TAK SELALU BHAGIA
Deburan ombak pantai membuyarkan lamunan maira,suara nyaring dari ujung membuatnya tersentak
"mai sayang ,,kita pulang yuk,
udah sore nih" suara harun,suaminya membuatnya menoleh dan tersenyum kecil
"kenapa sayang? Kamu dari kita kesini kok ngelamun mulu, kamu gak seneng ya hari ini?" tanya harun sembari mengelus kepala istrinya lembut,ada raut kebingungan di wajah harun.pasalnya maira akan sangat gembira ketika di ajak pergi kel pantai ,dia akan berlari kesana kemari seperti anak kecil,tapi tidak untuk hari ini,maira hanya diam memandangi laut dengan tatapan kosong,dan membuat harun keheranan,
" apakah kamu merasa gak enak badan,sayang?" harun mencoba bertanya kembali,tapi lagi2 hanya gelengan dari maira yg di dapat "mas,kita pulang yuk udah sore cuaca juga cukup mendung" harun hanya menghela nafas kecil,tak biasanya istrinya seperti itu.
harun sengaja mengajak maira jalan2 kelaut,karna maira paling suka kesana, katanya suara air laut itu menenangkan-
jadi setiap ada waktu mereka selalu menghabis kan waktu ke laut atau pantai
maira berjalan gontai mendahului harun, dan itu semakin membuat harun ke heranan,pasal nya maira akan selalu bergandengan tangan ketika menyusuri tepian laut
tak ada pembicaran dalam kendaraan,maira pura2 memejamkan matanya,harun pun tak mengganggunya karna ia pikir istrinya itu cukup kelelahan dan kurang enak badan,20 menit mereka sampai di rumah- namun maira masih enggan untuk mengeluarkan suaranya,ia langsung membuka mobil dan berjalan gontai menuju rumah
setelah makan malam ,mereka duduk berduan di depan televisi "mas.." harun menoleh dengan panggilan istrinya
"ada apa sayang?"
"ada yg ingin aku bicarakan.." harun segera mematikan televisi karna melihat raut gelisah maira,ia resah dan memainkan jari2 tangan nya
"kenapa sayang,ada apa..?" harun meraih tangan maira lembut,ada kegelisahan di mata maira "maa..mari kita bercerai..!" duaaar..seperti guntur di siang hari,harun ter cengan dengan penyataan maira,ada cairan2 bening memupuk di mata maira,harun memandang tajam kedalam mata maira,tak ada tatapan bercanda disana _lama harun memandang maira "sayang, jangan bercanda gini dong sayang"
"enggak mas..!mari kita bercerai" buliran bening itu ahirnya luruh tampa permisi dari mata maira
"udah dong sayang,jangan kayak gini" harun semakin erat menggenggam tangan maira,tampa terasa air mata harun pun ikut menetes_
"ini adalah hal terbaik untuk kita mas.untuk aku dan kamu"
"apa maksud kamu sayang..?" harun semakin kebingungan
maira mengambil amplop dari bawah laci meja, menyodorkan kertas itu pada suaminya _ dengan wajah kebingungan harun buru2 mengeluarkan isinya, duaaar..seperti di sambar petir dua kali,ia sesenggukan membolak balik isi amplop tersebut
" apa maksudnya ini sayang?" lagi2 air mata harun menetes tak terasa
"itu adalah alasan untuk kita berpisah mas..!" suaranya lirih tak ada ajakan untuk negosiasi, ucapanya penuh penekanan dan kepedihan
"ayoo kita ahiri ini dengan baik2,aku harap kamu jadi laki2 yg mau mempertanggung jawabkan semuanya dengan gentle mas"..buliran itu terus mengalir tampa jeda,walau pun tak mengeluar kan suara
"aku ingin bertanya satu hal padamu mas,? Mungkin ini hanya kesalah pahaman dan aku bisa mempertimbangkanya ". hati maira dan bibirnya bergetar
"aku akan bertanya sekali saja mas,apa benar foto itu adalah kamu_apa benar hari itu kamu melakukan itu??" hati dan pikiranya kacau,ia tak akan sanggup menerima kenyataan, tapi ia harus tetap mengajukan pertanyaan itu pada suaminya
"..."
