NovelToon NovelToon
Legenda Petarung (2)

Legenda Petarung (2)

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / Contest / Kultivasi / Dan budidaya abadi / Keluarga / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib
Popularitas:13.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sayap perak

Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.

Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.

Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?

Cover by Google

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 29 : Pemimpin Bandit

Untuk sesaat, kelompok Bandit Bukit Terjal masih diam di tempat. Namun ketika Zhou Fan menggerakkan pedang darah malam, mereka spontan meraih senjata masing-masing.

"Penyusup! Serang!"

Salah seorang berteriak kencang, sambil bersuara tubuh nya melompat menerjang lawan. Kawan kawannya tak hanya diam, mereka menyusul di belakang.

Zhou Fan menjauhkan kelompok Bandit Bukit Terjal dari belasan wanita, ketika sudah berhasil dalam niatnya, pemuda itu mengayunkan tangan.

Sebuah formasi tercipta mengurung mereka semua kecuali para wanita.

"Formasi?" Beberapa pria tertawa sinis, mereka sama sekali tidak khawatir dengan formasi Zhou Fan.

Formasi memang tidak terlalu berbahaya, tapi berbeda dengan formasi Zhou Fan.

Bersamaan dengan tawa yang semakin menggelegar, kobaran api mulai membesar. Wajah beberapa orang mulai tidak karuan, mereka seolah bisa merasakan suatu ancaman yang sangat membahayakan.

Zhou Fan tidak banyak bicara, dia sangat malas untuk meladeni orang orang seperti mereka.

Wanita bukan untuk dijadikan boneka, mereka berhak untuk bahagia.

Pemuda itu langsung memutar pedang darah malam, mengeluarkan teknik dewa pedang.

Kobaran api dari pedang darah malam seolah menyatu dengan api dalam formasi. Kobaran itu semakin besar dan perlahan membuat badai.

Bandit Bukit Terjal berusaha keluar, tapi usaha mereka seolah sia sia. Formasi itu terlalu kuat bagi, bahkan dengan sekuat tenaga dinding semu itu tidak dapat dihancurkan.

Teriakan terus bersahutan dari dalam. Itu bukan sebuah pertarungan, melainkan pembantaian. Zhou Fan menyerang dengan kekuatan penuhnya, bergerak liar mengambil nyawa.

Formasi dunia api selain membatasi gerak lawan, dapat menambah kekuatan serangan, membuat Zhou Fan semakin gila dalam membantai lawan lawannya.

Darah terus menetes dari sela tangan, tapi itu bukan darah Zhou Fan, melainkan darah lawan. Pemuda itu bahkan tidak terluka, semua serangan seolah tidak bisa menembus kobaran api yang menyelimuti tubuhnya.

"Dia iblis! Dia bukan manusia!"

Para Bandit Bukit Terjal itu meronta ingin keluar, mereka benar benar merasakan keputusasaan. Dengan tubuh lemah mereka menggedor dinding formasi, tapi semua itu nihil.

Zhou Fan terus menggempur semua lini dengan pedang darah malam, tidak ada yang luput dari pengamatannya.

Bandit Bukit Terjal tidak hanya berbuat kerusakan, tapi juga menimbulkan keresahan. Biarkan dia menumpas kawanan ini.

***

"Kenapa aku seolah merasakan suatu yang buruk telah terjadi." Seorang pria tua berpakaian hitam dengan rambut putih bergumam sambil menuruni tangga.

Semakin banyak tangga yang dia turuni, perasaannya semakin tidak tenang.

Pugh...

Pria tua itu mengerutkan kening, dia seperti menginjak sesuatu.

"Apa ini?" Tangannya meraih sesuatu yang mengganjal di bawah. Ketika melihat bahwa itu adalah salah satu bawahannya, perlahan wajahnya berubah.

"Siapa yang berani?!" Dengan wajah merah dia melesat cepat, dia menuruni tangga tanpa banyak berpikir.

Tujuannya sekarang hanya ingin segera sampai di ruangan utama. Namun ketika melihat pintu ruangan hancur, serta banyak tubuh berserakan, wajahnya semakin menggeram.

Markas Bandit Bukit Terjal benar benar hancur, seakan ada bencana besar yang telah mendatangi markas mereka. Namun ini mungkin lebih buruk dibandingkan bencana, mengingat banyaknya nyawa yang hilang.

Kemarahan terlukis jelas dalam ekspresinya, dia hanya meninggalkan markas beberapa waktu, tapi ada yang berani menghancurkannya.

Pria tua itu masuk ke dalam, ketika melihat seorang pemuda berdiri di tengah mayat bawahannya, dia langsung mengetahui bahwa pemuda itulah yang menjadi dalang kekacauan.

Tanpa banyak bicara dia meraih pedang di balik punggungnya.

"Kau pemimpin Bandit Bukit Terjal?" Zhou Fan berkata tanpa ada jejak kekhawatiran, dia solah memang mengharapkan pertemuan dengan pria tua itu.

Pria tua semakin menggeram marah, wajahnya benar benar menghitam.

"Setelah mengacau di tempatku, bahkan membantai orangku kau masih bisa berdiri santai. Mati kau!" Pria tua melesat dengan pedangnya, pemimpin Bandit Bukit Terjal itu menyerang dengan segenap kemampuannya.

