NovelToon NovelToon
Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Romansa Fantasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:132.3k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Ratu Maharani, gadis 17 tahun yang terkenal bandel di sekolahnya, dengan keempat sahabatnya menghabiskan waktu bolos sekolah dengan bermain "Truth or Dare" di sebuah kafe. Saat giliran Ratu, ia memilih Dare sebuah ide jahil muncul dari salah satu sahabatnya membuat Ratu mau tidak mau harus melakukan tantangan tersebut.

Mau tahu kisah Ratu selanjutnya? langsung baca aja ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Setelah Bu Fani keluar dari kelas, Ratu, Ica dan Della, segera mengerjakan tugas yang diberikan Bu Fani. Ratu, dengan otak encer yang ia miliki, gegas mengerjakan soal-soal itu dengan santai.

Dalam waktu kurang dari lima belas menit, semua soal sudah selesai dikerjakannya. Ia lalu mengangkat kepala, merenggangkan otot-otot yang mulai terasa kaku, lalu berdiri dengan langkah ringan.

Akibat dari deritan kursi yang bergeser karena ulah Ratu semua mata tertuju padanya tak terkecuali, Ica dan Della mereka langsung menoleh kebelakang.

“Mau ke mana, lo?” tanya Ica dengan nada penasaran.

“Mau kumpulin tugas, dong!” jawab Ratu dengan senyum santainya.

Della mengerutkan dahi, “What? Lo sudah selesai? Gue baru sampai no lima nih.” keluh Ica.

"Mending lo Ca, gue baru kerjain no 3!" tambah Della.

Ratu menatap mereka dengan ekspresi nakal, “Makanya, punya otak itu dipakai, jangan cuma dijadiin pajangan doang!”

Keduanya terkekeh, "Eh! Enak aja, gue udah mikir dengan sangat keras, untuk memecah soal-soal ini, namun dasar soalnya saya yang terlalu susah!" bantah Della cepat.

"Tapi, boleh dong kita salin, ya?” lanjut Della dengan penuh harap sambil mengedipkan matanya.

"Hm! Dah gue duga ujung-ujungnya minta salin juga, nih! Cepat, ya! Gue lapar banget nih!" ucap Ratu sambil menyodorkan buku tugasnya.

Della dan Ica langsung saling pandang, lalu dengan semangat mulai menyalin jawaban Ratu. Sementara itu, Ratu kembali duduk di bangkunya dengan tenang, menikmati momen santai sambil menunggu sahabat-sahabatnya menyelesaikan tugas.

Lima menit berlalu, dan akhirnya Ica dan Della menepuk tangan penuh kemenangan.

“Yee, kelar juga!” seru Ica dengan wajah cerah.

“Makasih bastie,” tambah Della.

Ratu hanya memutar matanya malas, tapi senyumnya tak bisa disembunyikan.

“Ayo, cepat kumpulin tugas ini, terus kita ke kantin. Perut gue sudah dari tadi minta diisi.” protes Ratu.

“Tapi, apa gak masalah kita keluar kelas? Masih jam pelajaran, lho, Ratu! Ingat pesan Bu Fani.” Ragu Ica.

Ratu mengangkat bahu santai sambil tersenyum sedikit nakal, “Santai aja, yang penting tugasnya sudah kelar. Lagian, kalau kalian takut di kelas aja, gue sendiri ke kantin.”

“Eh, mana bisa begitu, kita ikut lah, enak gue juga lapar tahu!" protes Della dengan dramatis.

Tiba-tiba ketua kelas, Rendi, berdiri dari mejanya dengan ekspresi serius, saat melihat Ratu, Ica dan Della ingin beranjak keluar kelas.

“Eh, kalian! Jangan keluar dulu! Masih jam pelajaran, dan Bu Fani sudah pesan jangan ada yang bolos,” tegasnya sambil menatap ketiganya.

Ratu menoleh sebentar dengan senyum tipis, lalu menjawab santai,

“Tenang, Rend. Tugasnya sudah kelar kok, kita ke kantin sebentar. Gak bakal lama.”

“Tetap aja, kita harus di kelas sampai bel tanda istirahat. Jangan sampai Bu Fani marah, dan gue yang kenak.”

Ica dan Della saling berpandangan, sedikit ragu, tapi Ratu malah melangkah lebih dulu ke pintu kelas.

“Lo tenang aja, gue janji tidak akan bawa-bawa nama Lo. Lagian, kita gak bakal ganggu yang lain,” kata Ratu dengan nada yakin.

