Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28: Saya Percayakan Padamu
"Megan, keruangan saya sekarang," ucap Dexter mematikan teleponnya.
"Dasar tukang perintah.." gerutu Megan kesal. Baru saja 5 menit yang lalu dia dari sana, pria itu sudah memanggilnya lagi. Perkerjaan nya menumpuk hari ini, hingga kepalanya hampir pecah. Banyak pertemuan bisnis yang di undur oleh Dexter. Hingga ia harus mengatur ulang jadwal meeting dan menyesuaikannya dengan jadwal klien agar tidak bertabrakan.
"Ada apa.." ujar Megan dengan wajah masamnya tanpa menyebut nama atasannya itu. Pasalnya sudah 4 kali ia keluar masuk dari ruangan itu hanya untuk melakukan hal-hal yang dianggap tidak penting. Mulai dari membersihkan mejanya, merapikan dasinya bahkan kotak makan siangnya nanti diambil Dexter. Kalau bukan karena gajinya 3 kali lipat, ia sudah mengundurkan diri.
"Ada apa dengan wajahmu itu, apa kamu tidak suka saya panggil," pungkas Dexter menatap wajah masam Megan yang terlihat lucu bagi Dexter, bahkan pria itu ingin mencium bibir wanita itu sekarang.
"Ada yang bisa saya bantu Pak Dexter," ucap Megan menampilkan senyum terpaksa nya. Seulas senyum terpatri di wajah tampan Dexter.
"Ada yang ingin saya bicarakan dengan mu, silahkan duduk," ucap Dexter. Megan lalu duduk pada kursi yang berseberangan dengan Dexter.
"Begini, ulang tahun saya 2 hari lagi. Tepatnya hari kamis ini. Saya biasanya akan meliburkan seluruh karyawan saya di hari itu. Saya biasanya mengundang beberapa karyawan dan rekan bisnis saya untuk melakukan perayaan kecil dan makan malam bersama satu hari setelah ulang tahun saya. Saya ingin kamu yang mengurus semuanya,"
ucap Dexter.
"Pak.. bapak tidak bercanda kan, sa..saya tidak bisa mempersiapkan itu semua dalam 3 hari ini sendiri," ucap Megan menggeleng gelengkan kepalanya seakan tidak percaya.
"Memangnya wajah saya terlihat bercanda, hubungi Addison. Dia yang akan membantu mu. Dia sudah berpengalaman tentang ini," ucap Dexter bangkit dari kursi kebesarannya. Merapikan jasnya. Megan lalu berdiri.
"Jika ada yang mencari saya, katakan saya sedang menjemput anak saya kesekolah nya," ucap Dexter berjalan menuju pintu dan di ikuti oleh Megan dari belakang.
"Saya percayakan padamu. Cup..." Dexter mencium bibir Megan begitu saja, tanpa seizin wanita itu. Megan membeku ditempatnya, tubuhnya seakan tidak bisa digerakkan.
"Aku pergi dulu," ujar Dexter mengecup pipi Megan lalu pergi begitu saja meninggalkan Megan yang terdiam ditempatnya seakan tidak ada yang terjadi.
"Plak.. Auchh...," ringis Megan mengusap wajahnya yang baru saja ia tampar.
"Ternyata bukan mimpi.." gumam Megan merona.
"Ya ampun, ada apa ini. Kenapa jantungku berdegup tak karuan," batinnya.
"Tidak...tidak...aku tidak tertarik padanya kan.." gumam Megan menggelengkan kepala.
"Iya.. itu tidak mungkin. Aku hanya terkejut saja tadi. Aku tidak mungkin tertarik dengan si mesum dan playboy itu," gumam Megan meyakinkan dirinya.
"Woii...." ucap Beatrix dengan suara keras membuat Megan terkejut.
"Astaga.. kamu hampir saja membuat jantungku copot," ucap Megan mengusap dadanya.
"Kenapa kamu datang kesini, apa pekerjaanmu tidak ada," ujar Megan.
"Banyak sekali, karena pusing dengan banyaknya tugas aku meninggalkannya dari pada kepala ku pecah," pungkas Beatrix duduk di kursi.
"Tunggu dulu, kenapa wajahmu memerah seperti sedang malu," tukas Beatrix menatap wajah Megan.
"Apa terjadi sesuatu di dalam ruangan si bos. Atau jangan-jangan kalian baru saja__"
"Pletak.." Megan menyentil kening Beatrix.
"Hilangkan pikiran kotor mu itu," pungkas Megan tau apa yang ada di dalam pikiran mu itu.
"Apa si bos ada di dalam?" tanya Beatrix.
"Dia baru saja pergi menjemput anak-anaknya,"
"Baguslah, aku tidak perlu wanti-wanti kalau dia tiba-tiba datang kesini dan melihatku. Bisa-bisa aku di pecatnya," ujar Beatrix duduk santai di kursi sembari memainkan ponselnya.
𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐦𝐚 𝐰𝐞𝐫𝐞𝐧𝐠.. 🤣🤣🤣
𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐦𝐨 𝐜𝐮𝐫𝐡𝐚𝐭 𝐧𝐢𝐡
𝐚𝐝𝐚 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐦𝐮𝐦𝐞𝐭
𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐤𝐥𝐨 𝐦𝐨 𝐧𝐚𝐠𝐢𝐡 𝐮𝐩 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐥𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 𝐮𝐩 𝐧𝐲𝐚
𝐩𝐚𝐬 𝐦𝐚𝐮 𝐚𝐪 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐞𝐡 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐪𝐮 𝐮𝐝𝐡 𝐝𝐢𝐛𝐥𝐨𝐤 𝐬𝐦 𝐭𝐮𝐡 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐲𝐠 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐚𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐩𝐚
𝐩𝐚𝐝𝐡𝐥 𝐬𝐞𝐩𝐧𝐣𝐧𝐠 𝐚𝐪 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐩𝐫𝐧𝐡 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐛𝐮𝐫𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐣𝐮𝐬𝐭𝐫𝐮 𝐚𝐪 𝐤𝐚𝐬𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐭 𝐤𝐞 𝐝𝐢𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐡𝐦𝐩𝐢𝐫 𝐤𝐞 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐲𝐠 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐪 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐚 𝐣𝐠 𝐜𝐮𝐫𝐡𝐚𝐭 𝐤𝐥𝐨 𝐡𝐛𝐬 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐪 𝐝𝐨'𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐥𝐨 𝐥𝐞𝐤𝐚𝐬 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭... 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐚𝐬 𝐚𝐪 𝐦𝐚𝐮 𝐟𝐨𝐤𝐥𝐨𝐰 𝐮𝐝𝐡 𝐠𝐤 𝐛𝐬 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐮 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐰𝐚𝐫𝐚𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐠𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐚𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐩𝐚
mengalir pokoknya
kukirim vote nya ya kak....
selamat berkarya lagi...