Axel Sky Jordan, 31 tahun. Seorang pria mapan yang pernah jatuh cinta kepada istri pria lain. Gosip yang menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang perebut bini orang menjadi rahasia tersendiri di kalangan pebisnis dan orang-orang di sekitarnya.
Pertemuannya dengan gadis pembuat masalah bernama Aubrey Joysalim membuat hidupnya berubah. Jojo, sapaan akrab gadis itu menawarkan sebuah kesepakatan yang dia ibaratkan sebagai suatu simbiosis.
"Menurut KBBI Simbiosis berarti keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda. Bagaimana kalau kita melakukannya?" ~ Jojo
"Kamu pikir aku Protozoa? Aku tidak mau menerima tawaran nyamuk Aedes aegypti." tolak Axel mentah-mentah.
Dengan hati yang sudah dimiliki oleh wanita lain, akankah Jojo berhasil menaklukkan hati Axel?
_
_
_
Note :
JANGAN PLAGIAT ATAU TAMBAL SULAM!
INGAT AZAB
Carilah Rezeki yang halal dengan mencari ide sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinasya mahila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 : Simpanan Om-Om
"Apa?"
Senyuman Jojo yang lebar pagi itu seketika hilang. Di depan pintu rumah Jordan, ia pandangi ponselnya lalu dengan tatapan kesal diliriknya Axel yang sepertinya dengan sengaja berhenti tepat di sampingnya.
"Ah … hari yang cerah untuk orang yang bisa pergi bekerja!"
Ucapan Axel membuat Jojo dengan mudah menebak apa yang sudah diperbuat suaminya itu. Baru saja ia menerima pesan dari Arkan yang memintanya untuk tidak perlu berangkat kerja sampai kondisinya benar-benar pulih.
"Apa yang kamu katakan ke kak Arkan?" tanya Jojo yang sudah mulai emosi jiwa.
"Aku? kenapa menuduh aku? apa kamu lupa punya mertua yang begitu sangaaaaaaat menyayangi 'mu," jawab Axel dengan memanjangkan kata sangat di dalam kalimatnya tadi.
Axel berjalan menuju mobilnya dengan senyuman lebar karena berhasil membuat istrinya kesal, ia bahkan sempat berbalik dan mengerlingkan sebelah matanya ke Jojo sambil tersenyum menggoda.
"Apa itu tadi?" Jojo mengusap lengan tangannya, bulu kuduknya seketika menari-nari melihat kelakuan aneh suaminya.
"Jo, mama mau ke studio," ucap Lidia sambil membenarkan letak tali tas di pundaknya. "Kamu istirahat saja di rumah!"
"Tapi Ma, aku-"
Lidia menggerakkan jari telunjuknya di depan muka sang menantu sambil menggelengkan kepalanya. "No, tidak ada kata tapi, lagi pula Ax juga sudah meminta izin ke Arkan."
"Ax?"
"Iya, dia memang sangat perhatian." Puji Lidia sambil berlalu pergi meninggalkan seribu tanya di otak sang menantu.
Masih terbengong mencerna kelakuan suami dan mama mertuanya, Jojo lagi-lagi dikejutkan oleh suara Jordan yang tiba-tiba bertanya kepadanya.
"Apa mama 'mu sudah berangkat?"
Pundak jojo sampai mengedik, ia tak menyangka Jordan ternyata masih berada di rumah, ia pikir pria itu sudah pergi bekerja karena tidak ikut sarapan tadi. Melihat sang mertua hanya mengenakan celana pendek dan kaus oblong, ia pun penasaran lalu bertanya. "Papa ga kerja? Mama dan anak kesayangan papa baru saja berangkat."
"Papa sedang malas."
Jojo menekuk bibirnya mendapati kenyataan hidup yang sungguh timpang, dirinya yang semangat bekerja malah dilarang bekerja, sementara mertuanya yang bisa pergi bekerja berkata malas dengan santainya.
"Papa ingin menghabiskan waktu menemani Danil bermain ke Mall siang nanti, apa kamu mau ikut?"
Ajakan Jordan langsung diamini dengan anggukan kepala oleh Jojo. "Wah ... tentu saja Pa, aku sudah lama tidak mencium bau hedonisme." Menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya kasar, Jojo tertawa sambil setengah berlari masuk ke dalam.
***
Jojo terlihat begitu bahagia seolah tengah menjadi anak kecil lagi, bersama Danil sang adik ipar yang lebih pantas menjadi anaknya, gadis itu berganti-ganti wahana permainan. Bocah yang hampir berumur tiga tahun itu juga menempel terus kepadanya. Layaknya papa, mama dan anaknya yang tengah menghabiskan waktu bersama, kebersamaan mereka sukses mencuri perhatian beberapa pengunjung.
Bagaimana tidak? usia Jojo dan Jordan jelas terpaut jauh, apalagi Jordan dan Danil. Hal itu pun sukses menjadi bahan gunjingan.