Rendi menghela napas, menyerah, ia tahu siapa ketiga wanita cantik itu, mereka terkenal bar-bar dan biang rusuh, jadi ia lebih memilih aman dari pada berurusan dengan Ratu, lalu ia kembali duduk dan fokus pada tugasnya yang belum selesai.

Ketiganya pun melangkah keluar kelas dengan langkah ringan dan senyum lebar, meninggalkan suasana kelas yang mulai kembali tenang.

Di sudut kelas, Mika menatap kepergian Ratu, Ica, dan Della dengan mata yang sulit menyembunyikan rasa iri. Hatinya bergejolak, campuran antara cemburu dan rindu akan masa-masa ketika mereka masih dekat.

“Kenapa Ratu bisa santai begitu saja? Sedangkan aku

masih terjebak di antara perasaan yang nggak jelas. Siapa sih kamu sebenarnya, kenapa semua orang memuja Ratu, heran gue! Bahkan angkasa juga belum bisa move on sama dia," gumam Mika dengan napas yang berat.

Ia menggigit bibirnya, mencoba menahan perasaan yang berkecamuk, tapi tatapannya tetap terpaku pada sosok Ratu yang kini semakin menjauh.

Tak berapa lama setelah Ratu, Ica, dan Della duduk santai menikmati makanan mereka, bel istirahat berbunyi. Suasana kantin yang semula tenang langsung berubah menjadi ramai, dipenuhi siswa yang hendak makan.

Tiba-tiba, Angkasa datang dan menarik pelan pergelangan tangan Ratu. Ratu yang sedang fokus makan langsung terkejut dengan kehadiran Angkasa.

Ratu langsung mendongak menatap tajam pada orang yang dengan beraninya menarik tangannya itu, begitu ia tahu siapa orangnya. Tanpa ragu, Ratu melepas paksa tangan Angkasa.

“Apaan sih, lepasin! Jangan sentuh gue!” tegasnya.

Ica dan Della saling pandang masih mengawasi tanpa menyela mereka tahu Ratu bisa mengatasi masalahnya sendiri.

Tak jauh dari mereka, Mika yang sedang mencari Angkasa, tiba-tiba melihat kejadian itu. Matanya membara penuh kemarahan dan rasa benci pada Ratu semakin memuncak. Namun, ia memilih tetap diam dan memperhatikan dari kejauhan.

Angkasa menatap Ratu penuh harap. “Gue mau bicara sama lo, berdua aja,” pintanya dengan suara lembut.

Ratu mengerutkan dahi dan menjawab tegas, “Ck! Kita sudah selesai, Angkasa. Stop ganggu gue. Mending lo urus pacar baru lo yang lagi kesal itu. Gue gak mau disalahin jadi perebut pacar orang,” sindir Ratu, menatap ke arah Mika yang sedang memandang nyalang kearahnya.

Mika yang tak tahan lagi, melangkah mendekat dengan wajah memerah. “Ratu, lo pikir lo siapa? Selalu aja cari perhatian Angkasa?” suaranya meninggi, menarik perhatian siswa sekitar.

Ratu menatap Mika dingin. “Lo gak buta kan? Gue gak ngapa-ngapain. Angkasa yang nyamperin gue!” jawabnya dengan tegas.

Ica dan Della saling pandang, siap sedia jika situasi memanas, tapi Ratu tetap tenang, menunjukkan sikap percaya diri.

Mika menggeram, “Lo pikir gue bakal diam? Gue capek, Rat. Capek liat lo terus-terusan ada di antara gue dan Angkasa."

Ratu menghela napas panjang, “Mika, kalau lo mau berantem, ya silakan. Tapi jangan bawa-bawa nama gue dalam hubungan kalian, karena gue bukan seperti lo!" jawab Ratu santai.

Deg!

Mika terdiam sejenak, ucapan Ratu seperti tamparan keras baginya. Ketegangan di kantin semakin terasa, beberapa siswa mulai berbisik dan memperhatikan dengan penuh antisipasi.

Angkasa yang mulai frustrasi, menaruh tangan Mika dengan tegas, lalu menariknya menjauh dari kantin. Mika menatap Ratu sekali lagi sebelum pergi, wajahnya masih penuh kemarahan.

Ratu mengangkat bahu santai, lalu kembali duduk dan melanjutkan makannya seolah tak terjadi apa-apa.

 

***

Kini jam pulang sekolah sudah tiba Ratu Ica dan juga Della akhirnya keluar bersama menuju parkiran, terlihat aktivitas para murid berlalu lalang di area parkir.

"Ratu, lo di jemput Nathan?" tanya Ica dan Della yang kini sudah naik di atas motor masing-masing.

