Pelet Sukmo Kenongo adalah jalan ninja Lisa untuk memperbaiki hubungannya dengan sang kekasih yang sedang tak baik-baik saja.
Sayangnya, air yang menjadi media pelet, yang seharusnya diminum Reza sang kekasih, justru masuk ke perut bos besar yang terkenal dingin, garang dan garing.
Sejak hari itu, hidup Lisa berubah drastis dan semakin tragis. Lisa harus rela dikejar-kejar David, sang direktur utama perusahaan, yang adalah duda beranak satu, dengan usia lebih tua lima belas tahun.
Sial beribu sial bagi Lisa, Ajian Sukmo Kenongo yang salah sasaran, efeknya baru akan hilang dan kadaluarsa setelah seratus hari dari sejak dikidungkan.
Hal itu membuat Lisa harus bekerja ekstra keras agar tidak kehilangan Reza, sekaligus mampu bertahan dari gempuran cinta atasannya.
Di akhir masa kadaluarsa Ajian Sukmo Kenongo, Lisa malah menyadari, siapa sebenarnya yang layak ia perjuangkan!
Karya hanya terbit di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al Orchida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecanduan Bibir David?
Cahaya matahari menerobos masuk melalui celah tirai jendela kamar Lisa. Hari telah pagi, Lisa bangun dengan kepala pening dan mata yang masih berat.
Dengan sisa kemalasan, Lisa duduk melamun di tepi ranjang. Ia tahu kenapa dirinya lemas dan tak bersemangat. Bukan hanya karena kurang tidur, tapi karena pikirannya semalaman dipenuhi oleh David.
Kemarin, David benar-benar membawa Lisa ke ruang pribadinya, dan beneran minta kerokan, di atas ranjang. Otomatis kegiatan itu membuat Lisa melihat tubuh bagian atas bosnya.
Lisa masih ingat betul kalau David memiliki perut yang rata, otot yang liat, bahu dan punggung yang lebar. Sialnya, Nina berkata benar, kalau bos mereka ini memiliki tubuh yang masih sangat bagus dan terawat di usia empat puluh.
Dalam satu kesempatan, Lisa bahkan dengan konyolnya sempat mengira-ngira berapa ukuran benda tumpul yang menggembung dibalik celana David, mengingat postur tubuh bosnya tinggi dan tegap.
Ingatan akan kejadian romantis juga menari-nari di pikiran Lisa. Bagaimana David, dengan segala keahliannya kembali menciumnya. Bagaimana Lisa malah merasa mulai kecanduan dengan nikmat yang diberikan David tersebut!
Sungguh, pria yang bercokol dalam pikirannya semalaman ini panas, nakal, romantis dan penuh gejolak, tapi juga terkendali dan tidak sembarangan.
Lisa tak bisa memungkiri, kalau ia meleleh saat David mencium sambil memeluknya erat di atas tempat tidur, tapi akhirnya melepas dengan ikhlas sebelum semua bablas.
Ah, Lisa rasanya tak punya muka untuk bertemu David di kantor hari Senin besok.
Kalau dipikir-pikir, Grace juga berbicara benar, karena pada akhirnya Lisa naik juga ke atas ranjang bosnya, walaupun pulang masih dalam keadaan perawan.
“Lis?” Bu Maryam mengetuk pintu kamar. “Udah bangun belum?”
Lisa menyahut dari dalam, “Udah, Buk!”
“Ayo sarapan!”
“Iya, aku mandi dulu sebentar.”
Lima menit kemudian, Lisa sudah siap sarapan bersama ibunya.
“Kamu kurang tidur apa kurang sehat?” tanya Bu Maryam, memandang putrinya dengan dahi berkerut. “Kita batalin aja acara belanjanya kalau kamu mau istirahat.”
“Aku nggak apa-apa, Buk! Nanti aku tidur lagi pulang dari beli sofa. Kita udah lama banget nggak nge-mall bareng, aku juga lagi pengen keluar rumah,” ujar Lisa ceria. Ia harus cari angin di luar, cari kegiatan yang bisa melepas desiran halus di dadanya.
