NovelToon NovelToon
Mencintai Wanita Yang Salah

Mencintai Wanita Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: lita aprillia

Kavian akan lakukan apapun untuk bisa membuat kekasihnya bangga pada dirinya, termasuk dia mau berkorban besar atas kesalahan yang kekasihnya lakukan.

Namun apa jadinya jika pengorbanan yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan besar. Hingga dia harus kehilangan segala hal. Bahkan kekasihnya itu sudah mengkhianatinya.

Qiana adalah seorang yang membantunya menemukan jalan untuk balas dendam, namun apa jadinya jika hati terlibat.

Apakah Kavian akan meneruskan jalannya ? atau memilih berhenti ?

Penasaran yuk ikuti kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lita aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26

Qiana masih hapal dimana daerah tempat tinggalnya Kavian, karena tujuan dia hanya satu, yaitu ke tempat Kavian. Dia pun sudah masuk gang perkampungannya Kavian.

Sampai di depan pintu rumah Kavian, Qiana nampak ragu ketika akan memencet bel, dia sempat berhenti, namun beberapa menit kemudian dia pun mulai memencetnya.

"Siapa itu !?" seru seseorang yang di dalam.

Dan dia adalah Mutia, Mutia membuka pintu "Eh, Kakak yang waktu itu ikut kita ke Malang kan ?" seru Mutia.

Qiana tersenyum saat melihat Mutia "Hai, Mutia" sapa Qiana.

Mutia balas dengan senyuman

"Apakah kakakmu ada di rumah ?" tanya Qiana.

"Dia sedang bekerja malam"

"Kalau boleh tau kerja di mana ?"

***

"Ku sewa restoran ini, hanya kita berdua yang ada di sini"

Kavian terus menatap Renata dengan tatapan tidak suka, dia tidak berharap dia ada di sini.

"Kamu selalu terlihat hebat dengan apa yang kamu lakukan, tak heran jika Qiana terperdaya . Berhenti mempermainkannya dan biarkan dia sendiri" ujar Renata.

"Dia sangat lemah, aku sudah cukup menginjaknya, jangan kamu bantu. Dia selalu pura pura kuat, tapi dia bukan sainganku. Kenapa bisa seseorang yang memilikinya di kalahkan, seseorang yang tidak kehilangan apapun"

Kavian yang tadi diam saja, tiba tiba bersuara "Aku tidak peduli kamu kehilangan uang, tapi bawa obrolan mabuk kamu pulang"

"Maksudku aku ingin kembali padamu, aku belum melupakan kamu juga"

Ponsel Kavian bergetar dan ada chat masuk dari Andrian "Qiana sedang menuju ke restoran" isi chat itu.

Kavian pun langsung menelepon Qiana, dan sengaja pakai pengeras suara "Kamu mau datang ke sini ?"

Kavian berbicara sambil menatap Renata, agar Renata dapat mendengarnya "Ya, sebentar lagi akan sampai di sana"

Renata jelas dapat mendengar itu "Bagus, aku sangat merindukan mu" mendengar itu Renata meremas gelas yang dia pegang.

Di sana Qiana tersipu malu, tapi langsung serius "Aku di tendang ke luar" ujar Qiana.

"Tidak apa, aku sudah tahu dan aku juga sudah membersihkan satu kamarku, kamu bisa tidur di kamarku"

Renata makin tidak terkendali "Aku lapar"

"Apa yang ingin kamu makan ? Jika ada yang bisa ku masak, aku akan membuatkannya untukmu"

"Mie kuah, nasi goreng, atau spaghetti,"

"Aku suka pilihan kamu, akan aku buatkan dengan cepat dan cepatlah datang ke sini"

"I love you"

Qiana tidak mendengar balasan dari Kavian, dia pun mengulang "I love you"

Kavian tersenyum kecil "I love you to Qiana"

Renata membulatkan matanya, hatinya terasa sangat panas mendengar itu. Kavian menutup teleponnya.

"Kekasihku akan ke sini" ucap Kavian pada Renata "Pergilah dari sini" sambungnya.

Kavian berjalan melewati Renata, tapi Renata menangkap lengan Kavian.

