Hai ini novel keduaku..
Bercerita tentang wanita bernama Starlett In Sahara..
Seorang wanita yang dingin dan cuek dengan sekitarnya yang hanya fokus dengan pekerjaannya sebagai asisten CEO bernama Ken Adelard Volkov...
kenapa covernya seorang ballerina? karena Starlet atau yang dipanggil dengan nama Ara merupakan seorang mantan balerina...
ikutin kisah mereka ya..
Novel yang kubuat tidak terlalu panjang dan tidak terlalu banyak konflik.. soalnya aku suka cerita yang enteng dan happy ending.. hehe..
(proses revisi puebi dll)
ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mencintaimu
Ya Tuhan.. apa yang dia lakukan.. apa dia sudah gila??, pikir Ken yang terkejut melihat Ara duduk dipagar balkon.
Dengan perlahan Ken menghampiri Ara dan memeluk Ara dari belakang.
"Apa yang kau lakukan? ini berbahaya.. bagaimana kalau jatuh? ", ucap Ken lirih tetapi penuh penekanan.
"Ken?? ini tidak masalah.. ini hanya lantai 2 ken... jika aku terjatuh aku tidak akan mati", ucap Ara santai.
"Oh My God. ..tapi kau akan patah tulang sayang.. ayo naik... ", perintah Ken yang masih memegang pinggang sang istri.
"Hmmm baiklah", jawab Ara enteng.
Setelah itu Ara langsung berbalik dan berdiri dihadapan Ken dan Ken memeluknya.
"Itu berbahaya sayang.. jangan kau lakukan lagi.. ok?! jantungku terasa akan copot melihatmu seperti itu tadi", ucap Ken sendu.
Ara membalas pelukan Ken. Ara senang ternyata Ken megkhawatirkannya. Padahal ini hanya hal sepele menurut Ara.
"Bagaimana jika aku mati dan meninggalkanmu selamanya.. apa yang terjadi dengan dirimu? ", tanya Ara datar.
"Mungkin aku akan mencari istri baru", jawab Ken seadanya.
Ara tau Ken sengaja menggoda Ara.
"Kauuuuu.... ", Ara mencubit perut Ken.
"Auuuuu... sakit sayang", teriak Ken.
"Jangan tidur denganku malam ini", ancam Ara yang kemudian masuk ke dalam kamar dan naik ke ranjang.
"Hahahaha... itu tidak akan pernah terjadi sayang..kau tidak akan bisa mengusirku dari ranjangku sendiri", Ken tertawa sembari menutup kembali pintu balkon.
Ken langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Beberapa menit kemudian Ken keluar dari kamar mandi.
Ara yang belum tidur memandang ke arah suami tampannya itu.
Mengapa aku punya suami setampan dia... menyebalkan... Aku harus bersaing dengan banyak wanita yang selalu memandang kagum kearahnya... benar benar menyebalkan... batin Ara.
"Apa yang kau pikirkan sayang? apa kau sedang mengutuk suami tampanmu ini?", ucap Ken yang sadar sedang diperhatikan oleh istrinya.
Dengan rambut basah dan hanya mengenakan boxer membuat Ken sangat tampan berkali kali lipat.
Ara yang merasa jengah dengan perkataan suaminya langsung membalikkan badannya.
Ken menghampiri Ara di ranjang dan memeluknya dari belakang.
"Aku merindukanmu... daddy benar benar mengurungku di ruang kerjanya", ucap Ken sembari menciumi tengkuk Ara.
Ara berbalik menghadap Ken.
"Besok aku akan berjalan jalan dengan kak Elina dan si kembar.. kau ikut? ", tanya Ara sambil mengusap wajah tampan Ken.
"Sepertinya tidak sayang.. aku harus ke perusahaan Daddy... daddy minta bantuanku menyelesaikan masalah perusahaan", jawab Ken dan mengecup bibir Ara.
Ara menatap dalam mata Ken. Begitu juga dengan Ken.
"Aku love you Ken.. apakah kau tidak keberatan dengan hal itu? ", ucap Ara akhirnya.
Ara hanya ingin mengungkapkan perasaannya. Ara tidak ingin menyembunyikan perasaannya kepada Ken.
Ken hanya menatap Ara tanpa mengatakan apapun.
Aku juga... tapi aku belum yakin sepenuhnya Ara...maaf... batin Ken.
Lalu Ken tersenyum dan mencium lembut bibir Ara.
Ara lega karena Ken tidak keberatan dengan perasaan Ara yang mencintainya.
Ken mencium bibir Ara cukup lama. Dan tangannya mulai bergerilya ke balik gaun tidur Ara.
"Ken......", ucap Ara menahan gairahnya.
"Ken... hentikan.. sebelum terlambat", pinta Ara.
"Hmmmm... aku tidak bisa berhenti sayang", jawab Ken.
"Ken... aku sedang datang bulan", ucap Ara.
"Oh my.... honey seharusnya kau mengatakannya daritadi", kesal Ken.
"Sepertinya kau harus kekamar mandi sayang", ucap Ara dengan senyum menahan tawanya.
"No... kau harus membantuku", jawab Ken dengan senyUm smirknya.
"Aahh Ken... ", kesal Ara.
Dan mau tidak mau Ara pun menuruti kemauan sang suami.
(Yang sudah menikah pasti tau ya mereka ngapain... wkwkwk)
BOCIL SKIP YA... 😬
Semangat ya buat othor. oiya buat man teman yg suka cerita ttg Psikopat..dark romance gtu..Kapan2 mampir2 ya kak ke ceritaku juga. 'Psikiater, Psikopat dan Pengkhianatan' mksh