NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Warga Desa

Misteri Kematian Warga Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:17.8k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

langsung baca aja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ayunina yang cemas

"Itu sebabnya bapakmu melarang keras untuk kita keluar dari sini. Bapakmu takut kalau kalau para warga menangkan kita dan melakukan hal yang seperti dahulu mereka lakukan kepada ibu!"

Ayunina terisak memeluk lututnya, selama ini dia marah dan menentang apa yang bapaknya katakan, karena merasa bahwa bapaknya terlalu over protective. Terlalu mengekang dirinya hingga membuat dirinya berani membentak dan melawan bapaknya. Orang yang ternyata begitu sayang terhadap dirinya.

"Ayu, ibu paham, nak. Amarahmu begitu kuat dan bibi kamu masih ada di sini. Ibu tak ingin kamu memgalami hal yang sama, karena kutukan kembaran arwah ibu itu kemungkinan akan berpindah kepadamu." Jelas dyah.

Ayunina masih belum bisa menjawab. Dia masih merasa bersalah dengan sikap yang selama ini ia tunjukan.

"Bu, hiks... hiks... ayu, ayu merasa bersalah." Ucap ayunina yang kesulitan dalam menyelesaikan kalimatnya.

"Nak, semua belum berakhir. Ibu akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa menyembuhkan bapakmu!" Ucap dyah, kemudian ia menarik dyah kedalam pelukannya. Memberikan ketenangan kepada putrinya yang kini sudah beranjak dewasa.

"Bu... biarkan ayu pergi ke desa wanara. Ayu janji, ayu pasti akan kembali kalau sudah mendapatkan obat untuk bapak, ayu takut bu, kalau bapak..." ucapnya yang tidak tega menyelesaikan kalimat terakhirnya.

"Setelah mengetahui semuanya kamu masih ingin pergi?!" Ucap dyah yang melepaskan pelukannya.

"Bu, ayu janji bu, ayu akan jaga sikap dan amarah. Ayu akan menjaga diri dan akan segera kembali. Bu, ayu ndak mau terjadi apa apa sama bapak!" Ucap ayunina sambil memegang kedua tangan dyah, ia mencoba meyakinkan ibunya.

Hati yang mudah di taklukan adalah hati ibu. Sikapnya yang tidak tegaan dan mudah sekali percaya, membuat ia akan luluh, hal itu sudah umum bagi semua orang.

"Kamu yakin?" Tanya dyah yang mulai luluh.

"Yakin, bu. Pokoknya ayu akan kembali setelah mendapatkan obat untuk bapak, bapak pasti akan kembali sembuh bu. Percaya sama ayu, bu."

Dyah tak bisa lagi menjawab. Hatinya tak merelakan anaknya pergi, tetapi keadaan memaksa. Tak mungkin ia yang akan pergi ia tak sepandai suaminya yang bisa menyusup dan menyelinap.

"Bu!"

"Baiklah, ibu akan izinkan kamu pergi. Tapi kamu tahu jalan keluar dari hutan ini?!" Tanya dyah.

"Bisa, besok akan ayu jelaskan."

***

Waktu berjalan cepat....

Ayunina terbangun, suara wanita menangis terdengar jelas di telinganya. Ranjangnya berada di sebelah ranjang ayah dan ibunya.

Deritan ranjang terdengar jelas, kala dia terbangun dan melihat ke arah ranjang ibu dan bapaknya.

Dengan sigap dyah menghapus air matanya ketika melihat ayunina yang terjaga.

Mata ayunina mengedar melihat keatah luar melalui celah celah lubang di dinding. Terlihat langit yang sudah mulai terang.

"Bu, kenapa menangis?!" Tanya ayunina ketakutan. Dia segera turun dan memghampiri ranjang ibunya.

Dyah tak menjawab kini tangisnya malah kembali pecah.

"Ibu ada apa?" Tanya ayunina kembali.

"Bapak nak! Bapakmu!" Ucap dyah gugup.

"Bapak kenapa bu?!" Ayunina melihat ke arah bapaknya. Terlihat dari lampu ubik yang ada di sana, wajah bapaknya tampak sekali pucat.

Dengan cekatan ayunina memegang tangan bapaknya, terasa sekali tangan bapaknya sedingin es batu.

Jantung ayunina berdetak begitu kencangnya, rasa takut segera mendera di hati ayunina, apalagi tak mendapati dada bapaknya bergerak.

"Bapak! Bapak kenapa?!" Teriak ayunina ketakutan, ya, selama ini ayunina ketakutan apabila bapaknya meninggal akibat penyakit yang di deritanya.

"Eh, ayu kamu kenapa?" Dyah terkejut melihat anaknya yang mengguncang guncangkan tubuh rizky.

"Ibu, bapak!" Tunjuk ayunina ke arah bapaknya.

"Bapakmu ndak apa apa nak. Dia cuma tadi bilang mau sholat berjamaah bersama kita bertiga. Ibu jadi terharu, kan sudah lama bapak tidak ikut sholat berjamaah." Jawab dyah yang membuat ayunina jengkel.

"Ibu! Ayu pikir tadi kenapa! Tapi itu bapak masih merem!" Seru ayu yang kesal. Dia berpikir bahwa bapaknya sudah meninggal.

"Memangnya kamu pikir bapak kenapa, yu?" Tanya rizky yang ternyata sudah terjaga.

Ayunina terdiam. Jantungnya masih berdetak kencang, takut jika ibunya menangis karena bapaknya sudah...

