( Musim Ke 2 : Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat )
Setelah menepati janjinya yang tersisa pada Sekte Langit Baru dan Tetua Huo, Tian Feng tidak lagi bersembunyi. Didorong oleh sumpah pembalasannya, ia memulai perburuan sistematis terhadap Aula Jiwa Bayangan. Bersama Han Xue dan Ying sebagai mata-mata utamanya, mereka membongkar satu per satu markas rahasia Aula Jiwa Bayangan, bergerak seperti dua hantu pembalas dendam melintasi Benua Tengah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 326
Alun-alun Istana Naga Primordial sunyi senyap. Keheningan itu begitu total, begitu absolut, hingga ribuan jenius Dou Sheng dan puluhan tetua Dou Di yang berkumpul hanya bisa mendengar detak jantung mereka sendiri yang berdebar kencang.
Di atas mereka, rune untuk "LANTAI SEPULUH" di Pagoda Naga masih bersinar dengan cahaya keemasan murni yang agung, memandikan seluruh istana dalam kemuliaan yang belum pernah terlihat selama lima ratus ribu tahun.
Di depan pintu pagoda yang terbuka, Klon Tian Feng berdiri dengan tenang, jubah hitamnya bahkan tidak kusut. Ia melirik ke arah matahari emas di langit, yang masih tinggi.
Lalu, ia menoleh ke puncak tangga istana. Matanya yang tenang menatap lurus ke arah satu orang.
"Nona Qin Shi," katanya, suaranya yang datar bergema di alun-alun yang sunyi. "Sepertinya... matahari belum terbenam."
Wajah Qin Shi pucat pasi. Senyum kejam dan mengejek yang tadi menghiasi bibirnya telah lenyap, digantikan oleh topeng keterkejutan dan ketidakpercayaan. Matanya yang berapi-api menatap liar antara Tian Feng dan rune Lantai Sepuluh yang menyala.
"Tidak..." bisiknya, suaranya bergetar. "Curang! Kau pasti curang! Mustahil! Lantai Sepuluh adalah Ujian Kaisar Dewa! KAU PASTI CURANG!"
"CURANG?!"
Sebuah raungan yang dipenuhi oleh kebanggaan yang tak tertahankan meledak dari Xu Zhao. Ia melesat dari balik pilar, mendarat di tengah alun-alun, dan tertawa terbahak-bahak.
"HAHAHA! Iblis Wanita, kau menuduh Pagoda Naga, Artefak milik Kaisar Dewa, berbuat curang?!" teriaknya. "Pagoda ini tidak menguji! Pagoda ini mengenali! Pagoda ini telah MENGENALI TUAN-NYA YANG BARU!"
Di puncak tangga, Tao Ti gemetar. Ia menatap Tian Feng, lalu pada tahta di belakangnya yang masih berdenyut gembira. Ia akhirnya mengerti. Ini bukan ujian. Ini adalah penyambutan.
Kemarahan Qin Shi karena dipermalukan kini memuncak. "AKU TIDAK PEDULI! DIA MELANGGAR ATURAN! TARUHAN INI BATAL!"
Aura Dou Di Puncak miliknya yang mengerikan meledak, siap untuk menyerang Tian Feng.
"CUKUP!"
Raungan Tao Ti, yang kini dipenuhi oleh otoritas Dou Di Bintang Tujuh dan keyakinan absolut, menghantam aura Qin Shi, menetralkannya seketika.
Tao Ti melangkah maju, tatapannya kini dipenuhi oleh rasa hormat yang dalam dan emosi yang tak terlukiskan. Ia tidak lagi ragu. Ia menatap Tian Feng.
"Selama tiga puluh ribu tahun, aku telah menjaga tahta yang dingin. Aku menunggu kembalinya Kaisar Long Yuan," katanya, suaranya bergema. "Tapi Kaisar tidak kembali. Dia... mengirimkan penggantinya."
Di bawah tatapan ngeri Qin Shi dan keterkejutan para pemimpin klan lainnya, Tao Ti, sang Jenderal terkuat, Penjaga Tahta, melangkah menuruni tangga dan berlutut dengan satu kaki di depan Tian Feng.
"Jenderal Naga Api Biru Merah, Tao Ti," katanya, menundukkan kepalanya yang sombong. "Secara resmi... mengakui Anda... sebagai Kaisar Naga yang baru."
Xu Zhao langsung berlutut di sampingnya. "Jenderal Naga Hitam, Xu Zhao, bersumpah setia pada Kaisar!"
Di puncak tangga, Raja Bai Hu menelan ludah, lengannya yang hancur berdenyut nyeri. Ia melihat kekalahan telaknya, melihat penyerahan diri Tao Ti, dan melihat keajaiban pagoda. Harga dirinya hancur. Dengan geraman enggan, ia ikut berlutut. Di sampingnya, Feng Huang, Master Qing Luan, dan Patriark Xuan Wu saling berpandangan, lalu menghela napas panjang. Mereka juga berlutut.
Dalam sekejap, seluruh pemimpin Dou Di di Alam Naga, kecuali satu, kini bersujud di hadapan Tian Feng.
Ribuan jenius muda di alun-alun, melihat raja-raja mereka berlutut, langsung menjatuhkan diri mereka ke tanah. "KAMI MENYAMBUT KAISAR NAGA!"
Kini, di seluruh istana yang agung itu, hanya ada dua sosok yang berdiri Tian Feng... dan Qin Shi.
Qin Shi gemetar hebat, matanya menatap liar ke sekeliling pada rekan-rekannya yang telah tunduk. Ia sendirian. Terisolasi dalam kemarahan dan harga dirinya.
Tian Feng berjalan perlahan ke arahnya, berhenti di kaki tangga, menatap ke arah Dou Di Puncak yang kini tampak rapuh itu.
"Nona Qin Shi," katanya, suaranya tidak mengejek, hanya menyatakan fakta. "Kau telah kalah dalam taruhan. Sumpah Dao telah dibuat."
Qin Shi menatapnya, air mata amarah dan penghinaan yang panas menggenang di matanya. Ia adalah eksistensi terkuat di alam ini, seorang Dou Di Puncak yang sombong. Dan ia baru saja bertaruh untuk menjadi pengawal pribadi seorang Dou Di Bintang Satu?
Ia bisa saja melarikan diri. Ia bisa saja mengamuk dan menghancurkan istana. Tapi Sumpah Dao yang dibuat di depan Tahta Naga... mengikat jiwanya. Melanggarnya berarti kematian Dao.
Dengan raungan frustrasi yang memilukan yang menggema di seluruh pegunungan, sang Iblis Wanita yang ditakuti itu akhirnya jatuh berlutut, ke lantai batu giok yang dingin.
"Aku... Qin Shi... akan... mematuhi sumpahku," desisnya, setiap kata terasa seperti racun.
Tian Feng mengangguk. "Bagus. Kalau begitu, pelajaran pertamamu."
Ia menatap para pemimpin klan yang kini bangkit berdiri.