NovelToon NovelToon
Cinta Kita Belum Usai

Cinta Kita Belum Usai

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:593.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Miss Yune

Gendhis harus merelakan pernikahan mereka berakhir karena menganggap Raka tidak pernah mencintainya. Wanita itu menggugat cerai Raka diam-diam dan pergi begitu saja. Raka yang ditinggalkan oleh Gendhis baru menyadari perasaannya ketika istrinya itu pergi. Dengan berbagai cara dia berusaha agar tidak ada perceraian.

"Cinta kita belum usai, Gendhis. Aku akan mencarimu, ke ujung dunia sekali pun," gumam Raka.

Akankah mereka bersatu kembali?

NB : Baca dengan lompat bab dan memberikan rating di bawah 5 saya block ya. Jangan baca karya saya kalau cuma mau rating kecil. Tulis novel sendiri!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Raka duduk di sofa ruang tengah, tangannya meremas jemarinya sendiri dengan gelisah. Wajahnya yang tegang mencerminkan beban yang ia rasakan. Gendhis, yang duduk di sampingnya, meremas bahunya dengan lembut.

"Mas, tenanglah," bisiknya, suaranya penuh keteguhan. "Aku tahu itu bukan kamu."

Raka menatap istrinya, mata hitamnya menyiratkan kepedihan. "Tapi, Gendhis... semua bukti mengarah padaku. Foto-foto itu, pernyataan ahli IT... semuanya seperti menjebakku."

Gendhis menggeleng mantap. "Ahli IT itu bisa saja dipengaruhi atau bekerja sama dengan mereka. Aku percaya padamu, Mas. Aku tahu betul siapa suamiku."

Raka merasa haru. Di tengah semua fitnah ini, Gendhis masih tetap berpihak padanya. Cintanya tidak goyah sedikit pun. Ia menghela napas berat, lalu menatap istrinya dalam-dalam. "Terima kasih, Gendhis. Aku beruntung memilikimu."

Gendhis tersenyum kecil. "Kita akan melawan mereka. Kita tidak sendiri, Mas. James juga membantumu, dan sekarang kita punya pengacara terbaik di negeri ini."

***

Keesokan harinya, Raka dan Gendhis bertemu dengan pengacara yang telah mereka sewa—Hotma Perez. Seorang pria berusia lima puluhan dengan rambut memutih di pelipisnya, tetapi matanya tajam seperti elang. Ia dikenal sebagai pengacara kawakan yang tak pernah kalah dalam kasus besar.

"Kasus ini jelas penuh rekayasa," kata Hotma, membuka dokumen yang telah ia siapkan. "Saya sudah meneliti video yang beredar. Dan meskipun secara kasat mata pria dalam video itu mirip dengan klien saya, ada beberapa kejanggalan yang perlu ditelusuri lebih jauh."

Gendhis mendengarkan dengan seksama. "Apa yang bisa kita lakukan, Pak?"

Hotma menyandarkan tubuhnya di kursi. "Kita akan membuktikan bahwa foto dan video itu hasil manipulasi. Saya sudah meminta tim forensik digital untuk menganalisis lebih dalam. Selain itu, kita juga harus mengumpulkan bukti yang menunjukkan siapa dalang di balik semua ini."

Raka mengangguk. "James bilang bahwa ada anak buahnya yang mendapati Clara dan Abram sering terlihat bersama. Bisa jadi mereka bekerja sama untuk menjatuhkanku."

Hotma tersenyum kecil. "Itu bisa menjadi celah bagi kita. Jangan khawatir, saya tidak akan tinggal diam. Kita akan membuat mereka menyesal telah mencoba menjebakmu."

Sementara itu, di kantor Starfood, Dion—sahabat Raka—tidak tinggal diam. Ia tahu bahwa ini bukan sekadar skandal biasa. Ada yang sengaja ingin menghancurkan Raka, dan ia berniat mencari tahu siapa dalangnya.

Suatu siang, saat hendak ke ruang arsip, ia tidak sengaja mendengar suara Clara dan Abram di pantry.

"Kau yakin rencana ini akan berhasil?" suara Clara terdengar khawatir.

"Tentu saja," jawab Abram dengan nada penuh percaya diri. "Dengan video dan foto itu, Raka akan kehilangan pekerjaannya. Setelah itu, Gendhis pasti tidak tahan dan menceraikannya."

Dion membelalakkan mata. Ia segera menekan ponselnya dan mulai merekam percakapan mereka secara diam-diam.

"Aku ingin Raka dan Gendhis bercerai secepatnya," kata Clara dengan nada penuh kebencian. "Aku sudah cukup muak melihat mereka mesra setiap hari. Jika Raka kehilangan segalanya, dia akan datang padaku!"

