NovelToon NovelToon
Ku Miskinkan Suami Penghianat

Ku Miskinkan Suami Penghianat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

bagaimana rasanya jika kamu mengetahui perselingkuhan suami mu, bahkan seluruh keluarganya mengetahui perselingkuhan itu dan menyembunyikannya darimu?
"lihat saja,, aku akan membalas semua perlakuan kalian padaku, apa yang sekarang kalian miliki adalah milikku dan aku akan mengambilnya kembali"~

simak ceritanya dari outhor, ig: @adivahalwahasanah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyusun rencana.

"ah, eh gapapa tante. Itu tadi kayanya aku lihat adik iparku masuk ke toko sebarang itu, apa aku salah lihat kali yaa" kataku sambil menggaruk kepala yang tak gatal.

"sudah yuk, nanti keburu siang. Apa mau makan di sini?" tanya tante Sulis, refleks apu menggelengkan kepala.

"gak usah tante, kita makan di rumah aja. Lagian bibi pasti udah masak banyak di rumah, kasian kalau gak ke makan" kataku dengan senyuman.

"yaudah ayok kalau gitu" jawabnya sambil menggandeng lengan ku yang membawa sebagian belanjaan kami. Sambil berjalan, aku pun masih terus menoleh ke arah toko dimana niken berada.

"Masa Niken menjadi simpanan om-om sih" gumam ku dalam hati, aku menggelengkan kepala sehingga menarik perhatian tante sulis.

"kenapa lagi si kamu ndine? Masih mikirin adik ipar kamu?" tanya nya, aku pun tersenyum kikuk dan menganggukan kepala.

Tante sulis pun tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, kami pun sampai di parkiran mobil.

"gak usah heran kaya gitu ndine, dia memang sudah seperti itu sedari SMA" kata tante sulis saat kami sudah berada di dalam mobil, aku pun membelalakan mata.

"ta-tante dari mana tau?" tanya ku dengan dahi menyerit heran. Ia pun hanya tertawa kecil.

"Bukan nya om kamu sudah kasih tau kalau ia sudah menyelidikin tentang suami kamu, bahkan hingga keluarga nya?" kata tante sulis yang akhirnya membuat ku mengerti kalau ia mengetahui semuanya dari om darma.

"kalau tante boleh saran, sebaiknya kamu fokus saja untuk proses perceraian kamu dan Rudi. Masalah adiknya, kamu bisa gunakan kartu As nya itu untuk menaklukkan dia saat dia kurang ajar pada kamu" kata tante sulis membuatku menyipitkan mata.

"Maksud tante?" tanya ku.

"kamu bukan orang bodoh Andine, kamu pasti ngerti apa yang tante katakan!" serunya dengan nada sedikit tegas.

Benar! Aku bisa menggunakan kartu As Niken jika dia berani berbuat yang macam-macam terhadap ku seperti apa yang dia lakukan selama ini.

Tak sampai satu jam, Aku dan tante sulis sampai di halaman rumah. Ternyata benar, om darma belum sampai rumah padahal waktu sudah menunjukkan pukul dua belas kurang.

"benarkan apa yang tante bilang, om mu itu gak mungkin sampai rumah tepat waktu pukul dua belas. Jadi kita masih ada waktu untuk membuat beberapa loyang kue sambil menunggu nya pulang" kata tante sulis sambil melangkah masuk kedalam rumah.

"ibu,,, non Andine sudah pulang?" tanya bi imas membuat kami menganggukan kepala.

"iyaa bi,,, makan siang sudah siap kan?" tanya tante sulis.

"sudah bu,,," jawab bi imas.

"kalau gitu kamu tolong bereskan ini dan tolong siap kan bahan untuk membuat kue brownis, saya mau ke kamar dulu taruh tas" kata tante sulis memberikan belanjaan dari supermarket tadi pada bi imas.

"baik bu,,," jawab bi imas sambil menganggukan kepala.

"non Andine mau minum apa?" tanya bi imas setelah tante sulis naik ke lantai atas dimana kamar nya berada.

"gak usah bi,, biar aku ambil sendiri nanti" kataku sambil duduk di sofa ruang tamu.

"kalau gitu,, bibi beresin ini dulu ya non" katanya lagi, aku pun menganggukan kepala sebagai jawaban.

"hmmm apa yang harus aku lakukan lagi kali ini, semua aset sudah aman. Apa aku harus bermain-main lagi dengan Mas Rudi, ck rasanya males sekali kalau harus terus berurusan dengan mereka" gumam ku dalam hati.

"Ndine,,,," kata tante sulis membuyarkan lamunanku.

"eehh,, ya tante, apa kita mau mulai sekarang?" tanya ku dengan senyum mengembang.

"yuk,,, tante udah gak sabar, semakin cepat semakin baik kan. Biar nanti saat ngobrol kita punya temen buat ngeteh hahaha" kata tante sulis membuatku ikut tertawa di buat nya.

Aku pun mengikuti langkah tante sulis yang berjalan ke arah dapur dengan senyum mengembang, dengan tante sulis dan om darma. Aku merasa seperti memiliki kedua orangtua yang lengkap, karna kedua nya yang begitu menyayangi ku seperti anak nya sendiri. Meskipun orangtua ku jauh, tapi aku tau kalau mereka pasti menjaga ku dan memberikan yang terbaik untukku di sini. Orangtua ku hanya kecewa karna aku memilih Mas Rudi yang sebetulnya tak mereka setujui.

