NovelToon NovelToon
Benih Rahasia CEO Cassanova

Benih Rahasia CEO Cassanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Single Mom / Ibu Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: serena fawke

“15 menit, lakukan semuanya untuk membuatmu hamil dalam kurun waktu itu! Saya tidak menerima waktu lebih dari itu” Suara dingin dari seorang pria berhasil membuat wanita yang tengah berdiri gugup dengan pakaian renda tipis itu mematung.
Bau alkohol yang sangat keras menyeruak di indra penciumannya. Tidak pernah Layla sangka hidupnya akan berakhir seperti ini.
Menikahi siri dengan suami orang hanya untuk menyewakan rahimnya karena pasangan ini tidak bisa memiliki keturunan.
Tapi, apa katanya tadi? 15 menit untuk melakukan semuanya? Bagaimana bisa?
Melihat tak ada sahutan sama sekali dari wanita ini membuat pria itu menghela napas panjang dan hendak berbalik pergi, namun Layla, wanita itu menahan tangan pria itu.
“P-pak Saka…saya akan berusaha melakukannya dalam waktu 15 menit, asalkan Pak Saka bisa memberikan saya 300 juta setelah ini,” ujar Layla dengan suara yang bergetar, bahkan matanya tak berani menatap mata tajam nan dingin milik pria berkuasa yang ada di depannya ini.
Adisaka Tahta Hirawan, mendengar namanya saja sudah membuat Layla tertohok. Bagaimana tidak? Pria ini adalah salah satu pebisnis paling sukses yang diberkati dengan wajah tampan bak malaikat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon serena fawke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 17

Layla barusaja memakan makan malamnya yang sudah dibawakan oleh perawat di rumah sakit itu. Matanya berbinar binar ketika melihat seluruh makanan enak yang berjejer begitu banyak hanya untuk dirinya saja.

Layla sudah menghabiskannnya dan rasanya memang bukan main enaknya. ”Tidak, aku tidak boleh terlena seperti ini. Dia mengancam akan memotong gajiku untuk biaya rumah sakit ini,” gumam Layla, wajahnya mendadak khawatir.

Tangannya dengan cepat mengambil ponselnya yang ada di meja samping brankarnya. Jemarinya dengan lihai mengetik diatas layar itu untuk mencari berapa kira kira harga kamar VVIP di rumah sakit swasta.

Matanya melotot seketika. ”APA? 5 juta?” pekiknya, wajahnya seketika pucat. ”Gak bisa, aku harus pulang sekarang,” ujar Layla hendak turun sambil menyingkap selimutnya tapi tangannya masih diinfus walau cairannya terlihat hanya tersisa sedikit.

”Ah...sial. Uang gaji bulan ini sudah sangat pas pasan untuk membayar biaya sekolah Farrel aku tidak bisa membuatnya terpotong lebih banyak lagi,” gumamnya, wanita itu terlihat berpikir keras. Dia benar benar terkejut melihat biaya yang sangat mahal itu.

Saka benar benar bukan main.

Namun, jantungnya berdebar cepat ketika dia ingin mencabut infus yang ada di tangannya. Dia sangat takut melihat jarum suntik apalagi darah. Perlahan wanita itu menarik napasnya, sebelum suara dering telpon membuatnya teralihkan.

Dari layar terlihat ibunya menelpon. Tanpa berpikir panjang Layla mengangkatnya. ”Hal—

”Ana, kamu dimana ini sudah jam 7 apa ada lembur? Kamu juga tidak mengangkat telpon dari Ibu.” Suara khawatir ibunya dari seberang sana membuat Layla tambah merasa bersalah, dia lupa mengabari ibunya.

”I-iya, Bu tadi aku ada pekerjaan mendadak aku akan pulang segera. Farrel bagaimana, Bu?” tanyanya, karena biasanya sepulang sekolah Farrel sering les menggambar atau matematika semua hal yang dia sukai.

Layla dapat mendengar suara lega dari Ibunya ketika mendapat jawaban Layla. ”Lain kali angkat telpon, Ana, Ibu sangat khawatir. Farrel sudah Ibu jemput tadi.”

Layla merasa semakin tidak enak. ”Maafin Ana ya, Bu sekarang langsung pulang, kok,” lirihnya walau dia ragu berani atau tidak mencabut infus itu. Setelah memastikan dirinya benar benar akan pulang detik ini juga Indah mematikan sambungannya.

Sementara Layla, dia lagi lagi ketakutan untuk mencabut infus itu tapi mengingat Ibunya bisa marah dan curiga jika dia tidak pulang, ditambah harga kamar ini yang sangat mahal membuat Layla mencabutnya dengan cepat.

