi Dewa turun bermaksud untuk makan siang . Dia melihat Jasmine sedang duduk di ruang tengah menonton televisi .
" Aku lapar ... "
" Aku tahu ! Tunggu sebentar lagi " jawab Jasmine masih dengan mata yang fokus ke layar televisi .
" Apa maksudmu aku harus menunggumu menonton televisi sementara aku sudah kelaparan !? " sinis Dewa mulai dengan mode juteknya .
" Aku sudah memesan makanan dari kafe di bawah , sebentar lagi pasti datang ... "
" Tapi aku lebih suka kau yang memasak , kau istriku jika kau lupa itu "
" Tidak .. aku tidak akan lupa jika aku istri kontrak satu tahunmu . Jika kau mau makan telur gosong maka dengan senang hati akan aku buatkan lagi untukmu "
" Kita tidak pernah melakukan kontrak atau apapun itu !!! Dan pagi tadi aku tidak memakan telur buatanmu karena telur itu memang tidak bisa di makan "
" Terserah "
Tak lama pesanan makanan mereka datang dan Jasmine segera menyiapkan semua di meja makan . Dan mereka makan dengan tenang seperti biasanya .
" Setelah ini bersiap siaplah "
" Kau akan mengusirku ?? "
" Ckk ... kita akan ke butik . Malam ini ada acara makan malam dengan klien "
Mata Jasmine langsung bersinar ketika mendengar kata ' butik ' , sepertinya sudah sangat lama dia tidak pergi berjalan jalan shoping seperti saat dulu lagi .
" Benarkah kita akan ke butik ?! Aku bisa pilih baju semauku kan ?? "
" Hemmm .. "
Setelah selesai makan Dewa membantu Jasmine membereskan meja makan dan menunggu.wanita itu bersiap siap setelahnya . Dia membaca pesan pesan yang menumpuk dari kakaknya .
Setiap jam makan pasti Aira akan mengirim pesan untuk mengingatkan Dewa . Mungkin kakaknya khawatir jika dia mengabaikan kesehatannya karena kesibukannya menjadi CEO Adipraja .
Dengan pandangan datar Dewa melihat ke arah Jasmine yang sudah turun , tak ia pungkiri wanita yang menjadi istrinya itu tampak sangat cantik dan seksi .
Jasmine mengenakan dress tanpa lengan berwarna peach dengan panjang hanya satu jengkal di atas lututnya . Paha putih mulus itu hampir terekspose sempurna .
" Ganti bajumu ... atau kita tidak jadi pergi "
Jasmine hanya mengernyitkan dahinya , dia memandangi dirinya sendiri . Tapi sepertinya tak ada yang salah dengan penampilannya .
" Tidak ada yang salah , aku tampil cantik . Kau tidak akan malu membawaku sebagai pasanganmu "
" Aku bilang ganti bajumu !! "
" Tidak mau ... "
" Jasmine Leona Effendy !!!! "
Dewa bisa melihat sang istri kaget mendengarnya berteriak , tapi ia tetap menatap tajam wanita yang sudah melangkah kembali ke atas itu . Dan dia pun sempat melihat ada genangan air di sudut mata wanita cantik itu .
Jasmine terbiasa berpenampilan seksi , sangat seksi malah ! Hingga kadang Dewa harus benar benar berperang dengan akal sehatnya .
Pernah suatu malam Dewa melihat gadis itu tidur dengan baju tidur bahan satin yang mencetak dengan jelas setiap lekuk tubuhnya . Dan bisa ditebak apa yang terjadi selanjutnya , Dewa mengalah pindah tidur di sofa ruang tengah . Dia tidak mau semalaman terjaga karena disuguhi pemandangan indah seperti itu .
Setelah berganti baju dengan dress panjang mereka segera pergi ke butik yang ada di tengah kota . Dewa duduk diruang tunggu sedang Jasmine dengan sangat bersemangat memilih baju yang akan di pakainya .
Sebelumnya ia sudah di ultimatum sang suami agar tidak mengenakan pakaian terbuka nanti malam . Hingga terpaksa ia memilih baju yang sebenarnya bukan seleranya .
" Sudah ... "
Dewa mendongak ketika mendengar suara sang istri , dia melihat Jasmine sudah menenteng beberapa paper bag di tangannya . Sepertinya wanita itu sudah membayar semua belanjaannya .
Tapi dahinya berkerut ketika tak menerima notif transaksi di ponselnya . Kartu gold yang diberikan pada sang istri terhubung langsung dengan ponselnya .
" Kau sudah membayar semuanya ?? "
" lya ... "
" Siapa suruh kau bayar baju baju itu ?? "
Jasmine terlihat sedikit bingung dengan pertanyaan itu , dia terbiasa membeli semua kebutuhannya sendiri . Dia memang membayar sendiri baju baju itu menggunakan kartunya sendiri .
" Apa aku salah lagi kali ini !!?? "
" Kita pulang "
Dewa melangkah keluar butik menuju arah mobilnya . Sebenarnya banyak yang akan ia katakan tapi tempat dan waktu sepertinya tidak mendukung kali ini .
Sampai di rumah Dewa meminta Jasmine untuk duduk di ruang tengah , dan dia sendiri duduk tepat di samping istrinya .
" Aku ingin bicara , jangan menyela jika aku belum selesai bicara ... mengerti ?! "
Jasmine tidak menjawab , tapi Dewa tahu istrinya mengerti dengan apa yang dia minta .
" Lain kali gunakan kartu yang aku berikan padamu untuk membayar semua kebutuhanmu . Kau istriku , itu artinya kau adalah tanggung jawabku . Aku tahu kau punya tabungan sendiri dan aku yakin dengan jumlah fantastis . Tapi simpan itu , kau boleh menggunakannya sekali sekali ketika pergi sendiri atau bersama teman temanmu . Jika bersamaku kau hanya akan bergantung padaku . Mengerti !? "
Jasmine mengangguk dan kemudian seperti mencari sesuatu di dalam tasnya . Dia memberikan secarik kertas pada Dewa .
" lni apa ?? "
" Struk tagihan baju ... kau berhutang padaku . Transfer saja ke rekeningku . Jadi jangan marah marah lagi karena kau yang membayar ini semua . Kau memang suami terbaik " kata Jasmine dengan senyum yang di buat semanis mungkin .
Dewa hanya geleng geleng kepala ketika melihat wajah berseri sang istri berlari kecil ke atas untuk segera mencoba baju baju yang dia beli .
Dahinya sedikit mengernyit ketika melihat secarik kertas tagihan di tangannya .
" Seratus delapan puluh juta .... Ya Tuhan seperti apa baju yang dia beli "