NovelToon NovelToon
I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:86k
Nilai: 4.8
Nama Author: This is ME!

Dia berjalan-jalan di kekosongan dengan kedua kakinya, para dewa membungkuk dan gemetar ketakutan.

Dia yang bergelar sebagai Death King, Life King, Supreme Overlord, King Of Destruction, Conqueror, God Slayer, True God King.

"Bisakah kau tidak memiliki terlalu banyak gelar."

Seorang teman lama bertanya padanya.

Dia menjawab dengan acuh.

"Aku tidak meminta, mereka yang datang sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon This is ME!, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. SISTEM GAIA kembali aktif, pertanda kekacauan akan dimulai?

Dan Ley yang sekarang tertidur tidak mengetahui apa yang akan terjadi, meskipun Ley bisa saja mengintip masa depan, dia tidak mau melakukan hal itu kecuali kalau benar-benar mendesak.

Dia tertidur dari siang sampai senja, kedua adiknya, Yuka dan Azusa tidur di sisi kiri dan kanannya, cukup sempit karena dia tidur di sofa.

Membuka matanya perlahan, yang dia rasakan pertama kali adalah kelembutan dan suara nafas lembut orang tertidur.

Di dapur dia mendengar suara dentingan beberapa benda, sepertinya seseorang atau lebih sedang memasak, karena terdengar suara tawa dan obrolan.

Tapi ekspresi Ley sedikit bingung, karena dia merasakan Mana dunia ini menjadi lebih kental dari sebelumnya.

'Apa yang terjadi? tidak mungkin Mana bisa menjadi melimpah seperti ini hanya dalam beberapa jam.'

'Dimana asal-usulnya?' Menutup matanya untuk menyebarkan Mana nya keseluruh penjuru dunia, akhirnya dia menemukan asal-usulnya.

'Kapan hutan kematian tiba-tiba memiliki dua pohon besar?'

Yang Ley ingat, pohon besar di hutan kematian hanyalah pohon kematian, tapi sekarang ada pohon yang mengeluarkan Mana terus menerus.

'Pohon itu sepertinya terhubung dengan lorong dimensi... Jadi begitu, lorong dimensi memungkinkan pohon itu menarik Mana dari dimensi lain dan mengeluarkannya ke dunia ini.'

Saat sedang serius memikirkan hal itu, Ley sedikit bergidik karena Yuka bergerak sedikit dan sekarang bibirnya tepat berada di leher Ley.

'Geli sekali.'

"Baiklah kalian berdua, ayo bangun, ini sudah senja." Ley mengguncangkan tubuh kedua adiknya dengan lembut.

Mereka merengek pelan sebelum akhirnya membuka matanya.

"Selamat pagi." Yuka mengucek matanya.

"Eh... ini sudah pagi?" Azusa tidak jadi menguap karena kaget.

"Ini senja, pergi dan cuci wajah, dan berhenti terus menempel padaku." Ley hanya bisa menghela nafas pasrah, adiknya ini terlalu menempel.

"Baik, baik." Yuka menjauh diri dari Ley dan pergi ke kamar mandi dengan enggan.

"Onii-sama terlalu kejam." Dengan wajah cemberutnya, Azusa mengikuti Yuka ke kamar mandi.

Menggelengkan kepalanya, Ley juga berjalan ke dapur.

"Bagus kamu sudah bangun, pergi mandi dan kita akan makan malam bersama." Lena menghampiri Ley dan menepuk kepalanya.

"Lihat? seperti yang Onee-sama katakan, kamu tidak akan pernah menjadi besar." Yae dengan jahil menyenggol bahu Ley.

"Ley-chan besar? sejak kapan." Inari berkedip dan menatap Ley dari atas kebawah. "Kupikir dia tidak terlalu banyak berubah."

"Memang." Rio mendekat dan memeluknya, dia menarik wajah Ley kemudian membenamkan nya di dada besarnya.

"Ugh, ini adalah ketidak adilan." Sayaka melihat dadanya sendiri yang berukuran biasa saja, dibandingkan dengan Yae, Inari, Yuri dan Rio, dada Sayaka bisa dibilang... kecil, meskipun itu sebenarnya lumayan.

Miyako hanya diam, tapi dia juga melihat dadanya sendiri, itu hanya sedikit lebih besar dari Sayaka.

"Aku sudah besar, tunggu beberapa bulan lagi, aku akan lebih tinggi darimu, Onee-san dan Onee-sama." Ley menarik diri dari pelukan Rio dan mengambil minuman.