"Bapak sudah lebih baik sekarang ayu. Bapak ngga kenapa napa, lagi pula sudah lama sekali kita tidak sholat berjamaah. Bapak selalu sibuk makanya bapak ingin kita sholat bersama." Ucap rizky.

"Iya, pak. Alhamdulilah habisnya ibu pagi pagi nangis kejer, ayu kan jadi mikir yang tidak tidak."

"Maaf ya nak, ibu hanya terharu." Ucap dyah sambil menggaruk kepalanya ia merasa tidak enak.

***

Setelah melaksanakan sholat berjamaah bersama dengan keluarga kecilnya, ayunina segera membawa pakaianya dan pakaian orang tuanya ke bawa bukit. Kegiatan setiap pagi yang selalu di lakukan oleh ayunina.

Jalanan bukit yang sedikit licin, membuat ayunina harus berhati hati dalam melangkah. Rumput rumput yang basah karena embun pagi, membuat kaki ayunina yang tidak beralas sesekali akan terpeleset.

Setibanya di bawah bukit ayunina sedikit terkejut. Di depan sana terlihat pandega yang sedang menunggu sambil bersandar di besar.

"Pandega!"

"Kamu kemana saja, yu. Biasanya pagi pagi sudah di bawah bukit?" Tanya pandega yang kesal menunggu terlalu lama.

"Aku aku lagi berusaha bujuk ibu, agar mendapatkan izin pergi ke desa."

Wajah ayunina terlihat berubah, teringat dengan ucapan ibunya barusan.

"Selama bapak tidak mengizinkan, maka kamu tidak akan pergi!"

Apalagi tampak bapaknya yang sudah mulai membaik walaupun masih sedikit pucat.

"Lalu sekarang bagaimana?" Tanya pandega.

"Sudahlah ga. Aku rasa memang di sinilah tempat ku, aku sudah ndak memiliki keinginan untuk keluar dari sini, aku hanya ingin merawat ayah dan ibuku saja, sampai nanti mereka tua."

Penjelasan ayunina mampu membuat pandega terdiam. Dia tidak memiliki ucapan lagi, untuk berkata harus.

"Semua terserah kamu ayu. Kalau itu memang keputusan kamu, aku ndak apa. Tapi jangan larang aku untuk terus datang kemari ya?!" Ucap pandega kepada ayunina. Ayunina hanya mengangguk setuju, dengan senyuman manis khas lesung pipi dan gisung giginya.

"Ayu! Ayu tolong!"

Baru saja ayunina akan mencuci pakaiannya, tiba tiba terdengar suara teriakan dari atas bukit. Jelas itu adalah suara ibunya yang sepertinya tengah panik.

"Ibu!"

"Kayanya itu ibu kamu yu. Kok terdengar cemas, apa ndak sebaiknya kita lihat terlebih dahulu?" Ucap pandega.

"Kamu tunggu di sini dulu ya. Aku mau kembali ke atas dulu."

Ayunina segera berlari tanpa menunggu jawaban pandega. Meskipun sepertinya ada hal yang ingin pandega ucapkan.

Sembari menyicing rok yang dia gunakan, ayunina berlari mendaki bukit dengan tangan kanan memegang akar pohon.

Dia terlihat cemas mendengar teriakan ibunya yang terdengar panik.

Setibanya di atas ayunina segera berlari ke dalam rumah. Ia melihat tumpahan darah berserakan di mana mana, bahkan baju ibunya juga terkena noda darah itu.

1
Ikko_Suwais
dya dya dya /Hey/
Ulfayanty Syamsu Rajalia
knp ayu gk ngebakar aj gaun it
Shidqia Rahma
kasian rizki nya, nahan nahan sesuatu /Joyful/
Shidqia Rahma
ya Allah aku ikut tegang ka,ikutan capek ini serasa jd dyah 🤢🤢
Yuliana Tunru
ayu mau dijadikan tumbal oleh klga siska smoga z nisa kabur dr semua niat jahat dayu knp kau tak tau bisaw ayu celaka loh
Yuliana Tunru
lebih baik jgn ayu drpd kau menyesal dan akhir x dia tau kau ank x dyah sangat2 berbahaya
EsTehPanas SENJA
ihhh sadis banget sesama warga masa gitu 😶
Yuliana Tunru
pocong penjaga bunga x tuh..yg juat ayu kasihan bapak mu..jd yg bersam ayu ank siska calon istri rizky dulu ..menjauh lah jgn sampai masalh masa lalu hidupmu terulqng.lg ayu
Bethy Sjahrannie
blum ad lnjutanny kah min
bedul: besok kak.
total 1 replies
Nike Raswanto
eh kenapa itu ????
Yulaika Yulaika
lha kok tau tarzan
Nike Raswanto
selain karna ayu udah dewasa,,,itu juga pengaruh dayu ya biar dianya makin merasa terkekang !
muslikah likah
kasihan dewi di fitnah
pasti uwak yanto pelakunya
Anggita
Susah bgt misahin dayu dan dyah apa lagi kalau dyah masih dendam sama yanto
Ulun Jhava
Rizky harus segera malam peetama agar perawan dyah tdk diincar mas wowo
Yuliana Tunru
genderowo heh seeem bgt sih kasihan dyqh di ikuti mahluk halus trs..
Anggita
Ternyta walau jauh dari warga msih bisa muncul jg kmbran dyah
Nike Raswanto
mana cuma berdua saja....lalu kesurupan pula...
Yuliana Tunru
astagfirulah blm cukup rupa x nek saroh ..kasihan dyah malah di hutan kesirupan gitu hedehh
Akbar Aulia
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!