"Ia, tadi ia bilang lagi otw ke sini, kalian duluan saja," jawab Ratu.

"Ya sudah kalau begitu kami duluan ya, dah Ratu," ujar keduanya langsung tancap gas keluar dari pintu gerbang.

Tak berapa lama Nathan tiba langsung menghentikan motornya di depan Ratu. ternyata Nathan sudah siap dengan pakaian Pilotnya tapi di atasnya ia memakai jaket biar tidak terlalu mencolok.

"Ayo, sayang kita langsung cabut," ucap Nathan lembut tanpa membuka helmnya lagi. Ratu mengangguk pelan gegas naik kebelakang boncengan Nathan tanpa protes.

"Pegangan sayang," pinta Nathan sambil menarik kedua tangan Ratu ke perutnya. Ratu menurut saja, setelah memastikan Ratu duduk aman Nathan langsung tancap gas.

Di dalam perjalanan ratu bertanya,"Kok kamu pakai seragam pilot?" tanya Ratu penasaran dengan suara setengah berteriak supaya Nathan mendengar ucapannya.

"Biar lebih cepat, soalnya satu 30 menit lagi aku ada jadwal penerbangan," jawab Nathan sambil melirik sekilas wajah Ratu dari kaca spion.

"Jadi kita langsung ke bandara?" lanjut Ratu.

"Ia, gak papa kan, ntarin aku kebandara?"

"Ok," jawab ratu singkat.

Nathan kembali fokus melaju dengan menambah kecepatan tapi tetap hati-hati dan waspada. Dan tak berapa lama kini keduanya sudah berada di bandara. Ratu langsung turun begitu Nathan menghentikan motornya.

"Maaf ya sayang, aku malah buat kamu capek habis pulang sekolah, malah nganterin aku lagi," ucap Nathan perhatian dan tulus. Padahal ia masih ingin bersama dengan Ratu.Tapi tugasnya sebagai pilot tak bisa ia abaikan.

"Santai aja, aku bisa istirahat sebentar di ruang Daddy sebelum pulang," jawab Ratu santai.

"Ah ia, aku lupa jika maskapai ini milik Daddy," sahut Nathan tersenyum lega, setidaknya Ratu bisa istirahat sejenak sebelum kembali ke mansion.

"Ya sudah, sana nanti telat loh!" lanjut Ratu dengan senyum manisnya.

Nathan gegas melirik jam di tangannya benar saja ia harus segera masuk.

"Hm, aku pamit ya, kamu hati-hati nanti pulangnya," ujar Nathan, lalu dengan cepat menarik Ratu kedalam pelukannya.

Ratu mengangguk pelan, lalu membalas pelukan Nathan. Tak berapa lama ia kembali melerai pelukan singkat itu, "Dah sayang," ucap Nathan melambai singkat lalu langsung berbalik dengan terburu-buru.

"Captain Nathan, tunggu aku," panggil seseorang dari arah belakang.

 

1
Bu Kus
lanjut
Mineaa
Tok....Tok.... Tok....
haiiisss ganggu aja......😁
Bu Kus
semoga aja jalan man dan udah ada etika baik untuk sadar kesalahan
Rita
duh bang lg jam pelajaran sabar donk
Rita
kalian b2 dah tau dan merasakan konsekuensi dari perbuatan kalian,semoga penyesalan kalian nyata buat pelajaran kedepannya
Rita
hhhmmmmm
budak jambi
mampus km ny mikir jgn bantu adk km yg sintg itu.walau pun dia adk kl perbuatan ny salah jgn di bantu
⚔️⃠🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
Yg pnting, udh ada itikad baik, niscaya, smua pny jalan ny
riniasyifa: benar sekali
total 1 replies
Uri
lanjut thor
Saya Sayekti
untuk Natan bisaka lebih tegas walaupun teman.udah biasa teman makan teman
riniasyifa: he he
total 1 replies
Bu Kus
lanjut
Nur Adam
lnjut
mami syila
luar biasa keren banget dengan alur yang mudah di ikuti
Elsa
kamu pasti bisa Nathan cepat usaha sedikit lagi
Surya
jangan percaya Kompol waniya ini liciknya minta ampun
mawar 🌹
yup bener Bahar kata kampol Arya
Zulkarnaen
lanjut kak penasaran kelanjutannya
Meggy
semoga kali ini benar-benar sadar si Lisa geram bangat dah tingkahnya itu
Elsa
semakin seru kak lanjut dong semangat ya Thor aku suka Banget sama tokoh pemeran utamanya/Drool//Drool/
Marsya
nasi dah jadi bubur Lisa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!