Cinta Setelah Pernikahan

Cinta Setelah Pernikahan

Akad yang Tak di Inginkan

Panji Ariesta Akbar seorang laki-laki yang kini duduk di sampingnya serta berjabat tangan dengan ayahnya

kini telah selesai mengucapkan Ijab Qabul dengan sahutan kata sah dan alhamdulillah oleh beberapa orang yang menyaksikan momen sakral itu. Laki-laki tampan itu kini resmi menjadi suaminya. Suami dari seorang

perempuan bernama Alifa Rizka Claudia.

Rizka bingung harus sedih atau senang menjalani pernikahan ini, memang benar dia sangat ingin menikah

mengingat usianya yang telah menginjak dua puluh lima tahun, namun tidak begini

caranya terlebih dia menikah bukan dengan orang yang dia cintai.

Setelah selesai Ijab Qabul, Rizka menyodorkan tangannya menyalami Panji sembari tersenyum, begitu juga dengan Panji yang membalas senyuman nya namun Rizka tahu bahwa itu adalah senyum

terpaksa.

Beberapa jam setelah akad nikah selesai dilanjutkan dengan acara makan-makan antara dua keluarga. Akad nikah

berlangsung di kediaman orang tua Rizka.

“Malam ini, kamu nginap disini kan?”

tanya Bu Mira, pada anaknya, Panji.

“Enggak Ma, Panji pulang kerumah

aja,” Jawabnya tegas.

“Oh ya udah kalau begitu yang

penting besok kita harus tepat waktu pergi ke gedung tempat resepsi,” Jawab Bu

Mira.

“ Iya Ma.” Panji mengangguk.

Setelah selesai acara akad nikah dan silaturahmi dua keluarga tersebut, satu persatu pamit pulang termasuk kedua orang tua dan keluarga Panji, pamit kepada yang punya rumah yang tidak lain adalah orang tua Rizka.

“Aku pulang kerumah ku ya.” Pamit

lelaki itu.

“Iya Bang hati-hati,” Rizka menjawab tetap sambil tersenyum, jantungnya juga berdebar, entah apa sebabnya.Rizka sadar, pernikahan ini, memang tak diinginkan oleh lelaki itu. Harusnya dia tak perlu risau, sebab mereka akan menjalani pernikahan ini selama dua bulan saja.

***

“Kamu pasti kesal ya karena Panji nggak mau nginap disini?” pertanyaan dari Bu Zahra, pada Rizka yang sedang menghapus sisa make up di wajahnya.

“Enggak Bu. Rizka bisa maklum, karena ini bukan pernikahan yang kami inginkan. Pada dasarnya, kami juga nggak

punya hubungan dan perasaan apapun, semua terjadi karena salah paham,’ jawab Rizka. Namun, kalau boleh jujur, hatinya seakan teriris saat dia mengatakan itu.

“Sabar ya Nak, cinta pasti akan datang dengan sendirinya, seiring berjalannya waktu.” Bu Zahra menghibur anaknya.

“Iya Bu, Rizka nggak banyak berharap dengan pernikahan ini.”

Pernikahan mereka adalah sebuah kesalahpahaman. Panji lelaki berusia dua puluh delapan tahun itu, merupakan

seorang Jaksa Muda yang bertugas di wilayah Kabupaten, dan Rizka adalah seorang Pegawai Kontrak di salah satu Lembaga Pemerintahan. Ada pekerjaan Panji yang mengharuskan Rizka ikut serta untuk meneliti dan mencari data yang Panji butuhkan, sehingga mereka berdua pergi turun ke lapangan untuk mencari data

tersebut ke sebuah desa terpencil.

Nasib berkata lain, mereka dicurigai oleh warga sekitar karena hanya berduaan di dalam mobil dengan yang bukan

mahramnya, padahal mereka berdua hanya ingin meninjau dan memastikan suatu lokasi. Mereka tinggal di suatu daerah di mana adat dan nilai-nilai agamanya nya sangat kental, sehingga kejadian seperti ini mengharuskan mereka untuk dinikahkan secara paksa.

Terlebih lagi Panji merupakan seorang Jaksa yang sedang meniti karirnya, jadi dia tidak mau ambil pusing akan

masalah ini dan memilih menyelesaikan nya secara baik-baik. Dia juga tidak ingin masalah ini sampai terdengar kemana-mana.

