Tali Perjodohan

Sejak kejadian tadi pagi dikamar pengantin itu,Jennie belum berani bertemu atau menemui Reyno kembali,ada perasaan takut menyelimuti benaknya saat ini.Entah hukuman apa yang akan diterimanya nanti? ia lebih memilih bodoamat dan mencari kesibukan sendiri di dalam kamarnya.

Didalam kamarnya,ia mencoba keras melangkahkan kakinya berkali kali tanpa mengggunakan tongkat. Perlahan tapi pasti Jennie terus berusaha dengan keras berjalan bolak balik tanpa bantuan tongkatnya.

Sepertinya sudah ada kemajuan.guman Jennie dengan bibir yang melebar membentuk senyum simpul.

Tanpa diketahui siapapun ,selama ini Jennie selalu berusaha keras untuk belajar berjalan di dalam kamarnya.

TOK TOK TOK !!!

Suara pintu terdengar nyaring di telinga gadis planet itu,dengan cepat ia langsung melangkahkan kakinya perlahan untuk duduk diatas ranjangnya.ia tidak ingin siapapun tau bahwa ia sedang berusaha keras berjalan,karena gadis itu ingin memberikan kejutan yang manis pada semuanya saat ia sudah dapat melangkahkan kakinya dengan lancar seperti semula.

"Masuk aja!!" teriak Jennie dari dalam kamar ketika mendengar ada orang yang mengetuk pintunya.Setelah mendengarkan teriakan dari dalam,mamah Jennie pun masuk dengan membawakan buah buahan segar yang ada di tanganya.

Untuk putrinya? tumben sekali!.gumam Jennie ketika melihat sepiring potongan buah di tangan mamahnya.

"Ada apa Mom ?"

tanya Jennie menatap lurus ke arah mamahnya.

"Momy bawa buah buat kamu sayang! wanita yang sedang mengandung harus banyak mengkonsumsi makanan sehat."

"Teri makasih Mom,Tapi---" ucap Jennie sedikit ragu.

"Tapi apa ?"tanya mamahnya mulai serius memiringkan wajahnya masih dengan sepiring buah yang ada di tanganya.

"Ump,itu Mom !sebenarnya ada yang mau Jennie jujurin sama Momy ."

"Apa ??"

"Tapi Momy janji jangan pernah marah sama Ninnie " ucapnya merayu.

"Ya apa ??"

"Sebenarnya,ump!!! sebenarnya---" Jennie merasa sangat ragu untuk mengatakan hal itu pada mamahnya.

"Sebenarnya apa Jennie ?jangan main main!! " hardik mamahnya sedikit kesal.

"SEBENARNYA JENNIE CUMA PURA PURA HAMIL MOM !!!" jawab Jennie tegas tanpa mengambil nafas sedikitpun.terlihat perubahan raut wajah yang cukup signifikan di wajah Lynda saat Jennie tiba tiba mengagetkanya dengan pernyataan yang mengejutkan.

"Apa maksud kamu Jennie ?" tanya mamahnya untuk memastikan sekali lagi bahwa ia tidak salah mendengar.

Piring buah yang di pegang ditangan Lynda mulai bergetar mendengar perkataan anak semata wayangnya itu.Tanganya terasa lemas dengan tiba tiba .

"Jennie engga hamil Mom,sebenarnya kami ngga pernah ngelakuin hubungan semacam itu! Jennie terpaksa berbohong karena Jennie salah paham,Jennie kira akan dijodohin sama kak William ." terangnya dengan air mata yang mulai pecah.

Lynda mencoba sabar sebisa mungkin ketika mendengar perkataan anaknya itu,bukanya memarahinya Lynda justru malah memeluk anaknya dengan erat dan meletakan sepiring buah yang ada ditanganya ke atas meja.

Rasa malu yang teramat sangat melingkupi seluruh ruang hati Lynda saat ini,entah penjelasan apa yang akan ia ucapkan nanti pada keluarga Reyno. Tapi ia lebih memilih untuk tidak menunjukan perasaanya didepan anak gadisnya ini.

Lynda tidak ingin menjadi ibu yang egois,ia tahu sangat jelas dengan adanya perjodohan itu membuat jiwa anaknya merasa sangat tertekan,ia tidak mau jika anak gadisnya sampai depresi karena harus menanggung perbuatan dari ulahnya sendiri.sebisa mungkin ia mencoba untuk memaafkan dan memahami kesalah anaknya.

Bagaimanpun juga cobaan untuk Jennie sudah sangat berat akhir akhir ini.

Kecelakaan, cacat,perjodohan, bahkan harus menikah mendadak di usianya yang ke 19tahun.

