Ellen merencanakan misi besar untuk menghancurkan pernikahan Freya dan Draco.
Apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PKM BAB 4 - Suami Istri
Draco memutuskan untuk kembali ke kerajaan mafianya. Dia merasa kesal setelah menghabiskan malam bersama Ellen.
"Mana anggota baru kita, aku sendiri yang akan melatih mereka," ucapnya begitu dingin.
Kerel yang menyambut kedatangan Draco segera mengantar king mafia itu ke tempat di mana para anggota baru berada.
"Mereka semua sudah terlatih sebelumnya, kebanyakan dari mereka adalah kriminal kelas teri," lapor Kerel.
"Bawa padaku yang menurutmu paling menonjol!" Draco sangat butuh pelampiasan sekarang.
"Apa terjadi sesuatu? Sepertinya suasana hatimu sedang buruk tapi aku tidak heran, bukankah kau memang selalu seperti itu," komentar Kerel yang semakin memancing amarah Draco.
Kerel tidak mau jadi pelampiasan jadi dia lebih baik memenuhi keinginan Draco, dia menunjuk salah satu anggota baru yang badannya besar.
"Dia baru saja keluar dari penjara!" ucap Kerel kemudian.
"Menarik!" Draco membuka pakaian yang dia kenakan sampai raga kekar itu bertelanjang dada.
Kerel menunjuk sasaran pelampiasan Draco untuk maju.
"Kau sangat beruntung karena king mafia kita yang akan melatihmu langsung," ucapnya.
Seketika di ruang latihan itu begitu riuh karena para anggota yang bersemangat melihat pertandingan itu.
Mereka berduel menggunakan tangan kosong, Draco dengan wajah datarnya itu tampak tenang tapi matanya terus memindai lawannya.
Serangan demi serangan bisa Draco tangkis dengan mudah.
"Perhatikan kaki lawan saat bertarung!" Draco memberi instruksi dasar.
Tapi, gerakan Draco sulit terbaca yang membuat lawannya kewalahan menyerang.
"Ternyata kau tidak belajar dari kesalahan!" Draco memberi serangan balasan dengan gesit sampai semua yang ada di ruang latihan terpaku dan bergeming dari tempat mereka.
Di sisi lain, seorang pelayan mengetuk pintu salah satu kamar utama di kerajaan mafia De Servant. Pelayan itu adalah pelayan pribadi Freya, Agatha namanya.
"Permisi, Queen," ucapnya hormat saat masuk dalam kamar itu.
Freya tengah duduk dan memoles wajahnya di depan cermin besar. Terdapat ukiran emas di sisi cermin itu yang membuatnya terlihat mewah sekali, sangat cocok dengan posisi Freya sekarang.
"Ada apa?" tanya Freya yang enggan memandang pelayan pribadinya.
"King Draco sudah kembali dan sekarang tengah bertarung di tempat latihan," lapor Agatha.
Mendengar itu, Freya berhenti sejenak. Dia mengingat Draco yang terus menghindarinya. Kali ini, dia tidak boleh melepas king mafia itu. Draco harus menjadi miliknya supaya rencana besarnya tercapai.
"Aku akan menemui suamiku!" Freya berdiri dan mengambil mantel bulu dari beruang yang sangat langka.
Tidak ada yang meragukan kecantikan Freya tapi gadis itu merasa terhina saat Draco menolaknya di malam pertama mereka. Saat Freya dengan terang-terangan menggoda suaminya, Draco juga tidak tertarik.
"Aku harus bisa mencairkan kutub es itu!" batin Freya berambisi.
Freya menuju ke tempat latihan dengan ditemani oleh Agatha dan beberapa pengawal. Di sana Freya melihat Draco yang tengah menghajar lawannya.
"Drac, ada istrimu!" Kerel memberi handuk kecil untuk mengusap peluh lelaki itu.
"Kenapa dia kemari?" Draco mengusap peluh di badannya dengan malas.
Pada saat itu Freya mendekati Draco dan langsung memeluk raga kekar itu.
"Aku merindukanmu, akhirnya suamiku pulang!" Freya membenamkan wajah di dada suaminya.
Dan hal itu disaksikan oleh semua yang ada di tempat latihan.
"Lepas atau aku akan mendorongmu!" ancam Draco dengan nada suara yang galak.
"Aku ingin menghabiskan waktu berdua denganmu!" pinta Freya.
Draco mendengus kasar, Freya tidak akan pernah berhenti mengganggunya.
"Baiklah, tunggu aku di kamarmu!" ucap Draco kemudian.