"Besar?" Yae memiliki tatapan jahil saat melihat ke arah Ley, lebih tepatnya diantara kedua kaki Ley.

Inari dan Yuri kemudian menarik telinga rubah kiri dan kanan Yae.

"Jangan nakal." Mereka berdua mengatakan itu secara bersamaan.

"Kalian tidak seru, tidakkah kalian penasaran?" Yae kemudian berpura-pura sedih berjalan ke arah Ley kemudian memeluknya.

"Uwaaa, mereka membuli Onee-sama, kamu harus bertanggung jawab dan membuat Onee-sama bahagia selamanya."

Ley secara naluriah memeluknya.

'Kenapa aku yang harus bertanggung jawab?' Kemudian Lena dengan paksa menarik Yae menjauh.

"Ok, berhentilah menggoda putraku, aku tahu dia tampan, tapi biarkan dia mandi dulu." Lena menyuruh Ley untuk mandi.

Setelah Yuka dan Azusa keluar dari kamar mandi, Ley masuk, tidak lupa mengunci pintu, terakhir kali dia mandi lupa mengunci pintu, Yae masuk diam-diam, untungnya Yuri menyadari hal itu dan langsung menyeretnya keluar.

Setelah dikamar mandi dan melepaskan pakaiannya, Ley memenuhi bak mandi dengan air dingin, dia benar-benar bukan berendam melainkan menenggelamkan dirinya sendiri didalam bak mandi.

Lagipula dia tidak perlu bernafas, Ley memikirkan beberapa hal saat dia tenggelam dalam bak mandi dengan kesegaran air dingin, dia bahkan menggunakan sihir es nya agar airnya selalu dingin.

Setelah beberapa menit kemudian, Ley selesai mandi dan berganti pakaian, dia duduk dimeja nya sebentar.

Yuri masuk ke kamarnya, dia memeluk Ley dari belakang dan menaruh dagunya di atas kepala Ley.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Suara Yuri selalu lembut jika bicara dengan Ley, tapi saat dengan laki-laki lain, itu akan mengandung rasa nada jijik.

Ley memegang tangan Yuri yang melingkari lehernya dan menjawab.

"Tidak ada, hanya menikmati angin."

Yuri sedikit menjauh untuk mencium pipi Ley.

"Turun, makan malam sudah siap, kami membuat makan malam yang spesial untuk semuanya." Kemudian Yuri menarik tangan Ley dan turun untuk makan malam.

Sesampainya di ruang makan, yang lihat adalah meja makan yang dipenuhi dengan berbagai macam makanan.

"Oh... bukankah ini sedikit terlalu... banyak?"

"Tentu saja tidak." Yuri menarik kursi dan membiarkan Ley duduk.

"Kamu selalu mengatakan itu, tapi nyatanya kamu seperti tidak pernah lapar atau kenyang." Sayaka menatap Ley dengan curiga.

"Mungkin begitulah adanya."

Bercanda, sebagai pemegang Otoritas Kehidupan dan Kematian, Ley sudah tidak membutuhkan makan untuk hidup, baginya makan hanyalah sebuah keinginan, bukan keharusan.

Ley duduk, baru saja dia duduk. Ibu, kakak dan adik perempuannya langsung mengisi piringnya dengan daging, mangkuk dengan sup dan mangkuk lainnya dengan nasi.

Lalu kemudian mereka mengatakan sesuatu seperti. "Makan yang banyak."

Ley melihat piring dan mangkuknya, tidak bisa tidak mengingat sesuatu ketika dia selalu bermain di hutan kematian.

'Yah, sebenarnya porsi ini... sangat kecil jika dibandingkan makan di hutan itu, tapi aku tidak bisa mengatakannya.'

"Selamat makan." Semuanya dengan kompak mengatakan itu dan mulai makan.

Ley benar-benar tidak dibiarkan memiliki piring dan mangkuknya kosong, sedikit berkurang saja akan langsung ditambah lagi oleh salah satu diantara mereka.

Sungguh penuh kasih. 'Bagaimana aku bisa menyelesaikannya kalau piring dan mangkuk ku terus diisi?' Tapi sialan ini terus makan dengan senang hati.

'Jangan salahkan aku, makanan ibu dan kakak perempuanku sangat enak, mungkin kecuali Inari Onee-sama, dia bahkan hampir tidak bisa masak telur dengan benar.'