"Berapa jauh kamu pergi ? Perasaan dia tulus, dia tidak tau apapun juga, berhentilah memanfaatkannya" ujar Renata.

Kavian menatap kesal pada Renata "Apakah perasaan aku terlihat tidak tulus ? Aku pria biasa, dia dari keluarga kaya, dia muda, dia pintar dan dia juga cantik, kamu pikir perasaanku tidak tulus, begitu ?" Kavian mengatakan itu dengan geram.

Kavian pun menghempaskan tangan Renata dari lengannya "Kamu harus pergi, kamu tau jalan keluarnya kan ?"

Kavian akan pergi, tapi Renata menghadangnya lagi, Kavian menghembuskan nafasnya kesal "Dia seharusnya sudah akan sampai" ujar Kavian.

"Jangan berbuat kesalahan juga, seharusnya kita hancur bersama, benar kan Kavian ?"

Kavian tidak menjawab, tapi Renata langsung mendekati Kavian dan mencium bibir Kavian juga,

Tapi Kavian mendorong Renata

"Aku yakin ini jalan terbaik dan aku berharap Qiana melihat ini dan dia akan tahu yang sebenarnya kalau dia sedang dimanfaatkan oleh kamu" seru Renata

"Aku juga tahu kamu mendekatinya hanya ingin membuat aku cemburu kan, dan sebenarnya kamu masih mencintai aku, mari hancur bersama" tebak Renata masih yakin kalau Kavian masih mencintainya.

Kavian mengelap bibirnya dengan ibu jarinya "Kamu sedang bercanda ?" ucapnya, dia pun mendekati Renata dan dia dorong tubuh Renata sampai menghempas ke dinding tembok agak keras dan langsung meraup bibir Renata dengan paksa.

Renata mencoba memberontak, karena yang Kavian lakukan adalah sebuah paksaan.

Tapi Kavian langsung membuka kamera di ponselnya dan memotret dia yang sedang mencium Renata, Renata mendorong tubuh Kavian.

Kavian mengambil nafas sejenak, lalu dia mengelap bibirnya dengan kemejanya.

"Apa yang kamu lakukan !!" sentak Renata.

"Apa yang kamu lakukan, Kavian ?" dia mengulanginya lagi

"Dulu kamu adalah seorang pembawa berita, kelihatannya kamu tidak mengerti apa arti menghancurkan itu"

Kavian menunjukan ponselnya pada Renata "Ini caraku menghancurkan dirimu" dan memperlihatkan fotonya tadi pada Renata.

"Kamu gila !!" Renata ingin merebut ponsel Kavian, tapi Kavian segera menyembunyikannya.

"Kamu seharusnya memainkan permainan ini jika kartu kita sama, kamu seharusnya mengerti aturannya, jangan bodoh dan lari dari tanggung jawab, kamu akan kehilangan banyak. Bagaimana kamu mengalahkan seseorang yang tidak punya apa apa ?"

Renata tidak takut "Kamu tidak akan bisa memanfaatkan ku dengan statusmu itu, seperti katamu tidak ada batasan, kamu mungkin harus jatuh ke dasar lubang yang tak berujung, lebih buruk dari pada selokan"

"Mungkin" Kavian mengecilkan bahunya acuh.

"Bagus, kita lihat saja"

Renata pun mengambil tasnya, tapi punggungnya dia terlihat kesakitan dan bahkan berjalan pun sedikit tertatih. Kavian bisa melihat itu, dan dia sedikit panik juga khawatir. Dia merasa bersalah, karena tadi dia sedikit menghempaskan tubuh Renata ke tembok.

"Aku antar kamu" seru Kavian.

"Lepas !!" tolak Renata.

Meski marah bahkan mungkin benci, hati kecil Kavian tidak bisa dia bohongi, kalau dia masih merasakan ke khawatiran itu.

Di luar Andrian datang dan melihat papan tulisan kalau restoran sudah di sewa seseorang. Dan bertepatan dengan itu dia bertemu dengan Renata ,

Andrian pun terkejut saat melihat adanya Renata "Renata ?"