Tepat pukul satu siang, brownis kukus, brownis Fuddgie, dan juga kue bolu pun sudah matang sempurna.

"Alhamdulillaaahh,, akhirnya semuanya selesai, seneng banget tante akhirnya bisa bikin kue bareng kamu Ndine" kata tante sulis dengan nada riang.

"Aku juga seneng tante hehehe" jawab ku tertawa kecil.

"mendingan kita mandi ganti baju, karna pasti udah keringetan banget seharian di luar dan bikin kue kaya gini, kamu tenang aja tadi tante udah beliin kamu baju ganti. ayok ikut tante ke kamar tamu di atas" kata tante sulis menggandeng tangan ku dan meninggalkan kue kue itu agar dingin terlebih dahulu sebelum di hidang kan.

Tepat pukul dua kurang lima belas menit, om darma datang dengan senyum mengembang.

"kamu udah lama di sini Ndine?" tanya nya.

"Andine sudah dari pagi om" jawabku sambil menyalami tangannya dan tersenyum.

"waaawww happy happy dong yaa kalian" kata om darma sambil tertawa kecil, aku pun ikut tertawa mendengar gurauannya.

"papa sudah pulang?" tanya tante sulis dari arah dapur, yaa setelah berganti pakaian tante sulis memang melanjutkan memotong kue kue itu dan merapikan makanan di atas meja makan.

"sudah dongg,, kan sudah ada di sini, kalau belum lalu yang di sini siapa" kata om darma membuat tante sulis terkekeh kecil sambil menyalami tangannya.

"hehehe yasudah ayok kita makan, mama sudah lapar. Ayok Ndine,,, anggap aja rumah sendiri" kata tante sulis membuat ku terkekeh kecil.

"mama ini selalu aja nungguin papa, kan papa udah bilang. Makan aja duluan, nanti magh kamu kambuh aja!" seru om darma memperingati istrinya.

"hehe ngga pah, lagian tadi mama sama Andine bikin kue. Jadi kita sempet ganjel perut pakai kue itu, iya kan Ndine?" kata tante sulis mencari pembelaan.

"iyaaa om,, tadi kita nyobain kue buatan tante sulis kok, jadi lumayan lah buat ganjel perut" jawab ku menganggukan kepala.

"ck,,, selalu bisaa aja ngeles nya kamu tuh, terus sekarang mana kue nya?" tanya om darma ketika melihat kue yang di maksud tante sulis tak terhidang di meja makan.

"sudahlah, itu mah gampang nanti. Sekarang kita makan dulu, nanti mama akan siapkan buat teman ngobrol kita sambil minum teh" kata tante sulis tersenyum lebar.

Om darma pun hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah tante sulis, ia pun dengan tenang melahap makananya.

Setengah jam kemudian, kami sudah berkumpul di ruang keluarga ditemani dua cangkir teh, satu cangkir kopi dan kue kue buatan tante sulis tadi.

"jadi,,, gimana rencana mu selanjutnya, om sudah pastikan semua gugatan kamu berjalan dengan lancar. Apa kamu masih bermain-main dengan mereka, kalau ia om bisa memberi tahu mu secara lengkap siapa selingkuhan Rudi!" kata om darma membuat ku membelalakan mata.

"om sudah tau siapa selingkuhan mas Rudi?" tanya ku dengan mata terbelalak kaget, om darma menganggukan kepala. Lalu mengeluarkan sebuah maps dari dalam tas nya.

"lihat lah,,,," katanya. Aku pun langsung mengambil dan membaca setiap informasi yang tertera di kertas itu.

"Jadi,,, perempuan itu masih satu tempat kerja dengan mas Rudi, hanya beda divisi?!" gumam ku membuat om darma menganggukan kepala.

"yaaa,,, dan kamu tau, perempuan itu hanya memanfaatkan Rudi. Karna sebetulnya, dia pun simpanan salah satu pejabat di kota ini" kata om darma membuat ku menganggukan kepala. Karna semua nya tertera di kertas tersebut.

Aku pun tersenyum kecil, sementara om darma melihat ku dengan mata menyipit.

"Apa rencana yang ada di otakmu itu?" tanya nya membuatku terkekeh.

"om tau ajaa,,, aada sedikit pelajaran untuk Mas Rudi, mungkin dengan mengirim semua bukti ini misalnya" kataku menaik turunkan kedua alis nya.

"ahahaha cerdas,,, om tau kamu pasti mau melakukan itu" jawab om darma tertawa lebar.

"kalian ini, kaya bapak sama anak aja. Otak kalian bisa sama-sama membaca!" kata tante sulis menggelengkan kepala.

Kedua nya pun tertawa mendengar perkataan tante sulis yang sangat lucu menurut mereka.

1
Nur Hafidah
perlu diselidiki itu
QueenRaa🌺
semangat up thor💪 ditunggu kelanjutannyaa
QueenRaa🌺
kok bisa si sekuat ituu😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!