Tiba-tiba Inari merasa seolah makanannya menjadi hambar, dia menatap Ley.

"Kamu mengatakan sesuatu yang buruk tentang Onee-sama?" Dia sedikit memicingkan matanya.

"Hm?" Ley mengunyah makanannya, kemudian menelannya lalu menjawab.

"Aku hanya berpikir tentang bagaimana Onee-sama bahkan hampir tidak bisa memasak telur." Kejujuran adalah segalanya.

Yang lainnya benar-benar merasa mereka akan tersedak saat mendengar ungkapan jujurnya, jika bukan Ley dan malah laki-laki lain yang mengatakan hal itu, Inari sudah dipastikan akan menyambar mereka dengan petirnya.

'Intuisi wanita benar-benar menganggumkan.'

Inari menarik nafas, dia berdiri dari kursinya dan berjalan kearah Ley, Ley yang sedikit bingung berhenti makan, kemudian dia tersentak karena Inari mengigit pipinya.

Inari mengigit pipinya untuk beberapa menit hingga meninggalkan bekas, kemudian dia duduk kembali ke kursinya dengan puas.

Sementara Ley mengusap pipinya dengan kebingungan. 'Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?'

Setelah mengusap pipinya, dia melanjutkan makan dan segera melupakan hal tadi seolah tidak pernah terjadi, mereka yang melihat ini benar-benar tidak bisa berkata-kata, tadi kau kebingungan dan sekarang kau melanjutkan makan seolah tidak pernah mengalami kebingungan itu.

Lupakan, mereka hanya bisa tertawa kecil melihat tingkahnya, bahkan jika gempa bumi terjadi, Ley akan tetap makan jika makanan sudah tersaji di depan matanya.

Beberapa saat kemudian...

Semua orang sudah selesai makan malam, dan seperti yang diharapkan, Ley lah yang menghabiskan sebagian besarnya, bukan karena rakus tapi dia terpaksa (dengan senang hati) menghabiskan makanan itu, lagipula mereka terus mengisi piringnya.

Butuh waktu cukup lama bagi semuanya kecuali Ley untuk membersihkan piring, mangkuk, sendok, garpu, sumpit dan gelas kotor.

Akhirnya Ley disuruh untuk tidur karena sudah lumayan larut, tidak lupa juga Yuka dan Azusa yang dengan keras kepala untuk tidur bersamanya.

Kasur Ley hanya muat setidaknya untuk dua orang, jadi Yuka dan Azusa tidur menempel di tubuhnya, sedangkan yang lainnya tidur dikamar Yuri dan Lena.

Beberapa saat kemudian lagi...

Hal yang aneh sepertinya terjadi di dunia ini, saat Ley bangun dan turun ke ruang tamu, dia melihat semuanya duduk di sofa menatap ke udara didepan mata masing-masing.

"Ada apa?" Ley bertanya dengan bingung.

Lena adalah yang pertama kali bereaksi, setelah berkedip beberapa kali, dia menjawab.

"Selamat pagi pangeran tidur. Apakah kamu tidak memiliki hal yang aneh didepan matamu?" Lena bertanya seolah ingin mengonfirmasi sesuatu.

'Didepan mataku? sistem? tapi itukan milik pribadi... mungkinkah.'

"Satu-satunya yang aneh didepan mataku adalah kalian yang menatap udara."

"Kami tidak menatap udara." Sangat kompak, Yae, Inari, Yuri, Rio, Sayaka, Miyako, Yuka, Azusa dan Lena mengatakannya secara bersamaan.

Lena berdehem sebelum menjelaskannya.

"Begini, ada sebuah tabel transparan didepan mata kami, tapi hanya kami yang bisa melihatnya, kami juga bisa memperlihatkannya kepada orang lain. Itu seperti ini."

"Bagikan Tabel Status!!!"

[SISTEM GAIA]

Nama: Yukihana Lena

Usia: 40

Jenis kelamin: Perempuan

Ras: Manusia

Talent: Saints

Rank: S+ [Swordsman]

Title: [Snow Sword Queen]

[Skill] - [Yukihana's Frozen Sword Art • S] - [Frozen Land • A-] - [Frozen Breath • S-] - [Prediction • A+] - [Ice Sword Dance • A+] - [Sword Intent • S-] - [Cold Sword Intent - S+]

"Bu, apakah kamu memiliki Shop dan Inventaris juga?" Ley bertanya, dia sedikit gugup.

"Ada, kenapa kamu bertanya?" Lena menjawab dan sedikit memiringkan kepalanya.

