GemURUh ombak yang selalu ingin aku dengar jika aku sedang ingin kedamaian dan ketenangan jiwa
Perkenalkan namaku Guruh Prakosa Abimanyu
Aku adalah seorang yang tidak percaya adanya cinta
Menurutku cinta adalah sesuatu yang membuat orang gila dan sakit hati
Jika nanti aku bisa jatuh cinta aku anggap wanita itu sangat hebat
Dan sekarang yang aku inginkan adalah hidup dengan kedamaian tanpa adanya cinta dan wanita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Mereka berdua telah sampai di rumah Panti dan mereka langsung disambut oleh Farida dan Ibu Tutik
"Kamu sakit nduk?" Tanya Ibu Tutik
"Iya Bu, cuma sakit demam" Jawab Elena
"Itu bukan cuma tapi memang sakit" ucap Ibu Tutik
Kemudian Ibu Tutik meminta mereka untuk segera masuk ke dalam
"Kamu istirahat dikamar dulu, ibu buatkan wedang jahe"
Elena menganggukkan kepalanya dan ia langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur
Guruh menemani istrinya yang sedang berada di kamarnya
"Mas lekas berangkat kerja, aku nggak apa-apa" ucap Elena
"Mas libur saja sayang"
Elena meminta Guruh untuk berangkat kerja karena disini ada Ini Tutik dan Farida yang akan menemaninya
Dengan berat hati akhirnya Guruh berangkat kerja dan meminta Elena untuk mengabarinya kalau ada apa-apa
Farida mengantarkan kakaknya ke halaman depan rumah
"Kakak titip Mbak Elena" ucap Guruh
"Iya Mas, aku akan menjaga Mbak Elena
Guruh langsung melajukan mobilnya menuju ke perusahaannya
Ibu Tutik yang telah selesai membuat wedang jahe, meminya Elena untuk segera meminumnya
"Kamu istirahat dulu nduk, Ibu mau kepasar" ucap Ibu Tutik
"Saya antar ya Bu"
Ibu Tutik meminta Farida untuk menjaga Elena di rumah tetapi Elena meminta agar Farida menemani Ibu Tutik ke pasar
"Kamu temani Ibu, Mbak nggak apa-apa disini sendirian" ucap Elena
Akhirnya Farida mengantarkan Ibu Tutik ke pasar besar
Elena yang merasakan kepalanya pusing langsung memejamkan matanya
Di luar rumah panti, ada Riko yang melihat Ibu Tutik dan Farida yang keluar
Rico langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah Panti
Melihat kondisi rumah yang sepi, Rico langsung masuk kedalam dan melihat Elena yang tidur dengan menghadap ke arah tembok
Elena tidak mengetahui jika ada seseorang yang sedang berjalan ke arahnya
Rico langsung mengeluarkan sapu tangan yang sudah ia berikan cairan c**m
Dan Rico yang sudah masuk ke dalam kamar langsung menutup mulut Elena
"MMPPHH!! MMPH!!"
Elena membuka matanya dan mencoba melepaskan tangan Rico yang sedang membekap mulutnya
Tenaga Elena langsung lemas dan ia tidak sadarkan diri
Dengan cepat Rico langsung membopong tubuh Elena dan memasukkannya ke dalam mobil
Riko memberitahukan kepada Maya kalau dia sudah berhasil menculik Elena
"Cepat kamu bunuh dia dan jangan sampai ada yang tahu" ucap Maya yang langsung mentransfer uang ke Riko karena telah melakukan pekerjaannya
Riko langsung menutup ponselnya dan ia berencana untuk menjual Elena ke Mami langganan Riko
"Sebelum aku membawamu ke Mami, lebih baik kita bersenang-senang" ucap Riko
Riko langsung melajukan mobilnya menuju ke apartemennya
Beberapa jam kemudian, Ibu Tutik dan Farida baru saja pulang dari pasar
"Nduk ayo makan dulu, ibu tadi beli...." Ibu Tutik langsung menghentikan bicaranya saat melihat kamar Elena yang kosong
Bu Tutik keluar dan memanggil Farida karena Elena tidak ada dikamarnya
"Apakah Mbak Elena pulang ke apartemennya?" Tanya Farida
Ibu Tutik meminta Farida untuk segera menghubungi Guruh
Farida mengambil ponselnya dan segera menghubungi kakaknya
Guruh yang akan masuk ke ruangan meeting langsung mengangkat ponselnya
"Iya dik, ada apa?"
"Mbak Elena tidak ada dikamarnya, Farida sama ibu sudah cari kemana-mana tetapi tidak ada"
Guruh langsung menutup ponselnya dan ia mengajak Aldi untuk ke rumah panti
"Ada apa Tuan?" Tanya Aldi yang masih belum mengetahui ada apa Guruh mengajaknya
"Istriku hilang"
Guruh fokus menyetir dan ia menambah kecepatan mobilnya agar lekas sampai di rumah panti
Aldi langsung menelepon polisi agar membantu mencari keberadaan Elena
Sesampainya di rumah panti, Guruh melihat Ibu Tutik yang menangis
"Nak Guruh, maafkan Ibu. Seharusnya ibu tidak meninggalkan Elena di rumah sendiri"
Farida juga meminta maaf kepada kakaknya karena ia tidak menjaga kakak iparnya
Guruh masuk ke dalam kamar dan ia hanya melihat tas dan ponsel milik istrinya
"Sayang kamu dimana?" Guruh merasa kesusahan karena di rumah panti tidak ada Cctv
Guruh berfikir siapa sosok yang berani mencuri istrinya dan hanya ada satu nama yang ada dipikiran Guruh
"Alex"
Guruh keluar kamar dan bertanya kepada Ibu Tutik tentang dimana rumah Alex
"Alex tinggal di jalan Kepiting 60, apakah Alex yang menculik Elena?"
"Guruh masih belum yakin Bu tetapi Guruh akan cari tahu"
Guruh meminta Aldi untuk tinggal dan mencari bukti atau tanda siapa yang sedang menculik Elena
Farida mengajak Aldi ke rumah tetangga yang mempunyai cctv di depan rumahnya
Tak butuh waktu lama untuk Guruh sampai di rumah kost milik Alex
Guruh bertanya kepada seseorang yang ada disana tentang kamar kost Alex
Setelah mengetahuinya, Guruh langsung berjalan menuju kamar Alex
Tok
Tok
Tok
Alex langsung membuka pintu dan ia melihat Guruh yang sudah berdiri di hadapannya
Bugh
Bugh
Bugh
"Kamu sembunyikan di mana Elena?!! Cepat katakan?!!"
Alex yang tersungkur langsung menjawab kalau dirinya tidak tahu keberadaan Elena
"Kamu siapa? Kenapa mencari Elena di sini?" Tanya Alex yang kebingungan
"Aku Guruh suami Elena"
Alex langsung membelalakkan matanya dan ia terkejut ketika Elena telah menikah dengan seseorang yang tampan
"Aku tidak tahu keberadaan Elena dan bagaimana bisa seorang suami tidak tahu keberadaan istrinya?" Ejek Alex
Guruh yang emosi langsung memberikan beberapa pukulannya kembali
Setelah puas menghajar Alex ,Guruh kembali masuk ke dalam mobilnya
"Sayang, kamu dimana? Siapa yang menculikmu?" Guruh merasa gusar dan bingung karena tidak dapat menemukan keberadaan istrinya