Walau semua itu adalah bentuk dari setiap kesalahan yang ia perbuat sendiri,tapi Lynda tidak tega jika harus menyalahkan perbuatan Jennie seutuhnya.

"Momy ngga marah ???"tanya Jennie ditengah isak tangisnya.

Sekali lagi Lynda dipaksa harus terus kuat dan bersabar dengan pertanyaan yang dilontarkan anaknya.Jujur saja ia lebih merasa kecewa dibandingkan marah,masalahnya ini sudah menyangkut tentang harga diri seseorang .

"Hanya sedikit kecewa." jawabnya lirih ,tangan Lynda terus menyeka air mata anaknya yang mengalir deras di pipinya.

"Maafin Jennie mah !"

ucapnya tulus dengan gaya bicara yang terisak dan sesenggukan.

"Iya sudah,nanti biar Momy yang bantu Jelaskan ke orang tua Reyno, mulai sekarang kamu cukup jadi istri yang baik dan nurut sama suami kamu."

"Beneran mom ???"tanya Jennie mengembangkan senyum senang, walau air mata masih mengalir cukup deras di pipinya.

"Iya,tapi ada hal yang harus Momy bicarain sama kamu, mulai sekarang rekening bank kamu akan Momy bekuin semuanya ."

Jennie mendadak mengerutkan dahinya,senyum yang tadinya mengembang seketika berubah menjadi datar.

"Kenapa Mom ?" tanya Jennie lirih.

"Sekarang kamu sudah menjadi istri Reyno sayang,mulai sekarang segala biaya hidup kamu sudah menjadi tanggung jawab suami kamu."

"Tapi kalo Reyno engga mau tanggung jawab gimana Mom?"

"Momy tau Reyno sayang! selama kamu menjadi istri yang baik,dia pasti akan memenuhi semua keinginan kamu."

Jennie terdiam dengan sejuta pikiranya,jangan kan bertanggung jawab!! tidak mati termutilasi saja sudah sangat beruntung baginya.Entah bagaimana nasibnya nanti,tadi pagi saja ia hampir mati kehabisan nafas akibat ulah Reyno yang mencekik lehernya.

***

Ditemani oleh Kakanya,di dalam kamar Reyno terus menatap layar laptop dengan pandangan mata yang kosong. Niatnya untuk mengerjakan laporan hasil keuangan perusahaan sudah buyar tak terfokuskan lagi, banyaknya email yang masuk hanya ia buka satu persatu tanpa ia baca sedikitpun.

Tentu saja karena Reyno terus memikirikan kehidupanya yang jungkir balik tidak karuan akhir akhir ini.

Sementara William memilih sibuk menatap layar ponsel berguling guling di samping Reyno yang pura pura sok sibuk dengan pekerjaanya.

Sekilas mata Reyno menangkap sesosok mahluk yang tengah berdiri mengintip dari balik pintu balkon kaca kamarnya.

Yas!!

Siapa lagi kalau bukan si monster kecil !!

Jennie berdiri dengan pandangan mata yang mencoba melihat situasi dan kondisi didalam kamar Reyno, ingin masuk,tapi ragu! itulah yang ia rasakan saat ini.ia berbalik badan dengan tangan kanan meremas baju yang ia kenakan .

SRAKKK.

gadis itu sedikit terkaget saat tangan Reyno membuka pintu balkonya dengan cepat,reflek tubuhnya memutar menghadap Reyno yang sudah berdiri tepat di belakangnya.

"Masuk !!" ia berlalu pergi kembali ke posisi semula setelah mengeluarkan satu kata dari mulutnya.

Dengan sedikit ragu perlahan kakinya mulai maju dan menuntut Reyno yang melangkahkan kakinya terlebih dahulu menuju posisi duduk semula .

Ia berdiri tepat disamping Reyno yang sudah duduk diatas ranjang menatap layar laptopnya kembali .

"Sibuk ??" tanya Jennie membuka suara tanpa memperdulikan William yang tengah berbaring asik memegang ponselnya disamping Reyno.

"Ada apa ?" tanya Reyno pura pura sibuk menatap layar tanpa memalingkan wajahnya sedikitpun ke arah Jennie.

"Aku mau cerai !!"

Reyno mencoba diam dan tidak menghiraukan perkataan gadis itu sama sekali.

bagaimana bisa ia menganggap pernikahan seperti sebuah mainan ?

"Reyn aku lagi ngomong !!!"

Reyno semakin gencar memainkan laptopnya pura pura lebih sibuk dari sebelumnya.

"Aku udah ngomong sama Momy kalo aku cuma pura pura hamil,kamu harus cerain aku !!"

