NovelToon NovelToon
Wanita Kedua Suamiku

Wanita Kedua Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / patahhati / Balas Dendam
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Herazhafira

Kedatangannya di kota lain dengan niat ingin memberi kejutan pada suaminya yang berulang tahun, namun justru dialah yang mendapat kejutan.

Semuanya berubah setelah ia melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri, suami yang sangat di cintainya menggendong anak kecil dan dan merangkul seorang wanita di sampingnya.

"Siapa wanita itu Mas!" Bentak Anastasya.

"Dia juga istriku." Jawab Damian.

Deg!
Anastasya tersentak kaget, tubuhnya lunglai tak bertenaga hampir saja jatuh di lantai.

"Istri?" Anastasya mengernyitkan keningnya tak percaya.
Hatinya hancur seketika tak bersisa, rasanya sakit dan perih bagai di sayat pisau tajam. Suami yang selama ini dia cintai ternyata memiliki istri di kota lain.

Bagaimana nasib rumah tangganya yang akan datang? Apakah ia mampu mempertahankannya ataukah ia harus melepaskan semuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herazhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghilang

"Jika aku tau dia menenangkan diri di mana, mungkin aku tidak khawatir, tapi ini aku tidak tau dia dimana? dia menghilang di hotel setelah keluar dari ballroom. Mungkin saja Tasya diculik bukan? Mungkin ada yang tidak suka keberadaannya di sini." Sindir Damian, ia sengaja menekankan kata 'tidak suka' pada Kanaya dan Mamanya.

"Apa maksud kamu Damian? Kamu tidak mencurigai Mama dan Kanaya kan?" Bentak Weni.

"Kenapa Mama marah? Aku hanya menduga-duga ada yang berniat jahat padanya Mah! makanya aku akan mencarinya. Jika itu benar, maka aku tidak akan tinggal diam dan menghukum siapa saja yang menyentuh Istriku." Tegas Damian kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

Damian menyalakan mesin mobilnya kemudian melaju dengan kecepatan rata-rata menuju Perusahaan.

Saat tiba di perusahaan, Ia berjalan menuju ruangannya dan segera menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Setelah selesai ia mengambil ponselnya lalu menghubungi anak buahnya.

"Halo." Jawab anak buah Damian yang bernama Kemal.

"Kamu sudah dapat yang ku perintahkan?" Tanya Damian.

"Belum bos! Kami kesulitan menemukannya. Tidak ada jejak setelah kejadian di hotel." Jawab Kemal.

"Kenapa kerjaan kalian sangat lambat? periksa kembali cctv nya mungkin ada yang terlewatkan." Kesal Damian.

"Cctv di luar ballroom menuju lift sepertinya ada yang menghapus Tuan." Ucap anak buah Damian.

Damian mengernyitkan keningnya, ia menekan pelipisnya sambil berpikir

"Ada yang menghapusnya? siapa?" Tanya Damian.

"Sepertinya dia seorang hacker karena hanya sebagian yang hilang." Jawab Anak buah Damian.

"Brengsek!" Dengan kesal Damian meninju mejanya. Kekhawatirannya bertambah besar saat itu juga.

"Mobil Istriku masih ada di sana bukan?" Tanya Damian.

"Masih Bos!" Jawab anak buahnya.

"Kami melihat ada tas dan ponsel di dalam mobil bos." Lapor kemal.

'Pantesan aku menelponnya tidak aktif, ternyata dia tidak membawa tasnya saat masuk ke ballroom.' Batin Damian.

"Ya sudah! cari kembali istriku. Aku ingin kalian segera menemukannya." Perintah Damian.

Setelah memutuskan telpon dengan anak buahnya. Damian kembali menghubungi Mbok Siti.

"Halo." Jawab Mbok Siti.

"Mbok, apa Nyonya sudah pulang?" Tanya Damian.

"Belum Tuan." Jawab Mbok Siti.

"Kenapa nggak kabari aku kalo nyonya menyusul ke Bandung?" Tanya Damian kesal.

"Nyonya melarang saya Tuan, katanya mau ngasih surprise di hari ulang tahun Tuan." Jawab Mbok Siti.

Damian tertegun, Istrinya ingin memberinya kejutan, malah Anastasya yang mendapat kejutan.

"Mbok', kalo nyonya pulang segera kabari aku." Ucap Damian.

..........

Tiga hari terlah berlalu, Anastasya belum juga ditemukan. Damian semakin stres dan tidak sempat mengurus dirinya, Ia tidak pernah menginap di villa karena terus mencari Anastasya. Bahkan ia mencarinya di Kereta, terminal, dan Bandara tapi tidak mendapatkan informasi apapun. Saat pulang ke villa ia hanya mandi dan mengganti pakaian lalu pergi lagi.