Zhou Fan dapat merasakan jika kekuatan pemimpin Bandit Bukit Terjal itu berada pada petarung kaisar bintang lima. Meski sedikit tidak menyangka, itu masih berada dalam jangkauannya.

Zhou Fan tidak mengeluarkan formasi dunia api, karena akan berdampak buruk pada tubuh jika terlalu sering menggunakannya.

Duel pedang mereka lakukan, beberapa serangan keduanya terlihat berimbang. Namun ketika Zhou Fan menaikkan kecepatan serangan, Pemimpin Bandit Bukit Terjal itu mulai tidak dapat mengimbangi.

Ck...

Zhou Fan setara dengan seorang petarung tingkat kaisar bintang enam jika mengunakan teknik dewa pedang. Pemimpin Bandit Bukit Terjal bukan lawan sebanding baginya.

"Amarah Ashura!" Pemimpin bandit berkata dengan wajah ngotot, dia menyilangkan pedang dengan tangan kirinya.

Wajah pria tua sedikit berubah, kerutan di wajahnya perlahan berkurang. Selain itu, air muka nampak murka, matanya menyorot tajam ke depan.

Rambut putih yang semula tergerai berantakan, berdiri seolah terkena sambaran petir.

Zhou Fan tidak memandang rendah lawannya, dia menggerakkan tubuh mendekat sambil mengeluarkan jurus 'Penebas Awan'.

Namun jurus itu dapat dimuntahkan dengan jurus pedang milik pemimpin bandit.

Apa itu?

Zhou Fan melihat pria tua di depannya mengayunkan pedang, ketika siluet tebasan laksana bulan sabit miliknya akan mendekat, itu seolah hancur bertabrakan dengan jurus yang sangat kuat.

Hem...

Zhou Fan tidak mengerti bagaimana pria tua ini menjadi lebih kuat. Itu tidak seperti teknik amarah, karena dia tidak melihat energi yang meluap di sekitarnya.

Saat Zhou Fan masih berpikir, pria tua melesat sambil menebas pedang mengincar kepala, beruntung pemuda itu sempat menghindar. Jika tidak, mungkin kepalanya yang akan menjadi bayaran.

Zhou Fan tak hanya diam, dia menyerang sambil menghindari setiap serangan. Namun pikirannya terus mencari tahu bagaimana cara mengalahkan lawan yang terlihat begitu dominan.

Entah mengapa pemuda itu merasa jika kekuatan bukan berasal dari tubuh sang lawan, pria tua itu seolah mendapatkan asupan kekuatan yang tiada habisnya.

Terhitung sudah beberapa kali dia mengeluarkan jurus, tapi tidak membuatnya merasakan perubahan. Bahkan jika memperhatikan, itu malah semakin kuat.

Prang...

Zhou Fan melompat sambil mengayunkan pedang, tapi ketika hendak mengenai tubuh pria tua, tangan kirinya menghalau serangan.

"Gelang itu ...." Zhou Fan mengamati gelang di tangan kiri pria tua, dari waktu ke waktu gelang beberapa kali berkedip sinar hijau.

Senyum terlukis di wajah Zhou Fan, pemuda itu seolah telah menemukan apa yang dia butuhkan.

Dengan lugas Zhou Fan menyerang. Serangannya terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya, mungkin itu karena dia telah menemukan sumber kekuatan lawan, membuatnya yakin dapat menang.

Pria tua melesat memburu Zhou Fan yang terus menghindar.

Pedang Gelora!

Ketika pria tua mengeluarkan jurus andalan, Zhou Fan malah maju dan terlihat ingin menahan dengan tubuhnya.

Hal itu spontan memancing senyum sinis di wajah pemimpin Bandit Bukit Terjal. "Bodoh, dengan jurus kau tak bisa, apakah dengan tubuhmu akan bisa?!"

Zhou Fan tidak menghiraukan, dia tetap melaju membenamkan dirinya menuju siluet pedang yang tercipta.

Namun ketika siluet pedang hendak membelah tubuh pemuda itu, dia menjatuhkan diri sambil berputar. Zhou Fan melayang dengan keadaan tubuh terlentang.

Bersamaan dengan itu Zhou Fan mendorong pedang di tangannya, berniat menusuk pemimpin Bandit Bukit Terjal.

Slash...

Pria tua itu mengelap wajahnya yang ada bekas goresan sepanjang jari kelingking. "Sial, aku lengah. Akan aku pastikan kau membayar semua ini."

Zhou Fan malah tersenyum. Dia mengangkat tangan kirinya yang memegang sebuah gelang.

"Apakah kau yakin dapat melakukannya?"

1
Yaswirno Mr
👍💪🤠
Yaswirno Mr
👍 hebat
Zuchri Jalil
Luar biasa
Yaswirno Mr
👍💪
Yaswirno Mr
Luar biasa
will
aassssiiiik novel baru....mpe tamat ya thor.. 👍👍👍😁
Novan Agung S
Luar biasa
Mawardi Faiz
Biasa
Mawardi Faiz
Buruk
main saja
Luar biasa
Andbie
welcome back thor
echa purin
👍🏻👍🏻👍🏻
BANG JUPECK
gampar aja tuh mulut gacor
Capricorn 🦄
ok
BANG JUPECK
HANCURKANNNN
BANG JUPECK
hancurkannnn
BANG JUPECK
hapussskan
Nurul Huda
Luar biasa
BANG JUPECK
hancurkannnn
BANG JUPECK
HANCURKANNNN
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!