NovelToon NovelToon
Kesayangan

Kesayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:928
Nilai: 5
Nama Author: MalyaIgus17

Jadilah milik ku maka akan ku singkirkan apapun yang membuatmu ragu. aku juga bisa membawa mu keluar dari semua masalah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MalyaIgus17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Jodoh

Galih pulang jam 21 an, merasa berbunga setelah pembahasan nya dengan sang kekasih.

Cinta jelas khawatir sedang Galih menanggapi semuanya dengan santai. Ah, orangtuanya tidak mungkin bertindak tanpa mempertimbangkan dirinya.

terlebih soal Gea, Gea tidak mungkin akan seberani itu ember bercerita tanpa se pertujuannya.

Galih bersiul menaiki tangga untuk masuk kekamarnya. Tanpa menyadari orang lain berada di ruang keluarga.

"jam berapa Gal...?" mama Dina bertanya seraya melihat jam dinding yang menempel agak jauh di atas tv besar diruangan itu.

Galih melangkah keruangan itu dan melihat jam yang tadi dilihat mama nya.

"mama sudah lupa cara baca jam ya..?" mama Dina menghela nafasnya.

Galih makin mendekat dan mencium pipi mamanya dari arah belakang sofa.

"malam ma. Ge..." menyapa adik sepupunya yang cengengesan di samping sang papa.

" Kamu keluar kantor sejak sore tadi, Gal..?"

Galih mengerutkan dahinya bertanya maksud dari pertanyaan papanya.

"Sisanya kemana Gal...?"

Galih berdiri setelah berhasil menenangkan mamanya yang pertama menyapanya tadi.

"Galih laki-laki dewasa Pa, kenapa harus ditanya gitu sih...?" tidak suka tapi tetap memutar arah untuk mengambil buah potong diatas meja. Tidak menjawab pertanyaan ayahnya, apalagi Galih merasa pertanyaan itu tidak benar-benar ditanya sang ayah. Kiranya.

"Jangan bercanda Gal...!" Papa Bagas serius.

"Galih mengunyah buahnya dengan lembut namun cepat. " Galih juga serius pa..." menatap langsung papanya yang menurutnya aneh karena banyak bicara. Biasanya sang ayah hanya fokus dengan mama nya tanpa perduli Galih melakukan apa. Kecuali hal itu berhubungan dengan perusahaan. Baru ayahnya lumayan cerewet.

"Apa Galih hanya boleh di kantor dan dirumah doang. Dan lagi pekerjaan Galih sudah beres kan..?" bertanya kembali. Dan Galih seolah menegaskan dia hanya melakukan apa yang menurutnya perlu dia lakukan.

Plak

"awww, astaga ma...!" memegang pahanya yang di pukul keras.

"ngomongnya yang sopan. Kok sama orangtua enggak ada sopan nya...!" mama Dina kesal melihat cara putranya bersikap. Padahal biasanya tidak begitu.

"enggak kurang ajar ma. Cuma Galih heran aja, dilarang keluar sementara mama desak Galih untuk nikah kan. Tapi ayah curigaan Mulu...!"

" Ayah jangan gitu dong!. memangnya ayah mau anak kita jadi bujang lapuk..." Astaga mama Dina malah memperjelas semuanya. Padahal maksud Galih tidak sampai seperti itu.

"Kamu ada cerita apa..?" menunjuk langsung Gea yang sejak dia datang tadi hanya diam saja.

Sepertinya dia menikmati tontonan nya. Bukan TV tapi dia yang di tegur Ayah dan mama.

"Enggak cerita apa-apa..."

"jangan bohong deh...!"

"astaga Galih kenapa sih, tadi sama Ayah sekarang malah sama adik kamu..!" mama Dina benar-benar kesal.

Galih berdiri menjauh namun pandangannya seolah bicara pada Gea.

" Aman kak..." mengangkat tangannya dan membentuk tanda oke dengan jarinya.

"apanya...?" mama Dina kepo.

"Tanya kak Galih aja ma, takutnya jatah jajan Gea di stop..."

"mama yang kasih.." berucap cepat. " mama yang kasih uang jajan kamu, bahkan lebih dari yang dia kasih.." merayu Gea agar bersedia cerita.

Galih menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan sikap mamanya.

"Galih punya pacar ma.." suara itu bukan dari Gea tapi dari Galih nya langsung.

"pacar...?" mama dan ayah nya serentak bertanya. Merasa aneh, anak mereka yang terbiasa sibuk tiba-tiba punya pacar.

Oh astaga...

"Beneran punya?" mama Dina masih tidak percaya. " Ge, benar...?" memastikan kembali pada Gea.

"iya ma.."

"Alhamdulillah...." mama Dina bersorak girang. Bersyukur karena artinya anak mereka normal dan mereka tidak perlu menyiapkan perjodohan untuknya.

"Padahal mama mau jodohin Lo. Ini baru aja habis konsultasi sama ayah kamu..." bercerita dengan wajah tanpa rasa bersalah.

"jangan coba-coba ma. Galih enggak mau dijodohin. Enak aja kaya yang enggak laku aja. Pokoknya no, perjodohan.....!" menentang keras.

"Iya gimana dong. Kamu terlalu sibuk sama kerja dan dunia kamu sendiri. Enggak punya waktu untuk masa depan kamu dan lagi menurut mama sama ayah dia cocok kok. Cantik, baik dan santun juga..."

Jangan sampai kekasihnya mendengar apa yang dikatakan mamanya barusan. Bisa-bisa Cinta insecure dan meninggalkan nya.

"Memangnya anak teman mama yang mana. Gea penasaran...?"

Mama Dina menggeleng sedang ayah Bagas diam saja namun tetap mendengar dan mengamati apa yang terjadi di ruangan itu.

"Bukan anak teman mama Ge. Tapi teman kamu yang kamu bawa waktu itu Lo..."

"Siapa...?" Galih yang tadinya malas mendengar dan ingin beranjak ke kamar kembali lagi setelah mendengar pengakuan dari sang mama.

"itu Lo, yang agak pendiam. Siapa sih pah namanya...?" bertanya pada suaminya yang kembali fokus dengan bacaannya.

"Cinta..." Papa Bagas menjawab santai.

"appaa...!" Gea dan Galih terkejut luar biasa. Ah ini kebetulan yang sangat mencengangkan. Bagaimana bisa orang yang akan di jodohkan dengannya adalah kekasihnya saat ini.

saking terkejutnya mama Dina sampai memegang dadanya atas respon Galih dan Gea. Sedang Gea dan Galih saling tatap untuk beberapa saat.

keduanya merasa lega, karena itu artinya hubungan ini akan berjalan mulus karena tidak akan ada tentangan dari pihak Galih.

meski begitu Galih masih takut mengakuinya sekarang, apalagi hubungan mereka masih sangat baru. Akan sangat aneh kalau harus berhadapan dengan masalah apapun. Meskipun masalah yang di maksud belum pasti terjadi.

"Memang jodoh berarti..." Gea tersenyum setelah bersusah payah menahan tawanya. Merasa lucu sekaligus melegakan.

"apanya Ge...?" Mama Dina masih tidak paham dengan sikap putranya dan juga keponakannya ini.

"ah, enggak kok ma. Gea cuma enggak nyangka banget kalau mama bakal milih Cinta..." tersenyum sendiri. sedang Galih memicing takut kalau adiknya ini ember.

"loh, salah ya mama. Apa yang satunya lebih baik...?" Dengan cepat Galih dan Gea menggeleng bersamaan.

Galih jelas membela Cinta sedang Gea membantah prasangka itu.

"Mereka teman Gea ma, baik semua. Tapi mereka sifatnya berbanding terbalik. Ada yang pemalu ada juga yang tidak tau malu, ada yang blak-blakan ada juga yang apa-apa dirahasiakan. Tapi yang jelas Gea sayang mereka. Dan mereka baik banget menurut Gea..."

Galih tersenyum dan lega mendengar penjelasan Gea yang lumayan panjang. Sangat bersyukur karena Gea benar-benar tulus dalam berteman.

"Syukurlah. Terus ini gimana maslaah pacar kamu. Enggak jadi dong mama jodohin. Padahal mama panggil Gea disini buat jadi makcomblang nya..."

" Gea rasa enggak perlu ma. Kak Galih aman kok..." menenangkan mamanya mengenai jodoh kakak sepupunya.

☘️

☘️

☘️

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!