Axel yang hari itu kebetulan mengunjungi mall yang sama untuk bertemu dengan rekan bisnisnya, tidak tahu bahwa sang istri, papa bahkan adiknya berada di sana. Bersama Mike, ia memilih mengisi perut sebelum kembali ke gedung J Corp.
“Lihat kan tadi? jaman sekarang gadis muda mau aja jadi simpenan om-om, bahkan jadi istri kedua.”
Seorang wanita yang duduk tepat di belakang meja Axel terdengar berbicara kepada temannya sambil menyuapi sang anak. Mendengar ucapan wanita itu Axel hanya tersenyum sambil memandang Mike yang ada di hadapannya, seolah bertanya apakah Mike juga mendengar gunjingan wanita itu.
Mengerti dengan apa yang ada dipikiran atasannya, Mike pun hanya membalas dengan senyuman sambil membalik buku menu yang ada di tangannya.
“Makanya sekarang kita harus pinter-pinter jagain suami kita biar ga diembat sama pelakor.”
“Coba lihat tadi, ga kasihan apa itu perempuan sama anaknya?”
“Kasihan dari mana say? Konsep pelakor, sugar baby emang semuanya gitu, kalau bisa ya dia emang harus hamil sampai punya anak, biar ntar kalau gadunnya mokat dia bisa ikut dapat harta warisannya.”
“hilih … hilih amit-amit jabang bandot, jauh-jauh deh keturunan kita dari perempuan macam gitu.”
Mulut ibu-ibu yang tidak terfilter itu membuat Axel menahan tawanya, bahkan ia sesekali memandang ke arah luar restoran untuk mengubah fokusnya dari pembicaraan menggelikan itu.
“Diem-diem!”
Salah satu wanita itu memberikan kode ke yang lain untuk berhenti berghibah, di saat yang bersamaan Axel melihati ekspresi keterkejutan di wajah sekretarisnya. Mike langsung berdiri karena melihat Jordan masuk ke dalam restoran yang sama.
Mendapati pemilik perusahaan tempatnya bekerja itu mendekat ke arah mejanya, Mike langsung menundukkan kepalanya, sedangkan Axel dengan gaya santainya menoleh ke arah samping. Raut wajahnya berubah terkejut mendapati Jojo sedang menggandeng erat tangan Danil-adiknya.
“Yang dibicarakan ibu-ibu itu, mungkinkah?” Axel menatap Jojo yang membalasnya dengan tatapan kebencian.
“Apa? ha? Apa?” tanya Jojo sambil menaikkan dagunya seolah sedang menantang Axel berkelahi, jelas dia masih kesal karena gagal berangkat pergi bekerja hari itu, beruntung Jordan mengajaknya pergi jalan-jalan.
Axel menoleh ke arah para wanita yang duduk di belakangnya, parahnya ibu-ibu itu juga tengah memandangi Jojo dan Jordan yang berada tak jauh dari meja mereka. Salah tingkah karena diplototi Axel, ibu-ibu itu langsung berpura-pura menyantap makanan mereka.
"Kenapa pergi jalan-jalan tanpa membawa pengasuh Danil?" tanya Axel dengan suara lantang.
"Papa ingin me time dengan Danil, lagian Pengasuh Danil juga butuh liburan," jawab Jordan santai sambil meminta Mike untuk kembali duduk di kursinya.
"Lalu kenapa mengajak Jojo?"
"Kenapa? tidak puas hanya membuat 'ku tidak bisa pergi bekerja, kamu juga ingin membuat 'ku terkurung di rumah seharian?" ketus Jojo.
"Jalan berduaan dengan papa, orang yang tidak tahu bisa menyangka kamu itu simpanan om-om, padahal kamu istri 'ku."
Ucapan Axel sukses membuat para wanita penggunjing tadi salah tingkah, mereka bahkan bergegas pergi dari sana tanpa berani menoleh sedikit pun.
Jojo yang melihat tingkah aneh Axel hanya bisa komat-kamit. Ia menggerutu sambil menarik lengan laki-laki itu untuk keluar dari tempatnya berdiri supaya dia bisa masuk dan duduk.
"Istri apa? simpanan apa? dasar aneh!"
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
like
komen
vote nya jangan lupa 🥰
makasih
memanglah s' Mickey Mouse ini..
ituuuuuu tanda'y kamu lg jatuh cinta Mikeeeee.....
kamu ituuu Mikeeeee...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
seingat Ku🤭🤭🤭🤭
udah baca pake acc brbeda tp agak lupa jalan cerita'y...
😅😅😅😅
terimakasih byk ya atas cerita menarik dan menghibur ini..
lopeeeeeee Otor...
😘😘😘
😚😚😚😚😚😚😚🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪🤪🤪
parah kamuuuu....
ngamok lah nanti s' parfum Axe....
🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣🤣