NovelToon NovelToon
Office Girl Pribadi CEO

Office Girl Pribadi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Romansa Fantasi / CEO / Kehidupan di Kantor / Office Romance / Chicklit
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alensvy

Aulia, gadis sederhana yang baru saja bekerja sebagai office girl di kantor megah milik CEO ternama yang dikenal kaku dan sulit didekati, tiba-tiba menjadi pesuruh pribadinya hanya karena kopi buatan Aulia.

Hayalannya menjadi karyawan yang baik dan tenang hancur seketika akibat bosnya yang tukang suruh-suruh hal yang tidak-tidak semakin membuatnya jengkel.

Sifatnya yang ceria dan kelewat batas menjadi bulan-bulanan bosnya. Akankah ia mampu bertahan demi uang yang berlimpah? Atau...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alensvy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Modus nih Pasti.

...****************...

Aulia masuk ke ruangan Aldiano dengan langkah santai. Seperti biasa, bosnya itu duduk di balik meja dengan ekspresi datarnya yang khas.

"Nyariin saya, Pak Bos?" tanyanya sambil menutup pintu.

Aldiano mengangkat kepalanya sebentar, lalu melirik jam. "Habis ini jangan pulang duluan. Kita pulang bareng aja."

Aulia mengerutkan kening, lalu mendekat. "Hah? Maksudnya bareng?"

Aldiano menatapnya dengan tenang. "Kita tinggal di gedung apartemen yang sama. Gak ada gunanya kamu pulang terpisah kalau ujung-ujungnya ketemu lagi di sana."

Aulia menatapnya curiga. "Ini modus, ya?"

Aldiano menghela napas pelan. "Aulia."

Aulia terkekeh kecil. "Oke-oke, saya cuma bercanda. Tapi serius, kalau saya pulang duluan kan gak ngerepotin Bapak."

Aldiano menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Lebih repot kalau kamu telat datang dan saya harus makan makanan yang gak ada rasanya."

Aulia menatap bosnya itu dengan ekspresi bingung sekaligus geli. "Pak, ini kayaknya saya bukan tukang masak lagi deh. Saya lebih mirip… pemasok kebutuhan primer Bapak."

Aldiano tidak menanggapi ledekan itu dan hanya menatapnya datar. "Jadi?"

Aulia menghela napas panjang, pura-pura berpikir keras. "Hmm… kalau saya nolak, kira-kira bakal kena potong gaji, gak?"

Aldiano menaikkan satu alisnya. "Gaji kamu tetap. Tapi jangan lupa, saya yang kasih tempat tinggal buat kamu."

Aulia mendengus. "Ancaman halus, nih?"

Aldiano hanya diam, tapi ekspresinya seolah berkata kamu tahu sendiri jawabannya.

Aulia akhirnya mengangkat tangan menyerah. "Oke deh, Pak Bos. Kita pulang bareng. Tapi saya boleh bawa gorengan buat ngemil di jalan, gak?"

Aldiano mengerutkan dahi. "Ngemil di mobil saya?"

Aulia mengangguk semangat. "Iya, biar gak bosen!"

Aldiano menatapnya lama, lalu akhirnya menghela napas. "Terserah."

Aulia langsung mengangkat kepalan tangan ke udara. "Yes! Oke, Pak Bos. Saya siap pulang bareng!"

Aldiano hanya memijat pelipisnya. "Kenapa rasanya aku malah membuat keputusan yang salah?"

Aulia terkekeh dan melangkah keluar ruangan, bersiap untuk perjalanan pulang yang pasti akan penuh kejahilan.

...****************...

Aldiano sudah duduk di balik kemudi mobilnya ketika Aulia masuk dengan riang. Tangannya memegang plastik berisi gorengan yang masih hangat.

"Aduh, akhirnya bisa pulang dengan tenang," kata Aulia sambil mengeluarkan satu tahu isi dan menggigitnya dengan lahap.

Aldiano melirik sekilas. "Jangan makan di mobil."

Aulia berhenti mengunyah, lalu menatapnya. "Lho, tadi kan Bapak bilang terserah?"

Aldiano menghela napas. "Saya kira kamu bercanda."

Aulia menggeleng cepat. "Saya gak pernah bercanda soal makanan."

Aldiano tak menanggapi, hanya menyalakan mesin mobil dan mulai melajukan kendaraan. Sementara itu, Aulia dengan santai menikmati gorengannya sambil menatap jalanan malam.

Tiba-tiba, tanpa aba-aba, ia menyodorkan tahu isi ke arah Aldiano. "Mau?"

Aldiano menoleh sebentar dengan ekspresi datarnya. "Tidak."

Aulia mengangkat bahu. "Ya udah, biar saya aja yang makan. Sayang soalnya, isinya full banget!"

Dia menggigit lagi dengan ekspresi bahagia. Tapi baru dua detik kemudian, wajahnya berubah panik. Ia mengipasi mulutnya dengan tangan.

"Ha—panas! Panas!"

Aldiano melirik sekilas. "Itu konsekuensi makan rakus-rakus."

Aulia berusaha meniup-niup mulutnya sendiri. "Pak, Pak, saya butuh minum!"

Aldiano tetap fokus menyetir. "Bawa sendiri?"

Aulia mengerang kesal. "Enggak!"

Aldiano menghela napas panjang, lalu dengan satu tangan merogoh sesuatu dari laci mobilnya dan menyerahkan botol air mineral.