”Awhhh....” lirihnya ketika tangannya mengeluarkan sedikit darah dan Layla langsung mengabaikannya tidak berani melihat. Setelahnya wanita itu mengganti pakaiannya yang memang sudah ada di lemari kamar VVIP itu.

Dengan langkah cepat wanita itu berjalan turun. Sesekali dia mengecek ponselnya untuk memesan taxi atau ojek online karena stasiun kereta sepertinya cukup jauh dari sini. Karena tidak fokus berjalan sambil bermian ponsel, Layla tidak sengaja menabrka seseorang.

”Ah, Maaf aku tidak senga—

Layla membantu memungut tas yang jatuh itu sebelum melihat siapa orang yang dia tabrak. Wajahnya sontak terkejut. ”M-mas...Tama?” lirihnya ketika melihat wajah mantan suaminya yang sudah lama tidak dia lihat itu.

**

”Sudah selesai, anda bisa kembali duduk di sana, Pak Saka.” Psikiater itu menunjuk ke arah tempat duduk di depan meja kerjanya.

Saka memakai jasnya lagi setelah melakukan terapi sederhana itu. Sebenarnya pergi ke psilokolog untuk menjalani serangkaian pengobatan adalah hal yang paling malas Saka lakukan tetapi berhubung dia ingin menanyakan sesuatu yang penting pria itu rela singgah setelah datang dari kamar Layla tadi.

”Apa hari ini hari spesial Pak Saka? Tidak biasanya anda datang ke sini jika tidak saya paksa,” kekeh dokter itu yang namanya tertera jelas ”Gilang”

Dokte itu seperti melihat keajaiban dunia saat Saka muncul di ruangannya dan mengatakan mau melakukan pemeriksaan bulanan disini saja. Tentunya dokter itu menyambut dengan sangat gembira mengingat insomsia akut yang pria ini derita.

”Tidak ada, hanya sedang senggang.” Saka menjawab singkat, sebenarnya dia sangat ragu ingin menanyakan sesuatu yang sangat penting kepada Dokter Gilang tetapi rasanya bibirnya kelu mengatakannya.

Dokter Gilang mengangguk paham, dia tahu pasien naratamanya satu ini memang tidak suka ditanya tanya berlebihan. ”Bulan lalu saya memberikan obat apa anda sudah mengonsumsinya sesuai anjuran saya?”

Saka terdiam. Melihat wajah pria itu membuatnya merasa seperti tertangkap basah sudah melakukan kesalahan karena seperti biasa Saka tidak pernah meminum obatnya dengan alasan lupa dan sibuk.

“Tolong berikan saya alasan lain selain lupa dan sibuk, Pak Saka,” sambung Dokter Gilang lagi seakan menguji kesabaran Saka.

Pria itu menghela napasnya panjang. ”Obat itu tidak manjur, tolong resepkan obat yang lain.” Saka akhirnya memberikan jawaban lain.

Mengetahui temperamen Saka, dokter itu tidak protes. Dia hanya tersenyum dan mengangguk. ”Oke, saya akan resepkan obat lain tapi jika anda tidak meminumnya secara teratur seperti sebelumnya akan ada efek samping.”

Saka sontak menatap dokter itu dengan wajah serius. ”Sebenarnya ada yang ingin saya katakan,” ucap Saka membuat dokter itu terdiam. Tidak biasanya memang Saka terlihat gelisah seperti ini karena dokter itu bisa membaca gerak geriknya.

”Katakan saja, anda tahu semua kerahasiaan pasien aman disini.”

Saka menarik napasnya. Entah bagaimana harus menceritakan ini kepada dokternya. Kejadian 7 tahun lalu dimana dia bisa tidur untuk pertama kalinya karena wanita itu. Saka pikir saat itu insomnianya sudah sembuh total tetapi setelah itu dia mencoba tidur dengan istrinya semuanya kembali lagi, hingga sampai saat ini Saka masih setres karena tidak bisa tidur sama sekali.

”Apa mungkin insomnia itu hilang sementara hanya karena tidur dengan seseorang?” tanya Saka. Dokter gilang terdiam sebentar mengamati Saka.

Dia tentunya tahu semua informasi pribadi pria ini tapi tentu saja semuanya akan sangat dirahasiakan mengingat Saka membayarnya dengan harga yang sangat fantastis. ”Itu sangat mungkin terjadi. Jika memang orang itu bisa membuat anda tidur, itu layak dicoba saya akan segera memeriksa perkembangannya.”

Dokter gilang terlihat sangat bersemangat mengingat setelah bertahun tahun akhirnya ada perkembangan dari insomnia pasiennya ini. ”Apa wanita itu istri anda?”

