Tali Perjodohan
Novel pertama Anarita, pindahan dari W A T P A D yang ditulis pada jaman dulu kala🤣. Mohon maaf jika gaya penulisannya kurang enak di mata. Soalnya baru belajar dulu.😁
Novel ini area dewasa, Harap bijak dalam membaca.
Selamat membaca.
Jennie Hermawan. Umur 19 tahun,
mahasiwa jurusan Fashion Design di salah satu universitas kota A.
Jennie adalah putri dari pasangan Anthony Hermawan dan Lynda Aleyska. Dia terlahir sebagai anak yang cantik, cerdik, baik, tapi sayangnya ia sangatlah manja. Namun hal itu wajar, karena dia adalah Anak satu satunya Mr. Hermawan dan Mrs. Lynda.
kedua orang tua Jennie adalah seorang pebisnis sukses yang sering meninggalkan Jennie keluar negeri. Sejak kecil hidup Jennie sangat mewah bergelimang harta, apapun keinginanya pasti selalu terpenuhi. Namun semua itu membuat ia terlahir sebagai pribadi yang sangat manja dan nakal.
Jennie tinggal dirumah yang sangat mewah dan super luas, ia tinggal hanya dengan pengasuh dan para pekerja lainya di rumah yang sebesar itu, sementara orang tuanya hanya pulang beberapa kali dalam setahunnya.
***
Di awali dari pagi yang sangat cerah. Matahari sudah bertengger cantik di ufuk timur. Seperti biasa, Jennie tengah menikmati sepiring nasi goreng buatan pengasuhnya bibi Ina, hanya ada ia seorang diri menikmati sarapam di atas meja yang panjang dan besar itu. Jennie tinggal sendiri, tidak ada keluarga lain, paling hanya ditemani beberapa pekerja di rumahnya.
Bi Ina adalah pengasuh Jennie dari kecil, sekaligus orang yang sudah dianggap seperti ibu baginya, dari kecil bibi Ina lah yang mengasuk dan merawat Jennie sampai saat ini.
Drttttt.
bunyi ponsel Jennie berdering di tengah kegiatan makanya, Jennie hanya melirik sekilas ke arah ponselnya yang tertera panggilan masuk dari orang yang bernama Kevin. Pacar Jennie.
Jennie tidak mengangkat telpon dari pacarnya dan bergegas menuju kampus dengan mengendarai mobil mini coopernya. Jennie lebih suka menyetir sendiri, ia tidak mau menggunakan supir, alasanya agar dia bisa dengan bebasnya pergi tanpa harus ribet diawasi supir.
Setibanya di kampus Jennie langsung disambut oleh teman teman sosialita geng nya, puluhan pasang mata laki-laki selalu melihat ke arah gadis itu, paras yang cantik dan langkah anggunya membuat siapa saja yang melihat langsung terpesona.
"Hai, Je!" sapa Tere dan Lisa .
"Nanti kita belanja yuk, gue udah lama ngga shoping nih." Tere merangkuh bahu Jennie dengan tangan kirinya.
"Kayaknya gue ngga bisa deh, soalnya gue ada janji sama Kevin."
"Yah, Kevin terus deh," protes Lisa.
"Sorry ya," cengir Jennie menunjukan gigi kelincinya.
"Hmmmm ... ya udah deh, kalo gitu gue ke kelas dulu...," ucap Tere dengan nada malas, kemudian bergegas meninggalkan Jennie ke kelas terlebih dahulu.
***
"Sayanggg...."
Tiba-tiba seorang laki-laki tampan berkulit putih merangkul pinggang Jennie dari belakang. Nada suaranya dibuat sehalus mungkin. Jennie Rasanya ingin terbang saja.
Ya! dialah, Kevin. Pacar Jennie tercinta.
"Sayang, kamu ngga lupa sama janji kita kemarin, kan?" tanya Kevin dengan nada lembutnya.
"Engga kok. Nanti kita ketemu di tempat biasa, jam 1 siang yah ...."
Kevin adalah pacar Jennie, mereka berpacaran semenjak Jennie masuk Universitas.
Jam 1 siang..
