Diana, gadis 18 tahun, menemukan kebenaran tentang keluarganya yang sebenarnya setelah 18 tahun hidup bersama keluarga angkat. Dengan kalung berlambang keluarga Pradana dan foto keluarga aslinya, Diana berangkat ke kota besar untuk mencari kebenaran.
Di kota, dia bertemu dengan pemuda misterius yang membantunya mencari alamat keluarga Pradana.
Apakah diana akan menemukan keluarganya?dan siapakah pemuda yang sangat baik membantunya,lanjutkan membaca jika ingin tahu kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasna alna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
*****
Axcel yang marah kepada Adel berusaha mengumpulkan bukti kejahatan Adel. Dia akan mengirim semua tentang rahasia Adel kepada keluarga pradana.
"Kamu sudah berani merusak kehidupanku Adelia"
Untung saja Axcel bisa merayu Diana sedemikian rupa. Entah apa yang akan terjadi jika dia terlambat membujuk Diana. Kemungkinan besar pernikahannya yang akan berantakan.
Dengan dibantu Edo, Axcel berhasil memiliki beberapa rekaman cctv yang memperlihatkan pertemuan Adel dan ibu kandungnya beserta suara disekitar. Dengan sangat jelas wajah mereka terekam.
"Ternyata kamu anak kandung julian Adel?.. kalian sama liciknya" gumam Axcel dengan senyum menyeringai.
********
2 hari sebelum acara pernikahan diadakan. Axcel mendatangi kediaman Pradana. Di dalam ruang kerja Pramono mereka sekeluarga berada. Ada juga Adel.
Axcel menyampaikan sesuatu informasi yang menarik. Mereka semua penasaran termasuk Adel. Axcel melirik Edo dan diangguki oleh sang asisten. Edo keluar dari runagan itu sebentar dan kembali masuk membawa seorang wanita paruh baya.
Mata Adel seketika melebar.'ibuu' gumamnya. Karana tidak ingin sang ibu mendapatkan masalah. Dia lebih memilih diam tak mengenali ibunya.
Sebuah proyektor lekas memperlihatkan vidio berdurasi kurang dari setengah jam itu. Seorang wanita setengah baya juga seorang gadis muda.
Mereka semua mendengarkan apa saja yang dibicarakan kedua orang itu. Pramono tidak bisa menahan amarahnya. Dia mendekati Adel dan
Plak
"Kurang ajarrr!!! Anak yang sudah aku anggap seperti anak kandungku sendiri ternyata iblis!!! Kamu memanfaat kebaikan keliarga kami??!!" Emosi Pramono tidak lagi bisa terbendung.
"Papaa.. bukan maksudku seperti ituuu..." Ucap Adel dengan wajah penuh dengan buliran bening.
"Apa lagiiii!! Kamu ternyata anak dari mungsuhku...!!! Aku membesarkan anak iblis itu!!" Sambil menunjuk ke arah wanita disamping asisten Axcel.Pramono yang meledak-ledak tanpa sadar memegangi dadanya yang mulai terasa ngilu.
"Pergi kamu dari rumah ini!! Kami semua tidak menerima kamu lagi Adeliaaa!! Aku salah memberimu kasih sayang, dan malah menyia-nyiakan anak kandungku." Ucap Arin dengan mata memerah. Dia merasa bersalah karena masih menahan Adel tinggal di rumah ini. Dan dia menyesal telah membantah saran dari suaminya beberapa waktu lalu saat Adel akan dipindahkan rumah. Dia terlalu sayang saat itu jika harus berpisah dengan Adel yang dia rawat sudah lama. Tanpa sadar ternyata Adel adalah mungsuh didalam selimut.
"Saya menyesal membesarkan kamu!!!" Bentak Arin .
Adel tertawa kencang membuat semua orang didalam ruangan keheranan.
"Kalian mau mengusirku? Tidak semudah itu!!!" Adel melemparkan sebuah tespek garis dua didepan Arin dan pramono. Mereka serempak menatap benda kecil itu.
Pramono yang sudah sangat sesak pingsan tak sadarkan diri. Sedangkan Arin menangis tersedu meminta pertolongan agar duaminya dibantu kerumasakit.
"Tunggu!!!" Adel berteriak saat Regas juga mengikuti kedua orangtuanya keluar ruangan.
Regas berbalik menatap Adel dengan penuh kebencian.
"Apa lagi!"
"Kamu mau lari dari tanggung jawabmu Regas?" Ucap Adel dengan senyum manis.
"Apa maksudmu!"
"Ini anak kita kalau kamu mau tau." Ucap Adel sambil mengelus perutnya yang masih rata.
Tidak hanya Regas. Bahkan axcel dan Diana pun ikut terkejut. Mereka menatap kearah regas bersamaan.
"Apa maksudnya kak Regas?" Tanya Diana.
"Dia berbohong!! Aku tidak pernah menyentuhnya!" Ucap Regas dengan tegas.
Hahahahahah.... Adel tertawa layaknya orang gila.
"Kamu tidak mau mengakui jika kita pernah melakukannya? Regas sayang.. aku sudah bilang... Kita akan selalu bersama" ucap Adel mendayu dayu.
Regas tak menggubris perkataan Adel. Dia melemparkan sebuah notebook yang didalamnya ada vidio tak senonoh milik Adel yang beberapa waktu lalu berhasil diabadikan oleh Regas. Dia berbalik meninggalkan ruang itu. Dia lebih memilih kerumasakit menyusul kedua orang tuanya.
Saat ini tinggal mereka ber 3. Adel Diana dan Axcel.
Axcel tersenyum jijik menatap Adel. Dia mengeluarkan ponselnya. Dan mengarahkan layar itu kehadapan Adel.
Sebuah vidio memperlihatkan Adel yang sedang dikerubungi 4 pria salah satunya ada mantan kekasihnya. Mereka menggerayangi tubuh Adel dengan leluasa. Mereka terlihat bergantian memakai Adel . Sedangkan Adel didalam vidio itu terlihat sangat menikmatinya.
"Sungguh menjijikan. Sampah sepertimu tidak pantas berada di kelarga Pradana Adel!" Ucap Axcel dingin.
Adel yang masih syok karena Regas memiliki vidio itu, ditambah vidio milik Axcel. Dia terduduk dilantai. Menatap kedepan dengan tatapan kosong dengan berlinang air mata. Semua telah berakhir fikirnya.
"Seret kedua wanita ini ke jeruji besi. Jerat mereka dengan pasal penipuan. Usahakan hukum dengan berat" ucap Axcel kepada Edo.
( gimana? Kalian suka nggak sama novelku? Maaf ya kalau belepotan.. Aku cuma pakai hp soalnya hehe)