Selang beberapa jam, sofa, gorden dan baju baru yang diinginkan ibunya Lisa sudah terbeli semua. Mereka berkeliling food court dan akhirnya memutuskan makan siang di restoran Jepang.
Meski Lisa tak terlalu cocok dengan masakan dari negeri matahari terbit, tapi ia tetap menemani ibunya yang sedang ingin makan di sana. Katanya makanan Jepang mengingatkan sang ibu pada sosok suami yang telah berpulang.
Lisa ikut melow saat ibunya bercerita bagaimana ayahnya sering mengajak makan ramen ibunya ketika mereka hanya keluar berdua.
“Ibuk mau beli apalagi abis ini? Mumpung kita masih di sini,” tanya Lisa mengalihkan pembicaraan yang membuatnya sedih.
“Udah cukup, Lis! Abis makan kita pulang aja, semakin lama kita di sini semakin tipis dompet kamu nanti,” kelakar Bu Maryam.
“Ibu tadi kan udah liat-liat tas tangan, kenapa nggak jadi diambil?”
“Mahal. Sayang duitnya, Lis!”
“Kan aku yang bayar, Buk!”
“Justru karena kamu yang bayar ibuk jadi sungkan! Beda kalau bapakmu yang belikan,” kata Bu Maryam serius.
“Masa aku harus bangunin bapak dari tidur panjangnya, Buk? Yang bener aja,” tukas Lisa sambil nyengir.
Ibu dan anak itu menghabiskan waktu hampir satu jam untuk makan, selanjutnya Lisa memaksa ibunya untuk mencari tas tangan merk lain kalau merasa yang tadi terlalu mahal.
Tiba-tiba Lisa juga kepikiran untuk membeli satu tas kerja yang lebih besar dari yang sekarang karena meeting eksternal semakin sering, dan kadang bawaan Lisa cukup banyak.
Lisa memutuskan masuk ke salah satu toko tas yang terlihat cukup eksklusif dari luar. Lisa menggeret ibunya ke barisan tas-tas kecil yang ada di atas rak-rak kaca. “Ibu lihat-lihat dulu aja, kali ada yang disuka.”
Cahaya lampu memantul di permukaan tas kulit premium yang tersusun rapi di sana. Aroma khas kulit asli menyambut mereka, terkesan hangat dan mewah.
“Lis, kok kesini sih? Ini mahal-mahal banget harganya!”
“Lihat-lihat aja dulu, Buk! Biar kayak orang yes! Kalau nanti ada yang cocok trus harganya masih terjangkau ya kita beli, kalau terlalu mahal ya beli yg KW aja, di pasar kan banyak hahaha!” ucap Lisa penuh canda.
Lisa lalu meninggalkan ibunya yang sedang melihat-lihat tas tangan. Ia berjalan ke sudut lain, dimana tas-tas medium hingga besar tersusun rapi berdasarkan warna dan ukuran.
Namun, belum lagi Lisa memilih salah satunya, langkahnya terhenti mendadak. Ekor mata Lisa menangkap sosok wanita yang cukup familiar, baik dari suara maupun penampilannya. Wanita ini sedang melakukan pembayaran di kasir.
Siapa lagi kalau bukan Viona alias si toge pasar?
Bersambung,
jika itu harus tak perlu dikatakan pun biarkan Dapid tau sendiri.
tapi kan udah tamat yak wkwkwkwk
Witing tresno jalaran Soko kulino
Alaa bisa kna biasa wkwkwkwk.
seenggaknya wlpn awalnya Liss salah dia udah ksh milik nya yg berharga.
dan untunglah satset ada antisipasi pelet lain.
klo tak pke pelet MJ itu, Liss yg bakalan sakit hati dicampakkan Dapid. iya kan?
Bwt kalian reader Budiman yang suka bacaan horor Fantasi wanita...
Cerita Liss dan David dan lika-liku perjalanan cintanya.
Penasaran kan, kan, kan ... kuy lahh GPL baca aja yaak guys 👌
makasih karyanya, ditunggu cerita berikutnya 🙏🙏
aduhh kk otor aq jd dagdig dug iki
wisss piye yoooo
Happy ending tapi kurang banyak lagi happy2nya