Abram tertawa kecil. "Kau benar-benar terobsesi dengan pria itu. Tapi ingat, setelah Raka jatuh, aku yang akan mengambil posisinya."

Dion mengepalkan tangannya. Jadi ini tujuan mereka? Bukan hanya menjatuhkan Raka di perusahaan, tapi juga menghancurkan rumah tangganya?

Tanpa menunggu lebih lama, ia segera pergi dari sana, menyimpan rekaman itu dengan hati-hati. Ia harus memberitahu Raka secepatnya.

Dion yakin dengan bukti rekaman itu dia akan membantu Raka dan Gendhis untuk keluar dari masalah yang terjadi dalam rumah tangga maupun kariernya.

***

Raka merenung menatap nasibnya saat ini, walau dia yakin James akan membantunya. Akan tetapi, dia tidak mungkin berpangku tangan pada nafkah yang setiap bulan harus dia berikan pada Gendhis.

"Aku akan mencoba untuk menjadi pekerja lepas saja dan bergabung dengan proyek lain. Kurasa kita tidak bisa terus menunggu," ucap Raka pada Gendhis.

"Mas, tabungan kita lebih dari cukup untuk biaya rumah tangga beberapa hari ke depan. Untuk biaya melahirkan aku pun cukup. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal itu," ujar Gendhis.

"Sudah kewajibanku untuk memberikanmu nafkah. Aku tidak bisa diam saja dan menunggu kasus ini bergulir. Aku akan menghubungi beberapa teman yang mungkin bisa memberikanku pekerjaan," balas Raka.

Walaupun dia merupakan manager pemasaran, sebenarnya dia memiliki keahlian di bidang arsitektur. Raka memilih untuk bekerja di perusahaan James tentunya karena rekomendasi Silvia yang dulu dia tolong.

Dulu, dia memang menjadi pekerja lepas dengan bergabung dalam beberapa proyek pembangunan properti. Mungkin sudah waktunya dia kembali untuk terjun ke bidang keahlian yang sesungguhnya.

Gendhis menatap lama melihat kegelisahan dalam hati Raka. Yang dia tahu, pria itu sangat berubah dibandingkan dahulu ketika dua tahun awal pernikahan mereka. Tidak mungkin Gendhis melarang sang suami yang ingin bekerja untuk memenuhi nafkah yang menjadi haknya.

"Baiklah, Mas. Terserah kamu saja, walau aku yakin kamu akan kembali ke Starfood. Aku tidak masalah bila kamu ingin bekerja," ujar Gendhis.

"Terima kasih, Dhis. Aku tahu kamu pasti mendukungku," balas Raka tersenyum pada sang istri.

***

Bersambung...

Terima kasih telah membaca...😍

1
Habiba Habiba
bagus
Nasywa Humaira Zidny
terlalu berbelit belit jadi pusing
Nasywa Humaira Zidny
huh jadi bosan kalau cerita selalu ada calon pelakornya bikin enek maaf yach thor bisa gak cerita berumah tangganya jangan melibatkan pelakor kalau bisa cerita kehidupan yang harmonis saja tanpa embel embel pelakor sekali lagi maaf ya thor 🙏🙏🙏
Lita
pusing kan
tini karim
mau cerai saat hamil .. mirip novel2 lain pd umumnya
tini karim
kenapa kl ada masalah harus pk cara minggat ... sdh terlalu umum alur spt ini ...
Parah Sekali
nggak konsisten nih, kadang Surabaya kadang Jakarta, nama fajar kadang pandu, kadang fajar🤦
Parah Sekali
tadi katanya berisi
antha mom
makasih thor 👍
Aura Berlian
Luar biasa
septiana
siap kak...
nia maryana
Kecewa
Miss Yune: lain kali ga usah baca novel saya ya.
Miss Yune: waduh, kakak. dah saya bilang jgn tinggalkan rating jelek. nyebelin km rating saya turun karena kamu!
total 2 replies
Maria Magdalena Indarti
Abram & Clara terima hukuman mu
Maria Magdalena Indarti
sesal kemudian ga ada gunanya
Maria Magdalena Indarti
Clara & Abram saling bermusuhan
Maria Magdalena Indarti
Raka jangan terpancing
Maria Magdalena Indarti
semoga Silvia ajak Gendhis di Gathering itu
Maria Magdalena Indarti
Clara..... jahat
Widya Asyanti
egois kali raka,waktu ada masalah dgn clara,gendhis dgn hati lapang selalu percaya
Nurlaila Hasan
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!