NovelToon NovelToon
Hijrah di Jalan Allah

Hijrah di Jalan Allah

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Berbaikan / Romansa-Percintaan bebas / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:202.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: WidiaWati

"Punya mata nggak?" mengabaikan permintaan maafnya, orang itu malah membentak. Ia menatap Rahma benci. "Kalo punya tuh dipake baik-baik, jangan asal nabrak aja." Pemuda berwajah rupawan itu mendengkus keras, kesal tentunya. "Dasar aneh," ucapnya lagi.



Ridho Ahmad Wibowo dari awal sekolah sangat tidak suka dengan gadis bernama Rahma. Bahkan tak segan-segan membully walaupun gadis itu tidak salah apa-apa.



Namun, takdir berkata lain dimasa depan ia malah menikahi gadis itu dengan perjuangan yang tak mudah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WidiaWati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sang penolong

Saat di sekolah, Ridho meminta satpam untuk membuka gerbang.

"Ngapain kamu malam-malam ke sekolah?" tanya Satpam itu sedikit heran. Pasalnya sangat jarang ada yang ke sekolah pas malam begini.

"Ada sebuah urusan yang harus saya selesaikan, Pak," balas Ridho datar. "Ini sesuatu yang darurat!"

"Oke, tunggu sebentar!"

Setelah pintu gerbang dibuka pemuda itu menerobos begitu saja hingga keluar decakan kesal dari sang satpam.

"Ada jaman sekarang gak ada sopan-sopan sama orang tua," ucapnya.

Di sisi lain Ridho yang sudah berada di toilet dekat perpus pun mendrobak pintu dengan sekuat tenaga. Ia terkejut saat melihat gadis yang ia cari tergeletak di lantai.

"Apa dia pingsan?" gumamnya.

Pemuda itu mencolek bahunya seraya memanggil, "Hey?" Melihat tidak ada pergerakan, ia memilih menggendong gadis itu keluar dari sana. Hal ini harus diberi penghargaan, karna baru kali ini ia mau berbuat baik pada seseorang. Apalagi pada gadis ini?

Ridho berjalan melewati gerbang sekolah kembali tanpa menghiraukan pertanyaan satpam yang menanyakan perihal gadis ini.

"Gue bawa ke mana nih cewek?" Ia tidak tau alamat gadis itu. Ke mana ia harus mengantarkan? Masa iya gue bawa pulang.

Pemuda itu tampak berpikir setelah berada di mobil. Setelah teringat sesuatu ia kembali lagi ke sekolah untuk mengambil tas gadis yang sering ia bully ini di kelasnya.

Kali ini satpam memilih tidak bertanya. Percuma. Hanya dianggap angin lalu oleh murid kelas 12 itu.

****

Ridho menghubungi keluarga gadis itu lewat pesan melalui ponsel ponsel jadul yang ia ambil di dalam tas. Saat ponsel itu berdering ia gelagapan sendiri. Ayah dari cewek ini menelpon. Ridho harus bilang apa?

Berulang kali ia menarik napas. Dengan keragu-raguan ia mengangkatnya.

"Ini siapa? Anak saya kenapa?" Itu adalah pertanyaan seseorang di seberang sana saat ia menempelkan ponsel ke telinga.

"Anak Bapak pingsan," jawabnya. Terdengar gugup.

"Pingsan? Kenapa bisa?"

"Saya tidak tau, Pak!"

Terdengar embusan berat di seberang sana. Pasti pria setengah baya itu khawatir.

"Mmm pak? Saya minta tolong kirim alamat rumahnya aja, Pak! Biar saya bisa mengantar putri Anda pulang!"

"Baiklah! Terima kasih telah menolong putri saya."

Setelah itu sambungan terputus. Ridho menyimpan kembali ponsel jadul itu ke dalam tas lusuh milik gadis di sampingnya.

Ia melirik gadis itu sekilas, sebelum menyalakan mesin mobilnya.

Alamat sudah dikirimkan. Ia hanya tinggal mengantarkan gadis ini dan esok hari ia akan kembali lagi jadi sosok Ridho seperti biasa.

Beberapa menit di perjalanan. Ridho menepikan mobilnya di halaman rumah sederhana. Sekali lagi ia melirik gadis yang tengah pingsan di sampingnya itu. Baru ia sadari gadis ini memiliki wajah yang tidak buruk dengan kulit putih bersih, hidung yang lumayan mancung, pipi sedikit cabi, dan bibir yang tipis.

Cantik. Gadis ini sangat cantik. Apa penglihatan Ridho bermasalah hari ini? atau ia memang tidak terlalu fokus pada wajahnya sebelumnya.

Melihatnya tak sadar diri begini, Ridho merasa sedikit iba. Apa ia sudah keterlaluan selama ini?

Pemuda itu akhirnya keluar dari mobil lalu berputar membuka pintu di sebelah gadis itu. Ia menggedongnya menuju rumah sederhana di depannya.

Sebelum pintu diketuk, benda itu sudah lebih dulu terbuka. Sepasang setengah baya keluar dari sana dengan wajah khawatir.

Pria setengah baya tadi mengambil alih putrinya digendongannya. Ia mengucap terima kasih sekali lagi dan menawarkan masuk yang segera ia tolak.

1
ahmad fauzi
Luar biasa
Kota bengkulu
kok ibu asuh mengatakan Sama anak asuhnya manggil yang lebih tua dengan langsung nama ya ...
Kota bengkulu
kalau melihat visualnya kok cantikan Sinta daripada Rahma , apalagi sinta di pasangi jilbab, Rahma itu kaya terlalu gembul pipinya heee
Yulay Yuli
Emang Toiletnya ga dipake??? muso sampe malem 🙈
Yulay Yuli
Jakarta Utara hadir😄
Kota bengkulu
memang ada ya wanita lebih cantik dari pada gak pake jilbab perasan kalau pake jilbab malah lebih cantik
ahmad fauzi
super 👍
Lepasin Aja
dh mulai insaf kali
Lepasin Aja
bagus
Susi Susilawati
Luar biasa
idaman
awal yang bagus...lanjut dulu ya
karenina
kurang suka sama sifatnya Rahma..
sujinah
jangan lama2 up nya thor
sujinah
jangan lama2 upnya ya thor
sujinah
dikitnyaa
kosongsatu30
Iya kak, insya allah aku usahain
Terimakasih telah membaca😇
sujinah
paling tidak seminggu 2 kali lah up,jangan terlalu lama thor.aku selalu menanti up selanjutnya
AU CHANN ᵗⁱᵉᶜᵏ ( ͡° ͜ʖ ͡°)❣︎
Semangat ya kak! Aku pgn banget buat novel tpi gk punya smangat :( Hehe.. Lanjutt
AwanMendung26: Halo, kak. Mampir di cerita aku juga, yuk! Barangkali kakak suka. Judulnya Wafa dan Hijabnya. 🌻🌻
total 1 replies
sujinah
lamanyaaaa
گسنيتي
khm khm khm jd gmn gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!