Meski pernikahan mereka dilakukan secara paksa, bukan berarti mereka baru saling mengenal. Perkenalan mereka

sudah terjadi sejak beberapa bulan sebelum pernikahan.Namun, hubungan mereka hanya sebatas pekerjaan dan tidak lebih.

Hari Sabtu, resepsi berjalan dengan lancar hingga acara hampir selesai. Terlihat beberapa teman dan rekan mereka

berdua memberikan ucapan selamat, bahkan salah satu teman dekat Rizka, Vania,

tidak menyangka kalau Rizka tiba tiba menikah, padahal tidak ada pembicaraan

apa-apa dengannya mengenai pernikahannya.

“Sekali lagi selamat ya sahabatku, aku nggak nyangka ternyata diam diam kamu lebih gercep, padahal aku duluan yang tunangan tapi masih belum tau kapan dilangsungkan haha,” ucap Vania.

“Iya, aku juga nggak nyangka, doain semoga langgeng ya soalnya aku nggak mau jadi janda.” bisik Rizka pada Vania.

“Nggak boleh ngomong begitu, Rizka. Aku akan doakan yang terbaik.” Vania memberi semangat pada sahabatnya itu.

Tak ketinggalan rekan-rekan kerja mereka juga memberikan selamat terlebih atasan nya Rizka yang juga tidak menyangka dengan kabar pernikahan mereka.

***

Satu hari pernikahan, Rizka ikut suaminya ke rumah lelaki itu. Rumah yang sengaja Panji beli di daerah ini

dikarenakan Panji bukan berasal dari kota ini, namun dari sebuah kota besar yang jarak tempuhnya kurang lebih dua jam dari wilayah ini.

“Ada dua kamar kosong, terserah kamu mau gunakan yang mana.” Panji menunjuk ke arah dua pintu yang berderet.

“Iya Bang, yang ini aja.” Rizka menunjuk pada asebuah pintu.

“Tapi, kamar mandinya di luar kamar ya,” jelas Panji, sambil membantu Rizka memasukkan koper dan barang barangnya

ke kamar.

“Iya, nggak masalah, aku masuk ya. Mau istirahat. Makasih Bang.” Rizka pamit dan langsung menutup pintu. Dia

menghela napas berat, sikap Panji setelah menikah jauh berbeda dari yang dia

kenal saat hubungan mereka hanya sebatas pekerjaan. Lelaki itu lebih banyak

bercanda, namun sekarang justru terlihat dingin dan tak banyak bicara.

Rizka mulai menjalankan tugas pertamanya sebagai seorang istri, malam itu. Tanpa ragu, dia menyiapkan makan

malam untuk mereka berdua, dan kini, mereka sudah duduk saling berhadapan. Rizka melakukan ini, lantaran ingat pesan ibunya agar bersikap baik di hadapan suami, meski pernikahan ini bukan atas keinginan mereka.

“Ini semua, kamu yang masak? Setahuku, nggak ada bahan makanan apapun di kulkas.” tanya Panji heran.

“Nggak Bang, ini makanan tadi yang dibawakan  ibu sebelum kita kesini,”

jawab Rizka sambil mengambilkan Panji makanan.

“Oh iya, makasih,” Jawab Panji singkat, dan mulai makan.

Wanita itu, menyungging senyum tipis, tanpa diketahui lelaki di hadapannya. Rasanya, baru beberapa jam hidup

sebagai istri, tapi Rizka menyukai kegiatan mereka malam ini, walau sekadar makan malam.

“Kamu bisa masak?” Panji bertanya, setelah mereka selesai makan dan sebelum Rizka masuk menuju kamarnya.

“Bisa Bang,” jawab Rizka. “Kenapa?”

“Nggak apa-apa, jangan risau soal makanan. Kamu nggak perlu repot-repot menyiapkan makanan. Kita bisa order aja.” Tegas Panji, lelaki itu memang berbicara pada Rizka. Namun, matanya terfokus

pada layar laptop, bukan kepada lawan bicaranya.

“Oke,” sahut Rizka singkat. Dia menarik handle pintu, lalu masuk ke dalam kamarnya dan  meninggalkan Panji yang saat itu terlihat sangat sibuk.

Panji memang menatap layar laptop, tapi pikirannya tidak fokus kepada pekerjaannya, melainkan tengah memikirkan sesuatu yang menurutnya sedikit tidak wajar. Rizka masih saja mengenakan kerudungnya saat berada di dalam rumah. Lantas, dia ini dianggap suami atau tidak?