Jennie tengah duduk menunggu Kevin di bangku taman yang terletak di halaman kampusnya. Tak berapa lama Kevin datang menghampiri Jennie.
"Hai Je!" Kevin mencubit lembut pipi Jennie.
"Ih kamu Ko lama banget sih? panas tau!" ucap Jennie dengan nada manjanya.
"Yaudah yuk Jalan...."
mereke bergegas menuju salah satu mall di kota A. Kevin yang mengendarai mobil dan Jennie duduk di samping Kevin.
Setelah sampai di mall, merekapun bergegas menuju salah satu restaurant. Jennie dan Kevin sangat mesra, mereka memesan beberapa makanan, bercanda tawa dan saling mengobrol, selayaknya orang yang sedang berpacaran lainnya.
setelah selesai makan, Jennie menggandeng tangan Kevin memasuki sebuah Toko Jam mewah, tentu saja ia ingin membelikan pacarnya Jam yang sudah ia janjijan waktu itu.
Kevin menunjuk salah satu jam yang Ia inginkan, Jennie segera mengambil jam yang ditunjuk kevin, lalu memakaikan jam itu dengan penuh kasih sayang ke tangan Kevin.
"kamu mau yang ini?" tanya Jennie. Kevin hanya mengangguk pertanda setuju.
kemudian mereka berjalan menuju kasir, tanpa berpikir lagi, Jennie segera mengeluarkan kartu credit dan membayar jam untuk Kevin seharga 600$.
setelah membayar, merekapun bergegas meninggalkan toko .
***
Teman-teman Jennie.
"Eh gila ngga si Jennie itu, otaknya ditaro di mana? Udah tau Kevin itu cuma cowo matre. Jennie masih aja mau dibego-begoin," ucap Tere dengan nada kesal.I a menata buku tugasnya lalu memasukan satu persatu kedalam tas.
"Ya lo tau sendiri kan, berapa kali kita udah bilangin. Jennie itu keras kepala. kalau belum dapet hidayah mana mau dengerin omongan orang," tanggap lisa sambil berdandan, memoleskan lipstick merah di bibir ranumnya.
"Tapi kita ngga boleh tinggal diem dong Lis, liat temen kita dimanfaatin kaya gitu."
"Ya mau gimana lagi, Jennie sendiri yang bilang uang bukan masalah buat dia, yang penting Kevin bahagia katanya," ucap Lisa dengan nada cueknya, setelah selesai mengemasi peralatan sekolahnya, mereka bergegas pergi menuju parkiran mobil untuk pulang.
Jennie memang selalu memanjakan Kevin ,ia selalu membelikan barang barang mewah untuk Kevin, tidak heran jika kevin dicap cowo matre karena sikap Jennie itu.
Pulang dari Mall.
Setelah puas belanja merekapun pulang menuju apartemen Kevin, mobil Jennie berhenti tepat di depan apartemen Kevin.
"Kamu ngga mau masuk dulu, Je?" tanya kevin menggenggam erat tanganya.
"Empppp ... kayanya ngga deh, soalnya udah sore juga. Aku masih harus ngerjain tugas, nih." Jennie menolak ajakan kevin.
Kevin mengangguk pasrah, walau ada sedikit perasaan kecewa, tapi Jennie memang tipe wanita yang tidak bisa dipaksa.Tak lupa sebelum turun ia mencium pipi Jennie dengan mesra.
"Makasih buat hari ini, Jennie sayang hati-hati nyetirnya, ya. Nanti kalau udah sampe rumah jangan lupa lkabarin." Sambil mengelus rambut Jennie lalu turun.
"Iya, aku jalan dulu, ya!" jennie langsung melajukan mobilnya menuju rumah .
Sesampainya dirumah Jennie langsung masuk kedalam kamarnya, membanting tubuh mungilnya di atas kasur .Tak lama ia terlelap memejamkan mata.
Drttttttttt .
Dering ponsel Jennie berbunyi, membangunkan Jennie dari tidurnya. Ia langsung meraih ponsel yang tak jauh dari tubuhnya, lalu mengangkat panggilan yang ternya dari mamahnya .
Mamahnya berkata pada Jennie, kalau minggu depan ia akan pulang bersama anak laki-laki dari sahabat mamahnya. anak itu yang nantinya akan tinggal bersama denga Jennie .