"Sampai kapan kamu seperti ini mas? makanlah dulu. Tinggal lah sebentar, Radit juga membutuhkan mu." Tanya Kanaya, melihat Damian mengambil kunci mobilnya.

Damian melirik kamar Radit kemudian menghampirinya.

"Pa" Panggil Radit mengulurkan tangannya.

Damian langsung menggendong dan menciuminya berkali-kali.

"Main apa sayang?" Tanya Damian.

"Mbil." Singkat Radit.

"Mobil ya? mobil Radit bagus, ayo kita main lagi." Ajak Damian kemudian duduk bersama Radit di atas karpet.

Damian bermain dengan Radit selama satu jam, hingga Radit tidur dengan pulas karena kelelahan. Damian membuka pintu kamar kemudian keluar dengan perlahan agar tidak membangunkan Radit.

"Mau pergi mencari Tasya lagi?" Tanya Kanaya melihat Damian mengambil kunci mobilnya.

"Kalo sudah tau jawabannya, kenapa bertanya?" Kesal Damian.

"Mas! Berhentilah mencari Tasya, itu hanya buang-buang waktu. Jika dia tidak pulang, itu artinya dia tidak mau lagi meneruskan pernikahan kalian. Lupakan dia, dia tidak akan kembali padamu." Ujar Kanaya.

"Apa kamu bilang? apa aku tidak salah dengar? kamu menyuruhku melupakan istriku? Aku tegaskan padamu, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melupakan Istriku Tasya. Lebih baik kamu masuk dan jangan mengajakku berdebat lagi." Damian melangkahkan kakinya keluar dari villa lalu masuk ke dalam mobil, "Lama-lama aku bisa gila karena tiap hari berdebat dengannya." Monolog Damian di dalam mobil kemudian melajukan mobilnya mencari Anastasya.

Setelah lelah menelusuri jalanan, Damian memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan mencari informasi tentang keberadaan Anastasya lewat teman-temannya di sana.

.............

Satu bulan kemudian, Anastasya sadar dari komanya. Dokter segera mengabari Austin dan dia sangat senang mendengarnya.

Austin segera keluar dari perusahaan kemudian melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

"Tok..tok..tok.."

Austin mengetuk pintu kemudian masuk ke dalam.

Hatinya sangat bahagia melihat Anastasya sudah sadar. Perasaan canggung pun muncul saat tatapan mata keduanya saling bertemu.

"Kamu siapa?" Tanya Anastasya merasa tidak pernah melihat Austin.

Austin mengernyitkan keningnya, kemudian melirik Dokter meminta penjelasan.

"Saya sudah memeriksanya Tuan. Dia mengalami amnesia psikogenik, ini terjadi karena stres atau tekanan dalam hidup yang menyebabkan fungsi memori tidak berjalan dengan semestinya tanpa adanya kerusakan otak struktural. Tapi Anda nggak usah khawatir, dia akan baik-baik saja." Jelas Dokter.

"Bagaimana cara menyembuhkannya dok?" Tanya Austin.

"Biarkan dia mengingatnya secara perlahan dan jangan dipaksa." Jelas Dokter.

"Baiklah." Ucap Austin.

Dokter keluar dari kamar VVIP tempat Anastasya dirawat bersama 2 suster di belakangnya.

Setelah kepergian dokter, Austin berjalan mendekat dan duduk di kursi samping brankar.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya Austin canggung.

Anastasya menatap dengan lekat pria tampan di depannya, pria dengan setelah jas kerja yang melekat pas di tubuhnya membuatnya semakin gagah di pandang, "Baik, Maaf Tuan! Anda siapa?" Tanya Anastasya heran.

"Kamu tidak mengingat ku? Aku Austin." Jawab Austin tersenyum.

Anastasya menggeleng "Maaf..." Lirihnya.

"Tidak apa-apa." Ujar Austin.

"Apa Tuan tau kenapa aku ada di sini?" Tanya Anastasya.

"Aku tidak tau penyebabnya. Aku menemukanmu bunuh diri di kamarku." Jelas Austin.

"Hah? bunuh diri? Di kamarmu? Apa kamu akan melakukan..." Ucapan Anastasya terpotong.

"Jangan berpikiran yang tidak-tidak. Saat itu kamu masuk ke dalam lift ku sambil menangis di hotel Mercy, kemudian ikut kelantai paling atas di kamarku. Aku meninggalkan mu di ruang tamu sedangkan aku ke kamar untuk istirahat. Saat aku bangun, aku menemukanmu pingsan dengan luka di tangan, lalu membawamu ke rumah sakit." Jelas Austin.

Anastasya berpikir dan tidak percaya, mana mungkin dia bunuh diri, "Apa yang terjadi? kenapa aku melakukan hal senekat itu?" Lirih Anastasya memegang kepalanya dan meringis kesakitan.