Ley iri, sangat iri.

'Beginilah sistem yang asli, memiliki Shop dan Inventaris, jika ingin skill kau hanya harus membelinya, jika ingin menyimpan barang hanya harus memanggil Inventaris.'

Ley berjalan ke dapur, seolah terlalu berat baginya untuk menerima semua ketidak adilan ini.

'Sedangkan aku, aku harus membuat skill ku sendiri dan bahkan harus menciptakan ruang penyimpanan ku sendiri.'

Lena menatap putranya yang pergi begitu saja dengan bingung, benar-benar tidak menyadari pukulan Critical yang Ley terima.

'Ada opsi untuk mengijinkan orang lain untuk melihat Rank dan Skill, mungkin untuk mencegah dari bahaya. Sedangkan untuk nama, sepertinya akan secara otomatis diperlihatkan jika seseorang sudah saling kenal.' Lena mengambil kesimpulan.

'Tapi apa-apaan 40 ini? tidakkah mereka lihat kalau aku tidak kalah dengan gadis 20 an.' Lena benar-benar menolak menjadi tua, lagipula dia memang masih sangat cantik.

Kemudian begitulah untuk pagi ini, Ley berangkat ke sekolah lebih lambat daripada kakak dan adiknya karena, Yuri, Rio, Sayaka dan Miyako merupakan bagian dari OSIS, jadi mereka harus datang pagi-pagi sekali. (Usia ketiganya 2 tahun lebih tua dari Ley.)

Begitu juga dengan Yuka dan Azusa, mereka juga pengurus OSIS meskipun masih berada di tahun kedua di Sekolah Menengah Pertama. (Usia keduanya 2 tahun lebih muda dari Ley.)

Ley berangkat ke sekolah sendirian, dia sebenarnya sedikit kesal dengan ketidak adilan sistem ini, sistem milik orang lain lengkap, sedangkan miliknya tidak berguna.

Sistem orang lain: Host ingin Skill, senjata dan perlengkapan lainnya? silahkan gunakan Shop.

Sistem Ley: Kau ingin skill, senjata dan perlengkapan? buat saja sendiri.

'STATUS!'

-STATUS-

-Nama: Yukihana Ley

-Usia: 15 (20) Tahun

-Jenis kelamin: Laki-laki

-Tier: 9 (75%) Tersegel 1 Gerbang

-Title: [Dragon Slayer] | [God Slayer] | [Rule Breaker] | [Lover Of Death] | [True Weapons Master] | [War Mage] | [Great Sage] | [Conqueror] | [Great Warrior]

-Skill:

>Normal<

[Basic Slash - Extreme Grade Level 3]

[Normal Slash - Extreme Grade Level 3]

[Serious Slash - Extreme Grade Level 3]

>Concept<

[Control Of 7 Elements - Extreme Grade Level 2]

[Energy Breath - High Grade Level 3]

[Void - Trash Grade Level 3]

[Chaos - Trash Grade Level 3]

[Shadow Sword Technique - Extreme Grade Level 1]

[Yukihana's Frozen Sword Art - Extreme Grade Level 3]

[Yuki Sword Art - Extreme Grade Level 3]

[Raiden's Lightning Sword Art - Extreme Grade Level 3]

>Authority<

[Death - Extreme Grade Level 2]

[Life - Extreme Grade Level 1]

[Creation - Extreme Grade Level 1]

[Space - Extreme Grade Level 1]

[Infinite Evolution - High Grade Level 2]

[Time - High Grade Level 2]

[Fate And Destiny - Low Grade Level 1]

[Light and Darkness - High Grade Level 3]

[Weapons Master - High Grade Level 3]

[Energy - High Grade Level 1]

[Infinite Energy Cycle - Mid Grade Level 3]

[Detection - Extreme Grade Level 1]

'Tidak berguna, sistem payah.'

1
Fendi Kurnia Anggara
up
Fendi Kurnia Anggara
wow
Fendi Kurnia Anggara
hmm
Who am I?: Anda gabut pak?
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
sip
Fendi Kurnia Anggara
wow
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
wow
Fendi Kurnia Anggara
ok thor
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
sip
Ikmal
lanjut 👍
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
up up
Fendi Kurnia Anggara
ok thor
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
up
syirubin nadzri
up kakak
syirubin nadzri
wih ngawur adiknya dibuat eneh nih
syirubin nadzri
sering up thot
Fendi Kurnia Anggara
up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!