⛔:TYPO BERTEBARAN
Velisa adalah gadis berusia 22 tahun.Setelah lulus kuliah Velisa di jodohkan oleh ayahnya dengan anak dari sahabatnya. Dengan ikhlas Veli menerima permintaan Ayahnya. Namun selama pernikahannya Veli tidak pernah di anggap oleh suaminya sendiri.
Dewanga Raharja adalah seorang CEO dengan kepribadian yang dingin, cuek dan ketus, suami dari Velisa.
*******
"Veli....!!".Suara teriakan dari Dewa yang baru pulang dari Kantornya mengema di Ruang tamu.
"Kenapa mas?" jawab Veli dengan setengah berteriak dari Dapur berjalan terburu buru menghampiri suaminya."Mas sudah pulang.Mau makan, aku siapin sekarang ya" ucap Veli dengan suara lembutnya dan senyum manis yang menghiasi wajahnya.
"Nggak perlu!" jawab Dewa dengan ketus."Nanti malam Mama sama Papa mau kesini," lanjutnya seraya berlalu menuju kamarnya dilantai atas.
"Sebegitu sulitkah kamu menerimaku dihidupmu, sudah 7 Bulan lebih kita menikah. Tapi sikapmu selalu dingin dan acuh dengan keberadaanku." Lirih ve
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfiatus.s, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Masih di tempat yang sama dan suasana yang sama.
"Apakah kamu sudah mencintaiku?"tanya Veli dengan serius, membuat Dewa terdiam.
"mungkin, aku sudah sanggat mencintaimu,"ucap Dewa dalam hati, dia masih belum siap mengungkapkan perasaanya secara langsung.
"Aku tidak tahu," jawab Dewa lirih, sambil menatap sendu Veli. Mendengar itu, membuat Veli merasa kecewa.
"Tapi aku tidak ingin kehilanganmu, aku merasa tidak suka ketika kamu memakai pakain sexy saat keluar rumah, aku tidak suka saat berdekatan dan tersenyum pada pria lain."
"Saat kamu mengobrol dengan Reza, dan mengabaikanku. Rasanya aku ingin menghancurkan Restaurant saat itu juga, makanya aku langsung menarikmu keluar."
Dewa mengungkapkan perasaanya, yang memang ahir-ahir ini tidak tenang, apalagi setelah kejadian di Restaurant.
Mendengar itu Veli merasa sedikit bahagia, akan tetapi Veli juga masih kecewa, karena Dewa masih belum mencintainya. Sebegitu sulitkah suaminya itu untuk mencintainya, padahal dirinya dengan begitu tulus dan ikhlas mencintai Dewa. Sebagai seorang istri dirinya juga ingin di cintai oleh suaminya.
"Aku sudah memaafkanmu Mas, bahkan sebelum kamu meminta maaf," ucap Veli dengan tersenyum tulus.
"Tapi…untuk aku bersikap seperti dulu lagi, aku masih perlu waktu. maaf," lanjutya.
"Mungkin untuk sekarang, aku masih belum bisa dan terbiasa dengan semua ini. Tapi aku harap kamu tidak akan menyerah, terhadap ku."
"Jujur selama pernikaha ini aku lewati dengan sangat berat, aku merasa cuman aku saja yang berusaha mempertahankan rumah tangga kita. Sedangkan kamu, memperlakulanku seolah aku ini tidak ada, kamu terus mengabaikan ku, walaupun aku sudah berusaha menjadi istri yang baik dan patuh. Semua itu membuat hatiku sangat sakit, apalagi saat mendengar kamu membicarakanku dengan Mas Bima. Rasanya aku sudah kehilangan harga diriku sebagai istri Mas." Veli tersenyum miris, mengingat itu semu. Dirinya memang masih mencintai Dewa, tapi untuk bisa seperti dulu menjadi istri yang penuh perhatian, dirinya perlu waktu.
Deg
Hati Dewa mencelos, sakit rasanya mendengar istrinya mengungkit kesalahanya. Namun ia juga tidak bisa menyalahkan Veli, karena ini semua kesalahanya sendiri.
Bengini saja sudah membuat hatinya skit, lalu. Bagaimana dengan istrinya itu, yang terus menerus ia sakiti?
"Maaf Veli, maafkan aku. Jangan tinggalkan aku." Tampa sadar air matanya menetes.
"Aku sudah memaafkanmu, Mas. Tapi sepertinya kali ini giliran kamu yang berjuang untuk rumah tangga kita, dan aku tidak akan meninggalkanmu, aku akan selalau ada disisi mu." Tangan Veli terangkat untuk menghapus air mata Dewa.
Seketika Dewa langsung memeluk Veli dengan erat.
"Mulai sekarang aku akan belajar mencintai mu, dan belajar menjadi suami terbaik untukamu. Aku janji sayang," ucapnya dengan suara bergetar.
"Semoga kamu tidak mengecewakanku Mas," ucap Veli, sambil membalas pelukan Dewa.
Dewa melongarkan pelukanya, namun tidak melepaskanya. Tangan kananya membelai lembut wajah istrinya, menatap bibir ranum Veli yang tampak menggoda.
"Boleh aku mencimu sayang?" pintanya penuh harap. Mendengar itu, Veli hanya bisa menganguk dengan pipi bersemu merah. Jujur dia juga menginginkan nya.
cup
Mendapatkan ijin dari sang istri, tanpa basa basi Dewa langsung. Menyambar bibir ranum istrinya dengan lembut dan penuh perasaan.
Dewa menuntut tangan istrinya untuk melingkar di lehernya, dengan bibir yang masih saling bertaunta. Lalu tangan kanan Dewa menekan tengkuk sanga istri, dan tangan kiri memeluk erat pingang sang istri.
Jantung keduanya berdegup kencang, ini pertama kalinya mereka berciuman setelah sekian lama menikah.
Dewa terus ******* dalam bibir Veli, miring kanan, miring kiri untuk kenikmatan bibir manis yang mungkin akan menjadi candunya mulai sekarang. Veli berusaha membalas ciuman Dewa dengan kaku, karena ini pengalaman pertamanya.
Selang beberapa saat Dewa melepas tautan bibir mereka, saat merasakan istrinya itu mulai kehabisan nafas, memandang wajah cantik istrinya yang terlihat memerah dan ter engah-engah dengan penuh cinta, mengusap lembut sisah saliva istrinya dengan ibu jarinya. Mencium dengan dalam kening istrinya, lalu memeluknya dengan erat.
"Tidur yuk yang, aku ingin memelukmu sepanjang malam," pintanya sambil terus memeluk istrinya.
Dan kini kedua pasangan suami istri itu, tengah berbaring dengan saling berpelukan. Keduanya hanya diam, dengan saling memeluk dengan erat menyalurkan rasa sayang dalam pelukan hangat tersebut.
Dewa berkali-kali menciumi pucuk kepala istrinya, walaupun mereka belum melakukan malam pertama, tapi Dewa sangat bersyukur Veli mau memaafkanya, meski istrinya belum sepenuhnya menerimanya lagi seperti dulu.
**ternyata Veli memaafkan Dewa nih, tapi untuk bucin seperti dulu mungkin Veli belum bisa. jadilah sekarang Dewa yang bucin tapi masih gengsi😁
TBC.
jangan lupa like comment and vote 🤗**