"Tenanglah! Jangan memaksa mengingat! kamu pasti akan ingat semuanya dengan perlahan." Ujar Austin.

Austin melihat makanan di atas nakas kemudian mengambilnya.

"Makanlah, jangan berpikir dengan keras. semuanya akan baik-baik saja." Ujar Austin menenangkan Anastasya.

Austin menyuapi Anastasya dengan telaten hingga makanan Anastasya habis.

"Kamu kuat makan juga." Canda Austin setelah memberi minum untuk Anastasya.

"Kamu yang maksa aku makan terus." Ujar Anastasya memanyunkan bibirnya.

"Hehehe, kamu harus banyak makan agar cepat pulih. Apa kamu tau dimana tempat tinggal mu? Setelah kamu sembuh, aku akan mengantarmu pulang." Ujar Austin.

Anastasya menggeleng.

"Baiklah, aku akan membantumu mencari jati dirimu." Ujar Austin.

Austin membantu Anastasya meminum obat setelah itu membantunya berbaring.

"Apa kamu butuh sesuatu?" Tanya Austin.

"Di mana ponselku?" Tanya Anastasya.

"Kamu tidak membawa apa-apa saat di hotel." Jawab Austin.

Anastasya melamun kenapa dia tidak membawa apa-apa masuk ke hotel.

Saat itu Anastasya terlalu bersemangat memberi kejutan untuk Damian hingga lupa membawa tas dan ponselnya di mobil.

"Jangan melamun! Sebaiknya kamu istirahat agar cepat sembuh." Ujar Austin.

Austin mengambil ponselnya kemudian mengirim pesan singkat lewat aplikasi ke Dodi.

"Lo cari tau kejadian di hotel bulan lalu. Apa ada ada orang yang mencari keluarganya." Isi pesan Austin.

Setelah beberapa jam Austin mendapatkan telpon dari Dodi.

"Halo." Jawab Austin keluar dari kamar Anastasya karena tidak mau Anastasya terganggu.

"Bos, Ada seorang pria yang sedang mencari Istrinya, Namanya Tuan Damian." lapor Dodi.

"Damian?" Tanya Austin.

"Damian pemilik PT. Multi Jaya. Dia kehilangan jejak Istrinya saat keluar dari ballroom menuju lift, apa wanita itu...." Selidik Dodi.

"Mungkin." Singkat Austin tidak terima ternyata Anastasya sudah menikah.

"Bos, sebaiknya kembalikan wanita itu ke suaminya." Pinta Dodi. Ia tahu saat ini bosnya sedang menaruh hati pada wanita yang salah.

"Apa Lo pikir gw akan mengembalikannya setelah dia mencoba bunuh diri? dan sekarang dia amnesia akibat tertekan? tidak! Selidiki Damian! gw penasaran kenapa istrinya nekad bunuh diri." Perintah Austin kemudian menutup telponnya.

"Dasar bos arogan! sadar bos, sadar.! istri orang." Umpat Dodi setelah menutup telponnya.

.

.

Bersambung....

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

1
Indah Inayati
suka novelnya
Surati
bagus
Jarmini Wijayanti
pelapornya menang
Jarmini Wijayanti
baru baca udah gregetan
Elok Pratiwi
cerita yg tidak menarik
Elok Pratiwi
membosankan kebanyakan drama yg tidak perlu lgian karakter emeran utama nya sangat tidak menarik ... yg benar aja sudah berusaha dibunuh masih saja kembali ke suami bukannya menyelidiki siapa yg melakukannya ... klo bikin cerita jangan terlalu haluuu jadi nya jadi cerita yg tidak menarik
Vita Bayu
Luar biasa
Yati Syahira
gedeq sdh cemen bodoh lhi tasya
Yati Syahira
othor gimana si tasya bikin bodoh males bavanya
Yati Syahira
tasya jgn cemen menye mulu sdh tahu iblis kel damian ngapain nangis harus kuat
Yati Syahira
kejam laknat ntar terbunuh weni ,kanaya berbalik jgn jumawa
Yati Syahira
biar gila damuan austin ,jgn di kembaliin tasya berjodoh
Yati Syahira
lakor gila laki bodoh
Akun Tiga
athor goblok anjing smoga athornya mati kelindes mobil dujalan
Nitnot
Luar biasa
Rizah Emelya
kenpa gambarx org luar gapk org indonesia
biar trknal
Maznah Jasni
👍👍
Osie
lemes bgt mulut Jack...gak takut apa bakal ditinggal shintya
Osie
langsung dibalas kan kanaya..ente nabrak tanya.. anak ente ditabrak org..impas yoo..blm lg pas perlu tambahan darah..kelar dah loe kanaya..ketahuan radit bkn anak suami loe
Osie
wuuiaaaa skakmatt..keren tanya.. like it
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!