Merasa patah hati di kalah ingin meminang wanita yang selama ini dia kagumi ternyata sudah menikah hal itu menjadikan Syamil memilih ke suatu tempat untuk pelarian cinta nya, dia pun memutuskan tidak akan jatuh cinta lagi. Tapi takdir berkata lain disaat dia bertemu dengan gadis malam yang membuat Syamil tertarik yaitu Syakilah. Tanpa disadari kedekatan mereka telah menumbuhkan rasa cinta Syamil kembali, tapi banyak sekali kendala yang menyeret kisah cinta mereka juga jarak yang harus memisahkan mereka ketika Syamil di tuntut untuk meneruskan usaha ayahya. Sebuah kerudung telah di berikan Syamil untuk Syakilah sebelum perpisahan mereka.
"Pakailah jika kau sudah yakin dengan keputusan mu!" pesan Syamil.
"Kerudung ini akan aku simpan, seperti cintaku padamu" lirih sendu.
Syakilah selalu mengharap suatu saat Syamil datang dan memakaikan kerudung itu untuknya. Tapi apakah semua itu bisa terjadi?
Adakah cinta tanpa batas untuk seorang wanita malam seperti Syakilah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cty S'lalu Ctya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ankara
Seorang lelaki yang sudah hampir kepala lima melangkah menyusuri penjuru rumah, mata nya menyapu setiap sudut untuk mencari keberadaan seorang, dan benar saja ketika dia mendapat bayangan seorang yang dia cari duduk di sebuah kursi taman seraya memandang ke hamparan bunga, langkah lelaki itu pasti menghampiri wanita cantik yang di usianya sudah matang.
"Sayang.." sapa nya lembut seraya duduk di samping wanita itu. Wanita itu menatap lembut ke samping.
"Ada apa?" tanya nya. Lelaki itu menghela nafas seraya memegang punggung tangan wanita itu.
"Setelah menikah, kita akan tinggal di Italia, kamu tak keberatan kan?" tanya nya penuh hati-hati.
"Apa tak ada pilihan lain?" tanya nya mencoba bernegosiasi. Lelaki itu menggeleng.
"Keberadaan mu akan di ketahui semua orang yang berhubungan dengan ku, baik itu musuh atau pun partner kerja ku setelah kita menikah, dan aku tak ingin kamu dalam bahaya, maka jalan satu-satunya kita akan selalu tinggal disana keamanan nya terjaga" terang lelaki itu.
"Tak bisakah kita menikah diam-diam saja?"
"Keluarga ku ingin menggelar pernikahan mewah untuk kita, mereka sudah menanti pernikahan ini sayang, aku juga tak ingin mengecewakan mereka" balas lelaki itu. Ya, lelaki itu sudah berusaha cukup keras untuk mendapatkan restu kedua orang tuanya juga berpindah agama, yang membuat orang tuanya sedih, tapi mereka mengerti kebahagiaan anak nya adalah yang utama, apalagi anak nya tak lagi mudah dia bisa menentukan yang pastinya terbaik untuk nya.
"Hem, baiklah.." jawab wanita itu pada akhirnya, dia tahu perjuangan kekasihnya sangat lah besar untuk dirinya meski jujur saja rasa cintanya pada sang mantan suami masih tak bisa dia hapus. Tapi dia yakin suatu saat dia akan mencintai kekasihnya ini dengan cinta tulus.
"Terima kasih sayang" sebuah kecupan di punggung tangan wanita itu tersemat tak henti-henti saking bahagia nya.
"Aku mencintaimu Nuri"ucap nya begitu bahagia.
"Carlos, aku juga akan berusaha untuk mencintaimu" jawab nya dalam hati.
"Acara resepsi Syakilah akan di laksanakan akhir pekan, untuk itu kita akan pergi ke Ankara dua hari lagi, kita akan menginap di villa milik ayah" lanjut Carlos. Nuri menatap dalam mata Carlos seakan melihat betapa besar ketulusan cinta Carlos pada nya.
"Terima kasih" balas tulus Nuri.
Sedangkan Syamil dan Syakilah kini bersiap pergi ke Ankara bersama keluarga besar Dirgantara, mereka sengaja akan memakai penerbangan jet pribadi.
"Sayang sudah siap?" tanya Syamil menghampiri Syakilah yang sedang menata baju nya di koper. Syakilah mengangguk seraya menutup koper.
"Sudah mas" jawab Syakilah.
"Kita sudah di tunggu di bawah" ajak Syamil. Syakilah mengangguk dia mengikuti Syamil yang menyeret koper dan tangan nya yang satu menggandeng Syakilah mereka melangkah menuruni tangga untuk segera bergabung dengan semua sebelum mereka ke bandara.
"Nah, itu dia yang kita tunggu-tunggu sudah datang" kata Khadijah ketika berada di ruang tengah dimana keluarga sudah berkumpul. Semua mata mengarah pada pengantin baru itu membuat Syakilah salah tingkah.
"Maaf sudah menunggu!" ujar Syamil ketika sampai.
"Ok, kita berangkat sekarang!" ajak sang nenek yang kini mulai beranjak dari duduk nya. Semua setuju lalu mengikuti sang pemimpin tertinggi Dirgantara group memasuki mobil yang sudah berjejer di halaman mension.
"Yasmin, apa kamu sudah menghubungi Wardah?" tanya sang nenek pada anak ke dua nya.
"Sudah ma, Wardah akan segera berangkat langsung dari Prancis" jawab Yasmin.
"Bagaimana dengan papa mu Aslan?" kini beralih pada cucunya yaitu Aslan cucu tertua di keluarga Dirgantara.
"Nanti papa akan ke Ankara bersama paman Husen, kebetulan mereka sekarang berada di Istanbul" jawab Aslan. Nenek mengangguk, dan mereka kini masuk ke dalam mobil yang akan mengantar ke bandara. Syakilah sempat di buat takjub ketika dua jet pribadi sudah berjejer rapi menunggu mereka. Ternyata keluarga besar Syamil memang sangatlah kaya. Kadang kalah dia merasa rendah, karena menyadari dirinya berasal dari keluarga sederhana dengan menjadikan hidup nya berpacu dengan dunia malam.
Di dalam pesawat juga tersedia dua kamar untuk istirahat. Syamil dan Syakilah satu pesawat dengan Yasmin dan Rido, sedangkan sang nenek bersama Aslan dan Khadijah di pesawat yang satu nya lagi. Perjalanan yang cukup lama di dalam pesawat membuat mereka memilih rehat di dalam kamar.
Terus di novel orang tua nya Syamil pernah di kolom komentar itu mengingatkan bahwa penulisan " tuan MUDAH " itu salah yg benar "tuan MUDA", tp di novel ini kenapa penulisan nya msh TUAN MUDAH 🤔