Kimmy mencoba berusaha melupakan Jasson, laki-laki yang sudah ia sukai sejak dari kecil. Ia memilih fokus dengan pendidikannya untuk menjadi calon dokter.
Setelah tiga tahun, Kimmy kembali menjadi wanita dewasa dan mendapat gelar sebagai seorang dokter muda. Namun pertemuannya kembali dengan Jasson, pria yang memiliki sikap dingin itu justru malah membuat usahanya selama ini menjadi sia-sia.
Sebuah jebakan memerangkap mereka berdua dalam sebuah ikatan pernikahan. Namun pernikahan mereka berdua semata hanya tertulis di atas kertas dan di depan keluarga saja. Perjanjian demi perjanjian mereka sepakati bersama. Meskipun dalam hubungan ini Kimmy yang paling banyak menderita karna memendam perasaannya.
Banyak sekali wanita yang ingin mendapatkan hati Jasson, tak terkecuali teman sekaligus sekretaris pribadinya. Lantas, akankah Kimmy mampu meluluhkan hati laki-laki yang ia sukai sejak kecil itu?
Kisah ini bagian dari My Introvert Husband 3
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta atau kebodohan?
Beberapa hari ini Jasson disibukan akan pekerjaannya hingga dirinya lupa waktu. Mengingat bahwa ini ialah hari selasa, dirinya sudah berjanji kepada papanya untuk ikut menghadiri pesta pernikahan rekan bisnis papanya yang akan berlangsung malam ini di sebuah ballroom yang ada di tengah kota.
Siang itu, Jasson ingin pulang lebih awal dari kantor, karna sebelum menghadiri pesta nanti malam, ia ingin menghabiskan waktunya terlebih dulu untuk beristirahat.
Untuk mempersingkat waktu, Jasson menyerahkan semua pekerjaannya kepada Alea, sekretaris pribadinya. Jasson berjalan keluar dari ruangannya, tumpukan berkas yang saat ini dibawa olehnya ia serahkan kepada Alea yang kala itu terlihat sedang fokus akan komputer di meja kerja miliknya. Aktivitas wanita ituterhenti dan menoleh ke arah Jasson yang berdiri di samping meja kerjanya.
"Tolong selesaikan ini, aku harus meninggalkan kantor sekarang juga."
Alea beranjak berdiri dan menerima berkas yang telah diberikan oleh Jasson kepadanya. "Kau ada perlu di luar? kenapa terburu-buru pulang?" tanyanya.
"Papa nanti malam mengajakku untuk menghadiri pesta pernikahan anak dari rekan bisnisnya, jadi aku ingin pulang terlebih dulu untuk beristirahat di rumah." Jasson memijat tengkuknya yang terasa kaku.
"Sebenarnya aku sungguh malas sekali ikut papa menghadiri pesta itu." Jasson berdecak diikuti mimik wajahnya yang tertekuk.
"Kenapa memangnya?"
"Karna niat papa mengajakku ke pesta ini sebenarnya hanya untuk memperkenalkanku kepada putri rekannya itu."
"Kau dijodohkan?" Alea membelalakan kedua matanya, tatapannya berubah menjadi was-was dan penuh selidik.
"Tidak, papa hanya ingin memperkenalkanku saja. Alea, aku sungguh tidak tau jalan pikiran papa, papa menginginkanku untuk segera menikah, tapi aku belum siap, aku tidak mau menikah secepat itu."
"Iya, tapi kenapa Jasson? menikah tidak seburuk itu!"
"Aku tidak mau menikah muda seperti papa dan kakakku. Aku akan menikah setelah aku membangun dan memiliki perusahaan sendiri."
"Kau bisa membangun perusahaan sendiri setelah menikah! Apa kau pernah mendengar, kesuksesan seorang suami karna ada dukungan istrinya dari belakang?" penuturan Alea membuat Jasson sejenak diam.
"Itu tidak akan bisa. Karna setelah menikah seorang suami akan sibuk dengan istri dan anak-anaknya."
"Kenapa kau bisa berpendapat seperti itu?" tanya Alea seraya mengernyitkan keningnya.
"Karna itu yang selama ini aku lihat! Kakakku melupakan cita-citanya untuk membangun perusahan sendiri karna setelah menikah dia sibuk mencintai istrinya. Dan aku tidak mau tunduk atau dbutakan oleh wanita hanya karna cinta!"
"Memangnya apa ada wanita yang kau cintai?" tanya Alea.
"Tidak ada! Dan aku tidak berharap mencintai siapapun! cinta adalah sebuah kebodohan, dan aku tidak mau menjadi orang bodoh hanya karna cinta!" seru Jasson.
Alea tertawa kecil sambil menggeleng kepalanya. "Kalau kau sudah tau rasanya bagaimana mencintai seseorang, kau akan menarik kembali perkataanmu baru saja."
"Kau terlalu banyak berbicara, aku pulang sekarang. Jangan lupa beri aku laporan hari ini melalui email." Jasson menepuk bahu Alea dan berlalu pergi dari sana. Alea mematung memandangi Jasson yang kini sudah menghilang dari pandangan matanya.
"Sebenarnya hatimu terbuat dari apa? kenapa aku sulit sekali mencari cela di sana. Bahkan selama tiga tahun ini aku menjadi teman dekatmu, tapi aku masih belum juga tau wanita seperti apa yang kau inginkan."
Jasson sedang berada di dalam mobilnya menuju pulang ke rumah, namun ia ingin mampir terlebih dulu di salah satu kedai kopi milik kakaknya yang letaknya tak jauh dari kantor.
Jasson menghentikan mobilnya dan hendak memarkirkan mobil tersebut di halaman kedai kopi itu. Namun saat dirinya hendak turun dari mobil, perhatiannya tiba-tiba teralihkan saat melihat seseorang yang ia kenal juga berada di sana. Sesaat Jasson mengamati orang tersebut, lalu ia mengurungkan niatnya untuk turun dari mobil dan memilih untuk pergi meninggalkan tempat itu.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan like dan votenya terimakasih.
🥰🥰🥰