Jeffrey Roderick, seorang aktor tampan dengan segudang prestasi yang diraihnya, namun banyak berita miring yang melingkupi namanya. Dari mulai skandal gay dan berita perselingkuhan semua itu tak luput dari namanya. Hingga sebuah ide terbit di otaknya, saat dia melihat Mytha sahabat dari orang yang dicintainya.
“Jadilah pacarku selama tiga bulan dan kau akan mendapat bayaran untuk itu.” Jeff.
–
“Dia wanita kuno yang ketinggalan jaman.” Jeff.
“Cih, laki-laki dengan makeup tebal, apa bagusnya.” Mytha.
Sekuel dari novel "Terpaksa Menikahi Pria Belok" disarankan untuk membaca novel itu terlebih dahulu agar memahami isi cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3 - Beraktinglah Mytha
Mytha kembali ke apartemennya. Apartemen yang lebih terlihat seperti kontrakan dengan satu kamar tidur dan dapur kecil, serta ruang tamu, tak lupa kamar mandi dengan ukuran dua kali dua meter, cukup nyamanlah bagi dia untuk hidup sendiri.
Dia menghempaskan tubuhnya di sopa, rasa lelah dan penat kalah oleh rasa lapar di perutnya. Dia beranjak mengambil mie instan dari lemari kemudian memasaknya. Beginilah kehidupan Mytha, hidupnya memang jauh berbeda dengan Luna yang memang terbiasa hidup dalam lingkup kemewahan, sedang dia sudah bisa makan sehari tiga kali pun sudah bersyukur, apa lagi bisa membayar kontrakannya tiap bulan tanpa menunggak itu adalah poin plus dari dirinya.
Mytha makan sambil melamun. Dia ingat perjanjiannya dengan Jeff tadi siang.
‘Aku tidak tahu akan bagaimana kehidupanku setelah Jeff mengkonfirmasi bahwa aku adalah pacarnya bukan Luna?’ haish, dia mendesah napas pelan.
“Sudahlah, lebih baik aku cari pekerjaan baru. Aku tidak mungkin menggantungkan hidupku sama uang yang si artis itu berikan.”
Mytha membenahi piring bekas makannya, setelah itu dia pun pergi ke kamar untuk mengganti pakaian. Rencananya malam ini dia akan bergadang untuk membuat surat lamaran untuk melamar pekerjaan baru nantinya.
Tring...
Notifikasi pesan masuk sejenak mengalihkan perhatiannya dari layar laptopnya, dia meraihnya ternyata itu pesan dari Jeff.
‘Kita mulai besok. Akan ada orang yang menjemputmu sekitar pukul sepuluh siang.’ isi pesan tersebut.
‘Baiklah, apa ada hal lain lagi?’ balas Mytha.
‘Tidak ada,’ balasnya singkat.
Mytha kembali melempar benda pipih itu sembarang arah, namun masih di area tempat tidur.
Hari pun berganti.
Sesuai yang Jeff bilang, tepat pukul sepuluh sebuah mobil SUV berwarna hitam datang menjemputnya. Mytha pun ikut pergi bersama orang itu.
Dan disinilah ia berada, di sebuah mansion mewah bernuansa klasik, banyak barang-barang antik yang terpajang disana, dengan nuansa putih dan gold.
“Pria ini benar-benar penyuka kemewahan ya,” komentar Mytha, sambil berkeliling menatap benda-benda dengan warna senada. Serta ada beberapa foto Jeff dengan ukuran raksasa terpajang di beberapa sudut rumah ini.
“Kau sudah sampai.” sapa seseorang yang baru saja turun dari lantai atas, dia adalah Jeff. Dia mengenakan pakaian rumahan berbahan satin berwarna merah tua.
“Ya, aku baru sampai,” sahut Mytha.
“Duduklah,” perintahnya.
Mytha pun menurut, mereka duduk di kursi kayu dengan meja bundar di tengah-tengah, sepertinya ini memang tempat Jeff bersantai bisa dilihat dari tempat ini yang langsung mengarah ke taman belakang rumahnya.
“Ini, bacalah,” ucapnya memberikan tiga lembar kertas yang di satukan dengan streples di ujung samping atasnya.
“Skenario?” ucap Mytha membaca judul dari tulisan yang ada di kertas itu.
“Ya, anggap saja kita akan berakting dalam drama. Kau tidak perlu jadi orang lain, hanya cukup jadi dirimu sendiri. Tapi kita harus membangun Chemistry, agar saat kita bersama kau tidak kaku.” ucapnya.
“Ini mudah bagimu yang seorang artis, sedang aku hanya orang biasa. Akan sulit untuk melakukan adegan-adegan seperti di film,” ucap Mytha, dia sudah membaca skenario itu sekilas.
“Kau tenang saja, ini tidak akan benar-benar seperti di film. Namun kau harus mulai terbiasa untuk menyentuhku, coba sentuh aku.” Ucapnya.
Jeff mengulurkan tangannya, ruas jarinya tampak panjang dan lentik, berbeda jauh dengan jari Mytha yang nampak kecil dan imut.
“Kenapa kau diam saja, kita tidak akan bisa melakukannya jika kua gugup seperti itu. Cukup bayangkan aku sebagai kekasihmu, dan coba genggam tanganku.” ujarnya.
“Biasanya kan cowok duluan yang menggenggam tangan cewek,” protes Mytha, dia nampak enggan menyentuh tangan Jeff.
“Itu berlaku untuk orang yang baru berhubungan, sedangkan dalam kasus kita aku sudah mengakui pacarku hampir satu tahun, kau ini,” kesalnya.
“Cepat, genggam tanganku.” Jeff mulai kesal.
Mytha memberanikan diri untuk menggenggam tangan Jeff, kemudian grep... !!!
Aww...!! Pekiknya, “Mytha, kau ini ingin menggenggam tangan kekasihmu, atau mematahkannya.” Jeff langsung menghempaskan tangan Mytha karena terkejut.
‘Gila, tenaga wanita ini kuat sekali.’ batin Jeff.
“Maaf-maaf, kekencangan ya. A-aku terlalu gugup tadi,” ucapnya, membuat Jeff mengernyit pelan.
“Ya sudah biar aku saja,” dia meraih tangan Mytha dan menautkan jemarinya di jari mungil Mytha.
“Pendek sekali jarimu, benar-benar tidak cantik,” komentarnya.
Mytha mendengus kasar, “tanganku memang tidak cantik, karena Tuhan mendesain tanganku untuk bekerja bukan untuk dikagumi orang lain.” ucapnya ketus.
“Ya sangat terlihat bahwa kau wanita pekerja keras, aku salut padamu.” ralatnya.
Mytha membuang muka kearah lain.
“Sekarang cobalah genggam tanganku lagi, tapi ingat jangan keras-keras, pelan-pelan saja. Hilangkan kegugupanmu dan anggap aku ini sebagai orang yang kau sukai.”
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀
cemburu bilang aja jefff...
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀😀
dia kesal ama mytha..
makanya ruangannya diobrak abrik..
❤❤❤😀😀😀😀😀
jeff cemburu ama reyhan...
mulai bucin ..
❤❤❤❤❤
yg ringan aja terlalu berat kasihan Jeff 😂😂
secuek apa jefff kalo lihat jo deketin mytha....
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
astaga..
❤❤❤❤❤
kapoookkkkk..
❤❤❤❤❤❤
tapi ngapain jga jrles ama asistennya yg dikatakan jelek
toh mereka gak sedarah.
malh keren.
😀😀😀❤❤❤❤