Jauh didalam hati Panji, ia cukup penasaran dengan perempuan bernama Rizka itu. Wanita yang ia kenal selama ini selalu terlihat cantik dengan hijabnya. Kekesalannya kali ini, dia anggap wajar. Sebagai suami, merasa pantas untuk melihat aurat istrinya. Tapi Rizka justru masih betah menyembunyikan rambutnya.

Sementara yang Rizka tetap teguh pada pendiriannya, benar Panji memang suaminya. Tapi hanya status saja untuk sejauh ini, Rizka tidak mau merugi sedikit saja. Ia tak membiarkan Panji untuk melihat auratnya lebih dari itu.

Lamunan Panji akan bayangan tentang Rizka tanpa kerudung, harus terhenti ketika deringan ponselnya yang sangat berisik, memecahkan keheningan di ruangan itu. Tisya memanggil, melakukan panggilan video. Lelaki itu tersenyum, sang kekasih yang dia rindukan akhirnya menghubungi.

“Halo sayang,” ucap Panji pada kekasihnya itu.

“Gimana, malam pertamnaya berjalan dengan lancar?” sindir Tisya dengan nada ketus.

Tisya bahkan mengetahui pernikahan Panji, hanya saja karena dia menyadari bahwa Panji pasti sangat mencintainya, dia tidak begitu khawatir dengan pernikahan mereka. Terlebih ternyata Panji sudah meyakinkan Tisya bahwa pernikahannya ini hanya sementara, dan meminta Tisya untuk bersabar.

“Kamu bicara apa? Aku nggak mungkin ngelakuin itu, bukan dengan orang yang aku cinta!” Panji menegaskan agar Tisya meyakininnya.

Tanpa Panji sadari ternyata suaranya yang besar didengar oleh Rizka dari dalam kamarnya. Rizka terduduk diam

mendengarkan semua, bahkan Rizka juga tahu kalau Panji itu memang sudah punya pacar. Dia semakin terbebani dengan pernikahan ini, berharap waktu cepat berlalu.

Tapi aku bisa apa mana mungkin aku membuat bang Panji sayang dan jatuh cinta padaku. Sementara ia sudah sangat sangat mencintai orang lain. Sekarang yang harus aku persiapkan adalah mental. Karena sekitar dua bulan lagi statusku akan berubah. Semoga masih ada laki-laki tulus yang mau nikahin aku.

Rizka sekarang hanya menunggu semoga waktu cepat berlalu dan Panji segera menceraikannya.

Sabar Rizka, dua bulan lagi. Ini hanya dua bulan. Setelah itu kamu bisa mencari laki-laki yang benar-benar

mencintaimu. Rizka mengelus dadanya,air matanya menggenang tak sanggup membayangkan nasibnya kemudian hari, statusnya akan berubah menjadi janda tapi perawan.

“Iya sayang aku percaya kamu kok, apalagi tadi mama kamu tiba di sini langsung nyamperin aku dan bilang kalau aku harus bersabar, dan dia sayang banget sama aku katanya tetap pengen aku yang jadi menantunya,” jawab Tisya dengan manjanya.

“Nah, kamu harus yakin dan sabar ya Sya.”

“Salah kamu juga, kenapa harus pergi berduaan dengan dia? Bukannya biasanya dengan Roby?”

Tisya mengetahui semua sebab pernikahan mereka.

“Iya, aku terpaksa karena dia yang tau tentang wilayah yang akan aku tuju. Waktu itu, Roby juga ada tugas ke tempat lain sayang,” Jawab Panji.

Rizka yang masih mendengarkan obrolan mereka dengan samar, hanya bisa diam dengan jantungnya berdegup

kencang, rasa sedih bahkan marah menjadi satu. Ternyata dia menyadari bahwa dia hanyalah istri dan menantu yang tak diharapkan.

🌸🌸🌸

Saya ucapkan terimakasih untuk yang baru mampir dan bergabung di novel ini, semoga menikmati setiap alur ceritanya ya... niat saya hanya untuk menghibur.