Saka terdiam. Bodoh sekali jika dia mengatakan itu istrinya karena kan memang suami istri selalu tidur bersama. Saka sebenarnya sudah menggali lubah untuk dirinya sendiri dengan mengkonsultasikan ini tapi apa boleh buat? Karena Layla kembali lagi dalam hidupnya Saka tidak bisa menahan diri untuk menanyakannya.

”Saya pikir anda cukup pintar untuk memahaminya, Dokter Gilang.” Saka berusaha bersikap tenang. Wajah dokter itu langsung mengangguk paham.

”Jadi...anda mencoba tidur dengan wanita lain?” tanya dokter itu, terlihat netral saja tanpa keterkejutan yang berlebihan karena ini pekerjaannya untuk menyembuhkan pasiennya bukan untuk mencampuri urusan pribadinya.

”Sudah lama sekali. 7 tahun yang lalu dan itu pertama kalinya saya bisa tidur,” jawab Saka cukup untuk menjadi bahan pertimbangan untuk dokte itu.

”Itu berarti wanita itu bisa memberikan anda rasa aman dan nyaman Pak Saka.”

Saka kembali terdiam karena dia yakin itu mustahil karena dia bahkan baru pertamakali bertemu dengan Layla saat itu.

”Sebagai seorang pria saya tidak bisa menyarankan anda untuk tidur dengan wanita lain mengingat anda sudah punya istri, tetapi sebagai dokter saya menyarankan anda untuk mencobanya lagi hanya untuk melihat bagaimana tubuh anda bereaksi karena itu sudah lama sekali. Setelah itu saya akan melakukan terapi jenis lain.”

Setelah sekitar 1 jam berdiskusi dan melakukan semuanya akhirnya Saka bisa keluar kali ini tanpa obat obatan sialan itu. Dia berjalan dengan langkah lebar hendak menuju ke ruangan Layla hanya untuk melihat keadaan wanita itu.

Namun langkahnya terhenti ketika di belokan lorong Saka mendengar suara yang sangat dia kenali. ”Mas Tama ngapain di rumah sakit?”

’Itu suara Anabella’

”Layla, sudah lama sekali, bagaimana kabarmu? Apa kamu baik baik saja setelah kejadian itu?”

Wajah Layla berubah sedih mengingat itu. Tapi kesedihannya langsung sirna mengingat bagaimana bisa Tama berubah menjadi lembut seperti ini?

”Layla, ada yang ingin aku katakan denganmu sebenarnya tapi aku tidak bisa menghubungimu selama ini apa kita bisa bicara sebentar?”

Saka yang mendengar itu hanya bisa mengepalkan tangannya entah kenapa rasanya dia sangat tidak nyaman mendengar itu. Saka sudah memastikkan dari informasi Johan kalau Layla sudah bercerai dengan suaminya lama sekali lalu apa yang terjadi saat ini?

Layla terlihat bingung harus menjawab apa karena dia harus pulang segera tapi melihat ekspresi Tama membuatnya juga penasaran apa yang ingin dia katakan. ”Iya boleh, Mas mau bicara dimana?”

Saka kembali memanas saat mendengar panggilan dari wanita itu untuk pria itu. Namun dengan secepat kilat dia langsung pergi meninggalkan tempat itu. Persetan dengan Layla dia sudah cukup bingung dengan reaksi berlebihannya ini.

Peduli apa dia dengan urusan wanita itu?

1
Rafly Rafly
akhirnya adik Farrel mulai di proses /Drool/
kesyyyy
geregetan sama sakaa🤐🤐
Rafly Rafly
Luar biasa
Tri Wahyuni
semoga Farel bisa ketemu Shaka dgn tidak sengaja dn Shaka tau bhw dia mirip anak itu dn ternyata anak anak nya Layla
Tri Wahyuni
Shaka dh lebih baik kmu ceraikan Meyra dh g bisa punya anak matrialistik dn serakah ingin menguasai harta nya kake Abraham .perempuan g pengertian masi kmu cintai ...
Ma Em
Semoga Saka tdk bisa meninggalkan Layla dan menceraikan istrinya Meira apalagi setelah tau Layla punya anak dgn Saka
Ma Em
Saka kalau emang kamu mencintai Layla jgn berbuat semaunya karena Layla bkn wanita yg bisa dilecehkan Layla perlu uang bkn untuk foya foya karena untuk biaya anakmu sekolah semoga Saka segera mengetahui bahwa Saka punya anak dari Layla
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Semoga Saka segera mengetahuinya bahwa Saka mempunyai anak dgn Layla karena setelah Layla di fitnah dan diusir oleh istri pertama Saka Layla tdk memberi tau Saka bahwa Layla sdh mengandung
Juan Pablo Escamilla
Suka dengan gaya penulisnya
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh juga mampir karya aku ya 'Kesayangan Tuan Sempurna'..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Juguito De Frutifastastico Uwi
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
ciara_UwU
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!