(Sedang dalam proses perbaikan kata)
Ketika semua teman-temannya sudah menikah dan memiliki keluarga, Aldo seorang pria yang usianya hampir mencapai 30 tahun masih berjuang dalam urusan percintaannya. Ia telah bergonta-ganti pasangan lebih dari 100 kali dengan hubungan yang hanya berjalan selama beberapa Minggu dan tidak pernah lebih dari 1 bulan.
Di tengah sakit hatinya ketika kembali diputuskan oleh pacarnya yang entah sudah ke berapa kalinya, sebuah system kemudian datang untuk membantunya.
[Saya adalah system yang akan membantu Anda untuk menjadi seorang pria sejati, anda terpilih oleh system karena anda merupakan orang paling menyedihkan di dunia ini.]
Kedatangan system dengan banyak kemampuan spesial yang bisa ia dapatkan dengan mudah memanglah mengubah kehidupan Aldo 360 derajat, tapi misi yang diberikan oleh system juga sangatlah tidak masuk akal.
[Menikah dan membuat 10 anak. Hadiah: 1 miliyar Poin System, 1 miliyar Poin Kemampuan, 100 Miliyar Dollar, 100 tahun t
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chp 4: Nasi Goreng spesial (Revisi)
Setelah berjalan cukup lama, Aldo akhirnya menemukan sebuah rumah makan sederhana yang tersembunyi di gang sempit. Meskipun lokasinya kurang strategis, harga setiap menu di tempat itu sangat terjangkau.
Tanpa berpikir panjang, Aldo langsung masuk ke rumah makan yang terlihat sepi dan memesan dengan penuh antusias.
"Tolong satu porsi nasi goreng, Paman!" serunya dengan semangat.
"Baik, tunggu sebentar ya!" jawab pemilik rumah makan sambil tersenyum.
Aroma nasi goreng yang menggoda langsung tercium di seluruh ruangan, membuat Aldo tidak sabar mencicipinya.
Namun, pikirannya sempat terganggu oleh fakta bahwa tempat itu tidak terlalu ramai. Padahal, menu yang ditawarkan lebih murah dibandingkan tempat lain, dengan porsi yang lebih besar.
Mungkin karena letaknya yang terpencil? pikir Aldo. Tetapi ia segera mengalihkan perhatian ketika pesanannya datang.
"Silakan dinikmati," ujar seorang gadis muda yang mengantarkan makanan ke mejanya.
Gadis itu tampak masih belia, mungkin sekitar 18 tahun atau masih SMA. Meski begitu, Aldo tidak terlalu memperhatikannya. Perutnya yang keroncongan sejak pagi jauh lebih penting.
Tanpa basa-basi, ia langsung menyantap nasi goreng tersebut dengan lahap, tidak peduli bagaimana orang-orang di sekitarnya menatapnya.
Tak butuh waktu lama, piring nasi goreng itu sudah kosong. Dengan antusias, Aldo mengangkat piringnya dan berteriak, "Tambah satu porsi lagi, Paman!"
Paman pemilik rumah makan tampak terkejut. "Eh? Apa kamu serius?"
"Tentu saja! Masakan Paman sangat enak!" jawab Aldo dengan yakin.
Pujian itu membuat sang paman berbinar. Dengan semangat membara, ia segera bersiap membuat hidangan spesial.
"Myra, ambilkan resep rahasia keluarga di brankas!" katanya kepada gadis pelayan tadi, yang ternyata adalah anaknya.
"B-baik, Ayah!" jawab Myra sambil bergegas.
Sang paman mulai memotong bahan-bahan dan memanaskan wajan besar di atas kompor. Api menyala sempurna, minyak goreng terbaik dituangkan, dan bumbu-bumbu pilihan mulai diolah. Proses memasaknya terlihat seperti pertunjukan seni, hingga membuat para pengunjung lainnya terpukau.
Sekitar 15 menit kemudian, nasi goreng spesial itu pun selesai. Hidangan tersebut dihias dengan telur mata sapi dan salad segar, kemudian disajikan dengan penuh kebanggaan.
"Harta keluarga sudah siap. Hidangkan dengan penuh elegan," ucap paman itu dramatis.
"Jangan berlebihan, Ayah," keluh Myra, lalu menghidangkan piring tersebut kepada Aldo.
Hanya dengan satu suapan, Aldo langsung terpukau. Rasanya luar biasa, bahkan lebih enak dibandingkan nasi goreng sebelumnya. Dengan semangat baru, ia terus menyantap hidangan itu hingga habis, dan memesan tiga porsi tambahan.
Kapan lagi aku bisa makan enak seperti ini? pikirnya sambil menepuk perutnya yang sudah kenyang.
Ketika hendak membayar, sang paman menghentikannya. "Tidak usah, Nak. Semua makanan yang kamu makan kali ini gratis!" ujarnya sambil tersenyum lebar.
Aldo terkejut, namun ia membalas dengan senyuman. "Terima kasih banyak, Paman. Masakan Paman luar biasa."
Suasana rumah makan mendadak berubah. Para pengunjung yang tadinya hanya memperhatikan kini mulai memesan nasi goreng spesial itu.
Mereka rela antre dan bahkan menawarkan harga lebih tinggi agar bisa mencicipinya lebih dulu. Dalam waktu singkat, rumah makan itu penuh dengan pelanggan.
Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Pintu rumah makan tiba-tiba ditendang keras, membuat semua orang di dalamnya terdiam.
Beberapa pria berpenampilan mencolok masuk dengan gaya arogan. Rambut mereka dicat warna-warni, pakaian mereka robek-robek, dan wajah mereka dihiasi tatapan sombong.
"Aku mencium bau enak di tempat ini. Jadi, kau punya uang lebih untuk kami, Pak Tua?" ujar salah satu pria, yang tampaknya adalah pemimpin kelompok tersebut.
Semua orang di dalam rumah makan terlihat ketakutan, termasuk paman pemilik kedai yang langsung berdiri di depan putrinya untuk melindunginya.
Namun, Aldo memandang mereka dengan ekspresi bingung. Mereka ini geng atau badut? pikirnya, merasa heran dengan penampilan norak mereka.
"Hei, Bos, orang itu menatap kita dengan aneh!" salah satu anak buah geng menunjuk Aldo.
Pemimpin geng mendekati Aldo dengan tatapan tajam. "Kenapa kau melihatku seperti itu? Apa kau ingin cari masalah?" tanyanya sambil menunduk, menyamakan tinggi matanya dengan Aldo yang masih duduk.
Tatapan mereka bertemu, menciptakan suasana tegang. Di saat itu, suara sistem kembali terdengar di kepala Aldo.
Misi Baru: Pertarungan
Mengalahkan geng Death Metal.
Membebaskan keluarga Suman dari ancaman geng dan mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Hadiah:
100 Poin Sistem
100 Poin Kemampuan
+15 Kharisma
Oke, ini misi ketiga hari ini... pikir Aldo. Dengan sedikit frustasi, ia menyadari bahwa tidak ada pilihan lain selain menyelesaikannya.
kapan2 dukung karya abal2ku ya suhu...judule 'Psikiater, psikopat dan Pengkhianatan... trmksh...
itu pun kalau gak keikut arus 🤭🤭🤭
apa author gak tahu harga kos sederhana dan layak 😂😂😂🤣🤣
maaf thoor