Aulia menerimanya dengan cepat. "Wah, Bapak baik juga. Saya kira bakal dicuekin."

"Kalau kamu kehausan lalu pingsan di mobil, itu lebih merepotkan," jawab Aldiano tanpa ekspresi.

Aulia melongo. "Jahat banget alasan Bapak!"

Dia meneguk airnya sambil mendelik, sementara Aldiano tetap menyetir dengan santai.

Beberapa menit berlalu dalam keheningan, sampai Aulia tiba-tiba bicara lagi. "Pak Bos, saya baru kepikiran sesuatu."

Aldiano tidak menoleh. "Apa lagi?"

Aulia menyeringai. "Kalau makanan saya satu-satunya yang bisa Bapak rasa… gimana kalau nanti saya resign?"

Aldiano terdiam. Mobil tetap melaju dengan tenang, tapi suasana di dalamnya tiba-tiba terasa lebih dingin.

Aldiano akhirnya menoleh sedikit, menatap Aulia sekilas sebelum kembali fokus ke jalan. "Kamu gak akan resign."

Aulia mengangkat alis. "Kok yakin banget?"

Aldiano menjawab dengan nada santai, tapi matanya tetap lurus ke depan. "Karena saya tidak akan membiarkan itu terjadi."

Aulia menelan ludah. Entah kenapa, ucapannya terdengar… mengancam?

Dia tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana. "Pak Bos kayak mafia aja, ngomongnya serem banget."

Aldiano tidak menjawab.

Aulia mulai merasa ada yang aneh. "Pak?"

Masih tidak ada jawaban.

Aulia mengerutkan kening. "Bapak gak tiba-tiba punya rencana buat nyekap saya di apartemen, kan?"

Aldiano akhirnya menoleh sebentar dengan tatapan datarnya. "Kalau iya?"

Aulia langsung menegakkan punggungnya. "Tunggu, Bapak serius?! Saya gak mau diculik, Pak! Saya masih muda, masih banyak mimpi yang belum tercapai!"

Aldiano mendengus pelan. "Kamu terlalu banyak bicara."

Aulia mendengus balik. "Bapak terlalu sedikit bicara!"

Perjalanan berlanjut dengan Aulia yang terus mengoceh, sementara Aldiano tetap dengan ekspresi datarnya.

Tapi dalam hati, Aulia mulai berpikir… ini bos gue beneran cuma tergantung sama makanan gue, atau ada alasan lain dia gak mau gue pergi?

.

.

Next👉🏻

1
🥀🇹🇼🍁
Luar biasa
🥀🇹🇼🍁
menarik /Kiss/
Adinda
Mampus kau Aldiano memang pria cuma kamu saja
Alen's Vy: Klo cowo kebanyakan gengsi gitu, ujung2nya kalau ga kena sial ya nyesal😭
total 1 replies
Adinda
sabar Aulia
Adinda
Aulia semangat
Adinda
cerita bagus komedinya juga Ada,semangat Thor
Alen's Vy: Makaciww udah singgah, dan dukungannya ya kak💕🤩
total 1 replies
IamEsthe
'hati ini kaki'? maksudnya apa?

Dalam dunia kerja, tidak ada adaptasi dengan dikasih waktu berkeliling. Perusahaan manapun waktu adalah uang, dan mereka tidak mau yang namanya rugi.
kalo diterima itu artinya sudah siap langsung bekerja. perkara tidak tahu, biasanya diminta untuk bertanya pada senior/pegawai yang sudah lama bekerja. itu logik bukan hujatan ya.
IamEsthe: sama2. saran aku, mau dibuat cerita light atau dark. pentingnya riset buat ceritanya, biar enggak terkesan asal2an atau abal2 aja.

ini aku yg masih berkomentar, kalo kmu nemu yg lebih parah dari aku, ada lho. banyak banget.

lebih logik dan riset ya dalam ceritanya. semangat
Alen's Vy: Typo kak, Hari ini' gitu.
Btw terima kasiih banyak udah kasih kritik dan sarannya😭 Terharu, terima kasih ya kak udah mampir. Cerita ini memang sengaja dibikin kelihatan santai dan sedikit aneh karena karakter Aulia yang menyeleneh. 🙏🏻
total 2 replies
IamEsthe
kayaknya kamu kurang detail. Kamu tahu tugas HRD dalam perusahaan? Seharusnya Aulia dipersilahkan duduk dulu, diberi beberapa pertanyaan dan arahan akan tugas dia sebagai pegawai disana.

Tolong riset dulu ya biar logik ceritanya
IamEsthe
15 ini, lebih baik menggunakan huruf, bukan angka.

dibandingkan temui, pilih kata 'menghadap' karena ini lingkungan kerja. Ada SOP jelas yang harus diperhatikan dan ditaati pegawai.

"Silahkan langsung menuju lantai lima belas. Kamu menghadap ke Pak Edwin bagian HRD," jawabnya bla bla
IamEsthe
pemenggalan kalimatnya salah.

"Permisi. Saya Aulia, Office Girl yang baru. Mau lapor dulu nih, biar dibilang rajin," ujarnya
lunaa~✯
hai kak aku,ayok mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Alen's Vy: Terima Kasih sudah mampir yaa🤩 Karya kamu juga bagus☺️
total 1 replies
Semangat
Bagus, banyak komedi
Semangat
kak, banyak bgt typonya, 😭🙏 tapi ceritanya bagus.
Alen's Vy: Lah iya.. Nanti aku revisi yak. Btw makaciw udah teliti💕
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!