Kenalan sama author yuk, follow instagram author yuk

@rizki.taaaa

*PS : **Cinta Setelah Pernikahan, web series dengan nama yang sama sudah dirilis! Klik gambar di bawah ini untuk segera menonton loh~ Mohon dukungannya*

Terpopuler

Comments

Fara Dhila

Fara Dhila

aku bolak balik lah baca novel ini...sangat bagus sekali cerita nya sat set sat set wat wet wat wet

2024-09-21

0

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

pertama nih. dah lama ku simpan bru kesampaian bacanya

2024-09-14

1

🔵ˢ⍣⃟ₛ 🤎🦚ᵃʸʸᵃⁿᵃᴇɪɢʜᴛᴛᴇss🤎

🔵ˢ⍣⃟ₛ 🤎🦚ᵃʸʸᵃⁿᵃᴇɪɢʜᴛᴛᴇss🤎

dr tahun 2020 ga pernah bosen mmbacanya, smpe. ku ulang ulang ber xx, ttp senyum senyum sendiri kek orang gila baru

2024-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Akad yang Tak di Inginkan
2 Ternyata Perhatian Juga?
3 Hamil?
4 Rahasia Rizka Terbongkar
5 Jangan Jadi Pelakor
6 CEMBURU
7 Omelette Cinta
8 Kencan Pertama
9 Mandi Keramas
10 Goodbye Tisya!
11 Anak Magang Cantik
12 Memantaskan Diri
13 Peluk
14 Morning Kiss
15 Kasmaran
16 Emosi Rizka
17 Emosi Rizka (2)
18 Perjodohan Tisya
19 Akhirnya Se-Ranjang
20 Salah Paham
21 Berharap Seperti Malam Kemarin
22 Aku Sayang Kamu
23 Kumpul Keluarga
24 Wanita Sinis
25 Mama Ingin Cucu
26 Sayangku
27 Kado
28 Ketemu Mantan
29 Curiga
30 Permintaan Maaf
31 Butuh Banyak Tenaga
32 Hilangnya Mahkota
33 Lipstik
34 Galau
35 Panji Cemburu
36 Bulan Madu Dadakan
37 Hujan Menjadi Saksi
38 Malam yang Romantis
39 Kesabaran yang Berbuah Manis
40 Kembali
41 Talak
42 Rumah Mertua
43 Jalan Bersama Mertua
44 Ragu
45 Kesal
46 Takut Kehilangan
47 Tak Menyangka
48 Selesai
49 Cinta Setelah Pernikahan
50 Baju Sexy
51 Sakit
52 Harus Istirahat
53 Kedatangan Ibu
54 Rutinitas Baru
55 Mimpi
56 Mantan
57 Membahas Masa Lalu
58 Dilarang Mandi
59 Melamar
60 Terciduk
61 Posesif
62 Ke Dokter Kandungan
63 Maafkan Aku
64 Surprise untuk Mama
65 Bersahabat?
66 Seperti Anak Kecil
67 Nggak Mood
68 Jangan Menggoda
69 Sejak Kapan?
70 Ngidam Sesuatu
71 Cemburu Belum Usai
72 Roti Bakar
73 Pengorbanan
74 Ada Apa dengan Panji?
75 Oh..Ternyata
76 Sangat Penting
77 Keputusan yang Berat
78 Resmi Resign
79 Berpamitan
80 Tambah Cantik
81 Manja
82 Kejutan
83 Masak Bersama
84 Awal Pertemuan
85 Resah
86 Rahasia
87 Dibawa Pergi
88 Berangkat
89 Selembar Surat
90 Rumit
91 Ribet
92 Kondangan
93 Ibu-Ibu Arisan
94 Berdamai
95 Senang atau sedih?
96 Siapa Yuri?
97 Terharu
98 Jangan Sentuh Aku
99 Mulai Nakal
100 Melepas Kerinduan
101 Tidur Lagi?
102 Buka Kemeja
103 Ke Cafe
104 Pilih dia atau aku?
105 Heels Tujuh Senti
106 Ketahuan
107 Menjadi Tersangka
108 Emosi Panji
109 Rumah Sakit
110 Penuh Harap
111 Gagal Memberi Vitamin
112 Semakin Besar
113 Ungkapan Isi Hati
114 Cokelat Di Bibir
115 Nyari Kesempatan
116 Janda Tapi Perawan
117 Jangan Jatuh Cinta
118 Wanita Peneduh Hati
119 Tidak Bisa Fokus
120 Pindah
121 Syukuran
122 Mandi di Malam Hari
123 Hari Pertama
124 Satu Tahun Pernikahan
125 Anugerah Terindah
126 Olahraga Pagi
127 Selingkuh?
128 Siapa itu?
129 Tak Rela
130 Abaikan Saja
131 Wanitaku
132 Bertemu Lagi
133 Setia
134 Selamat Datang, Sayang!
135 Terimakasih, Sayang.
136 Bonus Chapter 1
137 Bonus Chapter 2
138 Bonus Chapter 3
139 Bukan Update
140 Bonus Chapter 4
141 Bonus Chapter 5
142 Bonus Chapter 6
143 Bonus Chapter 7
144 Bonus Chapter 8
145 Bonus Chapter 9
146 Bonus Chapter 10 (END)
147 INFO
148 Season 2 - Nggak Suka Lagi?
149 Season 2 - Saatnya Kita Pacaran
150 Season 2 - Pertengkaran Kecil
151 Season 2 - Monster Ganteng
152 Season 2 - Selamat Ulang Tahun, Cantik.
153 Season 2 - Lima Puluh Juta
154 Season 2 - Bukan Orang Ketiga
155 Season 2 - Jangan Dipendam Sendiri
156 PENGUMUMAN GRUP CHAT RIZKITA
157 Season 2 - Tidak Mau Ada Pengganggu
158 Season 2 - Pergi Menjauh, untuk Melupa
159 Season 2 - Jelek Ya?
160 Season 2 - Dia Lebih Memilih Kamu
161 Season 2 - Suami Idaman
162 Season 2 - Jangan Minta Berhenti
163 Season 2 - Haduh Gawat
164 Season 2 - Tiba-Tiba Kenyang
165 Season 2 - Istighfar
166 Season 2 - Istri Pintar
167 Season 2 - Ceritakan Semuanya!
168 Season 2 - Sakit Pinggang
169 Season 2 - Adiknya Papa
170 Season 2 - Main Sayang-sayangan
171 Season 2 - Jangan Nakal
172 Season 2 - Mayones
173 Season 2 - Dag Dig Dug
174 Season 2 - Calon Pelakor
175 Season 2 - Ganteng Ganteng Galak
176 Season 2 - Anak Kemarin Sore
177 Season 2 - Takut Kehilangan
178 Season 2 - Abang Salah Apa?
179 Season 2 - Tangisan di Malam Hari
180 Season 2 - Tugas Kita Belum Selesai (Tamat)
181 Ekstra Part
182 Ucapan Terimakasih dan Info Terbaru
183 BOSS IDAMAN HATI
184 Promo Karya Baru
185 Hai... Apa Kabar?
186 Promo Novel Baru di NT
187 Stuck With You
188 Cerita Baru
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Akad yang Tak di Inginkan
2
Ternyata Perhatian Juga?
3
Hamil?
4
Rahasia Rizka Terbongkar
5
Jangan Jadi Pelakor
6
CEMBURU
7
Omelette Cinta
8
Kencan Pertama
9
Mandi Keramas
10
Goodbye Tisya!
11
Anak Magang Cantik
12
Memantaskan Diri
13
Peluk
14
Morning Kiss
15
Kasmaran
16
Emosi Rizka
17
Emosi Rizka (2)
18
Perjodohan Tisya
19
Akhirnya Se-Ranjang
20
Salah Paham
21
Berharap Seperti Malam Kemarin
22
Aku Sayang Kamu
23
Kumpul Keluarga
24
Wanita Sinis
25
Mama Ingin Cucu
26
Sayangku
27
Kado
28
Ketemu Mantan
29
Curiga
30
Permintaan Maaf
31
Butuh Banyak Tenaga
32
Hilangnya Mahkota
33
Lipstik
34
Galau
35
Panji Cemburu
36
Bulan Madu Dadakan
37
Hujan Menjadi Saksi
38
Malam yang Romantis
39
Kesabaran yang Berbuah Manis
40
Kembali
41
Talak
42
Rumah Mertua
43
Jalan Bersama Mertua
44
Ragu
45
Kesal
46
Takut Kehilangan
47
Tak Menyangka
48
Selesai
49
Cinta Setelah Pernikahan
50
Baju Sexy
51
Sakit
52
Harus Istirahat
53
Kedatangan Ibu
54
Rutinitas Baru
55
Mimpi
56
Mantan
57
Membahas Masa Lalu
58
Dilarang Mandi
59
Melamar
60
Terciduk
61
Posesif
62
