Gadis Buta Di Sarang Mafia

Malam itu, Selina dan Damian tampak begitu memukau. Mereka bagaikan Raja dan Ratu sehari. Pakaian Selina, memakai banyak nya permata yang akan membuat semua yang melihat menjadi silau.

Panggung pun di hias sedemikian rupa. Mansion yang dulu sepi itu, kini ramai dengan para tamu yang datang dari segala penjuru.

"Akhirnya setelah sekian lama, kita bisa juga masuk ke tempat ini. Siapa sangka, Tuan Damian akan menikah. Kita kira, dia memiliki kelainan." Ucap salah satu tamu undangan yang hadir di sana.

"Memang benar. Tahu nya kita, Tuan Damian adalah pemegang tahta tertinggi di setiap organisasi yang ada. Aku tak menyangka, ia menikah juga. Aku jadi penasaran dengan istri nya itu."

Kasak kusuk terdengar dari para tamu undangan yang hadir malam itu. Damian sengaja memilih malam hari. Supaya mata Selina yang baru saja sembuh itu, tidak terlalu sakit jika terkena sinar matahari.

Lagian pun, malam atau siang sama saja. Kediaman Damian tetap terang benderang dipenuhi oleh kelap-kelip lampu yang sangat indah.

Para tamu mulai memasuki kediaman Damian. Semua takjub dengan hiasan malam itu. Rumah yang dulu suram dan gelap, malam itu di penuhi dengan cahaya yang terang benderang.

Mobil milik Wira akhirnya tiba. Visia dan Wira begitu senang karena mereka mendapatkan undangan kehormatan itu.

Sudah lama Wira ingin melakukan. Kerja sama dengan Damian. Namun, Damian tidak pernah melirik perusahaan kecil milik Wira yang di ambang kehancuran.

"Keberuntungan seperti nya sedang berpihak pada kita, sayang. Lihat lah Tuan Damian yang misterius itu. Kita bahkan di undang ke acara pernikahan nya. Wira, kau jangan membuat ku malu. Tuan Damian bukan orang sembarangan."

"Aku tahu, Visia. Kau tak perlu mengajari ku. Aku sudah lama menggeluti pekerjaan ini. Kau ini terkadang, bicara tidak pakai otak."

"Wira, kau kasar sekali."

"Ah, sudah lah. Ayo kita turun. Bisa kita nanti menghadiri pernikahan beliau karena kau nyari ribut." Ucap Wira.

Sebenarnya, Wira dan Visia memang jarang akur. Entah mengapa, ia masih bertahan dengan wanita itu hingga sampai saat ini.

Kepribadian Visia dan Mama nya Selina berbanding jauh. Mama nya Selina begitu baik dan lemah lembut.

Beliau bahkan memperlakukan Wira dengan hormat dan kasih sayang. Tapi siapa sangka, beliau di khianati begitu dalam.

Bahkan, setelah pengkhianatan suami nya itu tercium, ia masih tidak melakukan apapun pada suami nya. Hingga akhir nya ia pun meregang nyawa di tangan suami dan juga gundik nya.

"Selamat datang Pak Wira. Ternyata anda juga di undang, ya. Saya tidak menyangka, anda mendapatkan perhatian juga dari Tuan Damian."

"Diam lah! Aku tidak tertarik dengan basa basi mu."

"Dimana Selina?" Tanya seseorang yang tidak lain adalah Paman nya Selina yang juga mendapatkan Undangan.

"Selina? Aku tidak mengenal seseorang yang bernama seperti itu."

"Breng-sek kau, Wira! Dari dulu, aku memang tidak pernah setuju jika kakak ku dengan mu!"

"Kakak mu? Kau hanya anak pungut. Ah, diam lah. Jangan berisik dan mengganggu. Tidak enak jika di lihat oleh Tuan Damian. Takut nya nanti, kau akan mendapatkan masalah."

Paman nya Selina terpaksa melepaskan Wira karena di sana ia hanya lah pekerja. Ia tidak ingin mempengaruhi pekerjaan nya nanti jika ia membuat masalah di hari pernikahan Tuan Damian.

