SEDANG DALAM PROSES REVISI
Pasangan suami istri yang menikah bukan karena perjodohan, melainkan kesalahpahaman. Karena adanya ikatan pekerjaan hingga mengharuskan mereka terjebak dalam ikatan pernikahan. Panji yang sudah memiliki calon istri, terpaksa harus menggagalkan rencana pernikahannya dengan sang kekasih, karena harus menikahi seorang perempuan yang bernama Rizka.
Selamat membaca readers.
Tidak update setiap hari tapi di usahakan secepatnya.
Apabila terdapat nama dan pekerjaan karakter yang mirip ini hanyalah fiktif belaka. berdasarkan hayalan author yang dituangkan kedalam novel.
Terimakasih, selamat membaca :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkiTa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan Maaf
*Dirumah*
Setelah menurunkan semua barang-barang dari dalam mobil, mereka pun masuk ke dalam rumah.
"adek gerah, mau mandi dulu ya" Ucap Rizka, menuju ke kamarnya.
"iya, kamu udah selesai belum haidnya?" Tanya Panji.
"belum, masih lama" Jawab Rizka jutek.
"Jutek amat sih sayang, abang ada salah ya?" Panji benar benar tidak peka, membuat Rizka semakin cemberut.
"Gak tuh" Rizka masuk kedalam kamarnya dengan membawa bungkusan belanjaanya tadi serta bungkusan kado yang di beri Panji.
"Bang Panji ngasih apa ya?" karena sangat penasaran, Rizka segera membuka kado dari Panji yang ternyata berisi 4 baju tidur, dengan 2 model dan warna yang berbeda beda. Baju tidur model kimono dan baju tidur sexy tanpa lengan berbahan satin.
"Hah? Bang Panji nyuruh aku pake baju begini?" Rizka malah tambah kesal, tapi sebenarnya ada sedikit rasa bahagia didalam hatinya, tapi otaknya menolak. Sehingga hati dan pikirannya tidak sinkron.
Rizka masih duduk ditepi ranjangnya, memikirkan hal yang menurutnya tidak mengenakkan tadi selama perjalanan pulang, sambil memandangi kado pemberian suaminya.
Disatu sisi dia ingin membahagiakan suaminya dengan menuruti permintaan nya namun disisi lain ada yang bergejolak dalam benaknya.
'Aku harus bijaksana, baiklah akan ku tanyakan semua yang membuatku penasaran' Gumamnya dalam hati.
Rizka keluar dari kamar, hendak menuju kamar mandi, namun saat keluar pintu ia dikejutkan oleh Panji yang sudah berada di depan pintu kamarnya.
"Kenapa bang?" Tanya Rizka.
"Kok lama banget? katanya mau mandi, kirain kamu tidur lagi" Jawab Panji.
"Engga lah, ini mau mandi" Jawab Rizka yang masih jutek tanpa menatap wajah Panji sedikitpun.
Saat Rizka melangkah, namun Panji menghadangnya dan tiba-tiba Panji mengangkat tubuh Rizka dan menggendongnya membawa ke kamarnya.
"Apaan sih bang, turunin ih" Rizka sambil memukul kecil bahu Panji.
"abang kan udah bilang kemarin kalau mulai hari ini kita sekamar" Ucap Panji sambil menuruni Rizka di kamarnya.
"iya, tapi adek mau mandi dulu" Rizka.
"mandi disini aja, pemberian abang tadi udah adek buka?" Panji penasaran kenapa tidak ada respon dari Rizka soal kado yang dia berikan.
"Udah" Jawab Rizka singkat.
"kalau udah berarti...?" Panji.
"iya, iya adek pake, tapi tolong jujur satu hal bang" Ucap Rizka dengan nada kesal.
"apa itu sayang?" Tanya Panji heran.
"abang pernah kerumah Ranty?" Tanya Rizka sambil menatap mata Panji.
"pernah sekali, cuma ngantar dia terus langsung pulang, kok adek nanya?" Tanya Panji.
"iya, soalnya hafal banget alamatnya. kalau sampe hafal gitu pasti udah sering" Ucap Rizka yang masih cuek.
"oh jadi gara-gara ini, istri abang yang cantik jadi cemberut terus dari tadi sampe sekarang? Maaf ya abang emang nggak peka" Jawab Panji sambil memberikan senyum semanis mungkin dihadapan Rizka dan memegang dagu Rizka.
"Iya, emang dasar gak peka!" Rizka.
"Maaf, maaf tapi beneran abang ga ada apa-apa dek sama dia, waktu itu dia maksa minta dianterin, dia juga duduknya di belakang, kamu jangan mikir yang aneh-aneh ya please" Ucap Panji yang sudah berusaha jujur pada Rizka.
"iya bang, adek kecewa kalau sampe abang gak bisa menjaga hati dan pandangan abang, soalnya kita baru aja memulai" Ucal Rizka lirih.
"maaf sayang, sini peluk" Kata Panji sambil merentangkan tangannya.
"nanti aja, adek belum mandi" Rizka pun berlari menuju kamar mandi dan segera masuk mengunci pintu.
'betapa bodohnya, laki laki seperti apa aku ini, hanya bisa membaca raut wajah para pelaku kejahatan doang, tapi gak bisa membaca dan memahami hati istri yang sedang cemburu' Dalam hati Panji.
"Tapi kamu maafin kan sayang?" Teriak Panji dari luar kamar mandi.
Rizka tidak menjawab.
Panji keluar dari kamar nya dan menuju kamar Rizka untuk memilih salah satu baju tidur model kimono berwarna biru dongker, ia ingin Rizka memakainya.
Panji kembali ke kamarnya dan membentang baju tadi di atas ranjang.
Rizka keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk, dan pakaian dalam yang sudah ia kenakan, kali ini dia benar benar sudah berani di hadapan Panji.
'harus terbiasa' Pikirnya.
dia pun mengambil baju tidur yang sudah di sediakan Panji, dan memakainya.
Saat Panji masuk kedalam kamarnya, ia pun terpana melihat Rizka yang begitu sexy mengenakan baju tidur kimono yang ia pilih.
Bagaimana tidak, dengan bagian dada yang sedikit terbuka memperlihatkan kulit putih Rizka, serta bagian pinggang yang diikat dengan tali, terlihatlah kemolekan tubuh Rizka dan menonjolkan payudara Rizka yang besar, yang selama ini tidak terlihat oleh Panji karena Rizka selalu menggunakan baju yang longgar.
'sempurna' Dalam hati Panji ia tersenyum menatap Rizka.
***
Ayoo readers, jangan lupa like dan votingnya yah..
ini author mau ngasih visual nya Panji bersama laptopnya, anggap saja begitu ya. maafkan atas kehaluan author yah 😊😆😆