NovelToon NovelToon
Sistem Uang Tidak Terbatas

Sistem Uang Tidak Terbatas

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Sistem / Ahli Bela Diri Kuno / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: MZI

*Khusus Bacaan Dewasa*

Sinopsis: Make, pemuda tampan dan kaya, mengalami kebangkrutan keluarga. Dia menjadi "anak orang kaya gagal dan terpuruk" dan dibuang pacarnya yang berpikiran materialistis adalah segalanya. Namun, nasib baik datang ketika dia mendapatkan "Sistem Uang Tidak Terbatas".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29: Karena Hobi

Belati Asya bergerak cepat.

Wssshh, menyambar udara dengan desingan tajam. Make dengan sigap menghindar ke samping, hup!, merasakan angin dingin belati itu menyapu dadanya. Ia membalas dengan pukulan keras, blam!, ugh!, ke arah lengan Asya yang memegang belati, membuat wanita itu meringis kesakitan, dan sedikit kehilangan keseimbangan.

Swiss..

Asya tidak menyerah. Dengan gerakan lincah, ia menarik belatinya dan kembali menyerang, kali ini mengarahkannya ke perut Make.

Syaat!. Make menangkis dengan lengannya, klang!, merasakan sedikit perih akibat gesekan tajam baja.

Gedebuk!, Ia membalas dengan tendangan keras, ke arah kaki Asya, membuatnya tersandung, aduh!, dan mundur selangkah.

Pertarungan di kamar yang relatif sempit itu berlangsung intens. Asya, meskipun terkejut dengan kecepatan reaksi Make, menunjukkan keahlian bertarung yang luar biasa. Setiap gerakannya, terukur dan mematikan.

Namun, Make dengan kekuatan fisik dan reflek yang jauh di atas rata-rata, cepat!, mampu mengimbangi dan bahkan mendominasi pertarungan. Ia menangkis setiap serangan belati.

Hap! Hup! dug!, dengan tangannya yang kokoh, sesekali melayangkan pukulan keras, ke arah tubuh Asya.

Setelah beberapa menit saling serang dan bertahan, saling balas!, Make melihat celah dalam pertahanan Asya. Dengan gerakan cepat.

Hapss!, ia menangkap pergelangan tangan Asya yang memegang belati, memutar tubuh wanita itu, hustt!, dan mendorongnya hingga tersungkur menghadap kasur, bruk!.

Make dengan sigap menindih punggung Asya, menahan tubuhnya agar tidak bergerak.

Argh...

Asya meronta dan mencoba melepaskan diri, namun Make dengan kekuatannya berhasil melipat kedua tangan wanita itu ke belakang punggungnya. Ia merogoh celananya dan dengan cepat melepaskan sabuknya.

Srek!

Dengan cekatan, Make mengikat kedua pergelangan tangan Asya yang sudah terlipat di belakang punggungnya dengan sabuk kulitnya, kencang!, melumpuhkan perlawanan wanita itu sepenuhnya.

Asya terengah-engah di atas kasur, huh! hah!, mencoba memberontak namun sia-sia. Ia mendesis marah, grrr!, menatap Make dengan tatapan membunuh. "Sialan kau! Lepaskan aku!"

Make berdiri, menatap wanita yang tadinya berusaha merayunya itu dengan ekspresi dingin. "Kenapa kamu mencoba membunuhku, Asya?" tanyanya dengan nada rendah dan berbahaya. "Siapa kamu sebenarnya?"

 

Asya mendongak, menatap Make dengan tatapan penuh kebencian namun juga sedikit ketakutan.

"Karena itu menyenangkan," jawabnya dengan nada sinis dan dingin.

"Melihat ekspresi ketakutan di mata mangsa... itu hobi yang cukup memuaskan, bukan?"

Jawaban Asya membakar amarah Make yang memang sedang kalut. Ia merasa dipermainkan dan diremehkan. Seringai dingin muncul di wajahnya. "Hobi, katamu?" desis Make dengan nada berbahaya.

"Baiklah. Ini juga hobiku."

Dengan gerakan kasar, Make merobek bagian belakang gaun merah Asya hingga sobek menganga, memperlihatkan kulit mulusnya. Asya tersentak kaget dan mencoba memberontak lebih kuat, namun ikat pinggang Make menahan pergerakannya.

Tanpa menunggu lebih lama, Make mengeluarkan juniornya yang sudah menegang akibat adrenalin dan amarah. Ia dengan kasar memasukkan pada tubuh Asya. Terasa jelas bahwa Asya masih perawan, selaput baru menghalangi jalannya.

Asya membelalakkan matanya, rasa takut yang sebenarnya kini terpancar jelas di wajahnya.

"Tidak! Jangan! Kumohon ampun!" teriaknya histeris, air mata mulai membasahi pipinya. Ia meronta-ronta di atas kasur, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Make.

Namun, Make tidak mendengarkan permohonan ampun wanita itu. Ia mendorong juniornya lebih dalam dengan paksa, merobek selaput Asya yang perawan. Asya menjerit kesakitan, suaranya tertahan oleh air mata dan rasa sakit yang tiba-tiba.

Make terus bergerak, melampiaskan amarah dan frustrasinya pada tubuh wanita yang mencoba membunuhnya itu.

Hikss...

Suara isakan dan erangan bercampur di kamar yang kedap suara itu, menjadi saksi bisu pembalasan Make yang brutal.

Awalnya, Asya meronta dan menangis kesakitan, namun seiring berjalannya waktu dan gerakan cepat Make yang semakin dalam, tubuhnya mulai beradaptasi.

Erangan kesakitan perlahan berubah menjadi desahan tertahan. Ada sesuatu yang terbangun dalam dirinya, sebuah sensasi asing yang bercampur antara rasa sakit dan kenikmatan yang tak terduga.

Make sendiri merasa terkejut dengan daya tahannya malam ini. Adrenalin dan amarah seolah memberikannya kekuatan dan stamina yang luar biasa. Ia terus bergerak, melampiaskan emosinya sekaligus merasakan sensasi yang berbeda dari biasanya.

Semakin lama, desahan Asya semakin intens, tubuhnya mulai bergerak mengikuti irama Make.

Tangisan dan permohonan ampunnya telah berganti dengan erangan kenikmatan yang tertahan. Matanya yang tadinya penuh ketakutan kini menunjukkan ekspresi yang bercampur antara rasa sakit dan kepuasan yang membingungkan.

Tiba-tiba, Make melihat angka di atas kepala Asya berubah drastis. Dari 78, melonjak melewati 90, dan akhirnya berhenti tepat di angka 100. Bersamaan dengan itu, notifikasi berwarna ungu muncul di benaknya:

[Pemberitahuan Sistem!]

[Misi Target Utama 'Mengendalikan Sang Ratu Kegelapan' Selesai!]

[Target Utama: Asya Volkov (Status: Budak Setia)]

[Hadiah Diterima: Akses penuh ke jaringan pembunuh bayaran 'Nightshade', informasi intelijen rahasia bernilai tinggi, pengaruh signifikan di dunia kriminal internasional, dan dana 50 Miliar telah ditambahkan ke saldo.]

Make merasakan sensasi kemenangan yang bercampur dengan rasa nikmat. Misi 'Budak Setia' selesai dengan cara yang tidak pernah ia bayangkan. Asya, wanita yang berniat membunuhnya, kini menjadi 'budak setia'nya hanya dalam satu malam yang penuh kekerasan dan kejutan.

 

Setelah terpuaskan Make akhirnya menjatuhkan dirinya kesisi Asya yang masih terlihat lemas.

Meskipun perlakuan Make kasar dan tanpa sentuhan kasih sayang, bagi Asya, pengalaman itu telah membangkitkan kepatuhan mutlak yang ditunjukkan oleh angka 100 di atas kepalanya. Rasa takut dan perlawanan lenyap, digantikan oleh obsesi yang membara dan keinginan untuk menyenangkan Make. Air mata yang tadinya membasahi pipinya kini mengering, meninggalkan jejak merah di sekitar matanya yang menatap Make dengan penuh cinta.

"Oh, Make..." bisik Asya dengan suara serak yang penuh ketundukan, bibirnya sedikit bergetar. Ia mencoba meraih berbicara dengan Make, ingin menciumnya dengan lembut dan penuh sayang.

"Kamu... kamu mengambil segalanya dariku. Sekarang... aku hanya milikmu. Katakan apa yang kamu inginkan, cintaku. Aku akan melakukannya." Tubuhnya yang tadinya tegang kini lemas, pasrah sepenuhnya di bawah kendali Make.

Matanya yang tadinya penuh amarah dan ketakutan kini berbinar-binar dengan cinta. Ia menatap Make seolah ia adalah satu-satunya yang bisa menaklukkannya.

"Apapun yang kamu perintahkan, Make. Hidupku... jiwaku... semuanya milikmu." Suaranya bergetar dengan emosi yang intens dan tidak stabil.

Ia mencoba bangkit sedikit, meskipun tubuhnya masih terasa sakit dan lemas. Dengan gerakan sedikit paksaan, ia berusaha mendekati Make, ingin menyentuh dan memeluknya tapi sayang tangannya masih terikat.

Namun Make langsung berdiri mengambil beberapa pakaiannya yang berserakan di lantai. Melihat hal itu Aysa sedikit takut.

"Jangan tinggalkan aku, Make," bisiknya dengan nada memohon.

"Aku akan melakukan apa saja agar kamu bahagia. Aku akan menjadi budakmu... kekasihmu... apapun yang kamu mau."

Make menatap Asya dengan tatapan dingin. Perubahan wanita ini benar-benar ekstrem dan di luar dugaannya. Ia kini memiliki kendali penuh atas seorang bos pembunuh bayaran yang tergila-gila padanya. Informasi dan kekuasaan yang mungkin ia dapatkan dari Asya sangat besar.

Bersambung...

1
Ahmad Sarman
oke lanjut thor
Ahmad Sarman
terim kasih thor
MZI: Sama-sama semoga suka dengan ceritanya😁
total 1 replies
Hiu Kali
99 milyar thor.. mana 100 trilyun...ngantuk pasti ini
MZI: Terima kasih atas masukannya, akan segera di perbaiki 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!