Ke Dokter Kandungan
63
Maafkan Aku
64
Surprise untuk Mama
65
Bersahabat?
66
Seperti Anak Kecil
67
Nggak Mood
68
Jangan Menggoda
69
Sejak Kapan?
70
Ngidam Sesuatu
71
Cemburu Belum Usai
72
Roti Bakar
73
Pengorbanan
74
Ada Apa dengan Panji?
75
Oh..Ternyata
76
Sangat Penting
77
Keputusan yang Berat
78
Resmi Resign
79
Berpamitan
80
Tambah Cantik
81
Manja
82
Kejutan
83
Masak Bersama
84
Awal Pertemuan
85
Resah
86
Rahasia
87
Dibawa Pergi
88
Berangkat
89
Selembar Surat
90
Rumit
91
Ribet
92
Kondangan
93
Ibu-Ibu Arisan
94
Berdamai
95
Senang atau sedih?
96
Siapa Yuri?
97
Terharu
98
Jangan Sentuh Aku
99
Mulai Nakal
100
Melepas Kerinduan
101
Tidur Lagi?
102
Buka Kemeja
103
Ke Cafe
104
Pilih dia atau aku?
105
Heels Tujuh Senti
106
Ketahuan
107
Menjadi Tersangka
108
Emosi Panji
109
Rumah Sakit
110
Penuh Harap
111
Gagal Memberi Vitamin
112
Semakin Besar
113
Ungkapan Isi Hati
114
Cokelat Di Bibir
115
Nyari Kesempatan
116
Janda Tapi Perawan
117
Jangan Jatuh Cinta
118
Wanita Peneduh Hati
119
Tidak Bisa Fokus
120
Pindah
121
Syukuran
122
Mandi di Malam Hari
123
Hari Pertama
124
Satu Tahun Pernikahan
125
Anugerah Terindah
126
Olahraga Pagi
127
Selingkuh?
128
Siapa itu?
129
Tak Rela
130
Abaikan Saja
131
Wanitaku
132
Bertemu Lagi
133
Setia
134
Selamat Datang, Sayang!
135
Terimakasih, Sayang.
136
Bonus Chapter 1
137
Bonus Chapter 2
138
Bonus Chapter 3
139
Bukan Update
140
Bonus Chapter 4
141
Bonus Chapter 5
142
Bonus Chapter 6
143
Bonus Chapter 7
144
Bonus Chapter 8
145
Bonus Chapter 9
146
Bonus Chapter 10 (END)
147
INFO
148
Season 2 - Nggak Suka Lagi?
149
Season 2 - Saatnya Kita Pacaran
150
Season 2 - Pertengkaran Kecil
151
Season 2 - Monster Ganteng
152
Season 2 - Selamat Ulang Tahun, Cantik.
153
Season 2 - Lima Puluh Juta
154
Season 2 - Bukan Orang Ketiga
155
Season 2 - Jangan Dipendam Sendiri
156
PENGUMUMAN GRUP CHAT RIZKITA
157
Season 2 - Tidak Mau Ada Pengganggu
158
Season 2 - Pergi Menjauh, untuk Melupa
159
Season 2 - Jelek Ya?
160
Season 2 - Dia Lebih Memilih Kamu
161
Season 2 - Suami Idaman
162
Season 2 - Jangan Minta Berhenti
163
Season 2 - Haduh Gawat
164
Season 2 - Tiba-Tiba Kenyang
165
Season 2 - Istighfar
166
Season 2 - Istri Pintar
167
Season 2 - Ceritakan Semuanya!
168
Season 2 - Sakit Pinggang
169
Season 2 - Adiknya Papa
170
Season 2 - Main Sayang-sayangan
171
Season 2 - Jangan Nakal
172
Season 2 - Mayones
173
Season 2 - Dag Dig Dug
174
Season 2 - Calon Pelakor
175
Season 2 - Ganteng Ganteng Galak
176
Season 2 - Anak Kemarin Sore
177
Season 2 - Takut Kehilangan
178
Season 2 - Abang Salah Apa?
179
Season 2 - Tangisan di Malam Hari
180
Season 2 - Tugas Kita Belum Selesai (Tamat)
181
Ekstra Part
182
Ucapan Terimakasih dan Info Terbaru
183
BOSS IDAMAN HATI
184
Promo Karya Baru
185
Hai... Apa Kabar?
186
Promo Novel Baru di NT
187
Stuck With You
188
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!