"mas.."
"..."
" mas..apa begitu sulit pertanyaan ku,hanya katakan ya atau tidak..!" suara parau di iringi lelehan air mata itu terus menuntut,bukanya jawaban- maira malah mendapat kan suaminya sesenggukan dengan foto2 dalam amplop yg berserakan
"aku tidak tau sayang,aku lupa malam itu_aku hnya ingat pagi2 aku terbangun di kamar hotel" maira tak dapat membendung tangisan ,ia meraung dan memukul dadanya sendiri karena rasa sesak yg amat luar biasa
"kamu saja ragu akan perbuatan mu sendiri apalagi aku mas,?maaf mas..!semua bisa ku maaf kan kecuali penghianatan,kamu sudah tau kan komitmen kita dari awal..!?
Setelah malam itu semuanya tak sama lagi,hubungan mereka menjadi dingin _maira hanya menjawab seperlunya ,walaupun kewajiban mengurus rumah tangga masih ia jalan kan seperti biasanay,_kedua belah pihak kooperatif semuanya mereka proses dan di serahkan ke ahli hukum masing2,,
Setelah proses yg panjang dan memakan waktu 6bln,ahirnya maira dan harun resmi bercerai
"ahirnya kita berpisah mas,,jaga diri kamu baik2 dan bertanggung jawablah dg baik atas perbuatanamu.." ucap maira sembari mengulurkan tangan nya pada harun.
uluran tangan itu tak lantas di balas oleh harun ,ketika maira hendak berbalik,tubuhnya terasa melayang,,harun menarik maira dalam pelukanya,,sesenggukan mereka berdua,luka _kecewa dan kepedihan berkumpul jadi satu " cintaku gak akan pernah berkurang sedikit pun untuk kamu maira sayang.." maira segera melepas kan pelukan harun "tolong jangan seperti ini mas_ kita sudah tidak ada hubungan apa2, hormati diri mas sendiri" maira lantas
berbalik dan pergi dg deraian air mata,tak di pungkiri ia pun masih begitu mencintai mantan suaminya itu,tapi kesalahanya tak dapat di maaf kan...
maira pulang kerumahnya ,harun meminta nya untuk tetap tinggal di rumah mereka ,karna harun pikir itu adalah hak maira_biar saja ia yg pergi, harun pun tak menuntut masalah harta gono gini
Mareka memutus kan untuk benar2 berpisah seminggu sebelum surat resmi keluar dari pengadilan,,harun mengatakan akan pergi jauh dari kehidupan maira_tak akan mengganggu kehidupan maira lagi.
Setelah hari itu mereka pun putus komunikasi,entah bagaimana kehidupan harun,yg jelas kehidupan maira saat ini adalah tengah menyembuhkan diri dari kepingan2 sakit hati yg di berikan harun,ia menyibukan diri dg aktivitas kerja dan kerja,tak ada niat sedikit pun untuk nya memulai segala sesuatu dari awal,baginya menyembuhkan diri adalah hal yg paling utama untuk saat ini ia lakukan.
Setelah 1bln perceraian,maira memutuskan untuk pindah keluar kota,,ia pergi ketempat kakak nya ,ia memutuskan untuk menitipkan rumah nya dan di urus oleh ibu bapaknya
"apa kamu yakin nak?" begitulah pertanyaan ibu bapak maira
"Iya bu..maira butuh waktu untuk melupakan semuanya,kalau maira di rumah ini terus akan semakin merasa sakit hik .."
"baiklah nak.. Lakukan saja yg menurut mu baik,bapak dan ibu akan selalu mendo'akan dan mendukung mu" mereka lantas berpelukan,beberapa menit kemudian mobil travel yg akan di tumpangi maira datang,bapak dan ibu mengantar kepergian maira
"assalamualaikum bu" maira lantas mencium tangan kedua orang tuanya,dan kemudian memeluk ibunya kembali
"hati2 di jalan nak,nanti kalau sudah sampai tempat mbak mu ,kabari kami ya" maira mengangguk,mobil travelnya puna berangkat menuju tempat tujuan maira.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=
mM
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments