NovelToon NovelToon
Di Nafkahi Berondong Ku.

Di Nafkahi Berondong Ku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: tami chan

Devina adalah seorang mahasiswi miskin yang harus bekerja sampingan untuk membiayai kuliahnya dan biaya hidupnya sendiri. Suatu ketika dia di tawari dosennya untuk menjadi guru privat seorang anak yang duduk di bangku SMP kelas 3 untuk persiapan masuk ke SMA. Ternyata anak lelaki yang dia ajar adalah seorang model dan aktor yang terkenal. Dan ternyata anak lelaki itu jatuh cinta pada Devina dan terang-terangan menyatakan rasa sukanya.
Apakah yang akan Devina lakukan? apakah dia akan menerima cinta bocah ingusan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tami chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Deg degan.

Sepanjang weekend, Devi hanya bengong di kamarnya. Dia minta cuti pada Dimas, tapi dia tak punya kegiatan apapun, menyedihkan. Bukankah lebih baik membatalkan cuti? namun Devi tak mau bertemu dengan Sita lagi. Ya, Devi memang tak bersalah tapi kenapa dia harus menghindar? karena berurusan dengan orang gila itu sulit, lebih baik menghindar walaupun benar.

Untungnya, sesekali Devan menelponnya. Devi selalu tersenyum senang dengan hati berbunga-bunga yang membuat bahagia, setiap ponselnya berdering dan muncul nama Devan di sana. Dengan segera Devi mengangkatnya. Kayak di telpon pacar aja girangnya bukan main.

Ada saja hal yang di bahas Devan, seperti siapa aktor Korea favorit Devi lah, rumus soal lah, lagu favorit Devi lalu tanya penjelasan dari soal ini, lalu tanya tanggal lahir Devi, begitu seterusnya. Tapi jujur, Devi sangat menyukainya. Entah kenapa, ngobrol dengan Devan terasa sangat menyenangkan. Dia baru berusia 15 tahun tapi cara bicaranya, dan pola pikirnya hampir seperti orang dewasa.

Suka? tentu saja Devi suka. Siapa yang nggak suka dengan cowok ganteng, soft spoken dan sangat perhatian macam Devan. Devi serasa di perlakukan dengan sangat baik, perlakuan yang jarang sekali Devi rasakan seumur hidupnya, setelah Ibunya meninggal.

Jadi bagaimana mungkin Devi bisa menepis perasaan aneh yang muncul di hatinya ini. Devi tak menginginkannya tapi siapa yang bisa membendungnya? perasaan ini timbul dengan sendirinya.

Tapi, Devi cukup tahu diri dia siapa dan Devan siapa. Kisah Cinderella itu hanya ada dalam dongeng belaka, jadi Devi berusaha membuka matanya lebar untuk melihat kenyataan yang ada di depan matanya.

Devan di lahirkan dari keluarga harmonis, tentu saja perilakunya sangat baik karena didikan kedua orang tua yang sangat menyayanginya. Jadi Devi tak boleh merasa sikap Devan padanya adalah sesuatu yang spesial, lagipula Devan itu artis, dia kan biasa ber-acting. Ya, siapa tahu sebenarnya Devan tak suka dengan Devi tapi dia harus berpura-pura baik, agar Devi mau menjadi guru lesnya! bisa jadi kan?

Devi terus berpikir sambil terlentang di atas kasur busanya yang tipis. Dia terus mencari alasan terburuk untuk dirinya, agar rasa suka di hatinya tidak terpupuk dan segera musnah.

"Aaahh... sudah hari minggu aja! dua hari terbuang percuma," gumam Devi sambil memandangi layar ponselnya yang sepi.

Tumben Devan tak mengirim pesan? terakhir Devan mengirim pesan adalah tadi pagi sekitar jam 6, dia mengirim foto sebuah soal matematika dan minta bantuan Devi untuk mengerjakannya. Dan setelah itu, dia tak ada kabar lagi sampai sekarang.

"Sudah jam 4 sore, huft... pengen makan mi ayam... tapi duit ku tinggal 50 ribu, gajian dari toko Dimas masih seminggu lagi, gajian dari loundry, tak bisa di harapkan karena lagi sepi.. nasib... nasib..." keluh Devi sambil mendesah.

Tiba-tiba ponsel Devi berbunyi, buru-buru dia mengambil ponselnya dan memeriksa siapa yang sudah menelponnya.

"Tante Luci?" gumam Devi bingung, ada apa gerangan Mamah Devan menelponnya tiba-tiba?

"Halo tante, ada apa?"

"Devi, kamu bisa ke sini sebentar nggak?"

"Bisa, Devi lagi nggak ngapa-ngapain kok, ada yang bisa Devi bantu?" Devi langsung bangun dari duduknya, mendengarkan dengan seksama ucapan Mamahnya Devan.

"Tante mau tanam bunga-bungaan di halaman, ternyata banyak banget sampai sekarang belum kelar-kelar tapi sudah sore. Kalau kamu lagi senggang, bantuin yuk, nanti tante bikinin kue bolu enak banget, ini favoritnya Devan loh, kamu pasti juga suka."

"Oh, Oke tante. Coba bilang dari tadi, Devi padahal lagi bengong sendirian di kos loh."

"Wah, kebetulan, cepetan ke sini ya."

"Siap, OTW." Devi langsung mengambil handuknya dan bergegas menuju kamar mandi, ya kali dia datang ke rumah elit dengan muka bantal begini. Lagi pula memang dari pagi Devi belum mandi, jadi dia harus mandi biar kelihatan lebih segar.

Setelah selesai, dengan ritual mandinya, Devi segera memakai baju terbaiknya, t-shirt hitam yang pas di badan dan skinny jeans warna biru. Lalu Devi menyapukan sedikit bedak tabur andalannya ke wajah, agar tak terlihat berminyak.

.

"Tante..." Devi bergegas masuk ke gerbang rumah Luci, di lihatnya Mamah dari Devan itu sedang asik berkutat di taman kecil di samping rumah, Devi pun segera menyusul.

"Apa yang bisa di bantu?" tanyanya sambil melepaskan tas ranselnya di atas bangku yang terbuat dari potongan kayu.

"Eh, Devi! syukurlah kamu sudah datang, tolong pindah tanaman ini ke pot..." Luci langsung memberi tahu apa yang harus Devi lakukan.

Dan berkat pengalamannya yang pernah membantu di kebun milik tetangganya di kampung, pekerjaan seperti ini bukanlah hal sulit untuk seorang Devina. Dengan cekatan Devi mengerjakan permintaan Luci.

Luci memperhatikan Devi sambil tersenyum, "Dev, Devan sering gangguin kamu, ya?"

Deg!

Mendengar ucapan Luci, Jantung Devi langsung berdebar kencang. Apakah maksud dari ucapan Mamah Devan ini? apakah ada sesuatu yang dia khawatirkan dari sikap anaknya dan sikap Devi?

Devi menoleh pada Luci dengan wajah bingung, belum mengerti dengan maksud pertanyaan Luci.

"Dia sering telpon kamu malam atau pagi buta? gangguin kamu?"

"Oh, itu. Iya, tapi nggak apa-apa kok, kan dia nanya soal-soal yang belum dia pahami. Lagi pula Saya maklum tan, kan Devan sibuk. Mungkin dia baru ada waktu di jam itu," jawab Devi, sesaat dia menghela napas lega.

"Syukurlah kamu nggak keberatan, Tante takut banget kamu marah, soalnya nyari guru les yang cocok buat Devan itu susah banget. Kebanyakan sih kendalanya karena waktunya selalu nggak konsisten, tau sendiri kan jadwalnya Devan sering gonta-ganti, nggak pasti."

Devi mengangguk, "Iya Tante, Saya paham kok. Saya nggak masalah, karena saya juga senggang terus, hehehe..."

"Memangnya, kamu nggak ada kegiatan lain? katanya kamu kerja part-time juga?"

"Nggak tau lah, Tan. Kayak pengen keluar, soalnya pacar pemilik toko cemburuan banget. Jadi nggak nyaman."

Lucia tampak mengangguk sambil berpikir.

"Kalau kamu sudah nggak kerja di toko itu, dan kalau kamu mau, ikut bantu-bantu aja di restoran Vinvin-"

"Mau Tante! mau banget! jadi tukang cuci piring juga nggak masalah," sambar Devi. Kesempatan emas tak mungkin dia sia-siakan.

Luci tersenyum, "nanti Tante kabarin deh, kamu tunggu aja, ya?"

"Siap, Tante!" ucap Devi girang.

"Oh iya, tolong kirim nomer rekening kamu, nanti Tante transfer bayaran seminggu ini, dan lemburan malam," ucap Luci sambil terkekeh.

Devi ikut terkekeh, "Siap, Tan."

"Permisi!!!" teriakan beberpa anak laki-laki mengejutkan Devi dan Luci.

Luci segera bangun dari duduknya dan menengok ke arah pintu pagar yang sudah terbuka. Muncul tiga orang remaja laki-laki yang gantengnya luar biasa, dan salah satunya adalah Devan.

Astaga, Devi yang melihat kedatangan Devan langsung gemetaran. Buru-buru dia memalingkan wajahnya, malu dengan penampilannya saat ini yang sedikit berantakan. Untunglah dia ada kesibukan dengan tanaman-tanaman ini, kalau tidak, entah bagaimana dia harus menyapa Devan. Devi pura-pura tak melihat kedatangan Devan, dia sibuk menyekopkan tanah dan pupuk ke dalam pot.

"Lagi ngapain?"

Mata Devi membola mendengar suara merdu yang muncul di belakangnya. Dengan perlahan dia menoleh, dan melihat Devan sudah berdiri di dekatnya.

#Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!