Ia bahkan rela bekerja dimana-mana untuk mencari tahu dimana keponakan nya itu berada. Paman nya itu, tidak pernah lelah mencari keponakan nya tersebut.

Wira dengan gaya nya yang sombong pun masuk dan membaur dengan tamu undangan yang ada di sana.

Ia tidak menyangka jika akan berkumpul dengan orang-orang penting di cara Damian. Ia pun mulai berbaur dan mencari teman.

Sementara itu, Selina yang sedang di rias, tidak dibiarkan sendirian. Damian menunggu istri nya itu selesai di rias di dalam sebuah kamar yang telah di sediakan.

"Damian, Ibu tidak menyangka kalian menikah tanpa memberi tahu kami." Ucap Ibu nya Damian yang tiba-tiba sudah berada di sana.

"Aku sudah memberitahu Ibu, dan semua keluarga kita. Ibu saja yang tidak peduli. Bu, aku bukan orang yang suka bermain-main. Jika memang iya, maka aku akan langsung melakukan nya."

"Tapi, seharusnya Ibu ada di sana ketika kalian menikah."

"Sudah lah, Bu. Yang penting sekarang kan sudah tahu. Tak perlu ambil pusing. Ibu apa perlu di dandanin yang cantik? Tapi, tak boleh lebih cantik dari istriku, ya. Malam ini, dia adalah bintang nya."

"Ah, Ibu capek bicara dengan mu Damian. Terserah kamu saja."

"Terima kasih, Bu."

Ibu nya Damian bertambah kesal saat mendengar hal itu dan berlalu begitu saja. Dari dulu, ia memang tidak pernah bisa mengatur Damian. Anak nya yang satu ini, selalu melakukan apapun semau nya.

Entah mengapa, justru karena hal itu lah ia malah terpilih menjadi pemimpin organisasi Naga Kembar. Penerus kakek nya yang bernama Owen.

"Suami ku, aku sudah selesai. Apa aku terlihat cantik?" Tanya Selina saat itu. Wajah nya memang memancarkan kecantikan yang tiada dua nya.

Damian sampai melongo dibuat nya. Walaupun hanya make up minimalis, tapi wajah Selina benar-benar di rias sangat lah cantik.

"Sayang ku, aku tidak rela kau di lihat banyak orang malam ini. Bagaimana jika mereka menyukai mu?"

"Biarkan saja. Bukan kah Suamiku yang jadi pemenang nya? Apa yang kau takutkan?"

"Bagaimana jika mereka merebut mu dari ku?"

"Bu-nuh saja mereka. Aku adalah istri mu. Dan kau berhak melakukan hal itu."

"Selina, kau ini benar-benar membuat ku tergila-gila."

"Terima kasih, suami ku."

Penata rias yang mendengar percakapan mereka hanya bisa pura-pura tidak mendengar.

Bayangkan saja jika ada Pria yang mencintai Selina, pasti akan langsung di habisi oleh Damian begitu saja.

"Ayo kita menyapa para tamu undangan. Banyak kejutan indah yang aku siapkan untuk mu malam ini. Dan aku berharap, cinta mu pada ku, bertambah setelah malam ini."

"Akan aku tunggu kejutan dari mu. Dan setiap kejutan yang aku lihat malam ini, akan mempengaruhi persentase cinta untuk dirimu."

"Selina, kau ini sudah seperti apa saja."

"Cinta ku perhitungan, suami ku. Jika malam ini bertambah 30% saja, maka aku akan menjadi milik mu seutuhnya suami ku."

"Kalau begitu, akan aku katakan pada Ameng. Supaya ia menambah kejutan itu."

"Kau curang sekali."

Damian langsung mengambil tangan istri nya, dan membawa Selina untuk bertemu dengan para tamu yang ada di luar sana.

Apakah Selina akan menyukai kejutan yang diberikan Damian pada nya malam ini? Kita lihat saja nanti.