Renata tidak menjawab, tapi dia pergi begitu saja dengan jalan yang masih tertatih bahkan di memegangi punggungnya.

Kini Renata yang terkejut karena Asisten Tian tiba tiba ada di sana "Kamu tidak membawa mobil kan ? Naiklah" ujar Asisten Tian.

Renata naik mobil "Kamu kelihatan tidak sehat, apa sebaiknya kita ke rumah sakit" usul Asisten Tian.

"Tidak apa apa, hanya sakit di bagian punggung saja, tidak usah khawatir"

Tian melajukan mobilnya perlahan

Dia dalam mobil, Renata menyenderkan tubuhnya ke kursi "Tian, aku tahu gunung apa yang ingin kamu panjat, aku punya warisan dan kekuatan yang digunakan untuk ambisimu, jadi manfaatkan lah aku dan jangan sukai aku, lebih mudah bagimu menanggungnya" ujar Renata sambil menatap jendela.

Di restoran Kavian duduk termenung di kursi tamu, Andrian pun masuk.

"Apa yang dilakukan Renata di sini ?" tanyanya kemudian.

Tapi Kavian tidak mendengar apa yang dikatakan Andrian "Hey, Kavian" tegur Andrian, barulah Kavian tersadar.

"Ah"

"Apa yang di inginkan wanita itu sekarang ? Apa dia akan mulai lagi dengan kamu ? Apa dia akan menceraikannya dan kembali dengan kamu, hah ?"

Kavian tidak menjawab, tapi dia malah bertanya yang lain "Kenapa kamu sendiri ? tidakkah dia datang denganmu ?"

"Dia tidak datang denganmu ?" tanya Kavian lagi, karena dia tidak melihat adanya Qiana di sana.

"Iya, tadi aku mengantarnya ke sini, tapi saat sampai di depan dia menerima pesan entah dari siapa, dan dia memanggil taksi lalu segera pergi" jelas Andrian.

"Pesan apa ?"

"Entahlah"

1
Nanik Arifin
bersoraklah Renata. setelahnya menangislah, karena perjuangan bertahun & mengorbankan banyak pihak hanya sia". bahagiamu semu. pada akhirnya anakmu pun tak mendapatkan apa"
Nanik Arifin
ah... Arjuna. benar ia anak Galen ??
Nanik Arifin
semoga Luki jadi penghalang sepak terjang Renata. mampus kamu, Ren
Nanik Arifin
tnyata jerat Renata tll kuat. bahkan org kepercayaanmu tlah diambil Renata, tuan Galen
Nanik Arifin
semoga busuknya Renata segera tercium
Anita Jenius
5 like buatmu thor. semangat terus ya.
Anita Jenius
1 iklan buatmu kak.
Nanik Arifin
terbongkarlah kebususkanmu Renata
Nanik Arifin
pengkhianat & ular kau beri makan, anak sendiri kau binasakan, Galen. tunggu karmamu Galen. oh ya .. Qiana tidak kekanakan, justru dirimu yg childhis. seolah olah kau msh kuat & gesit. byk hal, yg tak mampu lagi kau gapai, ketua
Nanik Arifin
Renata, kamu sakit Krn masa lalumu, tapi kau jahat mengorbankan orang lain untuk obsesimu. kamu egois. obati jiwamu, agar kau pandai bersyukur
Nanik Arifin
Kavian salah paham dg Renata. Qiana juga salah paham Renata yg mengira Renata akan menguasai harta ayahnya. Ayahnya masih menggunakan kebijakan lama dlm memimpin perusahaan, sedangkan Renata mengambil kebijakan bbeda dg merangkul pekerja. semua masalah Krn kesalah pahaman. sayangnya Renata & Kavian sll jadi korban kesalah pahaman yg tjadi
Nanik Arifin
penuh nisteri
Nanik Arifin
apakah Renata terpaksa menikah dg seorang Duda Thor ?
Nanik Arifin
masih belum bisa nebak
Nanik Arifin
sempat lupa klo ada novel ini. Krn pemberitahuan up di paling bawah, bahkan dibawah novel yg dah selesai SMP tamat
Adiba Shakila Atmarini
lnjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!