Reyno masih terdiam,memejamkan matanya erat lalu menarik nafasnya dengan kasar,berusaha mengontrol emosi agar tidak lepas kendali lagi.

Dalam diam mulut William terus berkomat kamit berdoa agar ia tidak ikut terseret dalam masalah mereka berdua,ingin rasanya ia kabur dari kamar Reyno sekarang juga !! tapi bagaimana caranya ?? SIALLL!!!

Ia sama sekali tidak ingin berada dalam situasi seperti ini, yakin dengan seyakin yakinya, cepat atau lambat dua STUPID COUPLE pasti akan segera berperang di depan matanya.Ugh! tak ada yang dapat ia lakukan selain berusaha menghiraukan masalah mereka berdua.

"Reyno!! aku udah bersihin nama baik kamu,jadi kamu harus cerain aku secepatnya! "

Baru dua hari kalian menikah Jennie!!!

Kenapa minta cerai ?? entah apa yang ada di pikiran gadis itu.

"Kenapa minta cerai ?" tanya Reyno dengan nada suara yang dibuat sedikit lembut untuk menghadapi kelakuan gadis itu,karena menggunakan amara pasti tidak akan mempan.

Tangan William terus mengetik pura pura sibuk dengan aplika WathsApp yang ia buka.

qwertyuiopasdfghjklzxcvvbnm@5-5-5*5"5$5'6'6"6!6"5$5$'5'6'@qweryuiippafshsjslslsmnsvsvcshhwj ,

Ia mengetik asal dan mengirim ke semua kontaknya satu persatu agar terlihat seperti orang yang sedang sibuk chatingan.Jantungnya bedetak sangat kencang seperti belum siap melihat jenjang pertengkaran mereka selanjutnya.

"Gara gara menikah sama kamu semua rekening bank aku di bekukan Momy ,aku ngga mau diajak hidup miskin dan susah sama anak kuliahan kaya kamu Reyno." ucap Jennie berterus terang.

Bagai petir yang menyambar telinga William,ketika ia terpaksa harus mendengar ungkapan isi hati gadis itu.Benar benar gadis bodoh yang sok tau!! kata kata itulah yang melintas dengan cepat di otak William.

Andai Jennie tau ,jika kekayaan orang tua Jennie digabungkan dengan aset kekayaan orang tua Reyno menjadi satu,tetap tidak akan menandingi warisan besar yang dimiliki Reyno saat ini.

Berani sekali ia menghina seorang Ceo besar pemilik deretan gedung gedung hotel mewah yang menjulang tinggi memenuhi setiap sudut di kota A, gadis itu benar benar MENCARI MATI !!!

"Hmmmm,aku pastiin kamu akan hidup susah dan ngga akan dapat pertanggung jawaban apapun dari aku sesuai dengan omongan kamu. Dan satu lagi jangan mimpi mengharapkan persetujuan cerai dari aku!"

kata kata yang keluar dari mulut Reyno ia lontarkan dengan sangat santai,sebenarnya hanya gertakan dan bukan ucapan yang serius.Tapi tidak untuk Jennie,ia menanggapi perkataan Reyno dengan sangat serius dan antusias.

"Jadi benar kan dugaan aku,kamu pasti ngga akan mau tanggung jawab sama hidup aku !!" ucap Jennie melipat kedua tangan di depan dadanya.

Melihat reaksi Reyno yang hanya diam,Jennie mencoba mengangkat dagunya dengan sombong ke arah Reyno.

" LO CUMA MAU NYIKSA GUE KAN !!

SELAMAT LO BERHASIL REYNO !!

DENGERIN GUE BAIK BAIK MULAI DETIK INI !!

GUE AKAN CARI BIAYA HIDUP GUE SENDIRI !!!

GUE NGGA BUTUH BANTUAN DARI SUAMI KAYA LO !!!"

teriakan Jennie menggema dan memenuhi seluruh isi ruangan di kamar Reyno.

Ia berbalik badan mencoba melangkahkan kakinya menuju pintu keluar,tanpa sepengetahuan Reyno,air matanya mulai menetes dan terjatuh diatas lantai.

Tanpa beranjak sedikitpun ,Reyno hanya menatap lurus punggung gadis yang sedang melangkah semakin jauh darinya,tepat di pintu balkon akhirnya ia berlalu dan lenyap dari pandangan Reyno.

Perselisihan diantar mereka berdua semakin hari menjadi semakin panjang seakan tak pernah ada habisnya,selalu ada saja masalah dan kesalah pahaman diantar mereka berdua.

Jauh dari kata rumah tangga,bahkan untuk kembali seperti sepasang kekasih saja masih jauh tak tergapai,kecuali pertengkaran,tidak ada hal lain lagi yang dapat mereka lakukan saat ini.