"Appaa?"
Jennie teriak kaget mendengar ucapan Mamahnya dari seberang sana.
"Pokonya Jennie ngga setuju ada orang lain masuk rumah ini, titik!"
Dengan nada yang kesal Jennie mematikan panggilan dan membanting ponselnya di atas kasur.
Jennie bergegas menuju kamar mandi, ia menyalakan shower untuk mendinginkan amarahnya.
"Momy bener-bener udah keterlaluan, bisa bisanya dia punya pikiran buat naro orang asing di rumah ini. Apalagi dengan alasan untuk jagain aku! Pokonya aku ngga mau," Jennie bergumam d itengah guyuran air shower.
Sampai mandi selesai, Jennie selalu memikirkan ucapan mamihnya di telpon.
Oh no! Big no! Jangan sampai orang asing itu datang ke rumah ini, gumamnya dalam hati.
"Aaaaah iya, aku mau telpon papih, aku yakin papih ngga akan setuju!
Papih 'kan paling ngga bisa nolak permintaan Aku."
Senyum Jennie mengembang ketika mencari ponsel yang ia banting tadi, gadis itu segera melakukan panggilan telepon terhadap papihnya.
"Hallo Papih !"
Blaaa ... blaaa ... blaa ... Jennie mengucapkan segala keluh kesah kepada papihnya .
Sayang untuk kali ini papih bener ngga bisa nolak kehendak momy kamu! bagaimanapun juga momy punya alasan kenapa momy suruh anak itu buat tinggal bareng kamu. maafin Papih yah!, ucap papihnya dalam telpon,
"Tapi Pih!! Emang papih ngga khawatir kalo Ninnie tinggal bareng cowo? Kalo diapa apain gimana? Bagaimapun juga kan Ninnie anak kesayangan Papih."
Jennie berusaha meyakinkan papihnya dengan nada baby voice yang sangat manja ciri khasnya.
Untuk masalah itu kamu tenang saja, kata Momy kamu! Anak itu adalaj pemuda yang sangat baik, dia tinggal di rumah kita karena perintah dari orang tuanya untuk melanjutkan S2 nya di kota A. karena tidak ada tempat lain, jadi Momy berinisiatif agar dia bisa tinggal sama kamu sekaligus jagain kamu," terang papihnya panjang lebar, mencoba menenangkan Jennie.
"Tapi Pih—" Jennie memajukan mulutnya dan menghela nafas beratnya.
Sayang kalo ngga ada yang mau dibicarain lagi papih tutup dulu ya soalnya papih sebentar lagi ada rapat, jangan lupa jaga kesehatan ya, Sayang! Tunggu momy kamu pulang seminggu lagi, sela sang papih sebelum Jennie selesai berbicara.
Tut ... tut ... tut.
Hanya nada telpon mati yang ia dengar, kali ini Jennie tidak berhasil meyakinkan papihnya untuk menuruti kemauanya seperti biasa.
Ah, kesal dan sangat emosi. Hanya itu yang Jennie rasakan dalam benaknyam Ketenangan dalam hidupnya selama ini akan segera berakhir. Sungguh Jennie tak ingin ada orang lain masuk ke dalam rumahnya.
Bagaimana?
Bagaimana dengan nasibnya?
Jennie adalah gadis yang sangat angkuh dan sombong terhadap orang asing. Wajar saja ia tak dapat menerima kedatangan orang baru di rumahnya.
Tapi sesungguhnya Jennie adalah gadis penyayang dan dia adalah orang yang susah untuk direbut hatinya.
NEXT•>>>>>>>>>>>>>
Bantu dukung author agar lebih bersemangat ya, like dan favoritnya ditunggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
marisa yohana
aq dah pernah baca dulu pake akun yg lama dari cerita jeny sampe riko yg ga ada lanjutan nya sampe sekarang, akhirnya balik lagi karna kangen sama kak anarita😁😁😁😚😚😚
2022-10-15
0
kutubuku
tokoh nya sama tapi berbeda ceritanya
2022-01-27
0
Hana Moe
mampir dimari,,,masih melirik crita perjodohan 😁😁😁
2022-01-11
0